Karena hari sudah menjelang malam, Naura segera mandi dan menunaikan ibadah nya yaitu sholat magrib. Setelah sholat Naura segera menemui ni Ijah yang sedang masak di dapur.
"Bi, malam ini Naura makan di luar, kalian makan aja gpp" ucap Naura yang sudah siap
"Non mau pulang jam berapa?" Tanya bi Ijah
"Kurang tau juga sih bi, soalnya Naura ada rapat OSIS" ucap Naura
"Ya sudah kalau begitu, hati hati ya non" ucap bi Ijah.
"Iya bi" ucap naura yang mencium tangan bi Ijah.
Naura segera menuju mobil nya, dan mulai mengemudi, di sepanjang jalan, Naura berpikir apa yang akan di rapatkan oleh si ketos.
Cafe bambu hijau adalah cafe terkenal di Bandung raya, selain tempat nya yang strategis, tempatnya pun sangat nyaman hanya untuk duduk di cafe tersebut.
Setelah beberapa menit, Naura sampai di cafe, Naura sudah menghubungi ava untuk menunggunya di palkiran, tepat saja di sana sudah ada ava yang menunggu di palkiran.
"Weh lama bener sih lu, yang lain udah nunggu tuh" oceh ava
"Tau dari mana lu, kalo mereka udah nunggu" ucap Naura
"Lo gk lihat grup" ucap ava
"Kan gw nyetir, mana sempat buka WhatsApp" ucap Naura membenarkan
"Btw lu kenapa pake pakaian kaya mau ke kuburan sih" ucap ava yang melihat Naura memakai Hoodie hitam dan celana jeans hitam serta memakai topi.
"Buat jaga jaga, gw takut ada yang ngenalin gw" ucap Naura
"Emang siapa?" Tanya ava
"Ya siapa aja" ucap Naura
Sampailah mereka di cafe tepatnya lantai dua, ketos memilih lantai dua karena di sini tidak terlalu berisik oleh alunan musik yang ada di lantai bawah.
"Eh ava, Naura. Silahkan duduk di sebelah situ" ucap wakil OSIS.
"Mba pesen" ucap ava yang melambaikan tangan nya
"Lo mau pesen apa" tanya nya pada Naura
"Samain" ucap Naura
"Okey jadi gini, di kumpulkan nya kalian, karena saya mau membahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru__" ucap ketos terpotong
"Stop! Bisa gk pake bahasa santai. Kan ini bukan di sekolah juga" ucap Naura yang di angguki oleh anggota lainnya.
"Oke oke. Jadi gw mau bahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru, dan pak kepsek minta acaranya di adakan lebih cepat. Jadi gimana nih menurut kalian, secarakan gw juga udah mau pensiun karena udah kelas akhir" Ucap ketos
"Gw mah gimana di suruhnya aja" ucap Naura dengan memakan seblak kesukaannya
"Masalahnya kalo acara ini diadain lebih cepat, otomatis kita akan sibuk dengan Berbagai dekorasi dan lainya" ucap wakil OSIS.
"Gini aja deh guys, kan kepsek minta kita buat adain acara lebih cepat, nah kita minta aja nih kebijakan dari pak kepsek buat di tiadakan pembelajaran nya" ucap ava
"Itu sih mau Lo" ucap Naura dengan menyenggol tangan ava
"Tapi ada benernya juga sih," ucap ketos
"Emang Lo udah tau siapa yang akan mencalonkan diri sebagai ketua dan wakil OSIS?" Tanya Naura
"Belum sih, makanya besok kita sebarin pengumuman buat ngasih tau mereka" ucap ketos.
"Berarti kalo ganti ketua, sekretaris dan bendahara ganti juga kan?" Ucap Naura
"No, kalian tetap menjadi sekretaris dan bendahara. Pak kepsek maunya kalian aja, meskipun nanti ada sekretaris baru dan bendahara baru, bakal di jadiin sekretaris 1, 2, 3, dan sebagainya" ucap ketos
"Gila apa ya, masa kita jadi sekretaris dan bendahara sampe 3 tahun" ucap ava dengan menggebrak meja
"Kaget seta*" ucap Naura dengan memegangi dadanya
"Mulutnya bestieeee" ucap ava yang memukul mulut Naura
"Sorry kelepasan" ucap Naura
"Gw salut deh sama persahabatan kalian" ucap wakil OSIS
"Why?" Ucap ava
"Pertemanan kalian itu gk toxic sama sekali, pokonya kalo gw lihat kalian itu gk pernah berantem, terus kaya sodara banget" ucap wakil OSIS
"Mungkin, Naura ini adalah salah satu orang terpenting dalam hidup gw" ucap ava dengan memandangi wajah Naura yang masih tertunduk.
"Aduh, udah udah. Malah jadi melow gini. Mending kita lanjut pembahasan aja" ucap ketos.
Setelah selesai membahas ini itu, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.
Ava sudah pulang lebih dulu, sedangkan Naura dia tertahan di toilet.
Ketika akan ke palkiran, Naura di panggil oleh seseorang yang sepertinya dia mengenal suara ini.
"Naura" ucap laki laki tersebut
Naura menoleh dan mencari cari asal suara tersebut, ternyata itu adalah Adrian.
"Adrian, ngapain Lo di sini?" Tanya Naura
"Lo sendiri ngapain di sini, dan ini" ucap Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang yang isinya adalah mobil semua
"Ini kan isinya mobil, kalo motor di sebelah sana" lanjut Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang isinya motor.
"Oh, hoho, iya lupa hehe" ucap Naura dengan cengir kuda
*Aduh, gw kan pake mobil, gimana dong* batin Naura
"Oh atau Lo sama ava pakai mobil" ucap Adrian
"Binggooo," ucap Naura dengan mengacungkan jempolnya.
"Kebetulan tadi ava udah masuk kemobil duluan, kayanya dia ketiduran di mobil" bohong Naura
"Oh gitu, ya udah gw masuk dulu kedalam" ucap Adrian.
"Oke oke, lanjut aja" ucap Naura dengan mempersilahkan Adrian lewat.
"Huh selamat selamat, untung tadi Adrian ngomong kaya gitu. Kalo enggak mampus gw ketauan boong" ucap Naura dengan bergegas masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil nya.
Di sepanjang jalan Naura berpikir, apa yang sedang di lakukan Adrian malam malam di cafe, kalau mau ngopi kenapa kenapa gk sama varo, atau mungkin itu cafe milik Adrian kalo benar itu bukan sesuatu hal yang perlu di kagetkan.
Naura kembali kerumah sekitar pukul 12 malam, keadaan rumah juga sudah sepi, hanya ada beberapa penjaga saja yang masih belum tidur. Naura segera pergi ke kamar nya dan mulai tertidur dengan nyenyak.
Keesokan paginya, naura tampak masih sangat mengantuk, sampai akhirnya Naura meminta ava untuk menjemput nya. Sedangkan Naura masih tertidur di ranjangnya. Sampai akhirnya ava datang dengan segudang keributan dan ocehan.
"Astagfirullah anak sapi. Bangun woy" teriak ava
"Udah jam berapa ini hah?" Teriak ava lebih keras
"Aduh gw masih ngantuk tau" ucap Naura
"Aduh cepet deh bangun, Lo gk inget rapat tadi malam hah" ucap ava dengan memukul Naura menggunakan bantal guling.
Dengan terpaksa Naura bangun dari ranjang nya dan pergi ke kamar mandi. Setelah 15 menit Naura siap dengan semuanya. Sekarang dia sudah naik mobil ava.
"Ogah deh gw jemput Lo lagi kalo kaya gini mah" ucap ava
"Ye maap, kan Lo tau kalo gw tidur itu jam 9, lah ini tidur jam 12 bangun jam 4" ucap Naura beralasan
"Alasan aja Lo, pegangan! Gw mau ngebut" ucap ava. Segera Naura berpegang dengan sangat erat.
mereka sampai di sekolah dengan bertepatan lonceng berbunyi. Naura dan ava lari menyusuri koridor untuk menuju ruang kelas.
Belum sampai di kelas, ava dan Naura berhenti mendadak karena mereka merasa bahwa namanya terpanggil.
"Selamat pagi semua, di beritahukan untuk sekretaris dan bendahara OSIS untuk berkumpul di ruang OSIS beserta anggota anggota nya. Terimakasih. "Ucap pengumuman tersebut.
"Putar balik" ucap ava. Dengan cepat mereka mutar balik untuk ke arah ruang OSIS.
"Assalamualaikum" ucap Naura dan ava, karena di ruang OSIS tersebut ada kepsek.
"Waalauikumsalam" jawab yang ada di ruangan tersebut.
"Naura silahkan kamu mulai menulis poin yang penting" ucap pak kepsek
"Baik pak" ucap naura
Setelah beberapa lama Naura sudah mendapatkan poin poin penting, mengenai pemilihan calon ketua OSIS yang baru. Setelah itu kepsek menyuruh ketos untuk memberitahu kan di seluruh kelas bahwa akan ada pendaftaran ketua dan wakil OSIS yang baru.
Segera ketua dan ddk nya pergi ke dalam kelas satu persatu untuk mendata siapa yang akan mendaftar menjadi ketua dan wakil OSIS.
Kini Naura sudah memegang daftar siswa dan siswi yang akan mendaftar ketua dan wakil, di sana Naura mencari nama Adrian dan Alvaro. Benar saja bahwa mereka mengikutinya.
Dalam proses pencalonan, siswa dan siswi di harapkan untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan yang akan di berikan oleh ketua dan wakil OSIS. Jika calon tidak bisa menjawab pertanyaan yang di berikan maka mereka akan di eliminasi. Ketua dan wakil OSIS, akan mencari 3 pasang peserta. Nantinya mereka akan di beri pertanyaan dari para guru dan kepsek.
Setelah 3 hari berturut turut, Naura sangat di sibukkan dengan ini dan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments