episode 3 cafe bambu hijau

Karena hari sudah menjelang malam, Naura segera mandi dan menunaikan ibadah nya yaitu sholat magrib. Setelah sholat Naura segera menemui ni Ijah yang sedang masak di dapur.

"Bi, malam ini Naura makan di luar, kalian makan aja gpp" ucap Naura yang sudah siap

"Non mau pulang jam berapa?" Tanya bi Ijah

"Kurang tau juga sih bi, soalnya Naura ada rapat OSIS" ucap Naura

"Ya sudah kalau begitu, hati hati ya non" ucap bi Ijah.

"Iya bi" ucap naura yang mencium tangan bi Ijah.

Naura segera menuju mobil nya, dan mulai mengemudi, di sepanjang jalan, Naura berpikir apa yang akan di rapatkan oleh si ketos.

Cafe bambu hijau adalah cafe terkenal di Bandung raya, selain tempat nya yang strategis, tempatnya pun sangat nyaman hanya untuk duduk di cafe tersebut.

Setelah beberapa menit, Naura sampai di cafe, Naura sudah menghubungi ava untuk menunggunya di palkiran, tepat saja di sana sudah ada ava yang menunggu di palkiran.

"Weh lama bener sih lu, yang lain udah nunggu tuh" oceh ava

"Tau dari mana lu, kalo mereka udah nunggu" ucap Naura

"Lo gk lihat grup" ucap ava

"Kan gw nyetir, mana sempat buka WhatsApp" ucap Naura membenarkan

"Btw lu kenapa pake pakaian kaya mau ke kuburan sih" ucap ava yang melihat Naura memakai Hoodie hitam dan celana jeans hitam serta memakai topi.

"Buat jaga jaga, gw takut ada yang ngenalin gw" ucap Naura

"Emang siapa?" Tanya ava

"Ya siapa aja" ucap Naura

Sampailah mereka di cafe tepatnya lantai dua, ketos memilih lantai dua karena di sini tidak terlalu berisik oleh alunan musik yang ada di lantai bawah.

"Eh ava, Naura. Silahkan duduk di sebelah situ" ucap wakil OSIS.

"Mba pesen" ucap ava yang melambaikan tangan nya

"Lo mau pesen apa" tanya nya pada Naura

"Samain" ucap Naura

"Okey jadi gini, di kumpulkan nya kalian, karena saya mau membahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru__" ucap ketos terpotong

"Stop! Bisa gk pake bahasa santai. Kan ini bukan di sekolah juga" ucap Naura yang di angguki oleh anggota lainnya.

"Oke oke. Jadi gw mau bahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru, dan pak kepsek minta acaranya di adakan lebih cepat. Jadi gimana nih menurut kalian, secarakan gw juga udah mau pensiun karena udah kelas akhir" Ucap ketos

"Gw mah gimana di suruhnya aja" ucap Naura dengan memakan seblak kesukaannya

"Masalahnya kalo acara ini diadain lebih cepat, otomatis kita akan sibuk dengan Berbagai dekorasi dan lainya" ucap wakil OSIS.

"Gini aja deh guys, kan kepsek minta kita buat adain acara lebih cepat, nah kita minta aja nih kebijakan dari pak kepsek buat di tiadakan pembelajaran nya" ucap ava

"Itu sih mau Lo" ucap Naura dengan menyenggol tangan ava

"Tapi ada benernya juga sih," ucap ketos

"Emang Lo udah tau siapa yang akan mencalonkan diri sebagai ketua dan wakil OSIS?" Tanya Naura

"Belum sih, makanya besok kita sebarin pengumuman buat ngasih tau mereka" ucap ketos.

"Berarti kalo ganti ketua, sekretaris dan bendahara ganti juga kan?" Ucap Naura

"No, kalian tetap menjadi sekretaris dan bendahara. Pak kepsek maunya kalian aja, meskipun nanti ada sekretaris baru dan bendahara baru, bakal di jadiin sekretaris 1, 2, 3, dan sebagainya" ucap ketos

"Gila apa ya, masa kita jadi sekretaris dan bendahara sampe 3 tahun" ucap ava dengan menggebrak meja

"Kaget seta*" ucap Naura dengan memegangi dadanya

"Mulutnya bestieeee" ucap ava yang memukul mulut Naura

"Sorry kelepasan" ucap Naura

"Gw salut deh sama persahabatan kalian" ucap wakil OSIS

"Why?" Ucap ava

"Pertemanan kalian itu gk toxic sama sekali, pokonya kalo gw lihat kalian itu gk pernah berantem, terus kaya sodara banget" ucap wakil OSIS

"Mungkin, Naura ini adalah salah satu orang terpenting dalam hidup gw" ucap ava dengan memandangi wajah Naura yang masih tertunduk.

"Aduh, udah udah. Malah jadi melow gini. Mending kita lanjut pembahasan aja" ucap ketos.

Setelah selesai membahas ini itu, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

Ava sudah pulang lebih dulu, sedangkan Naura dia tertahan di toilet.

Ketika akan ke palkiran, Naura di panggil oleh seseorang yang sepertinya dia mengenal suara ini.

"Naura" ucap laki laki tersebut

Naura menoleh dan mencari cari asal suara tersebut, ternyata itu adalah Adrian.

"Adrian, ngapain Lo di sini?" Tanya Naura

"Lo sendiri ngapain di sini, dan ini" ucap Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang yang isinya adalah mobil semua

"Ini kan isinya mobil, kalo motor di sebelah sana" lanjut Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang isinya motor.

"Oh, hoho, iya lupa hehe" ucap Naura dengan cengir kuda

*Aduh, gw kan pake mobil, gimana dong* batin Naura

"Oh atau Lo sama ava pakai mobil" ucap Adrian

"Binggooo," ucap Naura dengan mengacungkan jempolnya.

"Kebetulan tadi ava udah masuk kemobil duluan, kayanya dia ketiduran di mobil" bohong Naura

"Oh gitu, ya udah gw masuk dulu kedalam" ucap Adrian.

"Oke oke, lanjut aja" ucap Naura dengan mempersilahkan Adrian lewat.

"Huh selamat selamat, untung tadi Adrian ngomong kaya gitu. Kalo enggak mampus gw ketauan boong" ucap Naura dengan bergegas masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil nya.

Di sepanjang jalan Naura berpikir, apa yang sedang di lakukan Adrian malam malam di cafe, kalau mau ngopi kenapa kenapa gk sama varo, atau mungkin itu cafe milik Adrian kalo benar itu bukan sesuatu hal yang perlu di kagetkan.

Naura kembali kerumah sekitar pukul 12 malam, keadaan rumah juga sudah sepi, hanya ada beberapa penjaga saja yang masih belum tidur. Naura segera pergi ke kamar nya dan mulai tertidur dengan nyenyak.

Keesokan paginya, naura tampak masih sangat mengantuk, sampai akhirnya Naura meminta ava untuk menjemput nya. Sedangkan Naura masih tertidur di ranjangnya. Sampai akhirnya ava datang dengan segudang keributan dan ocehan.

"Astagfirullah anak sapi. Bangun woy" teriak ava

"Udah jam berapa ini hah?" Teriak ava lebih keras

"Aduh gw masih ngantuk tau" ucap Naura

"Aduh cepet deh bangun, Lo gk inget rapat tadi malam hah" ucap ava dengan memukul Naura menggunakan bantal guling.

Dengan terpaksa Naura bangun dari ranjang nya dan pergi ke kamar mandi. Setelah 15 menit Naura siap dengan semuanya. Sekarang dia sudah naik mobil ava.

"Ogah deh gw jemput Lo lagi kalo kaya gini mah" ucap ava

"Ye maap, kan Lo tau kalo gw tidur itu jam 9, lah ini tidur jam 12 bangun jam 4" ucap Naura beralasan

"Alasan aja Lo, pegangan! Gw mau ngebut" ucap ava. Segera Naura berpegang dengan sangat erat.

mereka sampai di sekolah dengan bertepatan lonceng berbunyi. Naura dan ava lari menyusuri koridor untuk menuju ruang kelas.

Belum sampai di kelas, ava dan Naura berhenti mendadak karena mereka merasa bahwa namanya terpanggil.

"Selamat pagi semua, di beritahukan untuk sekretaris dan bendahara OSIS untuk berkumpul di ruang OSIS beserta anggota anggota nya. Terimakasih. "Ucap pengumuman tersebut.

"Putar balik" ucap ava. Dengan cepat mereka mutar balik untuk ke arah ruang OSIS.

"Assalamualaikum" ucap Naura dan ava, karena di ruang OSIS tersebut ada kepsek.

"Waalauikumsalam" jawab yang ada di ruangan tersebut.

"Naura silahkan kamu mulai menulis poin yang penting" ucap pak kepsek

"Baik pak" ucap naura

Setelah beberapa lama Naura sudah mendapatkan poin poin penting, mengenai pemilihan calon ketua OSIS yang baru. Setelah itu kepsek menyuruh ketos untuk memberitahu kan di seluruh kelas bahwa akan ada pendaftaran ketua dan wakil OSIS yang baru.

Segera ketua dan ddk nya pergi ke dalam kelas satu persatu untuk mendata siapa yang akan mendaftar menjadi ketua dan wakil OSIS.

Kini Naura sudah memegang daftar siswa dan siswi yang akan mendaftar ketua dan wakil, di sana Naura mencari nama Adrian dan Alvaro. Benar saja bahwa mereka mengikutinya.

Dalam proses pencalonan, siswa dan siswi di harapkan untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan yang akan di berikan oleh ketua dan wakil OSIS. Jika calon tidak bisa menjawab pertanyaan yang di berikan maka mereka akan di eliminasi. Ketua dan wakil OSIS, akan mencari 3 pasang peserta. Nantinya mereka akan di beri pertanyaan dari para guru dan kepsek.

Setelah 3 hari berturut turut, Naura sangat di sibukkan dengan ini dan itu.

Episodes
1 episode 1 mendung
2 episode 2 hujan
3 episode 3 cafe bambu hijau
4 episode 4 berita
5 episode 5 mata mata
6 episode 6 di usir
7 episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8 episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9 episode 9 kehadiran bella
10 episode 10 jalan yang berduri
11 episode 11 hukuman
12 episode 12 berdansa dengan sapu
13 episode 13 serangan balik
14 episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15 episode 15 satu lawan enam
16 episode 16 menyelamatkan naura
17 episode 17 koma
18 episode 18 kembali sadar
19 episode 19 sarapan pagi
20 episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21 episode 21 cinta harta
22 episode 22 black card
23 episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24 episode 24 modus
25 episode 25 menginap
26 episode 26 ciuman pagi
27 episode 27 kebenaran
28 episode 28 modus
29 episode 29 perpisahan
30 episode 30 kecewa
31 episode 31 kecewa II
32 episode 32 Sabrina
33 episode 33 Sabrina II
34 episode 34 perusahaan yang bangkrut
35 episode 35 ganti profesi
36 episode 36 semua butuh waktu
37 episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38 episode 38 naura!
39 episode 39 kehidupan baru
40 episode 40 memujamu
41 41 PENGUMUMAN
42 episode 42 gw memang pantas di benci
43 episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44 episode 44 kejutan
45 episode 45 perjalanan ke Depok
46 episode 46 Dokter Ava yang hebat
47 episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48 episode 48 mood
49 episode 49 tidur bareng
50 episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51 episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52 episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53 episode 53 membahas masalalu
54 54 PENGUMUMAN
55 episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56 episode 56 salah paham
57 episode 57 salah paham II
58 episode 58 kecelakaan
59 episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60 episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61 episode 61 emosi!!!
62 episode 62 omong doang!!
63 episode 63 pencarian
64 episode 64 mau seblak
65 episode 65 gw udah tau
66 episode 66 kita itu udah putus!!
67 episode 67 saputangan
68 episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69 episode 69 rumah hantu
70 episode 70 i love you Ra!
71 episode 71 cahaya bulan
72 episode 72 godaan bunda lisa
73 episode 73 kamera yang tertinggal
74 episode 74 sel tahanan
75 episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76 episode 76 tusukan
77 episode 77 akhir dari sebuah kisah
78 ucapan terimakasih
Episodes

Updated 78 Episodes

1
episode 1 mendung
2
episode 2 hujan
3
episode 3 cafe bambu hijau
4
episode 4 berita
5
episode 5 mata mata
6
episode 6 di usir
7
episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8
episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9
episode 9 kehadiran bella
10
episode 10 jalan yang berduri
11
episode 11 hukuman
12
episode 12 berdansa dengan sapu
13
episode 13 serangan balik
14
episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15
episode 15 satu lawan enam
16
episode 16 menyelamatkan naura
17
episode 17 koma
18
episode 18 kembali sadar
19
episode 19 sarapan pagi
20
episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21
episode 21 cinta harta
22
episode 22 black card
23
episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24
episode 24 modus
25
episode 25 menginap
26
episode 26 ciuman pagi
27
episode 27 kebenaran
28
episode 28 modus
29
episode 29 perpisahan
30
episode 30 kecewa
31
episode 31 kecewa II
32
episode 32 Sabrina
33
episode 33 Sabrina II
34
episode 34 perusahaan yang bangkrut
35
episode 35 ganti profesi
36
episode 36 semua butuh waktu
37
episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38
episode 38 naura!
39
episode 39 kehidupan baru
40
episode 40 memujamu
41
41 PENGUMUMAN
42
episode 42 gw memang pantas di benci
43
episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44
episode 44 kejutan
45
episode 45 perjalanan ke Depok
46
episode 46 Dokter Ava yang hebat
47
episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48
episode 48 mood
49
episode 49 tidur bareng
50
episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51
episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52
episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53
episode 53 membahas masalalu
54
54 PENGUMUMAN
55
episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56
episode 56 salah paham
57
episode 57 salah paham II
58
episode 58 kecelakaan
59
episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60
episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61
episode 61 emosi!!!
62
episode 62 omong doang!!
63
episode 63 pencarian
64
episode 64 mau seblak
65
episode 65 gw udah tau
66
episode 66 kita itu udah putus!!
67
episode 67 saputangan
68
episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69
episode 69 rumah hantu
70
episode 70 i love you Ra!
71
episode 71 cahaya bulan
72
episode 72 godaan bunda lisa
73
episode 73 kamera yang tertinggal
74
episode 74 sel tahanan
75
episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76
episode 76 tusukan
77
episode 77 akhir dari sebuah kisah
78
ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!