episode 5 mata mata

"kasihan ya Naura, padahal dia anak yang baik, eh malah di sia sisain" ucap ava dengan melihat wallpaper handphone nya.

Sekitar pukul 18:30 ava sudah berada di kediaman Naura. Tanpa mau berlama lama Naura segera pergi dengan ava, sedari tadi Naura hanya diam dengan melihat kearah luar kaca mobil, ava yang melihat itu hanya bisa diam. Tapi tidak bisa! Ava tidak akan diam melihat sahabatnya seperti itu.

"Cerita sama gw Ra, setidaknya hati Lo bisa tenang kalo udah cerita ke gw" ucap ava dengan sesekali melihat ke arah Naura.

"Bella mau pulang va" ucap Naura yang masih melihat keluar kaca mobil.

"What! Serius Lo" ucap ava kaget.

"Ngapain gw boong" ucap Naura yang sudah mulai meluruskan pandangan nya.

"Kalo dia balik, berarti dia bakal menciptakan segudang masalah dong" ucap ava

"Ya pasti Lo tau lah gimana" ucap Naura dengan memangku dagunya.

"Oh iya gw juga heran sama Lo. Kenapa si Lo yakin banget kalo Lo bakal di usir?" Ucap ava yang rasa keponya meronta ronta.

"Mama datang kemimpi gw, dia selalu nyuruh gw hemat, gk boros soal uang, terus dia nyuruh gw beli rumah, terus pas gw udah beli rumah mama udah gk pernah muncul lagi di mimpi gw" ucap Naura dengan memijit mijit keningnya.

"Apa itu artinya kalo almarhum mama Lo emang mengetahui sesuatu?" Ucap ava mengira ngira.

Percakapan merekapun terus berlanjut hingga di pasar malam, bahkan mereka juga menaiki kincir riya sambil mengobrol.

"Kayanya mama emang tau sesuatu, dan Lo tau gk sih. Waktu mama tiri gw nikah sama papah, gw pernah denger percakapan antara mama sama anak" ucap Naura

"Are you serious? Memangnya apa yang Lo denger dari mereka" tanya ava mulai serius

"mereka seneng banget kalo mama meninggal, dan mereka juga bilang kalo rencananya gk sia sia. Lo tau gk sih orang kalo minum racun itu pasti bibirnya bakal menghitam" ucap Naura

"Iya iya gw tau. Itu artinya ada yang ngasih racun ke mama Lo" ucap ava dengan memangku kedua tangannya.

"Dan Lo tau gk, setelah mama gw meninggal pembantu di rumah gw tiba tiba minta berhenti bekerja, 2 orang sekaligus" ucap Naura dengan mengacungkan dua jarinya.

"Cuma gw yang sadar kalo mama udah di racuni. Papah ngira kalo mama sakit, mama sejak awal emang selalu sakit sakitan. Tapi siapa sangka kalo sakitnya itu adalah efek dari racun." Ucap Naura

"Lo yakin kalo itu racun?" Tanya ava yang mulai ragu dengan penuturan Naura.

"Haha, gw yakin Lo pasti akan ragu, kapan kapan gw ajak Lo kerumah baru gw buat lihat hasil tes darah yang sengaja gw ambil waktu mama mau dimandiin" ucap Naura.

"Lo nyewa dokter? Bayar berapa Lo, susah tau nyari dokter yang bisa jaga mulut" ucap ava

"Ngapain gw nyewa, bokap Lo kan ada" ucap Naura dengan senyum sinisnya

"What!!!. Serius? Anjir, gw gk tau apa apa" ucap ava yang mulai kesal.

"Dengerin gw! Sekarang gw gk bisa lanjut cerita di sini. Dan ingat jangan tanya apapun soal ini ke bokap Lo, karena cuman gw sama bokap Lo aja yang tau soal ini" ucap Naura.

"Tapi kenapa?" Ucap ava

"Di rumah Lo ada mata mata mama tiri gw" ucap Naura.

"Ini sebenarnya ada apa sih? Racun, cuman Lo sama bokap gw yang tau, terus mata mata dirumah gw. Sebenarnya Lo itu siapa? Kenapa Lo bisa tau banyak, gw aja gk tau apa apa soal ini. Atau jangan jangan Lo cenayang ya" ucap ava kesal

"Berisik anjir! Lo harus tetap hati hati sama setiap ucapan Lo. Lo gk akan tau siapa aja yang lagi merhatiin kita" ucap Naura dengan senyum lebar agar tidak terlihat bahwa dia sedang membicarakan hal penting.

"Hah" ava langsung menutup mulutnya dan kembali tertawa mengikuti arahan Naura.

"Gw makin penasaran banget sama kemampuan Lo Ra, kapan kapan ajarin gw ya buat tau hal kaya gini" ucap ava yang masih pura pura tertawa.

"Pasti! Ingat jangan sembarang kalo ngomong ya, pokonya harus Lo tahan rasa ingin tahunya. Gw janji, gw bakal kasih tau semua yang belum Lo tau soal gw" ucap Naura

"Janji?" Ucap ava dengan mengacungkan kelingking nya, tanda janji.

Setelah hari dimana Naura memberitahu sebagian hal yang sangat penting kepada ava, Naura juga mulai menyusun beberapa rencana tanpa sepengetahuan siapa pun.

Hari ini sepertinya Naura akan terlambat kesekolah, karena saat di jalan tiba tiba saja Naura di srempet oleh 2 motor. Tanpa berfikir panjang Naura sudah tau kalo itu adalah ulah mama tirinya yang berusaha menyingkirkan nya, ditambah lagi ban motor nya bocor, alhasil Naura terpaksa menunggu taxi.

Belum sempat memesan taxi, sebuah mobil berhenti tepat di depannya, dan menampakkan Adrian yang sedang mengamatinya dari atas sampai bawah. Segera Adrian turun dari mobil nya dan melihat lebih jelas keadaan tubuh Naura yang penuh dengan luka lecet

"Lo habis jatoh?" Ucap Adrian

"Enggak, gw habis berenang tadi" ucap Naura dengan cengir kudanya.

"Masuk kemobil gw, obatin luka Lo dulu" ucap Adrian dengan memapah Naura.

"Eh kan ada adik Lo" ucap Naura

"Varo bawa motor tadi" ucap Adrian

"Oke, makasih" ucap Naura dengan berjalan tertaih.

"Gimana ceritanya sih Lo bisa jatuh dari motor, terus itu motor Lo mati atau gimana" ucap Adrian dengan mulai membersihkan luka Yang ada di kaki Naura.

"Ya tadi gw ngebut, karena sebentar lagi masuk, kalo bukan karena sekarang ujian gw gk akan masuk sekolah" ucap Naura berbohong dengan ikut membersihkan lukanya agar lebih cepat.

"Lo bisa gk sih, kalo bawa motor itu gk usah ngebut ngebut, jangan suka ngepreng malaikat Izrail, kasihan tau. Lo gk tau ya kalo dia itu punya banyak tugas buat nyabut nyawa orang" oceh Adrian yang bikin Naura merasa geli

"Udah deh mending Lo nyetir aja, kita gk punya waktu buat ngebahas hal kaya gini" ucap Naura, yang di angguki oleh Adrian, segera Adrian menancap gas. Tak lama kemudian mereka sampai di sekolah dengan selamat.

Ketika mereka sampai di sekolah, Adrian membukakan pintu untuk Naura, setelah itu Adrian memapahnya, namun sayangnya Adrian sangat tidak sabar melihat cara Naura yang berjalan sangat lamban dan tertatih.

Tanpa di duga duga Adrian langsung menggendong Naura ala ala bridal style. Perlakuan nya itu sudah membuat hati Naura menjadi tidak aman.

"Kalo Lo mau gw gendong bilang aja, jangan pake kode kodean" ucap Adrian

"Sialan Lo, turunin gw gk" ucap Naura tak terima

"Enggak" ucap Adrian dan langsung melangkah cepat

"Adrian, nanti ada yang lihat" teriak Naura dengan meronta ronta.

"Tapi Lo suka kan?" Ucap Adrian

"T*i Lo" umpat Naura.

"Suuutt tuman" ucap Adrian. Sepanjang lorong semua mata tertuju pada mereka berdua, ada yang suka ada juga yang tidak.

Sesampainya di kelas ava panik ketika melihat Naura di gendong dengan tangan dan kaki yang penuh dengan luka.

"Ya ampun bestieeee, Lo kenapa? Kenapa pada kaya gini?" Panik ava

"Heh, pasti Lo kan yang udah buat Naura kaya gini, ngaku Lo" tuduh ava pada Adrian.

"Eh mak lampir, jangan asal tuduh Allah gk suka" ucap Adrian.

"Uda udah, ini bukan salahnya Adrian tadi gw ngebut di jalan terus jatuh deh" ucap Naura

"Serius, tapi kalo Lo jatuh gk akan kaya gini lukanya, minimal Lo patah tulang apalagi ngebut bawanya" ucap ava yang merasa aneh dengan luka lecet yang tak parah itu. Dengan cepat Naura menendang ava dan memberinya kode untuk tidak mengatakan hal itu.

"Eh sorry sorry gw gk sengaja" ucap Naura dengan memandang ava untuk memberikan kode.

"Oh_ahaha_iya iya gapapa. Oh tapi kayanya ini emang karena jatuh, oh atau mungkin Lo jatuhnya pas di rumput rumputan" ucap ava dengan terbata.

"Yaya itu dia, ha_ha_ha" tawa Naura garing.

*Ada yang mereka sembunyikan. Dari cara Naura Mandang ava udah beda banget* ucap Adrian.

"Udah udah, ini cepet obatin luka Lo" ucap varo

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Sudah dfavorit kak..
main jg karyaq y

2022-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1 mendung
2 episode 2 hujan
3 episode 3 cafe bambu hijau
4 episode 4 berita
5 episode 5 mata mata
6 episode 6 di usir
7 episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8 episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9 episode 9 kehadiran bella
10 episode 10 jalan yang berduri
11 episode 11 hukuman
12 episode 12 berdansa dengan sapu
13 episode 13 serangan balik
14 episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15 episode 15 satu lawan enam
16 episode 16 menyelamatkan naura
17 episode 17 koma
18 episode 18 kembali sadar
19 episode 19 sarapan pagi
20 episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21 episode 21 cinta harta
22 episode 22 black card
23 episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24 episode 24 modus
25 episode 25 menginap
26 episode 26 ciuman pagi
27 episode 27 kebenaran
28 episode 28 modus
29 episode 29 perpisahan
30 episode 30 kecewa
31 episode 31 kecewa II
32 episode 32 Sabrina
33 episode 33 Sabrina II
34 episode 34 perusahaan yang bangkrut
35 episode 35 ganti profesi
36 episode 36 semua butuh waktu
37 episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38 episode 38 naura!
39 episode 39 kehidupan baru
40 episode 40 memujamu
41 41 PENGUMUMAN
42 episode 42 gw memang pantas di benci
43 episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44 episode 44 kejutan
45 episode 45 perjalanan ke Depok
46 episode 46 Dokter Ava yang hebat
47 episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48 episode 48 mood
49 episode 49 tidur bareng
50 episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51 episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52 episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53 episode 53 membahas masalalu
54 54 PENGUMUMAN
55 episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56 episode 56 salah paham
57 episode 57 salah paham II
58 episode 58 kecelakaan
59 episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60 episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61 episode 61 emosi!!!
62 episode 62 omong doang!!
63 episode 63 pencarian
64 episode 64 mau seblak
65 episode 65 gw udah tau
66 episode 66 kita itu udah putus!!
67 episode 67 saputangan
68 episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69 episode 69 rumah hantu
70 episode 70 i love you Ra!
71 episode 71 cahaya bulan
72 episode 72 godaan bunda lisa
73 episode 73 kamera yang tertinggal
74 episode 74 sel tahanan
75 episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76 episode 76 tusukan
77 episode 77 akhir dari sebuah kisah
78 ucapan terimakasih
Episodes

Updated 78 Episodes

1
episode 1 mendung
2
episode 2 hujan
3
episode 3 cafe bambu hijau
4
episode 4 berita
5
episode 5 mata mata
6
episode 6 di usir
7
episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8
episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9
episode 9 kehadiran bella
10
episode 10 jalan yang berduri
11
episode 11 hukuman
12
episode 12 berdansa dengan sapu
13
episode 13 serangan balik
14
episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15
episode 15 satu lawan enam
16
episode 16 menyelamatkan naura
17
episode 17 koma
18
episode 18 kembali sadar
19
episode 19 sarapan pagi
20
episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21
episode 21 cinta harta
22
episode 22 black card
23
episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24
episode 24 modus
25
episode 25 menginap
26
episode 26 ciuman pagi
27
episode 27 kebenaran
28
episode 28 modus
29
episode 29 perpisahan
30
episode 30 kecewa
31
episode 31 kecewa II
32
episode 32 Sabrina
33
episode 33 Sabrina II
34
episode 34 perusahaan yang bangkrut
35
episode 35 ganti profesi
36
episode 36 semua butuh waktu
37
episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38
episode 38 naura!
39
episode 39 kehidupan baru
40
episode 40 memujamu
41
41 PENGUMUMAN
42
episode 42 gw memang pantas di benci
43
episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44
episode 44 kejutan
45
episode 45 perjalanan ke Depok
46
episode 46 Dokter Ava yang hebat
47
episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48
episode 48 mood
49
episode 49 tidur bareng
50
episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51
episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52
episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53
episode 53 membahas masalalu
54
54 PENGUMUMAN
55
episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56
episode 56 salah paham
57
episode 57 salah paham II
58
episode 58 kecelakaan
59
episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60
episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61
episode 61 emosi!!!
62
episode 62 omong doang!!
63
episode 63 pencarian
64
episode 64 mau seblak
65
episode 65 gw udah tau
66
episode 66 kita itu udah putus!!
67
episode 67 saputangan
68
episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69
episode 69 rumah hantu
70
episode 70 i love you Ra!
71
episode 71 cahaya bulan
72
episode 72 godaan bunda lisa
73
episode 73 kamera yang tertinggal
74
episode 74 sel tahanan
75
episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76
episode 76 tusukan
77
episode 77 akhir dari sebuah kisah
78
ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!