NovelToon NovelToon

Kisah Naura

episode 1 mendung

Pagi ini cuaca nya seperti akan turun hujan. Langit biru ini dipenuhi dengan gumpalan awan hitam. Semilir angin yang begitu lembut, menerpa wajah Naura. Rasanya Naura enggan sekali untuk pergi ke sekolah, rasanya Naura hanya ingin rebahan dan melukis sesuatu di buku gambarnya.

Mengingat kejadian semalam dimana ayah dan ibu nya hanya sibuk dengan pekerjaan mereka. Ketika Naura memberi tahukan nilainya yang mendekati 100 mereka hanya cuek bahkan sama sekali tidak menjawab.

Mereka selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka. Apalah artinya harta, yang Naura butuhkan hanya kasih sayang bukan uang semata.

Tak mau berlama lama duduk di jendela, Naura segera mengambil handuk nya dan bergegas mandi. Setelah siap Naura turun menuju meja makan, di sana terlihat tidak ada siapa siapa, hanya ada bi Ijah yang sedang mempersiapkan makanan.

"Pagi non" ucap bi Ijah dengan senyum yang begitu jelas

"Pagi. Mamah sama papah kemana bi?" Tanya Naura sembari duduk dan mengambil piring nya.

"Tuan sama nyonya pergi ke luar negri tadi subuh, nyonya juga titip pesan katanya mereka disana sekitar 1 bulan" ucap bi Ijah

"Oh baguslah" ucap Naura.

Bi Ijah hanya tersenyum canggung, dan bi Ijah sudah tau kalo Naura seperti ini pasti tadi malam ada sesuatu diantara mereka.

"Bi aku berangkat ya" ucap Naura dengan menyalimi tangan bi Ijah. Naura sudah menganggap bi Ijah seperti ibu nya sendiri, bi Ijah juga selalu ada untuk Naura.

Hari ini Naura tidak akan membawa mobilnya, dia akan pergi menggunakan motor matic nya.

Di sepanjang jalan Naura melihat ke langit yang tampak nya masih mendung, bahkan sepertinya akan mulai turun hujan. Naura akan senang jika hujan turun Sekarang.

Naura mulai melambatkan motornya, sambil menunggu hujan turun.

"Mana sih hujannya, kok gk turun turun. Nyebelin ih" ucap Naura

"Hujaaaannnn, turunlaaaahh!" Teriak Naura dengan mengangkat satu tangannya seperti orang sedang menyembah.

Tapi sepertinya doanya tidak terkabul, langit masih tetap sama, mendung tapi tak turun hujan. Benar kata pepatah mendung bukan berarti hujan, dekat bukan berarti suka. "Anjayyy udah melow aja." Ucap Naura

Tak lama kemudian, Naura sampai di depan SMA Negeri Garuda, disana tampak halaman sekolah sudah di penuhi oleh beberapa murid.

Sedangkan disana sudah ada ava Adira sahabat dari Naura. Naura bisa melihat ava di sana, dari jauh Naura sudah melambai lambaikan tangannya tanpa melihat arah kanan dan kiri.

Ketika Naura menyudahi lambaian tangan nya, tiba tiba saja Naura berhenti mendadak karena dia hampir menabrak orang. Karena tidak seimbang akhirnya Naura jatuh dari motornya, untung saja tidak ada luka sedikitpun.

Orang yang hampir di tabraknya pun hanya acuh tak acuh.

"Gila ya tu orang, bukannya nolongin kek atau apa kek gitu," ucap Naura

"Ya ampun Ra, Lo gpp kan?" Ucap ava panik

"Dimana yang sakit, dimana?" Tanya ava dengan melihat sekitar tubuh Naura

"Aman gk ada yang sakit kok, eh btw tu orang siapa. Gw kaya baru lihat" ucap Naura

"Gk tau, gw juga baru lihat. Tapi menurut Lo dia ganteng gk sih" ucap ava

"Yah, lumayan sih" ucap Naura dengan membersihkan roknya dari debu

"Apanya yang lumayan, Lo lihat tuh cewe cewe aja pada terpesona sama kegantengan nya" ucap ava dengan memegang kepala Naura yang di arahkan ke cowo tersebut

"Ya Lo kan nanya pendapat gw, gimana si" ucap Naura kesal.

"Ckck" kesal ava

Kini mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas, di koridor sana Naura dan ava sudah bisa melihat dan mendengar teriakkan histeris cewe cewe.

"Mani alay gitu ey" logat Sunda Naura

"Kayanya dia emang murid baru deh Ra" ucap ava

"Eh, eh, ada dua ya murid barunya" ucap ava yang kini mulai kepo

*Alay* batin Naura

Naura mulai berjalan meninggalkan ava yang masih terpaku dengan kegantengan 2 murid tersebut.

Kini Naura sudah berada di kelasnya, tempat duduknya tepat berada di dekat jendela yang mengarah kearah pepohonan dan kebun sekolah.

"Kampret Lo," teriak ava

"Apa" ucap Naura

"Apa apa apa, kenapa Lo ninggalin gw bestie," ucap ava kesal

"Hah, apaan sih" ucap Naura dan mulai melihat kearah jendela lagi.

Ava sudah bisa menebak bahwa Naura sedang ada masalah, masalah apa lagi kalo bukan tentang orang tuanya.

Ava mulai mendekat kearah Naura, dan mulai mengelus tangan Naura.

"Masalah sama orang tua Lo lagi?" Tanya ava dengan melembutkan suaranya.

Naura hanya diam dan masih melihat kearah jendela.

"Jangan biarin diri Lo, terjerembab di lumpur hidup, kalo Lo gk teriak Lo gk akan selamat" ucap ava.

Naura mulai memandang ava, air matanya sudah mulai terkumpul di pelupuk matanya, tapi Naura bisa menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Hehehe" cengir Naura

"Anji** Lo, gw udah melow juga" ucap ava

"Eh mulutnya tolong di jaga bestieeee" teriak naura

"Kelepasan" ucap ava dan kembali ke tempat duduk nya. Naura hanya tersenyum melihat wajah kesal ava. Naura sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah menurunkan sahabat sebaik ava.

Bel masuk telah berbunyi dan kelas Naura kini telah di penuhi oleh murid murid. Banyak sekali di antaranya yang membicarakan kedua murid baru itu. Naura merasa kesal karena wali kelasnya tak kunjung datang, tak seperti biasanya Bu Ida terlambat masuk kelas.

Hampir 15 menit dari bel masuk tadi, Bu Ida baru saja masuk kedalam kelas dengan membawa 2 laki laki yang sepertinya adalah murid baru.

Naura melihat laki laki yang hampir di tabraknya itu, laki laki tersebut pun begitu. Dan laki laki itu melemparkan senyum meremehkan, Naura hanya menanggapinya dengan sangat malas.

"Selamat pagi anak anak, mohon maaf ibu terlambat masuk dikarenakan tadi ibu mengurus administrasi temen baru kalian. Silahkan perkenalkan nama kalian" ucap ibu Ida.

" Halo perkenalkan nama saya Dhanurendra Adrian"

"Halo perkenalkan nama saya Dhanurendra Alvaro"

"Nah mereka ini kembar, tapi beda wajah" ucap ibu Ida

Siswa perempuan banyak sekali yang mengatakan bahwa mereka itu tampan bahkan ada juga yang mengatakan bahwa mereka menyukainya. Ingin sekali rasanya Naura muntah di situ.

Naura melihat ava yang sepertinya dia juga terpikat dengan wajah tampan si kembar ini.

"Silahkan kalian bisa duduk di bangku kosong itu iya" ucap Bu Ida.

Adrian duduk tepat di belakang ava, sedangkan Alvaro duduk di depan Naura.

"Naura, tolong nanti kamu ajak mereka mengelilingi sekolah ya, dan perkenalkan juga setiap fasilitas yang ada di sini serta organisasi organisasi yang ada" ucap Bu Ida

"Baik Bu" ucap Naura.

Pelajaran sudah berjalan dengan lancar, dan sekarang adalah jam istirahat. Bu Ida sudah memperingatkan Naura untuk membawa murid baru itu berkeliling.

"Ava, Lo temenin gw antar mereka" ucap Naura

"Oke" dengan senang hati ava menemani Naura.

Ava mulai berjalan menyusuri koridor, dan mengenalkan setiap ruangan dan organisasi organisasi yang ada.

"Ini ruang OSIS, dan hanya anggota OSIS yang boleh masuk, anggota lain juga bisa masuk tapi harus ada izin dari ketuanya" ucap Naura

"Kapan pemilihan ketua OSIS yang baru di laksanakan?" Tanya Adrian

"Sekitar dua Minggu yang akan datang" ucap Naura

"Lo tau dari mana" tanya Adrian

"Itu rahasia" jawab ava.

"Kenapa Lo nanya itu?" Tanya ava

"Gw dan Kakak gw mau daftar jadi ketua OSIS" ucap Alvaro.

"Oh" singkat Naura

Selanjutnya Naura dan ava menuju kantin, tampak seluruh siswa siswi hampir menatap tidak suka pada Naura dan ava karena mereka berfikir bahwa Naura sudah ganjen kepada Adrian dan Alvaro.

Naura tidak mengatakan apa pun dan langsung duduk di kursi kosong begitu juga ava.

"Mang pesen bakso 2 sama es jeruk 2" ucap ava

"Lo pesen buat siapa?" Tanya Alvaro

"Buat gw sama Naura, Lo kalo mau tinggal pesen aja sendiri" ucap ava

"Bentar lagi masuk kelas, gw balik aja ke kelas" ucap Adrian

"Santai aja, kita dapat bonus istirahat 15 menit" ucap Naura

Mau tak mau Adrian dan Alvaro duduk semeja dengan naura dan juga ava. Perut mereka juga sudah sangat perih karena lapar.

"Kenapa Lo jadi agak cuek sama mereka, bukan nya Lo suka ya sama mereka, bisik Naura

"Ih gw tu lagi jual mahal tau, cowo itu gk suka sama cewe murahan," ucap ava balik berbisik pada Naura. Naura hanya manggut manggut mengerti.

"Btw kita belum kenalan kan" ucap Alvaro

"Gw varo, dan ini kakak gw Adrian" ucap Alvaro ramah

"Gw ava, dan ini sahabat gw dari orok namanya Naura" ucap ava memperkenalkan.

Ava mulai jatuh cinta pada Alvaro, menurutnya dia angkat baik dan ramah, tidak seperti Adrian yang sangat dingin.

Naura gretha

Dhanurendra Adrian

episode 2 hujan

"Btw kalian pindahan dari mana?" Tanya Naura

"Kami dari SMA negeri putra" ucap varo

"Oh yang isinya cowo semua" ucap Naura

"Iya bener" ucap varo.

Setelah selesai makan Naura dan ddk kembali ke kelas, namun kali ini tidak ada pelajaran karena para guru sedang rapat.

Tidak lama kemudian mereka di pulangkan karena sepertinya guru guru akan sangat lama rapatnya.

Naura dan ava sudah lebih dulu keluar kelas, mereka menuju palkiran untuk mengambil kendaraan mereka.

"Lo yakin ga pulang sama gw aja" ucap ava

"Yakin banget" ucap Naura

"Ya udah, hati hati Lo ya jangan ngebut" ucap ava

"Iya gw tau" ucap Naura

Setelah mereka berpisah di arah yang berbeda, Naura melambankan gas motornya, Naura mulai menikmati rintik hujan yang tidak terlalu deras itu.

"Coba dari tadi hujannya, kan gw bisa diem di UKS" ucap Naura dengan mengerjap kan matanya

"Lo kalo naik motor jangan merem" ucap orang tersebut

Naura terlonjak kaget dengan asal suara itu, padahal Naura sedang menikmati rintikan hujan dengan menghalu berbagai hal.

"Ihh apaan sih Adrian, bikin kaget aja" ucap Naura dengan mengerucutkan bibirnya

"Ya lagian so soan pake nutup mata, kalo Lo nabrak orang gimana" ucap Adrian yang melihat Naura dari dalam mobil. Adrian dan varo menggunakan satu mobil, dengan varo yang mengemudikan nya.

"Ye mana ada sih orang jalan kaki di tengah hujan kaya gini" ucap Naura

"Lo nabrak orang bukan hanya pejalan kaki kali Ra, orang yang pake motor juga bisa Lo tabrak" ucap Adrian yang tiba tiba banyak omong.

"Gw bisa lihat ya" ucap Naura.

"Btw, rumah Lo dimana? Ko dari tadi arahnya kesini Mulu" ucap Naura

"Di komplek lili" ucap Adrian.

"Komplek lilikan isinya rumah mewah semua, Lo salah satu dari rumah mewah itu?" Ucap Naura

"Ya, bisa di katakan seperti itu" ucap Adrian.

"Wih anak Sultan dong ya" ucap Naura dengan cengir kudanya

"Kalo rumah Lo dimana?" Ucap Adrian

"Rumah gw di komplek kelapa gading" bohong Naura. Komplek gading adalah deretan rumah dari kalangan biasa yang artinya, rumahnya sangat sederhana. Tapi sebenarnya rumah Naura berada di kompek mawar, bisa di bilang tetangga dengan rumah Adrian.

"Kapan kapan gw sama Ade gw boleh main gk kerumah Lo?" Tanya Adrian

*Ni bocah kenapa jadi banyak omong ya, kayanya tadi cuek banget* batin Naura

"Jangan deh, rumah gw jelek gk pantes buat orang kaya Lo" ucap Naura

"Rumah bukan masalah buat gw ko" ucap Adrian

"Ini udah sampe di komplek rumah Lo, gw lanjut aja ya" ucap Naura yang langsung mengebut.

*Hadehh, gw kira dia bakal ilfil sama gw karena rumah gw kecil, eh malah pengen main. Gimana si* batin Naura

Setelah sampai di rumah Naura segera berganti pakaian, dan mulai merebahkan dirinya di atas ranjang. Tapi sebelum itu, Naura mengambil ponsel nya yang tak jauh dari jangkauan nya. Naura melihat tabungan yang berada di ponselnya, disana tertulis bahwa tabungannya sudah mencapai 500 JT.

Uang ini Naura tabung dari hasil yang ayahnya berikan. Setiap bulan ayahnya selalu memberikan uang sampai 30 JT, dan uang itu selalu Naura simpan di rekening pribadinya.

Naura berniat akan membeli rumah dengan uang nya itu, tanpa sepengetahuan orang tua nya juga. Untuk berjaga jaga jika nanti Naura di usir dari rumah ini.

Naura mengambil sebuah foto di nakas, di sana adalah foto nya dan ibu kandung nya sewaktu Naura kecil, dia sangat merindukan ibunya. Setelah ibunya meninggal, ayahnya kembali menikah dengan alasan bahwa Naura masih kecil dan membutuhkan kasih sayang seorang ibu

Ayahnya menikah dengan seorang janda beranak satu. Anak nya seumuran dengan Naura, dan kini dia sedang sekolah di Australia, semenjak kehadiran mereka Naura menjadi sangat jauh dengan ayahnya. Mereka selalu mengambil perhatian ayahnya sampai akhirnya Naura kurang kasih sayang dari ayahnya.

Nama adik tiri Naura adalah Bella grizelle, sifatnya yang sombong tak jarang di sukai oleh kebanyakan orang.

"Ma, Naura kangen" ucap Naura dengan memeluk bingkai foto itu.

Pagi ini, Naura sedang joging di sekitar komplek rumahnya, kebetulan karena sedang libur jadi Naura akan berolahraga untuk kesehatan jasmaninya.

Setelah selesai berolahraga Naura sudah bersiap untuk pergi ke rumah ava, kini Naura menggunakan mobil nya untuk pergi kerumah ava.

Ting nong, suara bel rumah ava berbunyi.

"Eh non Naura, mari masuk non"

"Eh bi inem, apa kabar bi" ucap Naura sopan dan mencium tangan bi inem.

"Alhamdulillah kabar bibi baik, oh iya kata non ava kalo non Naura sudah datang suruh masuk aja ke kamarnya non ava" ucap bi inem

"Oh gitu ya, oke deh kalo gitu. Makasih ya bi" ucap Naura

"Iya sama sama" ucap bi inem yang kembali kedapur

"Woy curut lama bener lo___ astagfirullah setan" ucap Naura ketika melihat wajah ava

"Sembarangan Lo bilang gw setan" ucap ava yang memukul mukul wajahnya halus.

"Ya lagian, pake acara pake masker segala" ucap Naura

"Sewot aja Lo" ucap ava kesal

"Buru ih, keburu siang ni" ucap Naura dengan melemparkan bantal ke arah ava

"Iya bentar lagi" ucap ava

"Nyokap Lo kemana va, gw gk ada lihat?" Ucap Naura

"Nyokap sama bokap lagi bulan madu kedua, katanya mereka mau kasih gw adik yang lucu" ucap ava

"Hah, serius Lo" kaget Naura

"Ya iyalah masa boong" ucap ava

"Anjay, Lo bakal punya beban nih" goda Naura

"Ah sebenarnya gw males, tapi ya udahlah gpp. Kalo cowo gw mau, tapi kalo cewe, ih amit amit jabang babu" ucap ava dengan menaik nurunkan pundaknya. Naura hanya tertawa melihat tingkat ava yang sepertinya dia akan menjadi babysuster di rumahnya.

Setelah acara dandan dandanan mereka pergi ke sebuah tempat dimana disitu adalah tempat jual beli rumah, hari ini Naura akan membeli rumah yang harganya di bawah 200jt.

Sebenarnya Naura tidak perlu bertindak sejauh ini, tapi mau bagaimana lagi ini untuk berjaga jaga saja.

"Lo yakin mau beli rumah dengan harga segitu?" Tanya ava

"Yakin lah" ucap Naura

"Pokonya, kalo Lo ada masalah cerita ya sama gw. Jangan Lo Pendem sendiri" ucap ava dengan memegang tangan Naura. Sedangkan Naura merasa geli dengan tingkah ava yang tiba tiba berubah jadi melow.

Naura dan ava sudah sampai ketempat tujuan, di sana Naura bisa melihat rumah yang tidak terlalu besar itu namun berkesan elegan.

"Wih rumahnya kelihatan bagus juga ya kalo dilihat aslinya" ucap ava yang masih melihat kesana kemari

"Bener va, kayanya gw gk akan salah pilih deh" ucap Naura

"Permisi neng." Ucap salah seorang laki laki paruh baya

"Oh iya pa" ucap keduanya

"Neng teh yang mau beli rumah ya" ucap laki laki tersebut

"Oh benar pak, bapak ini namanya pak ojah ya" ucap Naura

"Iya bener neng, kalo begitu mari saya antar kedalam rumah untuk melihat lihat" ajak pak ojah.

"Gila, ramah banget orang nya" bisik ava

"Iya bener, gw kira dia bakal judes" bisik Naura

Pak ojah dengan sangat teliti memperkenalkan setiap sudut ruangan itu, mulai dari kamar, dapur, sampai keruang tamu. Naura mulai yakin bahwa rumah ini cocok untuknya nanti karena itu lah Naura setuju dan membeli rumah tersebut.

Setelah selesai membeli, Naura dan ava Kembali kerumah masing masing. Setelah sampai di rumah, Naura segera mengerjakan PR, Naura bukanlah murid yang pemalas dia selalu rajin mengerjakan tugas sekolah, bahkan Naura juga anak yang aktif dalam berbagai organisasi.

Chat grup OSIS

Ketos: selamat sore, untuk sekretaris dan bendahara OSIS di mohon untuk berkumpul nanti malam jam 7 di cafe bambu hijau terimakasih.

Ava: baik kak.

Naura: siap.

Begitulah isi dari pesan grup, segera Naura menyelesaikan PR nya.

episode 3 cafe bambu hijau

Karena hari sudah menjelang malam, Naura segera mandi dan menunaikan ibadah nya yaitu sholat magrib. Setelah sholat Naura segera menemui ni Ijah yang sedang masak di dapur.

"Bi, malam ini Naura makan di luar, kalian makan aja gpp" ucap Naura yang sudah siap

"Non mau pulang jam berapa?" Tanya bi Ijah

"Kurang tau juga sih bi, soalnya Naura ada rapat OSIS" ucap Naura

"Ya sudah kalau begitu, hati hati ya non" ucap bi Ijah.

"Iya bi" ucap naura yang mencium tangan bi Ijah.

Naura segera menuju mobil nya, dan mulai mengemudi, di sepanjang jalan, Naura berpikir apa yang akan di rapatkan oleh si ketos.

Cafe bambu hijau adalah cafe terkenal di Bandung raya, selain tempat nya yang strategis, tempatnya pun sangat nyaman hanya untuk duduk di cafe tersebut.

Setelah beberapa menit, Naura sampai di cafe, Naura sudah menghubungi ava untuk menunggunya di palkiran, tepat saja di sana sudah ada ava yang menunggu di palkiran.

"Weh lama bener sih lu, yang lain udah nunggu tuh" oceh ava

"Tau dari mana lu, kalo mereka udah nunggu" ucap Naura

"Lo gk lihat grup" ucap ava

"Kan gw nyetir, mana sempat buka WhatsApp" ucap Naura membenarkan

"Btw lu kenapa pake pakaian kaya mau ke kuburan sih" ucap ava yang melihat Naura memakai Hoodie hitam dan celana jeans hitam serta memakai topi.

"Buat jaga jaga, gw takut ada yang ngenalin gw" ucap Naura

"Emang siapa?" Tanya ava

"Ya siapa aja" ucap Naura

Sampailah mereka di cafe tepatnya lantai dua, ketos memilih lantai dua karena di sini tidak terlalu berisik oleh alunan musik yang ada di lantai bawah.

"Eh ava, Naura. Silahkan duduk di sebelah situ" ucap wakil OSIS.

"Mba pesen" ucap ava yang melambaikan tangan nya

"Lo mau pesen apa" tanya nya pada Naura

"Samain" ucap Naura

"Okey jadi gini, di kumpulkan nya kalian, karena saya mau membahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru__" ucap ketos terpotong

"Stop! Bisa gk pake bahasa santai. Kan ini bukan di sekolah juga" ucap Naura yang di angguki oleh anggota lainnya.

"Oke oke. Jadi gw mau bahas soal pemilihan ketua OSIS yang baru, dan pak kepsek minta acaranya di adakan lebih cepat. Jadi gimana nih menurut kalian, secarakan gw juga udah mau pensiun karena udah kelas akhir" Ucap ketos

"Gw mah gimana di suruhnya aja" ucap Naura dengan memakan seblak kesukaannya

"Masalahnya kalo acara ini diadain lebih cepat, otomatis kita akan sibuk dengan Berbagai dekorasi dan lainya" ucap wakil OSIS.

"Gini aja deh guys, kan kepsek minta kita buat adain acara lebih cepat, nah kita minta aja nih kebijakan dari pak kepsek buat di tiadakan pembelajaran nya" ucap ava

"Itu sih mau Lo" ucap Naura dengan menyenggol tangan ava

"Tapi ada benernya juga sih," ucap ketos

"Emang Lo udah tau siapa yang akan mencalonkan diri sebagai ketua dan wakil OSIS?" Tanya Naura

"Belum sih, makanya besok kita sebarin pengumuman buat ngasih tau mereka" ucap ketos.

"Berarti kalo ganti ketua, sekretaris dan bendahara ganti juga kan?" Ucap Naura

"No, kalian tetap menjadi sekretaris dan bendahara. Pak kepsek maunya kalian aja, meskipun nanti ada sekretaris baru dan bendahara baru, bakal di jadiin sekretaris 1, 2, 3, dan sebagainya" ucap ketos

"Gila apa ya, masa kita jadi sekretaris dan bendahara sampe 3 tahun" ucap ava dengan menggebrak meja

"Kaget seta*" ucap Naura dengan memegangi dadanya

"Mulutnya bestieeee" ucap ava yang memukul mulut Naura

"Sorry kelepasan" ucap Naura

"Gw salut deh sama persahabatan kalian" ucap wakil OSIS

"Why?" Ucap ava

"Pertemanan kalian itu gk toxic sama sekali, pokonya kalo gw lihat kalian itu gk pernah berantem, terus kaya sodara banget" ucap wakil OSIS

"Mungkin, Naura ini adalah salah satu orang terpenting dalam hidup gw" ucap ava dengan memandangi wajah Naura yang masih tertunduk.

"Aduh, udah udah. Malah jadi melow gini. Mending kita lanjut pembahasan aja" ucap ketos.

Setelah selesai membahas ini itu, mereka memutuskan untuk pulang kerumah.

Ava sudah pulang lebih dulu, sedangkan Naura dia tertahan di toilet.

Ketika akan ke palkiran, Naura di panggil oleh seseorang yang sepertinya dia mengenal suara ini.

"Naura" ucap laki laki tersebut

Naura menoleh dan mencari cari asal suara tersebut, ternyata itu adalah Adrian.

"Adrian, ngapain Lo di sini?" Tanya Naura

"Lo sendiri ngapain di sini, dan ini" ucap Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang yang isinya adalah mobil semua

"Ini kan isinya mobil, kalo motor di sebelah sana" lanjut Adrian dengan menunjuk arah palkiran yang isinya motor.

"Oh, hoho, iya lupa hehe" ucap Naura dengan cengir kuda

*Aduh, gw kan pake mobil, gimana dong* batin Naura

"Oh atau Lo sama ava pakai mobil" ucap Adrian

"Binggooo," ucap Naura dengan mengacungkan jempolnya.

"Kebetulan tadi ava udah masuk kemobil duluan, kayanya dia ketiduran di mobil" bohong Naura

"Oh gitu, ya udah gw masuk dulu kedalam" ucap Adrian.

"Oke oke, lanjut aja" ucap Naura dengan mempersilahkan Adrian lewat.

"Huh selamat selamat, untung tadi Adrian ngomong kaya gitu. Kalo enggak mampus gw ketauan boong" ucap Naura dengan bergegas masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil nya.

Di sepanjang jalan Naura berpikir, apa yang sedang di lakukan Adrian malam malam di cafe, kalau mau ngopi kenapa kenapa gk sama varo, atau mungkin itu cafe milik Adrian kalo benar itu bukan sesuatu hal yang perlu di kagetkan.

Naura kembali kerumah sekitar pukul 12 malam, keadaan rumah juga sudah sepi, hanya ada beberapa penjaga saja yang masih belum tidur. Naura segera pergi ke kamar nya dan mulai tertidur dengan nyenyak.

Keesokan paginya, naura tampak masih sangat mengantuk, sampai akhirnya Naura meminta ava untuk menjemput nya. Sedangkan Naura masih tertidur di ranjangnya. Sampai akhirnya ava datang dengan segudang keributan dan ocehan.

"Astagfirullah anak sapi. Bangun woy" teriak ava

"Udah jam berapa ini hah?" Teriak ava lebih keras

"Aduh gw masih ngantuk tau" ucap Naura

"Aduh cepet deh bangun, Lo gk inget rapat tadi malam hah" ucap ava dengan memukul Naura menggunakan bantal guling.

Dengan terpaksa Naura bangun dari ranjang nya dan pergi ke kamar mandi. Setelah 15 menit Naura siap dengan semuanya. Sekarang dia sudah naik mobil ava.

"Ogah deh gw jemput Lo lagi kalo kaya gini mah" ucap ava

"Ye maap, kan Lo tau kalo gw tidur itu jam 9, lah ini tidur jam 12 bangun jam 4" ucap Naura beralasan

"Alasan aja Lo, pegangan! Gw mau ngebut" ucap ava. Segera Naura berpegang dengan sangat erat.

mereka sampai di sekolah dengan bertepatan lonceng berbunyi. Naura dan ava lari menyusuri koridor untuk menuju ruang kelas.

Belum sampai di kelas, ava dan Naura berhenti mendadak karena mereka merasa bahwa namanya terpanggil.

"Selamat pagi semua, di beritahukan untuk sekretaris dan bendahara OSIS untuk berkumpul di ruang OSIS beserta anggota anggota nya. Terimakasih. "Ucap pengumuman tersebut.

"Putar balik" ucap ava. Dengan cepat mereka mutar balik untuk ke arah ruang OSIS.

"Assalamualaikum" ucap Naura dan ava, karena di ruang OSIS tersebut ada kepsek.

"Waalauikumsalam" jawab yang ada di ruangan tersebut.

"Naura silahkan kamu mulai menulis poin yang penting" ucap pak kepsek

"Baik pak" ucap naura

Setelah beberapa lama Naura sudah mendapatkan poin poin penting, mengenai pemilihan calon ketua OSIS yang baru. Setelah itu kepsek menyuruh ketos untuk memberitahu kan di seluruh kelas bahwa akan ada pendaftaran ketua dan wakil OSIS yang baru.

Segera ketua dan ddk nya pergi ke dalam kelas satu persatu untuk mendata siapa yang akan mendaftar menjadi ketua dan wakil OSIS.

Kini Naura sudah memegang daftar siswa dan siswi yang akan mendaftar ketua dan wakil, di sana Naura mencari nama Adrian dan Alvaro. Benar saja bahwa mereka mengikutinya.

Dalam proses pencalonan, siswa dan siswi di harapkan untuk bisa menjawab beberapa pertanyaan yang akan di berikan oleh ketua dan wakil OSIS. Jika calon tidak bisa menjawab pertanyaan yang di berikan maka mereka akan di eliminasi. Ketua dan wakil OSIS, akan mencari 3 pasang peserta. Nantinya mereka akan di beri pertanyaan dari para guru dan kepsek.

Setelah 3 hari berturut turut, Naura sangat di sibukkan dengan ini dan itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!