ROMANSA Sang PLAYBOY
"Putri.... Cepetan ini udah jam berapa? Bukannya bangun dari pagi siap-siap!"
"Duh mama ini napa sihh.. Bawel banget. Ini juga bentar lagi siap.." Putri mulai risih saat mamanya ngomel-ngomel melihat putrinya belum juga berangkat untuk interview lamaran kerjanya.
Putri yang terburu-buru menyisir rambutnya dan juga memasukan beberapa perintilan ke dalam tas nya segera siap untuk berangkat.
Tak lupa mengambil sehelai roti selai strowberry kesukaannya dan meneguk segelas susu.
"Udah sana cepet berangkat, makannya nanti di mobil!"
"Mama.. Anaknya mau sarapan malah dilarang-larang. Kalau Putri kelaperan gimana? Lagian napa sih Ma, Putri harus cape-cape interview di perusahaan lain kan Putri bisa kerja di tempat papa..." Putri dengan manja memegang tangan mamanya itu.
"Putri, kalau kamu kerja di tempat papamu, kapan kamu akan mandiri? Nantinya keenakan. Udah pergi cepetan.. Nanti telat."
Putri mendengus kesal dengan sikap mamanya yang memaksanya untuk ikut interview. Kalau bukan karena mamanya Putri tidak akan mau untuk berangkat. Tapi karena Putri sangat menyayangi mamanya itu, maka dengan terpaksa Putri menuruti.
"Ahh, Mama gak asiikk." Putri melengos pergi kemudian masuk ke mobil yang terparkir di halaman rumahnya, Mang Diman supir keluarga yang sudah cukup lama bekerja siap sedia mengantar Putri.
Di dalam mobil...
"Non.. Kita pergi kemana?" Mang Diman melirik Putri di kaca spion depan.
"Bentar Mang, Putri juga gak tahu alamatnya." Putri mengorek-ngorek isi tas branded nya, mencari catatan kecil yang sudah dia masukan tadi sebelum berangkat.
Jalanan pagi itu sangat macet sekali, Jakarta memang selalu menyajikan tontonan kemacetan dan juga suara hiruk pikuk memekakan telinga. Jakarta, ibukota dengan ekonomi terbesar ke-10 di dunia tetap masih menjadi pilihan banyak perusahaan dan investor dalam membangun bisnis di Indonesia. Negara yang masih dalam taraf konsumerisme tinggi, membuat banyak perusahaan berbasis di Jakarta dan menempati gedung pencakar langit di kawasan sentra bisnis.
"Ke jalan MH Thamrin ya Mang.. Kita harus nyampe kurang dari sejam lagi. Putri takut telat nih," ucap Putri dengan memegang kertas kecil ditangannya.
"Tenang aja Non, Mang Diman pasti bawa non cepet nyampenya."
Putri mengangguk kecil untuk urusan yang satu itu memang Mang Diman ahlinya.
Syukurlah jam 8 kurang 15 menit Mang Diman berhasil membawa Putri ke tempat yang di tuju, interview memang akan dilaksanakan jam 9 pagi. Tapi ketentuannya 1 jam sebelum pelaksanaan para pelamar harus sudah berada di tempat biasanya sih untuk pengecekan dan daftar ulang.
Putri melihat-lihat ke tiap sudut Lobby perusahaan itu.
Lobby nya gede banget.. Mewah. Palagi tempat yang lain. Gak jauh beda sama kantornya papa.
Seorang security datang menghampiri Putri.
"Ada yang bisa saya bantu mbak?"
"Oh ini saya mau interview hari ini jam 9, Pak." Putri menyerahkan surat interview pada security itu.
"Interviewnya kalau tidak salah hari kemarin, Mbak."
Deg... Jantung Putri berdetak kencang.. kaget dan heran.
"Loh di suratnya kan tertera hari ini Pak.. Jam 9. Ko bisa kemarin.." Putri protes keras.
"Sebentar ya Mbak.. Mari ikut saya. Pasti ada kesalahan."
Putri mengikuti langkah security itu yang membawanya ke bagian personalia.
"Maaf ya mbak.. Memang ada kesalahan dari pihak kami. Anda di suruh untuk naik ke lantai 4. Nanti ada bagian dari HRD nya yang akan menginterview anda ." Wanita bagian personalia cukup ramah mempersilahkan Putri untuk interview tambahan.
Putri berjalan menuju lantai 7 dengan naik lift.
Dia di arahkan untuk masuk ke ruang HRD, langkah terhenti ketika ada suara dua orang sedang berbincang tampak seperti sedang diomeli.
"Mana bisa kamu melewatkan satu orang tanpa pemberitahuan."
"Maaf pak.. Saya teledor."
"Lain kali kalo sampe denger keluhan seperti ini lagi kamu aku kasih SP."
"Ya sudah langsung interview aja!!"
"Baik pak."
Keluarlah seorang lelaki tampan.. Tampan sekali, lelaki tampan yang dikenal Putri.
Hampir saja putri bertabrakan dengan Elang ketika namanya dipanggil kepala HRD... Siwi.
"Lo Put... "
"Eh.. Elang.. Iya" Putri gelagapan.
"Gue beneran gak tau kalo Putri itu Putri Lo, Putri Dwi Sasongko.. "
"Kenapa gak masuk aja langsung, pake nungguin disana." Sambung Elang.
"Gimana mau masuk.. Lo lagi ngomelin cewe itu. Nanti dikira gue gak tau etika lagi."
"Gue juga gak tau kalo Lo disini.. "
"Ya udah, ikut ke ruangan gue!."
"Wi, gue yang urus." Sahutnya pada Siwi.
"Iya pak..."
▪ Ruangan CEO
Putri tampak kaget ketika di bawa Elang ke ruangan CEO..
"Lang.. Lo CEO disini?"
"Hhmm.." Tukasnya sembari duduk dikursi kebesarannya.
"Kenapa gak duduk Put.." Elang melihat Putri yang terus saja berdiri.
"Eh iyaa...."
"Jangan sungkan... Kita kan udah lama kenal.. Bentar ya.. Gue liat CV Lo dulu."
Setelah 5 menit Elang memanggil sekretarisnya lewat sambungan internal. Rupanya dia menyuruh sekretarisnya membuat minuman untuk Putri.
"Gak usah repot-repot Lang.."
"Gak papa, itung-itung permintaan maaf dari gue karena bagian HRD lupa untuk kasih surat ralat interview."
Ya iyalah.. masa perusahaan segede gini sampe lalai ngasih surat ralat.
"Gapapa ko Lang.. Lagian gue juga gak liat lagi di webnya.. Kalo liat mungkin bisa tau interviewnya dipajuin kemaren."
Padahal gue juga dipaksa mama.. Mana tau ada interview lamaran kerja.
"Ya udah lain kali gak akan keulang ko.. Put, gue udah liat CV nya, gada masalah CV Lo bagus. Lo lulusan S2.. Pernah ada pengalaman kerja juga.. Kenapa gak lanjutin kerja di UK?."
"Mama nyuruh pulang.. Ga bolehin lanjutin kerja disana.."
"Ooh gitu... Ya udah gini aja.. Gue bakalan tempatin Lo sesuai kemampuan dan pengalaman kerja Lo ya..."
"Terserah Lo aja deh Lang.. " Putri pasrah
"Lo kerja di divisi keuangan ya.."
"Nanti kalo kinerja Lo bagus.. Bisa ningkat naik jabatan.."
"Iya Lang.. Setuju. "
"Oke.. Selamat bergabung di perusahaan SG.. Semoga kita bisa bekerja sama."
Jabatan tangan antara Elang dan Putri pertanda Putri telah resmi di angkat sebagai salah satu staff perusahaan SG.
*****
Mama... Kenapa gak bilang kalo itu perusahaannya Elang... OMG.. Untung Elang baik banget.
Putri sepanjang perjalanan pulang terus menggerutu.. Bibirnya seperti komat-kamit baca mantra.. Mang Diman yang melihat tingkah Putri tersenyum-senyum sendiri.
Setelah sampai kembali ke rumah Putri segera menemui mamanya yang tengah asyik memotong dan merapikan bunga-bunga kesayangannya.
"Ma... mama..." Teriak Putri mencari mamanya.
"Ada apa Put.. Gimana interviewnya? Lancar?."
"Mama kenapa gak bilang kalo itu perusahaannya Elang?" Putri menampakan wajah kesalnya.
"Kalo mama bilang, kamu gak akan mau ikut interview.."
"Mama ini... Aku diterima.. Mulai besok langsung kerja."
"Itu pasti karena Elang kan.. Kalo bukan karena Ela-..."
"Udah deh ma... Elang lagi Elang lagi bosen ah..." Putri kesal dan melengos meninggalkan mamanya begitu saja...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Indah Oct
Mana visualnya thor
2020-07-29
1
انا؟
👌👌👌
2020-06-30
0
chelsea lowren
Lanjut thor! aku nitip like nih. Cek Cold but sweet ku yuk! feedback ya....
2020-06-08
0