Selepas pulang bekerja Putri berdiam diri di kamarnya cukup lama.. Dia merenung tentang pertunangannya dengan Elang. Di sisi lain Putri ingin menolak perjodohan itu tapi di sisi lain Putri tidak mau melihat sampai papanya collapse kalau-kalau Putri tidak mau menuruti keinginanannya itu..
Papanya pernah terselamatkan ketika mengetahui kakaknya Putri, Adam.. Menolak untuk menikah dengan perempuan pilihan papanya, Adam yang kala itu baru selesai kuliah dipaksa untuk menikah sampai-sampai Adam pergi meninggalkan rumah, beberapa jam setelah kepergian Adam dari rumah, orang tua Putri mendapat kabar kalau Adam meninggal karena kecelakaan mobil. Sampai-sampai papanya Putri collapse tak sadarkan diri selama beberapa hari, nyawanya hampir tidak bisa diselamatkan, karena mempunyai riwayat penyakit jantung. Jadi harus dipasang ring dijantungnya..
Untuk itu mamanya memaksa Putri untuk menuruti semua keinginan papanya menikah dengan Elang.
Bimbang sampai-sampai Putri tidak bisa berbuat apa-apa..
"Kalau mas adam masih ada.. Mungkin gue gak harus menerima semua ini.."
Putri melirik jam dinding kamarnya...
"Jam 7... "
"Tok.. tok..."
"Masuk..."
Bi inah, ART keluarga itu masuk..
" Non. . Dipanggil Nyonya.."
" Ada apa bi?."
"Ada den Elang sama mamanya..."
" Hah... Elang sama mamanya.."
"Iya non.. Permisi ya.. Bibi mau buatin minum dulu.."
Putri tampak gusar... Wajahnya menampakan kegelisahan..
" Duuh... Ngapain siiih.. Pake acara dateng-dateng segala bawa mamanya lagi..."
Putri terpaksa mengganti pakaian dan berdandan,, Dari pada nanti diomelin mamanya..
" Eh... Putri.. Sini..." Sapa mamanya Elang sangat ramah..
"Tante.. Apa kabar.."Putri mencium tangan mamanya Elang.
" Baik.. Makin cantik aja mantu tante..."
Putri tersenyum kecil..
"Maksud tante sama Elang datang kesini.. Ingin membicarakan tentang pesta pertunangan kalian.. "
" Ini beneran terjadi ya.. Harus ya gue tunangan ma Elang.."
"Kalau kita nurutin Jeng aja deh ya.." Mamanya Putri menimpali.
" Iiih nggak boleh gitu Jeng, nanti kalau semua saya yang pilih Jeng sama Putri nggak cocok lagi.."
Putri melihat ke arah Elang yang hanya diam dihadapannya.
"Lang.. Kamu punya ide nggak buat acara tunanganya.. Tempatnya mau dimana gitu..."
Elang tampak berpikir sejenak..
" Kita ngadain acaranya di gedung aja.. Bisa muat banyak.. Lebih simple, gak harus beres-beres lagi nantinya.."
"Emang di gedung Lang.. Maksud mama tuh tempatnya mau di gedung mana..."
Elang tertawa...
"Put.. Mau dimana?."
"Eh.. Dimana ya, belum kepikiran..."
" Anak muda biasanya punya berjuta ide, kok sampe belum kepikiran.."Mamanya Putri mulai mengomel.
" Kalo mama sih sukanya yang di Darmawangsa itu... Bagus.."
" Ya udah kalo mama sukanya disana.. Disana aja.."
"Iya Jeng.. Dari pada acaranya ditunda gara-gara mikirin tempat kelamaan... Haahaha.." Suasana malam itu tampak riuh tawa penuh kehangatan.
" Ya udah nanti besok kita liat gedungnya ya Put.."
Putri terpaksa mengangguk..
" Dan ini.. Gaun yang tadi kita pesen udah di antar pas mau pulang.. Untung aja.."Elang menyerahkan bingkisan kotak yang berisi gaun pertunangan mereka.
"Jadi kalian udah pesen gaun?." Tanya mamanya Putri.
" Udah ma.. Tadi siang pas udah makan siang.."Timpal Putri.
"Baguslah.. Kalo gitu saya tinggal kontek EO nya aja ya.. "
Semua menyetujui pendapat mamanya Elang.
"Put,,, Terimakasih udah mau bersedia menerima perjodohan ini. Tante yakin sama Putri, Putri bakalan bisa menerima Elang dengan sepenuh hati..."
" Iya tante..."Timpal Putri singkat.
"Ya udah Jeng, antara kita udah ada kesepakatan.. Antara ibu-ibu.. Kalau antara bapak-bapaknya kan udah ya...."
"Dan maaf papanya Elang nggak bisa dateng, tadi sore dadakan harus ke singapur.."
"Nggak apa-apa Jeng, lagian papanya Putri juga jam segini belum pulang. Katanya ada jamuan makan malam rekan bisnisnya.."
"Kompak dong kalau gitu.."
*****
Sepulang Elang dan mamanya. Putri dicecar beberapa macam pertanyaan dari mamanya.
" Jadi hubungan kalian udah intens sayang?."
" Apa sih ma...." Putri ogah-ogahan menjawab pertanyaan mamanya itu dengan menekan-nekan remot tv.
"Ih mama nanya Put.."
" Iya.. Kemaren Elang ngajak makan siang terus milihin gaun buat tunangan."
" Tuh kan apa mama bilang... Elang itu suka sama kamu, kalau nggak mana mau dia nerima perjodohan ini kan..."
" Andai mama tau.. Kalo Elang ma gue cuma sandiwara.. "
" Udah ah.. Putri mau tidur..."
Putri ngeloyor begitu saja pergi menuju kamarnya.
*****
" Put.. Cepetan.. Itu Elang udah nunggu di depan.." Mamanya Putri mengagetkan dengan kedatangan Elang yang tiba-tiba di rumahnya.
" Elang.. Ngapain pagi-pagi.."
Putri segera mempercepat dandannya, kemeja dan juga rok pendek sudah rapi dipakainya, tak lupa juga dengan blazzer sepadan yang ditentengnya.
Dengan cepat menemui Elang.
" Loh.. Ngapain..?."
" Jemput Lo lah.. Yuk.."
" Kalian nggak sarapan dulu.. Lang ayo sarapan dulu."
" Nggak usah tante, rencananya pagi ini sekalian sambil sarapan ngajak Putri."
" Oh gitu.. Ya udah deh.."
"Kita berangkat dulu tante.."Elang pamit pada mamanya Putri.
"Ma.. Putri berangkat."
*****
Diperjalanan menuju kantor..
"Lo gak usah repot-repot jemput gue.."Putri memulai pembicaraan.
" Ga papa, lagian biar keliatan banget kita gak bersandiwara... "
" Dasar.. Pencitraan banget sih Lo..."
" Put, Lo mau sarapan apa?."
Putri melihat-lihat ke pinggiran jalan yang dilaluinya, banyak deretan pedagang-pedagang yang menjajakan makanannya dipagi hari..
"Gue pengen soto ayam.. Lo gak apa-apa kalo makan di pinggir jalan kaya gitu?." Putri menunjuk pedangang soto dari kaca jendela mobil Elang.
" Ga papa.. Lagian sotonya juga enak, Lo harus coba.."
Mereka berdua turun dari mobil.. Mencari tempat parkir karena pagi-pagi biasanya banyak yang sedang berburu kuliner untuk sarapan.
" Pak.. Soto ayamnya 2 ya.."
"Eh den Elang.. Siap.. Dibikinin dulu ya.."
" Den Elang? Jadi Elang sering juga makan dipinggiran jalan gini ya.. Baru tau.."
Putri terpaksa duduk agak berdempetan dengan Elang, pagi itu banyak orang yang sedang makan juga di tempat itu.
" Aku dulu sampe sekarang sering ko makan di sini.."
" Masa siih?."
" Bukannya kamu harus ditempat yang mewah gitu.."Sambung Putri.
" Gak juga kali.. Kalo lagi pengen ya.. "
Mereka berdua melahap makanan yang disajikan pedangang soto itu.. sampai habis tak bersisa.. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya kembali ke kantor.
Elang dan Putri sampai pada waktunya..
Mereka berdua turun di area drop in..
Elang menyerahkan kunci mobilnya pada staff yang bertugas hari itu untuk diparkirkan di area parkir khusus.
"Gue duluan ya.. Ada Susan, mau bareng sama dia.."
" Ya udah..."
"Put..." Panggil Elang lagi..
Elang dengan cepat menyusul langkah Putri.
"Ada apa?."
" Lo harus secepatnya kasih tau Gerry!!! Pertunangan kita tinggal beberapa hari lagi..."
Putri merasa tidak enak dengan perkataan Elang, bukan karena apa-apa.. Dikarenakan Susan berdiri tepat disampingnya.. Dan Susan mendengar jelas perkataan CEO nya itu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Oki Indriani
semangat terus kakak
2020-06-28
0