"Makasih ya Susan.. Udah ajak aku untuk makan siang, tau sendiri kan... Aku masih baru.. Belum hapal banget daerah sini.."
" Tenang aja Put.. Santaii... hihi."
Putri dan Susan berjalan beriringan kembali menuju kantornya, setelah selesai memenuhi hasrat perutnya yang minta jatah untuk diisi. Tak disengaja bertemu dengan Elang di Lobby kantor berjalan berdua dengan sekretaris cantiknya, Mona.
"Put...."
Elang memanggil Putri, Putri terus berjalan pura-pura tidak tahu kalau Elang memanggil namanya..
" Put, pak Elang manggil tuh...."Susan menghentikan jalan mereka.
Putri menengok ke arah Elang yang sedari tadi memanggil namanya..
"Eh pak Elang, maaf gak kedengeran."
" Gak papa, sorry put lupa gak ngajakin kamu makan siang barusan.."
"Ah gapapa pak Elang, ini juga baru selesai makan kok... Duluan ya pak masih ada pekerjaan yang lain.." Putri segera melangkahkan kakinya dengan cepat bersama Susan, tak tahan melihat tatapan mata judes Mona sang sekretaris CEO.
"Siapa sih Lang,, Ko berani banget pergi padahal kan kamu masih ngomong sama dia..."
"Udahlah gak penting..."
*****
Divisi Keuangan
" Put, kerjaan kita kan udah beres tinggal upload laporan aja.. Kesannya kamu ko ngehindar dari pak Elang.." Tukas Susan.
" Emang keliatan banget ya?." Putri dengan ekspresi kagetnya.
"Iya.. "Jawab Susan polos.
"Gak enak aja San.. Tuh cewe di samping pak Elang udah gak enak banget liatnya.. "
" Oh itu.. itu Mona, sekretarisnya pak Elang. Katanya sih menurut kabar yang beredar mereka berdua ada hubungan ..."
Putri menatap Susan tajam..
"Emangnya kamu deket ya sama Pak Elang?." Tanya Susan sejurus kemudian.
"Gak denget banget sih.. Temen kuliah aja dulu.. Kakak tingkat aku.. "
"Jangan sampe Susan tau kalo mamanya mencoba jodoh-jodohin dia dengan Elang."
" Oh.. pantesan aja pak Elang keliatannya baik ya.."
Putri tersenyum dengan paksa...
Hari itu Putri sudah bisa melewatkan hari pertamanya dalam bekerja.. Sore yang cerah.. Terlihat beberapa staff karyawan sudah ada yang pulang,, ada juga yang lembur hari itu.
Putri berjalan menuju luar Lobby, berdiri menunggu beberapa mobil jemputan yang lewat.
"Put,,ayo masuk!!"
Elang terlihat menurunkan kaca jendela mobilnya dibalik kemudinya..
" Ayoo.. Jangan bengong, liat tuh mobil di belakang udah pada antri."
Sekilas Putri melihat ke belakang mobil yang dikemudikan Elang.. Memang mobil sudah pada antri menunggu mobil Elang berlalu.
Dengan terpaksa Putri akhirnya masuk ke dalam mobil mewah Elang itu.. Beberapa pasang mata tampak memperhatikan. Mana bisa seorang CEO mengajak staff biasa untuk ikut naik ke mobilnya. Tak terkecuali Kepala Divisi keuangan dan Mona, sekretaris Elang.
Putri tampak kikuk berada satu mobil dengan Elang. Hal yang paling tidak diinginkannya terjadi.
"Gue anter Lo sampe ke rumah ya.. "
" Gak usah Lang... "
"Gak papa, sekalian lewat ..."
Ya ... memang rumah Elang searah dengan jalan pulang ke rumah Putri.
"Gimana kabar Gerry?."
Putri cengo...
Elang mengulang pertanyaannya.. Putri lupa kalau Gerry temannya Elang.
" Baik.. Gerry baik.."
" Kalian pacaran udah lama kan?."
" Hmm..."
Elang tidak membahas lagi pertanyaannya soal Gerry, Putri tampak kurang senang Elang mempertanyakan soal itu.
Sampai depan rumah Putri, Pak Anwar satpam keluarga Sasongko membukakan pintu gerbang agar mobil Elang dapat masuk.
"Mari masuk dulu..."
Elang mengikuti langkah Putri dari belakang..
"Ma.. Mama... " Teriak Putri memanggil mamanya...
Tak lama kemudian munculah mamanya dari arah dapur..
" Eh Elang... Ayo-ayo silahkan duduk.."
" Iya tante.."
"Bi... Bikinin minuman... ada tamu..." Teriak mamanya Putri yang super heboh dengan kedatangan Elang di rumahnya.
"Gak usah tante.. Gak lama ko. Sekalian aja lewat searah..."
"Udah jangan sungkan-sungkan duduk santai aja dulu..."
Elang akhirnya menuruti keinginan mamanya Putri, duduk mengobrol ngaler ngidul.. Seperti sudah terjalin keakraban yang hakiki...
" Tante Elang pamit dulu ya... Bentar lagi udah mau gelap.."
" Kenapa nggak sekalian makan malam aja disini..."
" Gak usah repot-repot tante lain kali aja Elang mampir lagi.. "
" Ya udah kalo gitu.. Salam buat mama papa ya.."
" Iya tante... "
" Put.. Pulang dulu ya..."
Putri mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah Elang.. Sampai tak terlihat bayangan mobilnya dari pandangan mata Putri.
Putri ngeloyor masuk,, merebahkan dirinya di depan sofa tv...
"Tuh.. Kurang gimana baiknya Elang.. "
"Mama gak nyerah buat jodohin Elang sama Putri lagi?."
" Nggak tuh.." Mamanya malah menggoda Putri.
" Ma... Elang tu gak seperti yang mama kira.."
*****
Selesai makan malam..
"Put.. Papa mau bicara tuh.." Mamanya memanggil Putri untuk menemui Papanya di ruang kerja.
Putri segera beranjak dan menuju ke ruang kerja papanya di ujung ruangan lantai 2.
" Pa.. Papa manggil Putri.."
" Iyaa ... ayo duduk.."
"Ada apa sih pa.. Formal banget.."
" Emang harus formal ngobrolnya.. Kalo nggak kamu pasti nganggapnya becandaan."
Putri semakin tak mengerti apa yang dimaksud papanya itu.
"Gini loh Put, papa langsung aja pada intinya. Papa udah bicara dengan keluarga Om Wira.. Papanya Elang.. Kita udah sepakat kamu dan Elang akan menikah..."
"WHAT... !!!!"
"Menikah... Papa gak salah?."
Papanya menggeleng..
"Ya .. kalian minimal bertunangan dulu lah.. Elang juga udah setuju.."
"Elang udah tau..."
Pertemuan keluarga besok lusa.. Papa Putri bilang kalau Elang akan berbicara dengannya secara pribadi.
Putri kembali ke kamarnya dengan langkah yang lesu.. Tampak kekecewaan memancar dari matanya.. Bagaimana tidak, kalaupun pertunangan itu terjadi bagaiamana dengan Gerry..
Membuka ponselnya.. Putri memandangi foto Gerry di galerinya..
"Bagaimana mungkin gue tunangan sama Elang.. gue gak bisa.. Gue harus ngomong sama Elang."
Putri sangsi kalau harus menghubungi Elang lewat ponselnya, apalagi kalau sampai meninggalkan pesan.. Putri berpikir lebih baik berbicara dengan Elang ketika mereka bertemu.
*****
Suasana kantor masih belum terlalu ramai.. masih ada sisa 20 menit sebelum jam masuk kantor.
Hari itu Putri memutuskan untuk bicara langsung pada Elang mengenai pertunangan mereka...
"Put..." Putri dikagetkan dengan kedatangan Elang yang sudah berada tepat dihadapannya..
" Lagi ngelamun ya.."
"Pasti ngelamunin soal pertunangan itu kan..."Tambah Elang..
"Ini kesempatan.. Elang udah mulai bahas.."
Putri tersenyum.. Dia tidak bisa menyembunyikan salah tingkahnya dihadapan Elang.
" Eh.. bengong lagi.."
" Maaf Lang.. kenapa? Kan bisa manggil.. repot-repot dateng kesini."
" Gak papa sih.. Ada yang perlu gue obrolin aja ma Lo.. "
" Soal apa?." Putri pura-pura belum paham.
"Pertunangan kita..."
"Hah.... Pertunangan?."
" Jadi beneran Elang udah tahu.. Malah dia dateng sendiri mau bahas masalah itu. Pasti pikirannya sama.. Bakalan sama-sama nolak."
" Iya pertunangan kita.. Orang tua Lo udah bilang kan?."
Putri mengamgguk..
" Jadi gimana? Lo setuju?."
"Gue bingung... Lo tau kan gue udah punya Gerry..."
"Tau... Makanya gue mau kita melakukan sebuah kesepakatan..."
" Kesepakatan... Maksudnya?."
" Nanti gue jelasin.. di jam makan siang ya...!"
Elang berlalu meninggalkan berjuta pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Oki Indriani
keren banget cerita nya kak, aku dah baca episode nya, seru banget
2020-06-28
0