Beri Aku Anak Suamiku.

Beri Aku Anak Suamiku.

Episode 1 : Pernikahan tidak biasa.

...🍬Soundtrack #Candy-Baekhyun EXO🍬...

...💌Tak pernah sedikit pun terpikir oleh ku untuk menikah dihari ini, pernikahan ini sungguh tidak biasa💌...

       Sebuah gedung yang sangat tinggi menjulang kini dipenuhi dengan beberapa orang yang berkumpul memakai pakaian yang menurut mereka bagus juga mewah. Dengan wajah senyuman dimana-mana mereka datang dengan memperlihatkan beberapa undangan kepada pihak yang bertugas untuk men-chek undangan para tamu.

Saat beberapa tamu masuk mereka kagum saat melihat ruangan yang begitu cerah dengan kemilauan beberapa berlian yang bergantung indah dan beberapa lampu yang bersinar lembut membuat kilauan itu semakin terpancar.

Saat memandang kedepan kita dapat melihat sebuah pelaminan berwarna keemasan berbalut beberapa butiran berlian yang mengkilap.

Sepanjang jalan menuju pelaminan banyak sekali bunga -bunga kecil hingga membuat jalan terlihat sangat menawan.

"Apakah masih ada yang kurang? " Tiba-tiba seorang pria berumur 50-an datang dengan pakaian lengkap serta rapi.

Dua pemuda dihadapan nya menunduk hormat kepada pria itu.

"Sudah selesai keseluruhan tuan, dan para tamu juga sudah berada di tempat masing-masing. " Ucap mereka dengan sopan.

"Kalau begitu kembali ke tempat kalian dan tetap fokus untuk menjaga keamanan, saya tidak ingin pernikahan putri saya terganggu. "

"Baik tuan, " Ucap mereka langsung berlalu menjalankan tugas masing-masing.

Dalam sebuah ruangan seorang gadis tengah dihias dengan balutan gaun putih yang berukuran sangat pas ditubuhnya itu. Tubuh langsing dan sintal itu terlihat sangat sempurna dengan balutan itu.

"Bagaimana dengan mempelai wanita? " Tanya seseorang selaku penanggung Jawab jalannya acara pernikahan ini.

"Hampir selesai buk! "

"Segera siapkan karena acara sudah dibuka, mempelai wanita akan segera dipertemukan dengan mempelai laki-laki. "

"Baik buk, akan segera diselesaikan. "

Seperginya seorang wanita tadi petugas make up langsung melanjutkan acara merias wajah gadis itu.

"Sudah selesai nona, wahhh nona sangat cantik dan begitu berkilau, " Ucap petugas itu dengan wajah kagum tanpa dibuat-buat.

Gadis itu hanya tersenyum pelan setelah itu kembali terlihat resah tanpa sebab.

"Apakah ini adalah jalan yang tepat? Atau aku sedang salah dalam melangkah? " Batin gadis itu penuh kebingungan.

"Apa ini akan berjalan lancar? Atau hanya akan  berakhir sia-sia. "

"Nona! " Panggil petugas itu berkali-kali hingga gadis yang sempat melamun itu kembali tersadar.

"Uh,, "

"Apa nona tidak puas dengan hasilnya? "

Gadis itu langsung menggeleng karena ia sama sekali tidak perduli dengan riasan nya hari ini. Hatinya bingung dan terombang-ambing tanpa tahu harus bagaimana saat ini.

"Aku yang mengambil keputusan ini, aku yang mengajukan tapi kenapa aku sangat resah saat ini? " Batinnya lagi.

"Aku,, aku ingin membatalkan ini. Kenapa aku sampai sebodoh ini mengambil jalan ini? " Batinnya lagi.

"Nona,,, nona! "

"Eh? "

"Acara sudah dimulai dan bapak akan masuk untuk menuntun Nona menuju altar. "

Gadis itu hanya diam saja karena merasa jantungnya sangat tidak tenang. Ingin lari dan pergi sejauh mungkin.

Pintu terbuka dan masuklah seorang laki-laki tadi, dan itu adalah ayah dari mempelai wanita.

"Bagaimana sudah selesai? " Tanya pak Fahri mendekat kearah putrinya itu.

"Bagaimana hmmm? Apa kamu sudah siap? " Tanya nya dengan pelan.

Gadis bernama YARA ABIZAR KHALID itu langsung mengangguk ragu kemudian melihat kearah ayahnya dengan pelan.

"Tarik nafas pelan dan rileks lah, kamu hanya perlu mengikuti ayah dan semua akan  baik-baik saja. "

Yara menganggukkan kepala dengan pelan lalu menautkan tangannya dilengan sang ayah lalu mengikuti ayahnya berjalan menuju pintu menuju altar.

Sejak awal ia sudah sangat tidak nyaman dengan dirinya sendiri, pernafasan nya terasa sangat mencekat saat hendak sampai didepan pintu.

"Apa semua orang yang hendak menikah merasakan hal yang sama dengan ku? " Batin Yara dengan pelan.

Nafasnya semakin tak beraturan saat pintu terbuka memperlihatkan Yara yang keluar dengan anggun dengan balutan gaun mewah serta wajah cantik yang semakin cantik karena polesan itu. Tangannya sangat kaku karena mata seluruh undangan  tertuju kearah nya.

Ia mengalihkan pandangan dari para tamu undangan kemudian melihat lurus kedepan diujung altar ia menangkap sosok laki-laki bertubuh tinggi sembari dibalut dengan jas hitam melihat kearah nya.

Mata mereka bertemu dengan hati yang sama-sama bingung. Yara terlihat sangat bingung dengan situasi ini sedangkan laki-laki yang menjadi calon mempelainya itu hanya menatap lurus kearah nya.

Yara melihat penampilan laki-laki itu dengan hati yang tak tenang.

"Apa aku gila? Dia sungguh masih muda sekali untuk menjadi suamiku. " Batin Yara merasa itu sedikit salah.

Bugh,

Kaki Yara keseleo saat tidak sengaja menginjak dressnya itu karena terus saja memikirkan banyak hal dan tidak fokus.

Papahnya langsung kaget dan membantu putrinya untuk seimbang kembali.

"Apa kamu baik-baik saja? "

"Aku tidak apa pah. "

Setelah memastikan bahwa Yara memang baik-baik saja papahnya lanjut menuntun putrinya berjalan menuju laki-laki itu begitu juga dengan laki-laki itu yang ikut berjalan dengan pelan menuju Yara dengan papahnya.

Tamu sangat ramai sekali, dimana-mana kini sudah dihadiri oleh banyak tamu.

Laki-laki yang bernama Lanang Putra itu terlihat sangat lesu tanpa sebab. Hatinya tak karuan karena pernikahan ini juga begitu tiba-tiba dengan nya.

"Aku merasa sangat jahat karena tidak mengundang ibu keacara pernikahan ku. Walaupun ini hanya hubungan kontrak tetap saja aku sangat merasa bersalah. " Batin Lanag merasa bersalah.

"Hei, jangan memasang wajah seperti itu! " Senggol Yara kepinggang Lanang hingga laki-laki itu kaget.

"Eh iya nyonya, " Ucap Lanang bingung.

"Jangan memasang wajah seperti itu, kamu mau menunjukkan kalau pernikahan ini palsu? " Kesal Yara.

Lanang buru-buru menggeleng dan tersenyum kearah Yara juga tamu undangan. Walaupun hatinya masih saja merasa tidak nyaman.

"Kenapa kamu cemberut seperti itu? " Kedalam Yara menyenggol pelan pinggang Lanang.

"Eh,,, saya baik-baik saja nyonya, nyonya tidak perlu khawatir. "

"Siapa juga yang khawatir dengan mu, aku hanya tidak ingin orang lain menatap curiga dengan kita. "

Lanang langsung Menganangguk dengan cepat karena ia tahu sifat Yara memang seperti itu, blak-blakan dan langsung pada intinya.

Papah yang melihat adegan bisik-bisik diantara Yara putrinya serta Lanang calon menantu nya itu tersenyum pelan.

"Aku tidak tahu kalau putriku ternyata bisa sedekat itu dengan laki-laki. Apa dia benar-benar sudah mendapatkan pilihan hatinya? " Batin sang ayah yang terus saja memperhatikan mereka dari kejauhan.

Acara pernikahan itu sangat berjalan dengan lancar sesuai ekspektasi mereka. Khususnya para tamu undangan yang datang terus menerus seolah orang orang dari setiap penjuru datang kesana.

...🍒Bersambung🍒...

Wahhh teh first part akhirnya siap juga yah. Semoga kalian suka dengan ceritaku yang kesekian ini.

Jangan lupa like, komen, dan masukkan ke dalam daftar favorit cerita kalian yah🙃

See you my luv🧀

Terpopuler

Comments

Mom Dee 🥰

Mom Dee 🥰

haii thor,, aku mampir kelapakmu lagi 🤗🤗

2022-02-16

0

nata de coco

nata de coco

haii 🦋🕊✨

2022-02-13

0

ALmira

ALmira

dari fb langsung saja kesini😁

2022-01-23

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Pernikahan tidak biasa.
2 Episode 2 : Jangan sok perhatian.
3 Episode 3:Crazy night
4 Episode 4: Improvisasi
5 Episode 5: Hanya cuti biasa.
6 Episode 6: Something wrong.
7 Episode 7: Melihatnya sekilas.
8 Episode 8: Worst
9 Episode 9: Kecurigaan
10 Episode 10: Mencari cara.
11 Episode 11: Aku harus apa?
12 Episode 12: Mari mencoba.
13 Episode 13: Menyerah sebelum mencoba.
14 Episode 14: Mulut mercon
15 Episode 15: Ada apa ini?
16 Episode 16: Dekat terasa jauh.
17 Episode 17: Empat sisi.
18 Episode 18: Kamu dan egomu.
19 Episode 19: Kamu tidak bisa melakukan segala hal sendirian.
20 Episode 20: Hidup memang begitu bukan?
21 Episode 21: Hidup dan kehidupan.
22 Episode 22: Pentingnya menjaga perasaan.
23 Episode 23: Apa hanya aku yang sendirian?
24 Episode 24:Bukan sekedar perhatian.
25 Episode 25: Kau tau arti sebuah penghargaan?
26 Episode 26:Kamu dan kebaikan yang tersembunyi.
27 Episode 27: Tak apa tak baik-baik saja.
28 Episode 28: Benarkah perasaan ini?
29 Episode 29: Rasa yang tak diundang.
30 Episode 30: Menghindari kenyataan.
31 Episode 31: Aku yang tidak profesional.
32 Episode 32: Berhenti berlari.
33 Episode 33: Apa aku terlalu tidak tahu malu?
34 Episode 34: Tak ada yang mencintai ku.
35 Episode 35: Aku tidak akan tinggal diam.
36 Episode 36: Tragedi malam ini.
37 Episode 37: Kamu tidak menginginkan nya.
38 Episode 38: Kecanggungan yang tiada akhir.
39 Episode 39: Syal pertama dari seorang pria.
40 Episode 40: Aku tidak butuh syal ini.
41 Episode 41: Aku memaksa.
42 Episode 42: Sejak kapan?
43 Episode 43: Mentalku terguncang.
44 Episode 44: Mari mampir ke rumahku!
45 Episode 45: Dua hal yang tidak biasa.
46 Episode 46: Sama-sama tidak tahu.
47 Episode 47: Kenapa tidak masuk?
48 Episode 48: Aku tidak cemburu.
49 Episode 49: Mari kita perjelas.
50 Episode 50: Aku menemukan rencana.
51 Episode 51: Kamu harus bertanggungjawab.
52 Episode 52: Nyonya sudah tidak waras?
53 Episode 53: Aku terpukau.
54 Episode 54: Aku akan menyerah.
55 Episode 55: Turuti saja aku.
56 Episode 56: Reuni atau ironi.
57 Episode 57: Aku suaminya.
58 Episode 58: Tangisan yang tertahan.
59 Episode 59: Aku Sudah memutuskan.
60 Episode 60: Aku tidak ingin berpisah.
61 sorry.
62 Episode 61: Ya sudahlah.
63 Episode 62: Dia benar-benar berbeda.
64 Episode 63:Aku yang salah dulu.
65 Episode 64: Lelah
66 Episode 65: Rasaku semakin samar.
67 Episode 66: Merindukan mu.
68 Episode 67: Bersamamu indah.
69 Episode 68: Merajuk.
70 Episode 69: Istri?
71 Episode 70: Kebenaran itu..
72 Episode 71: Apa mas juga tahu itu?
73 Episode 72: Aku tahu isi hatimu.
74 Episode 73: Hanya aku yang tidak tahu?
75 Episode 74: Aku tahu isi hatimu.
76 Episode 75: Berangkat.
77 Episode 76: Maafkan aku ibu.
78 Episode 77: Mandi sumur
79 hayy
80 Mampir yukk
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 : Pernikahan tidak biasa.
2
Episode 2 : Jangan sok perhatian.
3
Episode 3:Crazy night
4
Episode 4: Improvisasi
5
Episode 5: Hanya cuti biasa.
6
Episode 6: Something wrong.
7
Episode 7: Melihatnya sekilas.
8
Episode 8: Worst
9
Episode 9: Kecurigaan
10
Episode 10: Mencari cara.
11
Episode 11: Aku harus apa?
12
Episode 12: Mari mencoba.
13
Episode 13: Menyerah sebelum mencoba.
14
Episode 14: Mulut mercon
15
Episode 15: Ada apa ini?
16
Episode 16: Dekat terasa jauh.
17
Episode 17: Empat sisi.
18
Episode 18: Kamu dan egomu.
19
Episode 19: Kamu tidak bisa melakukan segala hal sendirian.
20
Episode 20: Hidup memang begitu bukan?
21
Episode 21: Hidup dan kehidupan.
22
Episode 22: Pentingnya menjaga perasaan.
23
Episode 23: Apa hanya aku yang sendirian?
24
Episode 24:Bukan sekedar perhatian.
25
Episode 25: Kau tau arti sebuah penghargaan?
26
Episode 26:Kamu dan kebaikan yang tersembunyi.
27
Episode 27: Tak apa tak baik-baik saja.
28
Episode 28: Benarkah perasaan ini?
29
Episode 29: Rasa yang tak diundang.
30
Episode 30: Menghindari kenyataan.
31
Episode 31: Aku yang tidak profesional.
32
Episode 32: Berhenti berlari.
33
Episode 33: Apa aku terlalu tidak tahu malu?
34
Episode 34: Tak ada yang mencintai ku.
35
Episode 35: Aku tidak akan tinggal diam.
36
Episode 36: Tragedi malam ini.
37
Episode 37: Kamu tidak menginginkan nya.
38
Episode 38: Kecanggungan yang tiada akhir.
39
Episode 39: Syal pertama dari seorang pria.
40
Episode 40: Aku tidak butuh syal ini.
41
Episode 41: Aku memaksa.
42
Episode 42: Sejak kapan?
43
Episode 43: Mentalku terguncang.
44
Episode 44: Mari mampir ke rumahku!
45
Episode 45: Dua hal yang tidak biasa.
46
Episode 46: Sama-sama tidak tahu.
47
Episode 47: Kenapa tidak masuk?
48
Episode 48: Aku tidak cemburu.
49
Episode 49: Mari kita perjelas.
50
Episode 50: Aku menemukan rencana.
51
Episode 51: Kamu harus bertanggungjawab.
52
Episode 52: Nyonya sudah tidak waras?
53
Episode 53: Aku terpukau.
54
Episode 54: Aku akan menyerah.
55
Episode 55: Turuti saja aku.
56
Episode 56: Reuni atau ironi.
57
Episode 57: Aku suaminya.
58
Episode 58: Tangisan yang tertahan.
59
Episode 59: Aku Sudah memutuskan.
60
Episode 60: Aku tidak ingin berpisah.
61
sorry.
62
Episode 61: Ya sudahlah.
63
Episode 62: Dia benar-benar berbeda.
64
Episode 63:Aku yang salah dulu.
65
Episode 64: Lelah
66
Episode 65: Rasaku semakin samar.
67
Episode 66: Merindukan mu.
68
Episode 67: Bersamamu indah.
69
Episode 68: Merajuk.
70
Episode 69: Istri?
71
Episode 70: Kebenaran itu..
72
Episode 71: Apa mas juga tahu itu?
73
Episode 72: Aku tahu isi hatimu.
74
Episode 73: Hanya aku yang tidak tahu?
75
Episode 74: Aku tahu isi hatimu.
76
Episode 75: Berangkat.
77
Episode 76: Maafkan aku ibu.
78
Episode 77: Mandi sumur
79
hayy
80
Mampir yukk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!