...🍬Soundtrack #Melukis senja-Budi Doremi (Cover arvian dwi) 🍬...
...💌Kita bisa memilih dengan siapa kita akan bersama, tapi kita tidak bisa membantah takdir 💌...
Lanang berjalan pelan menuju studio tempat dimana ia bekerja selama beberapa bulan terakhir ini. Lanang berada dikota ini sudah 4 tahun lamanya. Karena ia memang bersekolah disana dahulu sembari bekerja untuk keluarganya di kampung.
Sudah banyak sekali jenis pekerjaan yang sudah diayomi oleh lanang sebelum memasuki dunia studio itu. Ia pernah bekerja sebagai seorang antar Pizza, gojek, kang becak, koki, pelayan di cafe dan bahkan pernah jadi kuli bangunan juga.
Hingga suatu saat ia pun memberikan diri untuk melamar kan dirinya untuk bekerja di studio dengan kemampuan nya yang memang sangat lumayan dalam photography. Dan disinilah dia hingga saat ini.
"Loh, tumben sekali mas lanang datang nya selambat ini? "
Lanang yang baru saja masuk ke studio ia sudah disapa oleh Hana. Hana adalah gadis yang berasal dari kampung lanang juga, gadis itu berumur 17 tahun saat ini. Ia bekerja di studio sebagai seorang bagian konsumsi dan juga sesekali sebagai seorang asisten untuk para photograper saat sedang perjalanan atas bantuan dari lanang yang mencarikan ia pekerjaan.
Tidak sedikit orang dari kampung lanang datang ke kota untuk sekedar mencari pekerjaan dan membiayai keluarga mereka di kampung.
"Iya Han hehe, saya keruangan sekarang yah. Semangat kerjanya! " Lanang tersenyum lalu meninggalkan Hana yang bersemu malu plus seneng karena disemangatin oleh lanang.
"Gimana gak semangat mas, orang kamu nyemangatin aku gitu heheh. " Gumam Hana sembari Senyum-senyum ceunah.
Setelah meletakkan beberapa peralatan yang ia butuhkan. Lanang langsung mengerjakan proyek baru yang waktunya sudah mepet itu. Walaupun studio tempat lanang bekerja bukanlah studio yang besar tetap saja mereka memiliki pelanggan yang terbilang banyak. Dan orang-orang lebih tertarik jika lanang lah yang menangani proyek mereka ketimbang yang lainnya.
"Permisi mas, " Ucap seseorang dari arah pintu hingga lanang langsung menoleh.
"Hana? Ada apa hmmm? " Lanang menoleh sebentar lalu melanjutkan kegiatannya kembali.
Hana mendekat kearah lanang dengan sebuah nampan berisi teh dan juga beberapa roti disana.
"Ini teh untuk mas, pasti mas belum sarapan kan? " Tebak Hana.
Lanang berhenti sejenak lalu tersenyum kearah Hana "Sebelumnya terimakasih Hana, tapi saya sudah makan tadi. " Singkat dan lanang langsung melanjutkan pekerjaan nya.
"Oh iya mas, kenapa mas libur dua hati belakangan ini? "
"Saya hanya sedang ada keperluan saja. Dan mengambil cuti biasa saja. "
"Oh iya Han, bisa tidak biarkan saya sendiri saat ini. Proyek ini harus segera selesai sebelum masuk dzuhur nanti. Tolong kerjasamanya yah! " Lanang berbicara lembut sembari tersenyum kearah Hana untuk memberikan gadis itu pengertian bahwa ia sedang tidak ada waktu untuk bersantai saat ini.
Hana langsung mengerti dan mengangguk "Eeh iya mas. Maafkan saya. " Lanang hanya tersenyum menganggukkan kepala.
"Untuk teh dan kuenya Terima kasih banyak yah Han, kamu juga jangan lupa untuk sarapan. "
Hana tersenyum merekah sembari menutup pintu saat mendengar itu dari lanang. Laki-laki itu selalu saja sopan bahkan ketika sedang terganggu.
"Baru dua hari saya tidak datang kalian sudah lalai begini yah? " Teriak Yara dengan wajah penuh kekesalan.
Para pegawainya hanya bisa menunduk karena mereka faham gadis itu jika dilawan akan semakin naik pitannya.
"Tim produksi dan pengembangan! "
"Siap buk! "
"Siapa diantara kalian yang akan bertanggungjawab atas pengembangan pada bagian furing dan juga rempel di gaun yang baru saja kita luncurkan? "
Tak ada satupun yang mengaku, dan itu semakin membuat Yara kesal. Baginya sikap pengecut dan juga tidak mau bertanggungjawab adalah hal paling menjengkelkan.
"Sekali lagi saya tanyakan. Siapa diantara kalian yang menjadi pelopor dan mengubah sketsa yang telah saya berikan? " Yara mencoba untuk melembutkan suaranya dan menurunkan sedikit rasa kesalnya.
"Sa,, saya buk. " Ucap seorang pemuda yang terlihat sangat muda.
"Kamu? Siapa namamu? "
"Dion buk. "
"Nah dion, saya tidak akan menyalahkan semuanya kepadamu. Tapi cobalah untuk bertanggungjawab atas apa yang sudah kamu lakukan dan untuk kejujuranmu saya berikan apresiasi yang awalnya saya ingin memecatmu karena sudah ceroboh. Kamu tidak akan saya pecat namun, sebagai gantinya kamu akan lembur dan memperbaiki apa yang sudah kamu rusak."
Dion yang mendengar itu langsung merasa lega, Yara memang terkenal sangat kasar, arogan dan tanpa kasih sayang. Namun, gadis itu tidak pernah memecat orang tanpa alasan.
"Terima kasih banyak bu, saya akan memperbaikinya secepat mungkin. "
"Hmmm jangan hanya cepat saja tapi harus tepat! "
"Siap buk, Terima kasih banyak dan maaf atas kelalaian saya. "
"Saya tidak butuh maafmu, yang saya butuhkan adalah kesadaran dan kerja kerasmu untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar merasa bersalah. "
"Dan untuk kalian semua, cobalah untuk berhati-hati dalam bekerja. Jangan rugikan orang lain hanya karena kalian tidak teliti dalam bertindak. "
Seluruh pegawai langsung menunduk dan mengiyakan nasehat Yara yang merupakan pemilik Pusat perbelanjaan tersebut.
"Nanik! "
"I,, iya buk. "
"Segera antarkan laporan keuangan di bulan ini keruangan saya! "
"Siap buk. "
"Dan untuk bagian pemasaran.... "
Para pegawai yang bekerja dibagian pemasaran langsung saja merasa panas dingin takut akan kena semprot oleh Yara.
"Kalian sudah bekerja dengan sangat baik dalam beberapa bulan terakhir ini. Tolong tingkatkan dan pertahankan yah! Terima kasih karena sudah bekerja keras. Untuk semua pegawai bagian pemasaran kalian akan mendapatkan reward dan akan disampaikan oleh pak hamid nanti. "
Yara berlalu begitu saja setelah ucapannya yang membuat seluruh orang kaget. Gadis itu memang sangat arogan tapi tidak pernah sekalian ia lupa untuk menghargai orang yang benar-benar berjuang.
"Wahhh seneng dong pasti dapet reward dari buk lampir. " Seru beberapa pegawai dari bagian bahan dan mesin.
"Seru banget yan, dapet reward dari buk Yara bagaikan menang lotere milyaran rupiah. " Sambut Anton yang merupakan ketua di tim pemasaran.
Yara adalah seorang gadis yang sudah sangat sukses di usia muda dan belia, gadis itu sangat ambisius dan juga keras dalam menjalani hidupnya.
Sejak kecil ia memang sudah sangat tertarik dalam dunia bisnis seperti ayahnya yang merupakan pemilik perusahaan teknologi dan juga beberapa pusat perbelanjaan di kota itu.
Yara sudah berprestasi sejak remaja kini ia berhasil membangun sebuah pusat perbelanjaan yang sangat megah dan besar, memiliki empat lantai dan beberapa aset berharga lainnya.
Tidak hanya sampai disana, bukan hanya menyediakan pusat perbelanjaan saja. Ia bahkan merancang berbagai jenis barang untuk dipasarkan disana. Gadis itu sungguh seorang pekerja keras dan juga memiliki bakat bukan kaleng-kaleng.
Ayahnya saja sering tidak menyangka bahwa itu adalah putrinya. Saking hebatnya ia sampai pangling untuk menyebutnya sebagai putrinya.
...🍒Bersambung 🍒...
Wahhh panutan Banget yah si Yara ini. Minder Banget sama Tokoh novel aku sendiri wkwwk.
Jangan lupa yah like, komen, dan votenya yah wan kawan.
See you guys 🙃.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments