Ku Temukan PENGGANTINYA
"Hai" Sapa lelaki itu mendekati Rana.
Rana menatap bingung lelaki tampan yang ada didepannya itu yang seharusnya tidak ada didalam dapurnya. Dengan setelan jas berwarna hitam, rambut yang disisir rapi ke belakang, penampilannya sangat luar biasa elegan dan sangat tampan. Seharusnya lelaki ini ada didepan bukan malah masuk ke dapur. Rana berpikir mungkin laki-laki ini tersesat ketika ingin ke toilet atau bagaimana hingga dia malah justru masuk ke dapurnya.
"Ya, apakah anda sedang tersesat?" Rana bertanya pelan, lalu menepiskan tepung yang ada ditangannya. Tadi dia sedang menimbang tepung untuk membuat cake. Lelaki itu mengembangkan senyuman yang luar biasa manis pada Rana.
"Aku sengaja kemari untuk mencari siapa dibalik pembuatan kue, cake dan roti yang terkenal enak disini, kenalkan aku Arvino pemilik Prakarsa Corporate, kau bisa memanggilku Vino"
Oke. Jadi lelaki ini adalah pemilik perusahaan yang akan membeli aneka kue buatannya untuk pesta tahunan yang diadakan perusahaan itu.
Vino mengulurkan tangannya menyalami Rana, dan Rana langsung menyambut uluran tangan lelaki itu.
"Aku Kirana Aurellie, kau bisa memanggilku Rana" Jawab Rana dengan suara pelan dan meragu.
"Nama yang manis, semanis wajah dan kue buatanmu" Ucap Vino lalu berdehem "Bisakah kau menunjukkan katalog Bakery ini, aku ingin melihatnya dan memilih langsung kue yang akan disajikan dipestaku nanti, boleh?"
Rana tersenyum "Tentu saja, aku akan mengambilkan dan nanti anda bisa memilih, kami juga akan memberikan tester untuk anda, agar anda tahu bagaimana rasanya"
Rana mengibaskan kedua telapak tangannya yang dipenuhi tepung, lalu mencuci tangannya di wastafel. Rana kemudian mengambil katalog berisi aneka varian kue buatannya lalu mempersilahkan Vino untuk duduk. Dengan penuh serius ,Vino membolak-balik halaman katalog itu.
Tanpa sadar Rana menghela napas panjang, aura lelaki itu tampak begitu mengintimidasi dan membuatnya tanpa sadar menahan napas dengan jantung berdebar saat berada didekat Vino.
Cukup lama Vino berkutat dengan Katalog pemberian Rana, dia lalu mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Rana yang berdiri didekatnya. "Aku tertarik dengan semuanya tetapi tidak mungkin aku memilih semuanya tapi aku sudah memutuskan akan memilih beberapa cake dan kue lainnya" Gumam Vino lembut dan senyumnya tidak pernah lepas dari wajahnya.
"Baiklah, mana saja yang anda inginkan, saya akan mencatatnya agar mudah memberikan tester untuk anda"
*****
Rana serius mencatat satu per satu kue yang dipilih oleh Vino. Setelah tercata semua, Rana memanggil salah satu pegawainya dan memberi catatannya agar pegawainya itu bisa menyiapkan semua kue yang sudah dipilih oleh Vino.
"Sudah berapa lama Bakery mu ini berdiri?" Vino membuka obrolannya dengan Rana.
"Sudah sekitar 5 tahun"
"Kau join dengan orang lain atau ini milikmu sendiri?"
"Ini milik pribadi, dulu almh. Mama ku yang memilikinya kemudian setelah lulus kuliah, akulah yang menggantikannya sampai sekarang" Ucap Rana menjelaskan.
Sambil tersenyum Vino terus saja memandang ke arah Rana yang berdiri didepannya, menatap peremuan itu dengan dalam seolah tidak ada pemandangan yang lain yang bisa dilihatnya saat ini. Sementara Rana merasa salah tingkah karena Vino sepertinya terus saja memandangnya.
"Maaf, aku kesana sebentar, anda tunggu saja sebentar lagi kue nya pasti sudah siap, permisi" Ucap Rana lalu menundukkan badannya dan pergi meninggalkan Vino.
******
Aura Vino benar-benar membuat Rana merasa terintimidasi entah kenapa. Dan kepalanya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan kenapa lelaki itu turun sendiri untuk mencoba kue yang ada disini, karena biasa nya perusahaan besar akan mengirim orang untuk datang bukan malah pemilik perusahaan itu sendiri.
Rana kemudian pergi untuk menemui pegawainya yang tadi dia beri tugas untuk menyiapkan tester lalu membantunya dan membawanya kepada Vino. Hingga akhirnya Rana kembali menemui Vino dengan membawa berbagai kue yang diminta oleh lelaki itu.
Vino kemudian mulai mencoba satu persatu, sementara Rana menunggunya sambil sesekali menjawab pertanyaan Vino tentang kue yang dicobanya.
Rupanya Vino menyukai semua kue yang ada ditoko Rana, dia memuji rasanya yang begitu enak.
"Aku tidak bisa berkata-kata lagi, ini semua sangat enak, kau benar-benar luar biasa, aku penasaran dimana kau hisa belajar membuat aneka kue seperti ini?"
"Aku kuliah dan mengambil jurusan tata boga"
"Wow pantas saja kau bisa menghasilkan ini semua, aku yakin kau juga pasti sangat pandai memasak, akan sangat beruntung laki-laki yang memperistrimu nanti, kau sangat mandiri dan pintar memasak, well aku ingin semua yang sudah aku cicipi tadi, jika kue dari tokomu ini membuat tamu ku terkesan, aku akan berlangganan disini, kurasa kita bisa menjalin kerjasama yang baik" Vino mengulurkan tangannya dan Rana menerimanya.
"Terima kasih, semoga apa yang kami sajikan dapat membuat anda terkesan, tentu kami akan sangat senang jika anda menjalin kerjasama dengan kami"
"Sama-sama, emmmm bolehkah aku meminta kartu namamu, ya maybe jika aku ada acara atau butuh sesuatu aku bisa langsung menghubungimu"
Rana mengangguk lalu pergi meninggalkan Vino untuk kengambil kartu namanya. Beberapa saat kemudian dia kembali dan memberikan kartu namanya pada Vino. Lalu lelaki itu mengucap permisi dan meninggalkan bakery milik Rana dengan senyumnya yang begitu manis yang pasti bisa menyihir semua wanita yang melihatnya. Tetapi bagi Rana, Vino bukanlah tipe nya, lelaki itu terlalu sempurna dan terlalu mendominasi, pasti akan sangat sulit jika memiliki kekasih seperti lelaki itu.
*****
Rana melempar tubuhnya diatas ranjangnya, hari ini dia merasa sangat lelah sekali. Seharian berkutat didapur membuatnya merasa sangat letih tetapi dia sangat senang melakukannya. Bakery miliknya telah berkembang cukup baik dan telah memiliki banyak pelanggan. Rana ingin sekali memperluas bakery nya itu, tidak hanya menjadi sebuah bakery tapi dia sangat ingin itu juga menjadi bakery cafe, sehingga orang-orang bisa duduk bersantai menikmati secangkir kopi atau teh dengan sepotong kue disiang sore atau malam hari dengan suasana sejuk dan nyaman. Rana sudah menyiapkan tabungan untuk mewujudkan mimpinya itu tetapi itu masih kurang, dia harus sedikit bersabar lagi untuk mewujudkan keinginanya itu.
Rana sangat yakin bahwa dia bisa mewujudkan impiannya itu sebentar lagi. Hanya perlu kerja keras dan ketekunan serta kesabaran pasti semua bisa terwujud. Rana tidak pernah berhenti berdoa agar Tuhan selalu memperlancar dan memudahkan jalannya. Jika semua itu sudah terwujud, Rana baru akan memikirkan tentang memiliki kekasih lalu menikah, saat ini yang terpenting adalah kesuksesan dari usahanya.
Rana menjadi teringat tentang sosok almarhumah ibunya yang sangat dia rindukan. Ibu yang penuh cinta dan sangat mencintainya, selalu mendukungnya tetapi mereka harus dipisahkan oleh takdir, ibunya harus meninggalkannya selama-lamanya beberapa tahun silam karena mengalami kecelakan, dan itu membuat Rana sangat terguncang. Dia harus bersusah payah melanjutkan bisnis ibunya sambil meneruskan kuliahnya yang saat itu tinggal sebentar lagi. Tetapi dia bisa melewati masa sulit itu dengan banyak perjuangan dan sekarang bisnis yang ditinggalkan ibunya bisa dia kembangkan dengan caranya. Rana sangat berharap suatu saat nanti dia bisa menemukan laki-laki yang mau menerima segala kekurangan dan kelebihannya, serta selalu mendukungnya dan mencintai dirinya dengan tulus.
...~••~...
Visual....
...RANA...
...VINO...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 374 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
visual cewek kurang deh greget
2023-10-06
0
Tiwik Firdaus
kurang cantik rananya terus jatahnya kemana kok ngak disebutkan meninggalkan atau menikah lagi atau gimana
2022-12-28
0
Parulian Siribere
puisi
2022-10-05
0