Satu per satu karyawan Rana sudah pulang, sementara Rana sedang menutup Bakery nya. Setelah selesai, Rana pun mengendarai motornya untuk pulang. Hari ini sangat melelahkan, selain banyak pembeli, Rana juga disibukkan dengan banyaknya pesanan kue. Membaringkan tubuhnya di tempat tidur adalah hal yang paling menyenangkan untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja.
Rana mengendarai motornya dengan pelan sambil bersenandung, dia tidak menyadari jika sejak keluar dari Bakery nya dia diikuti oleh 2 motor. Hingga sampailah Rana dijalanan sepi menuju rumahnya dan mulai menyadari ada yang tidak beres. Dimana saat dia mengendarai pelan, motor di belakangnya juga ikut pelan, Rana mencoba menarik gas motornya lebih cepat dari sebelumnya, motor dibelakangnya juga melakukan hal yang sama. Rana mulai ketakutan dan mempercepat laju motornya sampai kemudian.
Ciiiitttt.....
Rana mengerem mendadak karena tiba-tiba didepannya ada mobil yang menghalangi jalannya membuatnya kaget setengah mati, Rana jatuh dari motornya, beruntungnya dia jatuh di rerumputan pinggir jalan. Rana mencoba berdiri dan ketakutan karena dia dikelilingi oleh beberapa orang yang turun dari motor dan mobil itu.
"Hai cantik...!!!! Kau mau kemana sendirian seperti ini, ayo ikut kita dan kita bersenang-senang bersama" Ucap salah seorang dari mereka.
"Kalian mau apa??? Biarkan aku pergi"
"Kami mau dirimu sayang, ayo jangan takut dan ikutlah bersama kami"
Ada 5 orang laki-laki, dan mereka mengelilingi Rana, membuat Rana ketakutan dan tidak bisa lari atau pergi dari mereka. Jalanan terlihat sepi, tidak ada orang lain yang lewat, hanya dia dan para pria ini. Seorang pria mendekatinya dan langsung menariknya dengan kasar. Rana berteriak meminta tolong tetapi tidak ada siapapun yang akan membantunya karena memang jalanan sangatlah sepi. Rana meronta meminta dilepaskan tetapi pria itu terus menariknya dengan kasar
"Akan ku berikan apapun yang kalian minta tapi, uang, motor atau ponselku bisa kalian ambil tapi tolong lepaskan aku..."
"Kami tidak mau apapun, kami hanya menginginkanmu agar bisa menemani kami bersenang-senang"
Rana terus ditarik paksa oleh pria itu dan akan dimasukkan ke dalam mobilnya. Rana hanya bisa meronta sambil menangis karena ketakutan. Kenapa jalanan ini begitu sepi. Rana meronta dan meminta. dilepaskan tetapi tidak dipedulikan oleh orang-orang itu.
"Woe...... Lepaskan gadis itu.... Atau kalian akan berurusan denganku" Teriak seorang laki-laki.
Sontak para pria yang berniat jahat pada Rana menoleh kearah sumber suara itu. Dan Rana tersenyum melihat Vino berdiri disamping mobilnya.
"Pak Vino.... Tolong aku....." Teriak Rana.
Vino melepas jas nya dan menarik lengan kemeja nya ke siku lalu berjalan menghampiri para pria yang menarik Rana. Vino mulai melawan mereka satu persatu, dan menghindari pukulan-pukulan mereka. Terjadi perkelahian sengit diantar mereka dan Vino juga beberapa kali mendapat pukulan dari mereka.
Tetapi tentu bukan hal yang mudah karena Vino sendirian melawan empat orang, dan satunya masih memegang Rana. Tetapi karna Vino dibekali ilmu bela diri, walaupun kesulitan melawan mereka tapi Vino berhasil melumpuhkan mereka satu persatu.
"Tinggal kau.... Kemarilah.... Jangan hanya berani dengan perempuan saja, ayo sini lawan aku kalau kau berani" Tantang Vino.
Pria itu melepaskan pergelangan tangan Rana dan menghampiri Vino. Terjadi pergulatan hebat diantara keduanya, dan pria terakhir ini terlihat begitu kuat mendominasi Vino. Dia berkali-kali berhasil memukul Vino di bagian wajahnya tetapi beruntungnya Vino bisa meraih kedua tangan pria itu dan menariknya ke belakang membuat pria itu merintih kesakitan.
"Kalau kau masih ingin hidup, cepat pergi dari temoat ini sekarang, dan jangan berani-berani mengganggu perempuan lagi atau aku akn menghabisimu" Gertak Vino.
"Ampun.... ampun.... lepaskan aku, aku akan pergi" Ucap pria itu ketakutan.
Vino langsung mendorongnya keras hingga dia tersungkur ke tanah dan langsung bergegas mengajak teman-temannya untuk pergi.
Vino mendekati Rana "Apa kau terluka???" Tanya Vino.
"Saya baik-baik saja, tapi astaga justru anda yang terluka, saya harus mengobati luka anda, anda ikut saya pulang, jika tidak segera diobati takut terjadi infeksi"
"Tidak Rana, aku akan pulang, ini hanya luka kecil, auwwhhh" Teriak Vino saat memenggerakkan tangannya. Ya tangannya terlihat sedikit membengkak karena tadi salah seorang dari preman itu memelintir pergelangan tangan kirinya.
"Hidung anda berdarah, ini tidak bagus, mari ikut saya pulang, ini dekat daripada anda harus pulang, mari"
Rana menghampiri motornya, dan berusaha membuat motor itu berdiri lagi lalu menyuruh Vino untuk naik dimotornya dan sementara meninggalkan mobilnya disini karena kondisi tangannya yang tidak memungkinkan untuk mengendarai mobil. Vino pun dibonceng oleh Rana menuju rumah perempuan itu.
*****
Dan sampailah mereka di rumah Rana. Dengan segera Rana membuka pintu rumahnya mempersilahkan Vino untuk duduk sementara dia mengambil obat di kamarnya. Rana kembali ke ruang tamu membawa kotak P3K dan semangkuk air hangat.
Rana membuka kotak P3K dan mengambil kapas serta alcohol untuk membersihkan luka di wajah Vino, dan Vino mengernyit merasa perih di lukanya. Setelah itu Rana lalu menaruh salep juga disana. Rana dengan telaten membersihkan darah yang ada di hidung Vino dengan kapas.
"Ambil obat ini dan minumlah, ini obat pereda rasa nyeri, setelah itu masukkan tangan anda kedalam baskom berisi air hangat ini untuk mengurangi rasa nyeri pada pergelangan tangan anda, ini sepertinya terkilir" Rana memberi obat oada Vino dan juga segelas air.
Vino meminum obat itu lalu menceluokan tangannya ke air hangat seperti yang disarankan Rana. Vino menghela napasnya merasakan hangatnya air itu dan memang benar itu bisa mengurangi rasa nyeri di pergelangan tangannya.
Rana membereskan semuanya dan menyuruh Vino untuk beristirahat sambil menunggu kedatangan seseorang yang akan memeriksa tanganya. Rana tadi menghubungi seseorang yang bisa membantu Vino untuk mengecek keadaan peergelangan tangannya yang bengkak, dan sebentar lagi orang itu akan datang.
Beberapa menit kemudian, seorang laki-laki setengah baya datang ke rumah Rana. Dan Rana mempersilahkannya untuk masuk lalu mengenalkannya pada Vino.
"Ini orang yang tadi saya maksud, silakan diperiksa, tangannya bengkak sepertinya terkilir" Ucap RRana pada lelaki tua itu.
Vino mengeryit karena yang ada dipikirannya yang dipanggil rana untuk memeriksanya adalah dokter tetapi sepertinya lelaki tua ini bukan seorang dokter.
Lalaki tua itu memegang tangan Vino dan perlahan menggerakkan tangannya mengusap pergelangan tangan Vino. "Wah benar ini, tangannya memang terkilir" Ucapnya tetapi beberapa detik kemudian lelaki tua itu memegang lengan Vino dengan sebelah tangannya dan tangan satunya lagi memegang pergelangan tangan Vino lalu dengan cepat menariknya hingga terdengar bunyi kretek.... Dilanjutkan dengan teriakan Vino yang kesakitan.
"Aaaarrrrrgggghhhhh sakiiitttt......!!!!" Teriak Vino dengan keras.
"Nah sudah selesai, aliran darahmu akan lancar lagi" Tutur lelaki tua itu.
Dan Rana menahan tawanya melihat ekspresi kesakitan dari Vino.
"Rana, apa kau punya perban krep? Berikan padaku untuk membalut pergelangan tangannya"
"Ada, tunggu sebentar" Rana membuka lagi kotak P3K nya dan mengambil perban cokelat yang biasa digunakan untuk membalut luka cidera tulang atau persendian.
Setelah pergelangan tangan Vino dibalut krep, lelaki tua itu berpamitan untuk pulang. Rana mengucapkan terima kasih sekaligus memberi uang biaya memijat tangan Vino.
Saat Rana kembali masuk ke ruang tamu, dia melihat wajah Vino begitu kesal.
"Maafkan saya pak, tetapi setelah ini bapak tidak akan merasa sakit lagi" Ucao Rana.
"Astaga Rana, kupikir kau akan memanggil dokter ternyata malah kau memanggil tukang pijat, tetapi ini memang sedikit membantu, terima kasih" Vino melempar senyumnya lagi menatap Rana.
"Harusnya saya yang berterima kasih kepada Bapak karena sudah menyelamatkan saya, saya tidak tahu lagi apa yang akan terjadi jika bapak tidak datang menolong saya"
"Aku tadi hanya lewat, tidak tahu jika ternyata itu dirimu, tapi yang paling penting kau tidak apa-apa, dan ya jangan panggil aku bapak, panggil saja Vino, aku merasa tua sekali saat dipanggil bapak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 374 Episodes
Comments
Trandy Saputro MP
Wah Vino jadi pahlawan buat Rana mudah mudahan tulus pertolongannya tidak ada udang dibalik bakwan wow salah batu kali, kalau makanan itu uenak ya thor wkwkwk
2022-03-18
1
Betty Aryani
kek na itu ganya modus Vino...biar dianggap hero sama Rana
2022-03-01
1
Fitriyani
aku malah curiga, jangan" mereka itu orang" suruhan Vino
2022-03-01
1