"Rana, kau sudah datang" Ujar Vino sambil melempar senyumnya ke Rana.
"Maaf pak Vino, saya datang untuk mengembalikan ini" Rana memberikan barang yang dibawanya kepada laki-laki yang ada didepannya itu.
Vino mengecek isinya dan mengernyit. "Kenapa kau mengembalikannya??? Bukankah aku sudah memberikannya padamu?"
"Itu terlalu berlebihan, aku tidak ingin menerimanya, aku permisi dulu"
Vino menarik pergelangan tangan Rana yang baru saja membalikkan badan dan hendak melangkah. "Tunggu Rana, kenapa kau pergi? Pesta ini baru saja dimulai"
"Maaf saya ada urusan mendadak jadi saya harus pergi, sekali lagi saya minta maaf"
Rana langsung meninggalkan pesta Vino dan keluar dari rumah lelaki itu. Rana berjalan keluar rumah dan segera mencari taksi untuk pulang.
Vitto ternyata melihat semua yang baru saja terjadi, perempuan yang ditabaraknya itu ternyata kenalan dari Vino. Tetapi siapa perempuan itu, Vitto sangat penasaran karena dilihatnya perempuan itu memberikan barang mewah kepada Vino, Vitto juga tidak tahu persis apa yang terjadi karena dia hanya melihatnnya dibalkon atas.
*****
Keesokan harinya Vitto menghampiri Vino yang sedang sarapan sendirian, kali ini dia bangun awal tidak seperti biasanya karena hari ini dia harus pergi keluar negeri untuk travelling dan mendaki gunung kegiatan rutin yang selalu dilakukannya setiap bulan. Dan jadwal penerbangannya adalah siang ini.
Vitto masih diliputi penasaran dengan gadis semalam yang ditabraknya dan apa hubungannya dengan Vino. "Siapa gadis semalam yang memberikan barang-barang mewah kepadamu??"
"Bukan urusanmu!!!" Jawab Vino ketus seperti biasanya.
Vitto hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang tidak pernah berubah sama sekali.
"Aku akan ke Nepal hari ini" Gumam Vitto sambil mengoleskan selai ke roti yang dipegangnya.
"Ciiihhh kau selalu saja menghabiskan uangmu untuk hal yang tidak bermanfaat dan hanya lelah yang didapat setelahnya, dasar manusia aneh" Vino mencibir.
"Setidaknya aku mendapatkan kepuasan, hidup tidak selalu harus berkutat dengan pekerjaan sehari-hari, sekali-kali ajaklah tubuhmu itu menjelajah alam jangan hanya dikantor terus, dan ya, setelah itu aku akan ke Perancis untuk beberapa bulan, sekali-kali kau berkunjunglah juga kesana"
"Jika ada waktu" Ucap Vino singkat lalu berdiri dan meninggalkan ruang makan untuk pergi.
Vitto merasa heran ini hari minggu dan saudaranya itu sudah rapi dan entah mau pergi kemana dia sepagi ini.
******
Rana sudah bersiap untuk pergi ke bakerynya, bagi Rana tidak ada kata libur untuk dirinya karena setiap hari bakerynya itu buka meskipun dihari minggu seperti ini. Rana terbiasa pulang pergi ke bakery dengan motornya, motor kesayangannya yang selalu setiap menemaninya selama ini. Rana membuka pintu rumahnya dan hendak mengeluarkan motornya tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran Laki-laki berkacamata hitam bersandar dimobil mewah dan tersenyum ke arahnya .
"Vino???" Gumam Rana dalam hati.
"Hai" Sapa Vino sambil menggerakkan tangannya dan melangkah menghampiri Rana yang masih tak percaya lelaki itu datang ke rumahnya sepagi ini.
"Anda??? Ada perlu apa datang sepagi ini??" Tanya Rana heran sambil menelan ludahnya karena Vino berdiri tepat dihadapannya dan aura lelaki itu begitu luar biasa, senyumnya sangat manis dan dia begitu tampan saat lebih dekat.
"Ada yang ingin ku bicarakan padamu, tentang bakerymu"
"Kenapa dengan Bakeryku???" Rana mengernyit.
"Aku tidak bisa membicarakannya disini, bisakah kita ke Bakerymu saja, kau mau berangkat kesana kan???"
*****
Vino mengikuti perlahan Rana yang mengendarai motornya didepan. Tadi dia sudah meminta Rana agar pergi bersamanya dengan mobil tapi perempuan itu menolaknya. Tidak ingin berdebat terlalu lama Vino pun akhirnya mengikuti Rana dibelakang.
Sampai disana, Rana mulai membuka Bakerynya dan sudah ditunggu oleh karyawannya. Rana mengajak Vino ke bagian belakang Bakerynya yang biasa dia dan karyawannya gunakan untuk beristirahat, disana ada halaman kecil yang dihiasi beberapa tanaman yang terlihat asri. Rana mempersilahkan lelaki itu untuk duduk.
Vino berdehem lalu memulai pembicaraannya dengan meminta maaf kepada Rana atas barang yang dia berikan sebelumnya, karena dia sama sekali tidak ada niat apapun dan hanya ingin memberi tetapi mungkin itu berlebihan hingga terkesan dia telah merendahkan Rana.
"Aku tidak merasa direndahkan oleh anda, hanya saja hadiah itu terlalu berlebihan, aku juga minta maaf karena semalam langsung pergi, aku tidak terbiasa menghadiri pesta semacam itu" Ucap Rana.
Seorang karyawan Rana datang mengantarkan secangkir kopi dan kue kering untuk Vino. "Silakan dinikmati, maaf hanya ada kopi" Ucap Rana mempersilahkan dan Vino pun mengucap terima kasih seraya menyesap kopi itu.
Vino mulai mengutarakan maksud dan tujuannya datang menemui Rana lagi. Dimana sajian pestanya tadi malam sangat disukai dan dipuji oleh tamunya terutama aneka kue dari Bakery Rana. Mereka menyukai semuanya dan kali ini dia datang bermaksud untuk menjalin kerja sama dengan Cherry's Bakery untuk bersedia menyetok aneka kue baik kering maupun basah kepada perusahaannya sebagai camilan teman teh untuk para petinggi disana dimana memang setiap hari harus selalu ada camilan yang disajikan dimeja mereka.
"Setiap hari???"
"Iya, setiap hari, mungkin kami juga akan memesan banyak jika ada acara pertemuan dikantor, ini penawaran yang sangat spesial Rana, kurasa kerjasama kita bisa dimulai dari hal kecil ini, ya jika banyak yang menyukai tentu saja ini bisa membantu promosimu dan lebih banyak lagi orang yang akan mengenal kue buatanmu, bagaimana???"
Rana termenung, dia tidak menyangka jika mendapat penawaran seperti ini terlebih lagi perusahaan Vino adalah perusahaan besar. "Baiklah, aku mau"
"Oke bagus sekali, besok kau tunggu saja staff ku akan menghubungimu untuk detail apa yang setiap hari harus kau antar kesana"
"Aku tidak pernah menemukan yang seperti ini karena selama ini aku hanya menerima pesanan untuk acara-acara saja"
"Ini hanya kerjasama kecil saja, aku suka sekali pelayananmu dan rrasa kue buatanmu memang sangat enak, ini sedikit apresiasiku untuk usahamu yang luar biasa ini, semoga kedepannya ini bisa menjadi awal yang baik" Vino mengulurkan tangannya tanda sepakat dengan Rana, dan Rana membalasnya dengan rasa bahagia yang luar biasa, berharap dia tidak mengecewakan Vino yang sudah baik hati menawarinya kerjasama seperti ini.
Sebuah kesuksesan akan datang saat segala usaha, kerja keras dan pantang menyerah dikerahkan semaksimal mungkin. Rana berharap segala impiannya memiliki Cafe Bakery selama ini bisa terwujud dengan segera. Hingga usahanya bisa menjadi lebih besar lagi daripada yang sekarang. Dan yang paling penting adalah menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya, bersikap ramah kepada mereka dan menunjukkan hasil yang baik agar tidak mengecewakan mereka. Itu adalah salah satu trik Rana yang selama ini dia warisi dari almh. Ibunya, hingga saat ini mereka sudah memiliki banyak pelanggan setia yang selalu datang memesan aneka kue dan roti buatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 374 Episodes
Comments