Cintaku Terhalang Restu
"Makannya pelan-pelan sayang" Ujar Maya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan bugar itu .
"Aku udah telat ma" sahut Azumi sembari mengunyah makanan yang berisi penuh dalam mulutnya.
Maya hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya.dari dulu sampai sekarang putrinya itu memang tidak bisa disiplin waktu.mulutnya hampir berbusa saking terus menegur putri satu-satunya itu.
"Aku pergi ya ma" Azumi mengambil tangan Maya kemudian mencium punggung tangan mamanya itu.
"Hati-hati sayang ,nyetirnya jangan ngebut " pekik Maya karena orang yang diteriaki sudah mulai menjauh .
"Anak kamu tuh ." Tiba-tiba Daren suami Maya datang berjalan menuju meja makan.
"Kita bikinnya berdua ,jadi dia juga anak kamu" protes Maya tidak terima dengan ucapan suaminya.
Maya ikut duduk menemani suaminya sarapan.mengambikan 2 lembar roti tawar kemudian menaruh smoke beef ,sayur salad dan saos tomat diantara kedua roti tersebut .lalu diberikan kepada Daren.
Daren adalah ayah yang baik untuk istri dan kedua anaknya.namun ia sering melupakan hari-hari penting anggota keluarganya .seperti ulangtahun putranya ,ulang tahun putrinya bahkan ulangtahun istrinya .itu karena Daren memang sibuk dengan pekerjaannya .
*
Dikampus Azumi berlari menuju kelasnya .saat sampai didalam kelas, ternyata dosen sudah duduk dan menatap tidak suka ke arahnya.
"Pagi pak" Azumi cengingisan, kemudian langsung duduk dikursinya tanpa menunggu instruksi dari dosen yang saat ini sudah berdiri .
"Siapa yang mempersilahkan kamu duduk?"tanya Pak Robby ,dosen yang sedang mengajar dikelasnya pagi ini.
"Hehehehe....kalau saya harus menunggu bapak mempersilahkan saya untuk duduk dulu,kaki saya kan bisa pegal pak" balas Azumi dengan mengurucutkan bibirnya.
"Keluar!" teriak pak roby dengan lantang.sehingga membuat seisi kelas terlonjak kaget .
tak terkecuali dengan Azumi.ia ikut mengusap dadanya pelan karena masih terkejut dengan suara keras dosennya itu.
"Iya...iya ...nih saya keluar pak .ga usah ngegas gitu kenapa sih?" ucap Azumi menggerutu sembari berjalan keluar kelas dan membanting pintu kelas dengan keras.
Brak
Kembali orang-orang yang berada dalam kelas tersebut terlonjak kaget.begitupun dengan pak Roby.ia tidak habis pikir dengan mahasiswinya yang satu itu.
"Rasain tuh " gumam Azumi terkikik.kemudian berjalan ke kantin ingin mendinginkan kepala dan hatinya.
"Soda susu dingin satu mba " ucap Azumi saat sudah berada dikantin.kemudian ia duduk di kursi paling ujung untuk melihat kendaraan lalu lalang yang bisa terlihat jelas dari sana.
"Sendiri aja nih ?" Tanya mba Ani saat menaruh minuman yang sudah dipesan Azumi tadi.
"Iya nih mba ,biasa " jawab Azumi santai sambil menyeruput minumannya.
Mba Ani hanya menggeleng kepala melihat gadis cantik yang tengah menikmati Soda susunya itu.
Azumi mengenakan headseat ,kemudian menyetel musik dari ponselnya.sesekali gadis itu menganggukkan kepalanya.kadang mengetuk jari-jarinya diatas meja.
Now here we are
starring all the ceiling
*I've said those words
before but it was a lie
and you deserve to hear
them a thousand time
if all it is ia right letters
why is it so hard to say
🎧🎤*
Saking semangatnya bernyanyi,Azumi tidak mempedulikan orang lain yang terusik dengan suara cemprengnya itu.ia tidak menyadari kalau dirinya bernyanyi sambil berteriak .mungkin karena headseat yang ia kenakan ditelinganya,sehingga ia hanya fokus mendengarkan musik dari ponselnya saja .tanpa ia ketahui dua pasang mata saat ini tengah menatap nya dengan sorot mata tajam .
"Woiiiii.....Berisik " teriak seseorang menggebrak meja yang sekarang berdiri dihadapannya dengan menutup kedua telinganya.
"Kenapa loe?" tanya Azumi sembari melepas headseat .ia heran dengan mimik wajah perempuan yang tengah melototkan mata padanya .setaunya,ia tidak pernah mengusik gadis centil,tengil dan sombong dihadapannya itu.
"Sumpah ya ,suara loe ga enak banget.sakit nih kuping gue" ujar Marisa yang merasa geram dengan kelakuan salah satu makhluk aneh penghuni universitas ternama di kotanya itu.
"Iuuuuhhh,kenapa Loe yang sewot.mba Nani aja menikmati tuh suara gue " ujar Azumi menoleh ke mba Nani yang juga sedang melihat ke arahnya.
Mba Nani hanya tersenyum ,kemudian masuk ke dalam mengambil pesanan pelanggan.
"Tuuuhhhh,mba Nani aja kabur dengar suara loe " balas Marisa kesal .kemudian pergi berjalan ke meja yang tidak jauh dari meja Azumi.
Dimeja nomor tiga dari pintu masuk kantin ,ia melihat pria tampan dengan pakaian formal .
"Ganteng banget " gumam Azumi sambil terus menatap pria yang tengah berbicara dengan telpon genggamnya .ia berniat untuk berkenalan ,namun ia urungkan karena merasa gengsi harus mengajak kenalan duluan .tiba-tiba terlintas ide dibenaknya.
Azumi berjalan sembari memainkan ponselnya .saat posisinya sudah berada disamping pria itu ,ia menjatuhkan dirinya sendiri kelantai .
"Aduuuhhh......" rengek Azumi yang menjadi bahan tertawaan Marisa dan temannya .
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pria tampan yang merupakan target utama Azumi Winata.
"Umpan sudah dimakan " bathin Azumi tersenyum licik.
"Kakiku sakit ,sepertinya keseleo" ucap Azumi pura-pura menangis .namun dalam hatinya sedang tertawa bahagia .ia sangat yakin bisa mendapatkan pria itu .karena memang baru kali ini ia tertarik dengan laki-laki .beberapa orang yang berusaha mendekatinya selalu ditolak karena tidak sesuai dengan kriteria laki-laki idamannya.
"saya akan membawamu kerumah sakit " ajak pria tampan yang sedang membopong tubuh Azumi .
"Tidak usah kak,nanti dikasih salep aja.dirumahku ada kok salepnya" ucap Azumi yakin.
"Kali begitu saya akan mengantarkanmu kerumah " ajak laik-laki itu.
"Tidak usah kak,aku ga enak merepotkan kakak .lagi pula kita belum saling kenal " Azumi sengaja bicara seperti itu supaya bisa berkenalan dengan gebetannya.
"Perkenalkan ,nama saya Demian" mengangkat tangannya ke udara .
"Azumi " ucap Azumi mengambil tangan pria itu.
ia terus memperhatikan Manik wajah pria di depannya.kulit putih,hidung mancung ,mata berwarna abu. sempurna, seperti tidak ada cacat.
"Jadi sekarang kamu mau pulang atau bagaimana ?" tanya Demian dengan senyum ramah .siapapun yang melihat ,Pasti akan meleleh seperti coklat dalam oven.
"Nanti siang aku ada kelas ,aku masuk aja " sahut Azumi kemudian berdiri ..
"Fine " ucap Demian masih dengan senyum di bibirnya.
"Mmm....aku boleh minta nomor hp kakak tidak?" tanya Azumi dengan wajah menunduk.ia merasa malu harus agresif duluan .
Demian menautkan alisnya .
"Buat apa?" tanya Demian menyelidik .
"Siapa tau aku butuh bantuan kakak. misalnya aku butuh tempat magang atau apa lah itu" ucap Azumi asal.
"ini " Demian menyodorkan ponselnya.kemudian memasukkan kembali dalam saku jas setelah memberikan nomor telponnya kepada gadis yang baru ia kenal itu.
"Kakak kerja dimana?" tanya Azumi hati-hati.jiwa keponya meronta ingin tahu .untuk mendapatkan nomor ponselnya saja ,sudah membuat ia senang .mungkin nanti malam ia akan begadang lagi karena memikirkan pria idamannya.
"Disana " menunjuk gedung tinggi pencakar langit yang berada diseberang kampusnya.
Azumi menoleh ke arah jari telunjuk demian.
" Wah...besar ya perusahaannya .kakak bekerja sebagai apa disana? tanya Azumi lagi.
"Satpam " ucap Demian singkat .seharusnya ia tidak mengatakan itu .dan seharusnya gadis kepo yang tengah berada dihadapannya saat ini bisa menebak pekerjannya.
"What? Ada ya satpam pakaiannya begini ?" tanya Azumi sambil memegang ujung krah jas Demian.yang ia tahu seragam satpam berwarna putih navy atau berwarna coklat .
"Apa sudah berubah ya seragamnya?" bathin Azumi .
"Permisi "ucap Demian yang sudah berdiri dan berjalan meninggalkan Azumi yang diam mematung .
"Oh My God,dia keren sekali .cara berjalannya saja sudah mendapatkan nilai seratus" gumam Azumi menyatukan kedua tangannya didada.ia benar-benar kagum dengan sosok pria yang baru saja ia kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
zahra
kalau cowok ganteng mau ngapain mah nilainya seratus ya kak
2022-01-28
3