"Makannya pelan-pelan sayang" Ujar Maya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan bugar itu .
"Aku udah telat ma" sahut Azumi sembari mengunyah makanan yang berisi penuh dalam mulutnya.
Maya hanya menggeleng melihat kelakuan putrinya.dari dulu sampai sekarang putrinya itu memang tidak bisa disiplin waktu.mulutnya hampir berbusa saking terus menegur putri satu-satunya itu.
"Aku pergi ya ma" Azumi mengambil tangan Maya kemudian mencium punggung tangan mamanya itu.
"Hati-hati sayang ,nyetirnya jangan ngebut " pekik Maya karena orang yang diteriaki sudah mulai menjauh .
"Anak kamu tuh ." Tiba-tiba Daren suami Maya datang berjalan menuju meja makan.
"Kita bikinnya berdua ,jadi dia juga anak kamu" protes Maya tidak terima dengan ucapan suaminya.
Maya ikut duduk menemani suaminya sarapan.mengambikan 2 lembar roti tawar kemudian menaruh smoke beef ,sayur salad dan saos tomat diantara kedua roti tersebut .lalu diberikan kepada Daren.
Daren adalah ayah yang baik untuk istri dan kedua anaknya.namun ia sering melupakan hari-hari penting anggota keluarganya .seperti ulangtahun putranya ,ulang tahun putrinya bahkan ulangtahun istrinya .itu karena Daren memang sibuk dengan pekerjaannya .
*
Dikampus Azumi berlari menuju kelasnya .saat sampai didalam kelas, ternyata dosen sudah duduk dan menatap tidak suka ke arahnya.
"Pagi pak" Azumi cengingisan, kemudian langsung duduk dikursinya tanpa menunggu instruksi dari dosen yang saat ini sudah berdiri .
"Siapa yang mempersilahkan kamu duduk?"tanya Pak Robby ,dosen yang sedang mengajar dikelasnya pagi ini.
"Hehehehe....kalau saya harus menunggu bapak mempersilahkan saya untuk duduk dulu,kaki saya kan bisa pegal pak" balas Azumi dengan mengurucutkan bibirnya.
"Keluar!" teriak pak roby dengan lantang.sehingga membuat seisi kelas terlonjak kaget .
tak terkecuali dengan Azumi.ia ikut mengusap dadanya pelan karena masih terkejut dengan suara keras dosennya itu.
"Iya...iya ...nih saya keluar pak .ga usah ngegas gitu kenapa sih?" ucap Azumi menggerutu sembari berjalan keluar kelas dan membanting pintu kelas dengan keras.
Brak
Kembali orang-orang yang berada dalam kelas tersebut terlonjak kaget.begitupun dengan pak Roby.ia tidak habis pikir dengan mahasiswinya yang satu itu.
"Rasain tuh " gumam Azumi terkikik.kemudian berjalan ke kantin ingin mendinginkan kepala dan hatinya.
"Soda susu dingin satu mba " ucap Azumi saat sudah berada dikantin.kemudian ia duduk di kursi paling ujung untuk melihat kendaraan lalu lalang yang bisa terlihat jelas dari sana.
"Sendiri aja nih ?" Tanya mba Ani saat menaruh minuman yang sudah dipesan Azumi tadi.
"Iya nih mba ,biasa " jawab Azumi santai sambil menyeruput minumannya.
Mba Ani hanya menggeleng kepala melihat gadis cantik yang tengah menikmati Soda susunya itu.
Azumi mengenakan headseat ,kemudian menyetel musik dari ponselnya.sesekali gadis itu menganggukkan kepalanya.kadang mengetuk jari-jarinya diatas meja.
Now here we are
starring all the ceiling
*I've said those words
before but it was a lie
and you deserve to hear
them a thousand time
if all it is ia right letters
why is it so hard to say
🎧🎤*
Saking semangatnya bernyanyi,Azumi tidak mempedulikan orang lain yang terusik dengan suara cemprengnya itu.ia tidak menyadari kalau dirinya bernyanyi sambil berteriak .mungkin karena headseat yang ia kenakan ditelinganya,sehingga ia hanya fokus mendengarkan musik dari ponselnya saja .tanpa ia ketahui dua pasang mata saat ini tengah menatap nya dengan sorot mata tajam .
"Woiiiii.....Berisik " teriak seseorang menggebrak meja yang sekarang berdiri dihadapannya dengan menutup kedua telinganya.
"Kenapa loe?" tanya Azumi sembari melepas headseat .ia heran dengan mimik wajah perempuan yang tengah melototkan mata padanya .setaunya,ia tidak pernah mengusik gadis centil,tengil dan sombong dihadapannya itu.
"Sumpah ya ,suara loe ga enak banget.sakit nih kuping gue" ujar Marisa yang merasa geram dengan kelakuan salah satu makhluk aneh penghuni universitas ternama di kotanya itu.
"Iuuuuhhh,kenapa Loe yang sewot.mba Nani aja menikmati tuh suara gue " ujar Azumi menoleh ke mba Nani yang juga sedang melihat ke arahnya.
Mba Nani hanya tersenyum ,kemudian masuk ke dalam mengambil pesanan pelanggan.
"Tuuuhhhh,mba Nani aja kabur dengar suara loe " balas Marisa kesal .kemudian pergi berjalan ke meja yang tidak jauh dari meja Azumi.
Dimeja nomor tiga dari pintu masuk kantin ,ia melihat pria tampan dengan pakaian formal .
"Ganteng banget " gumam Azumi sambil terus menatap pria yang tengah berbicara dengan telpon genggamnya .ia berniat untuk berkenalan ,namun ia urungkan karena merasa gengsi harus mengajak kenalan duluan .tiba-tiba terlintas ide dibenaknya.
Azumi berjalan sembari memainkan ponselnya .saat posisinya sudah berada disamping pria itu ,ia menjatuhkan dirinya sendiri kelantai .
"Aduuuhhh......" rengek Azumi yang menjadi bahan tertawaan Marisa dan temannya .
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pria tampan yang merupakan target utama Azumi Winata.
"Umpan sudah dimakan " bathin Azumi tersenyum licik.
"Kakiku sakit ,sepertinya keseleo" ucap Azumi pura-pura menangis .namun dalam hatinya sedang tertawa bahagia .ia sangat yakin bisa mendapatkan pria itu .karena memang baru kali ini ia tertarik dengan laki-laki .beberapa orang yang berusaha mendekatinya selalu ditolak karena tidak sesuai dengan kriteria laki-laki idamannya.
"saya akan membawamu kerumah sakit " ajak pria tampan yang sedang membopong tubuh Azumi .
"Tidak usah kak,nanti dikasih salep aja.dirumahku ada kok salepnya" ucap Azumi yakin.
"Kali begitu saya akan mengantarkanmu kerumah " ajak laik-laki itu.
"Tidak usah kak,aku ga enak merepotkan kakak .lagi pula kita belum saling kenal " Azumi sengaja bicara seperti itu supaya bisa berkenalan dengan gebetannya.
"Perkenalkan ,nama saya Demian" mengangkat tangannya ke udara .
"Azumi " ucap Azumi mengambil tangan pria itu.
ia terus memperhatikan Manik wajah pria di depannya.kulit putih,hidung mancung ,mata berwarna abu. sempurna, seperti tidak ada cacat.
"Jadi sekarang kamu mau pulang atau bagaimana ?" tanya Demian dengan senyum ramah .siapapun yang melihat ,Pasti akan meleleh seperti coklat dalam oven.
"Nanti siang aku ada kelas ,aku masuk aja " sahut Azumi kemudian berdiri ..
"Fine " ucap Demian masih dengan senyum di bibirnya.
"Mmm....aku boleh minta nomor hp kakak tidak?" tanya Azumi dengan wajah menunduk.ia merasa malu harus agresif duluan .
Demian menautkan alisnya .
"Buat apa?" tanya Demian menyelidik .
"Siapa tau aku butuh bantuan kakak. misalnya aku butuh tempat magang atau apa lah itu" ucap Azumi asal.
"ini " Demian menyodorkan ponselnya.kemudian memasukkan kembali dalam saku jas setelah memberikan nomor telponnya kepada gadis yang baru ia kenal itu.
"Kakak kerja dimana?" tanya Azumi hati-hati.jiwa keponya meronta ingin tahu .untuk mendapatkan nomor ponselnya saja ,sudah membuat ia senang .mungkin nanti malam ia akan begadang lagi karena memikirkan pria idamannya.
"Disana " menunjuk gedung tinggi pencakar langit yang berada diseberang kampusnya.
Azumi menoleh ke arah jari telunjuk demian.
" Wah...besar ya perusahaannya .kakak bekerja sebagai apa disana? tanya Azumi lagi.
"Satpam " ucap Demian singkat .seharusnya ia tidak mengatakan itu .dan seharusnya gadis kepo yang tengah berada dihadapannya saat ini bisa menebak pekerjannya.
"What? Ada ya satpam pakaiannya begini ?" tanya Azumi sambil memegang ujung krah jas Demian.yang ia tahu seragam satpam berwarna putih navy atau berwarna coklat .
"Apa sudah berubah ya seragamnya?" bathin Azumi .
"Permisi "ucap Demian yang sudah berdiri dan berjalan meninggalkan Azumi yang diam mematung .
"Oh My God,dia keren sekali .cara berjalannya saja sudah mendapatkan nilai seratus" gumam Azumi menyatukan kedua tangannya didada.ia benar-benar kagum dengan sosok pria yang baru saja ia kenal.
Didalam kelas, Azumi dan teman-temannya sedang berbincang.sesekali mereka tertawa ,kadang berselfie ria dengan ponsel masing-masing.
Azumi, Reva dan valen sudah bersahabat sejak masih SMA.mereka juga mengambil jurusan yang sama di universitas yang sama pula tentunya.
"Tadi dikantin gue ketemu cowok ganteng banget" ucap Azumi dengan mata berbinar.
Kedua temannya hanya diam ,kemudian mata mereka memang sudah terbiasa meledek sahabatnya itu .
Azumi mengerucutkan bibirnya.kemudian melempar buku ke wajah Valen .
"Sialan loe" ujar Azumi .
Perbincangan mereka tertunda karena dosen sudah masuk kelas.valen dan Reva kembali ketempat duduk mereka masing-masing .
*
Mereka bertiga berjalan beriringan tentu saja tidak lupa dengan tertawa terbahak-bahak yang merupakan ciri khas geng petakilan .Mereka tidak peduli dengan orang-orang yang memperhatikan kelakuan aneh ketiga gadis itu .
Di parkiran Valen ikut kemobil reva,karena rumah mereka searah.sementara Azumi masuk kedalam mobilnya dan mengendarai mobil tersebut.saat di lampu merah ,ia melihat pria tampan yang ia temui dikantin kampus tadi.tapi Azumi merungut kesal ,karena pria yang ia lihat itu sedang berjalan bergandengan tangan mesra dengan seorang perempuan sexy.Azumi mengehembuskan nafas kasar.kamudian kembali melajukan mobilnya pada saat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau.
Saat mobil yang dikendarai Azumi sampai dirumahnya ,ia segera membuka pintu mobil dan berjalan masuk tanpa permisi.ia menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang .
"Apa perempuan tadi itu pacarnya ?"gumam Azumi berguling-guling di kasur.
"Siapa ?" tanya Maya yang sudah berdiri disisi ranjang .
"Ih mama ngagetin aja" ujar Azumi yang terkejut melihat mamanya sudah berada dalam kamar tanpa sepengetahuannya.
"Kamu kenapa?perempuan siapa ?" tanya mama Maya yang melihat putrinya uring-uringan sejak pulang kuliah tadi.
"Ga kenapa-napa kok ma " Sahut Azumi berbohong.ia tidak mungkin menceritakan pertemuannya dengan pria tadi .karena ia tahu betul sifat mamanya yang pasti akan bercerita juga kepada kakaknya .dan ia tidak mau kakaknya yang over protektif itu tahu dengan masalah pribadinya.
"Ya udah ..nanti jam delapan kamu siap-siap ,kita makan malam bersama dengan rekan bisnis papa" ucap maya kemudian berjalan keluar tanpa menunggu jawaban dari putrinya .
Kiran memejamkan matanya dan tak lama kemudian ia pun terlelap.
*
Keluarga Daren sudah siap menuju restoran yang sudah dijanjikan oleh rekan bisnisnya.malam ini mereka akan makan malam dan masing-masing dari mereka sepakat membawa keluarga.
Mereka sudah sampai disebuah restoran mewah .Azumi digandeng oleh restu kakak laki-lakinya.Restu memang sangat peduli terhadap adik satu-satunya itu.saat mereka sudah sampai dimeja yang sudah di booking itu, ternyata dua dari rekan bisnis Daren sudah lebih dulu datang dan
mereka saling berjabat tangan .
"How are you Sofi ?" sapa Maya kepada istri dari salah satu rekan bisnis suaminya sembari mereka cipika cipiki .
"I"m good " balas Sofi merangkul Maya dengan tersenyum manis.
"Cassanova belum datang ?" tanya Daren kepada Agra salah satu dari kolega nya itu .
"Belum " jawab Agra sembari tertawa .
Daren ikut tertawa karena paham maksud dari tawa Agra .ia paham betul siapa sang cassanova tersebut .
Suara sepatu pantofel membuat mata kaum hawa melirik kearah sumber suara tersebut .sang cassanova menduduki bokongnya dikursi yang sudah disediakan .semua yang ada disana menyalaminya dengan hangat , kecuali Azumi .ia kaget dengan sosok pria tampan yang sedang duduk dihadapannya.sosok pria yang tadi pagi ia temui dikantin kampus .
Saat mata mereka bertemu ,Demian menautkan alisnya .
"Kau?" ucap Demian melirik Azumi heran.
"Iya aku. kita tadi bertemu di kantin kampus " ujar Azumi menyalami laki-laki itu .belum sempat Demian menjawab jabat tangan dari Azumi ,Restu menepis tangan sang adik .Demian Segera menarik tangannya karena ia merasa anak laki-laki teman bisnisnya itu tidak menyukainya.
Azumi kesal dengan sikap kakaknya.setiap ia berkenalan dengan pria selalu dilarang oleh sang kakak.
"Apa kalian saling kenal ?" tanya Daren kepada Demian.
"Baru kenal tadi pagi secara tidak sengaja " ujar Demian tegas ,kemudian melirik Azumi sebentar.
"Jangan putriku " ucap Daren menggeleng kepala.sedangkan Agra kembali tertawa melihat kecemasan diraut wajah Daren.
Sejujurnya jika Agra mempunyai anak perempuan, ia juga tidak ingin anaknya berkenalan dengan Demian sang cassanova .orang tua mana yang mau punya menantu seorang pria yang suka berganti-ganti pasangan dengan wanita sexy setiap harinya.
"She's not my type " sahut Demian dengan datar.
"Apa? dia bilang apa barusan? aku bukan type nya?"gumam Azumi dalam hati yang kesal mendengar ucapan Demian .ia teringat dengan kejadian tadi siang saat ia melihat Demian bersama dengan seorang wanita cantik dan sexy.
"Aku tidak akan merubah penampilanku hanya untuk mendapatkan perhatiannya" bathin Azumi dengan seringai dibibirnya.
"Aku mau ke toilet sebentar" Azumi berjalan setelah mendapat anggukan dari kedua orang tuanya.
ia menatap pantulan dirinya saat sudah berada didalam toilet restoran tersebut .memperhatikan setiap inci wajahnya .setelah puas memandangi wajahnya yang memang cantik itu,Azumi keluar dari toilet tersebut sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.pada saat matanya fokus menatap layar ponsel,seseorang menghalangi jalannya.
"Kau? " ucap Azumi melihat Demian saat ini menatapnya tanpa ekspresi.
Demian hanya diam,ia tidak berbicara sedikitpun .namun ia terus menatap Azumi dengan intens.
"Kenapa?" tanya Azumi heran dengan sikap Demian yang hanya memandanginya tanpa berbicara sepatah kata pun .
"Kau sudah selesai rupanya " ujar Restu yang tiba-tiba muncul dari balik punggung Demian .ia langsung menarik tangan adik nya dan tak lupa memberikan tatapan tajam kepada Demian .Restu sengaja menyusul adiknya ketoilet.karena tidak berapa lama Azumi pergi meninggalkan meja makan ,Demian juga pamit untuk pergi ke toilet .ia takut Demian melakukan sesuatu terhadap adiknya .
Mereka kembali kemeja makan dan mulai menyantap hidangan yang sudah tersaji .Azumi terus memperhatikan Demian .Restu yang melihat adiknya terus memperhatikan Demian menendang kaki sang adik dari bawah meja .
"Aduh..." ujar Demian melihat kebawah karena merasakan seseorang telah menendang kakinya.
Semua mata menoleh ke arah Demian .karena pria itu nampak seperti sedang bingung sembari melihat kebawah meja.
Restu yang telah salah sasaran ,sengaja berpura-pura seolah tidak terjadi apa-apa .ia dengan santai kembali menyendokkan makanan kemulutnya setelah sempat berhenti pada saat mendengar suara Demian mengaduh.
Setelah acara makan malam selesai ,semuanya kembali kerumah masing-masing.
Azumi langsung menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang sembari memandangi langit - langit ruangan itu .senyum mengambang dari bibir tipisnya .ia mengingat kembali pertemuan kedua dengan Demian.
"Apa aku menghubunginya saja ya?" Azumi bertanya pada dirinya sendiri.kemudian mengambil ponsel yang ada dalam tasnya.
✉️ "Kakak sudah tidur?" begitu isi pesan Azumi kepada Demian .namun ia masih belum menekan tombol send.ia masih ragu untuk menghubungi Demian pertama kali .tapi ia tidak mungkin menunggu Demian menghubunginya terlebih dahulu ,karena ia belum memberikan nomor ponselnya kepada pria tampan yang terus manari-nari dalam benaknya.tanoa pikir panjang lebar lagi,ia Segera menekan tombol SEND.
Sudah hampir setengah jam Azumi menunggu pria itu membalas pesannya,namun sampai saat ini pesannya belum juga dibalas.padahal terlihat jelas bahwa pesannya sudah dibaca .
sampai pada akhirnya ia tertidur dengan ponsel masih dalam genggamannya .
*
Pagi datang menjelang memancarkan sinar terangnya .Azumi bangun dari tidurnya ,lalu membuka ponselnya berharap pesannya dibalas oleh Demian .ia melenguh kesal saat tidak ada satupun yang mengirimnya pesan.kemudian ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.ia sengaja berlama-lama karena hari ini ia ada kelas jam sepuluh.ia bersenandung sembari memainkan busa sabun yang melimpah dibathup .setelah puas ia mengguyur tubuhnya dibawah air shower .sepuluh menit ia menyudahi mandinya .kemudian ia segera mengenakan pakaian.
Azumi duduk di kursi dimana didepannya sudah tersaji sarapan favoritnya.
"Papa mana ma?" tanya Azumi sembari memasukkan kwitiau goreng kedalam piringnya .
"Kekantor ,kamu tidak sadar sekarang jam berapa ?" tanya Maya yang melihat anaknya tetap fokus pada sendok dan garpunya.
"Enak banget sih ,siapa yang masak ma ?" tanya Azumi Yang selalu menikmati setiap makanannya.
"Bi Yaya " ucap Maya.
"Bi Yaya siapa?" tanya Azumi heran .setahunya tidak ada koki ataupun asisten rumah tangganya yang bernama Yaya .
"Koki baru kita namanya Bi Yaya" Maya menjelaskan .sembari duduk dihadapan putrinya.
Azumi hanya mengangguk sambil terus menghabiskan makanannya .
"Kamu menyukai tuan Demian ?" tanya Maya yang membuat Azumi menyemburkan minumnya Ke meja.
"Kamu kenapa kaget begitu ?jangan-jangan benar apa yang mama bilang?" tanya Maya kembali sengaja menyelidiki isi hati putrinya.
"He's not my type " ucap Azumi menirukan apa yang Demian katakan untuknya saat makan malam kemarin .
"Are you sure?" tanya Maya tidak percaya.
"Of course " jawab Azumi singkat .kemudian berjalan naik keatas menuju kamarnya .
ia kembali mengambil ponsel dan mencoba untuk mengubungi Demian.
"Isshhh...kenapa sih dia tidak mau mengangkat telpon dari aku?" ucap Azumi kesal .ia mondar mandir dikamarnya sambil terus menghubungi targetnya itu.karen Demian tidak kunjung mengangkat telpon darinya. ia Segera menyambar tasnya dan kemudian berlari menuruni anak tangga.
"Aku pergi ya ma" ucap Azumi sembari mencium punggung tangan mamanya.
Maya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya yang masih seperti anak SMA.tapi ia memakluminya sikap anak gadisnya itu. karena saat ini Azumi baru berusia sembilan tahun .
*
Azumi sampai dikelas pukul 09.45 dan itu tandanya ia tidak terlambat .dengan gaya centil ia duduk dikursinya .kedua sahabatnya saling lirik melihat tingkah Azumi yang aneh .
" Loe kenapa ?" tanya Reva duduk dimeja Azumi .
"Gue ?" tanah azumi balik.
" Iya ,trus siapa lagi yang aneh disini ?ucap Reva memutar-mutar pulpen ditangannya .
"I'm Falling in love with him " Azumi tersenyum .
Reva dan valen memutar mata malas .mereka tidak mau bertanya lagi siapa pria yang tidak beruntung membuat hati temannya itu berbunga-bunga.
Semua mahasiswa duduk ditempat masing-masing saat dosen sudah masuk kedalam kelas .selama jam pelajaran berlangsung tidak ada seorangpun yang berani membuat ulah .karena jam ini adalah jam dosen killer .biasanya dengan dosen lain,mahasiswa masih bisa bermain ponsel .
Empat puluh menit kelas Bu Afrida telah usai.semua mahasiswa keluar kelas untuk menuju kantin.begitupun dengan Azumi ,Reva dan valen .mereka berjalan menuju kantin dan seperti biasa mereka memilih duduk dimeja paling ujung.mereka berbincang heboh sehingga tak sedikit orang yang terusik dengan tingkah mereka .
"Berisik banget sih kalian " ucap Marissa and the gang. salah satu dari mereka melempar tissue kotor ke meja Azumi ,Reva dan valen .
"Iuuhhhh ..." Valen melempar kembali tissue kotor tersebut kemeja Marissa.
"Kalian tau ga sih kalau ini kampus ?" ujar Marissa kesal.
"Yang bilang ini KUA siapa? ucap Azumi kesal.ia kembali duduk saat Marissa and the gang tidak menyahut dan hanya menatap dengan sorot mata tajam.
"Yuk pindah " Ujar Azumi kepada teman-temannya.mereka berjalan meninggalkan tiga sekawan yang masih duduk tersebut.langkah Azumi terhenti saat ia melihat pengumuman di mading.
"Wah kampus kita akan mengadakan bazar sembako " ujar Reva yang terlihat bahagia dengan pengumuman tersebut.
*
Acara bazar yang di adakan oleh universitas tempat Azumi kuliah akan Segera dibuka.saat pembukaan ,MC mempersilahkan pemilik universitas tersebut untuk memberikan sambutan.
Seorang pria tampan mengenakan jas hitam berjalan menuju podium.
Azumi membelalakkan matanya saat ia melihat sosok pria yang tadi diperkenalkan oleh MC sebagai pemilik kampus tersebut adalah Demian.pria yang beberapa hari ini membuat matanya susah tidur .
"Tampannya" gumam Azumi yang bisa didengar oleh kedua sahabatnya.
"Pak Demian memang tampan " ucap Reva santai.kemudian kembali menoleh kedepan mendengarkan apa yang di sampaikan oleh sang pemilik kampus tersebut .
"Kenapa dengan jantungku ?" Azumi mengelus pelan dadanya .saat ini detak jantungnya berdegup kencang .ia tidak bisa menyimak dengan baik apa yang tengah disampaikan oleh Demian.yang ia tahu saat ini ia harus menguatkan kakinya untuk bisa berdiri tegak. karena ia hampir saja pingsan saat melihat pria idamannya berada tidak jauh dari tempatnya duduk .mata Azumi tidak lepas memandang sosok tinggi tampan itu.ia tersenyum saat mata Demian menoleh kearahnya.namun sepertinya Demian sengaja menghindari kontak mata dengannya .
Acara bazar tengah berlangsung ,Azumi hanya duduk menopang dagu dengan satu tangannya .ia terus mengingat tatapan Demian tadi kepadanya.meskipun Demian menatapnya sekilas ,namun sudah bisa membuat Azumi melayang keudara.
"Hei" Valen menepuk bahu Azumi pelan.kenudian ikut duduk disamping gadis itu.
"Eh ,ngagetin aja " ujar Azumi yang memang terkejut dengan kedatangan Valen .
"Kenapa melamun?" tanya Valen yang tadi melihat temannya itu seperti sedang memikirkan sesuatu.
Azumi hanya menggeleng ,kemudian beranjak dari duduknya .
"Mau kemana?" pekik Valen saat Azumi berjalan .
" Ke kelas,ada yang ketinggalan " teriak Azumi terus berjalan menuju kelasnya.
Saat ia sudah sampai didalam kelas,ia duduk dikursi kemudian melipat kedua tangannya diatas meja .lalu ia menaruh kepalanya diatas tangan untuk tidur .ia memejamkan matanya dan akhirnya ia pun terlelap.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!