Jodoh Pilihan Orang Tua

Jodoh Pilihan Orang Tua

Bab 1

Pada suatu hari di kampung halaman yang masih asri dan Udaranya sangat sejuk, suasananya aman nyaman dan tentram , pepohonannya masih hijau sangat indah dan sedap di pandang mata.

Kemudian datang lah seorang laki-laki yang berkulit putih dan sedikit kecoklatan, awalnya dia sangat baik dan sopan.

Kemudian dia membicarakan kehidupannya yang serba berkecukupan dan serba ada, padahal semua itu hanya lah bualan semata, Untuk menarik perhatian banyak orang yang baru dia kenal dan agar mendapatkan simpati dari orang-orang yang ada di sekitarnya, Dia mengaku bahwa dirinya adalah anak muda yang gagah dan pemberani.

Namun semua itu hanya akal bulus saja untuk membohongi banyak orang!.

Kebetulan pada hari itu ada seorang bapak-bapak tua yang sudah berusia lanjut!.

kemudian dia bertanya pada anak muda itu.

"Maaf, apa bapak boleh tanya, dari mana kamu berasal?." tanya bapak-bapak itu.

"Saya pak, saya dari kampung sebelah." sahut anak muda itu.

"Ooh begitu, lalu nama kamu siapa?" tanya bapak tua itu.

"Nama saya adalah Dicky pak." Sambil menegangkan lehernya dan melebarkan kedua tangannya, agar semakin tegap badannya dan kelihatan lebih gagah , kuat berotot dan pemberani.

"lalu tujuan kamu kesini apa ya?" tanya bapak tua itu lagi.

"Saya sedang Bisnis pak, Sambil mencari Jodoh." sahut Dicky dengan tanpa rasa malu sedikitpun mengucapkan kata-kata itu.

Kemudian bapak tua itu menganggukan kepalanya.

" Bagus sekali kamu ini ya, Memangnya kamu ini belum menikah nak?" tanya nya lagi.

"Tentu saja belum pak, memangnya saya sudah terlihat sudah menikah." ucap laki-laki itu dengan tampang gagahnya.

"Ooh begitu ya nak! jadi kamu ini belum mempunyai istri? Bapak do'akan Semoga kamu cepat di pertemukan dengan jodohnya ya? " ucap bapak tua itu.

"Iya pak Terima kasih atas do'akan nya." sambil tersenyum di dalam hatinya, karena mendengar ucapan do'a dari bapak tua itu.

Dan di dalam hatinya sedang tertawa karena merasa bahagia ada yang mendo'akan seperti itu.

Untung bapak tua ini percaya sama perkataan ku ini, tetapi tidak apa-apa lah aku berbohong, lagi pula dia tidak melihat nya, ya tentu saja dia percaya. gerutu Dicky di dalam benaknya yang paling dalam.

"Kamu masih muda tetapi kamu sangat rajin dan gigih berbisnis?" ucap bapak tua itu lagi.

"Yah begitu lah pak, kalau saya diam saja saya tidak mungkin sukses seperti ini." Sahut laki-laki yang bernama Dicky itu.

Dengan sombongnya dia ucapkan kata sukses padahal aslinya tidak punya apa-apa, dan tidur saja masih banyak menompang pada saudaranya.

Heeeeeh dasar laki-laki sombong, jika memang nyata adanya, rasanya pingin plakkk tangan ku ini, untung saja ini hanya khayalan belaka. heheee...

Kemudian mereka melanjutkan lagi pembicaraannya itu.

"Kamu bagus banget ya nak, bapak salut banget sama kamu nak, tidak seperti kebanyakan anak muda disini , mereka hanya petani saja?" ucap bapak tua itu.

"Ya begitu lah pak, kalau semua orang sukses tidak ada yang susah dong."

Dengan gagahnya dia ucapkan kata-kata itu, padahal dia pun aslinya hanya anak buruh tani.

"Beruntung sekali berarti hidup kamu ini ya? "

"Ya... bisa di bilang begitu, lumayan lah dari pada saya bertani, sudah main kotor-kotoran kena lumpur, terus penghasilannya juga tidak seberapa kan, lebih besar hasil berbisnis di bandingkan hasil bertani." sahut Dicky.

Bapak tua itu sambil menganggukan kepalanya.

Kemudian saat obrolan itu masih berlangsung, Tiba-tiba anak bungsu dari si bapak tua itu keluar hendak pergi ke kebun belakang dapur rumahnya untuk mengambil sayuran, karena dia hendak memasak untuk makan malam mereka bertiga.

Dengan tidak sengaja, Sekilas saja laki-laki itu melihat gadis itu dari kejauhan, dan kemudian dia bertanya.

"Pak apa saya boleh bertanya sesuatu? " tanya Dicky.

"Tanya apa nak, tentu saja boleh lah." sahut bapak tua itu.

"Itu pak, ini rumah bapak kan?" tanya nya.

"Iya nak, ini rumah bapak tetapi begini lah keadaan bapak hanya tinggal di rumah sederhana, tetapi masih bersyukur dan Alhamdulillah masih punya tempat berteduh dari hujan, dan berlindung dari panasnya sinar matahari. " Sahut bapak itu.

"Iya Pak." Dicky pun sambil menganggukan kepalanya, dan melanjutkan lagi obrolannya dengan bapak tua itu.

"Begini pak saya mau tanya tadi ada perempuan muda yang keluar dari pintu belakang rumah bapak, itu siapa ya pak?" tanyanya.

"Ooh itu, dia putri saya yang paling bungsu, kami hanya tinggal bertiga di sini, ibu bapak dan Tiara." sahut bapak itu lagi.

"Jadi putri bungsu bapak itu bernama Tiara ya pak ?" tanya nya lagi.

"Iya nak putri bungsu bapak itu bernama Tiara."

"Apa saya boleh tanya lagi pak?" ucap Dicky di hati penuh dengan penasaran nya.

"Tentu saja boleh nak, kamu mau tanya apa lagi?"

"Apakah Tiara anak bungsu bapak sudah memiliki kekasih atau suami?"

"Sepertinya belum nak, karena setiap ada laki-laki yang datang ke rumah ini dia selalu bilang sama bapak, katanya Tiara belum ingin mampunyai kekasih, karena Tiara pingin bekerja dulu ke kota, Tiara pingin mencari pengalaman dulu sebelum dia menikah."

"Ooh begitu ya pak ?" ucap Dicky.

Kemudian bapak tua itu mengiyakannya.

"Mmmm kira-kira Tiara bakalan suka tidak ya sama saya? saya ini kan sudah mapan lah kalau kata pribahasa, masa tiara mau menolak saya?" ucap Dicky dengan sombongnya.

Kemudian bapak tua itu pun tersenyum dengan ucapan anak muda itu.

"Maaf ya nak, kalau urusan ini tanyakan langsung saja pada Tiara, bapak tidak ingin ikut campur jika urusan hati, takutnya suatu saat tidak ada kecocokan atau pun Tiara merasa terpaksa, bapak tidak ingin itu terjadi."

kemudian bapak itu melanjutkannya lagi perkataan nya.

"Bapak pingin Tiara dapat jodoh atas kemauan Tiara sendiri, karena bapak tidak ingin suatu saat nanti Tiara menyalahkan orang tua karena keterpaksaan atau merasa hanya kasihan kepada orang tuanya dan nanti takutnya jika dia tidak mentaati apa yang bapak katakan dia merasa tidak enak hati untuk menolaknya, karena pikirnya dia tidak ingin jadi anak durhaka. bapak tidak mau itu terjadi nak! "

"Iya Pak baguslah kalau begitu, saya sangat suka dengan orang tua yang sangat mementingkan perasaan anaknya di banding dengan perasaannya dirinya sendiri, saya salut banget sama bapak."

Ucap Dicky dengan penuh rasa bangga di hatinya.

Dicky pun merasa bahagia ketika mendengar ucapan seorang bapak tua itu, Hati Dicky sangat gembira bersorak ria jika terlihat oleh mata, karena Dicky berniat ingin mendekati Tiara.

Dicky pun semakin pede dengan penampilan nya itu ingin segera bertemu dengan Tiara, namun saat ini Dicky mengurungkan niatnya itu karena takut kelihatan aslinya dia.

Jadi Dicky pun menunggu hari esok atau pun lusa, dia berniat akan datang lagi kemari.

.

.

.

Mohon dukungannya, jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentarnya, agar lebih semangat up nya, Terima kasih...

Terpopuler

Comments

aditya 99

aditya 99

up up up

2022-05-25

2

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

⚘🎤ƝƲƦƲԼ🎧♬

semangat.

novel ZANN mampir nih

2022-04-03

2

Aisyah Dolir

Aisyah Dolir

lnjuuutttt

2022-03-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!