Setelah bapak tua itu menceritakan tentang Dicky yang gagah dan kaya raya karena hasil bisnisnya, Kini mereka pun melanjutkan makan malam.
Karena hampir setiap hari Tiara lah yang memasak ,dan kebanyakan mereka pun.
makan sayur-sayuran di banding lauk atau pun daging, karena hampir setiap hari mereka makan seadanya saja, ada nasi dan sayuran pun mereka sangat bersyukur sama Allah, karena masih ada Rezeki yang bisa mereka makan.
Karena memang kebetulan jika sayuran mereka menanam sendiri di halaman belakang dapurnya, jadi ketika hendak memasak mereka bisa memetiknya lansung, dalam keadaan masih segar.
Setelah selesai makan malam kemudian ibu Tiara itu berkata.
"Nak jika nanti kamu jadi merantau ke ibu kota, pasti rumah ini akan terasa sepi, ibu dan bapak mu pasti sangat merindukan mu!." dengan sangat sedih ibu Tiara berkata seperti itu, sampai-sampai ada air mata berlinang di kelopak matanya.
"Iya ibu, tetapi nanti Tiara kan hanya pergi untuk sementara saja, Tiara hanya ingin punya pengalaman karena selama ini kan Tiara belum pernah kemana-mana, lagi pula setelah Tiara lulus sekolah Tiara ingin mencari uang, agar Tiara bisa membantu ibu dan bapak."
Ucap Tiara dengan lirih yang menyayat hati kedua orang tuanya, karena bangga punya anak yang berniat ingin membahagiakan kedua orang tua.
Kemudian ibu dan bapak Tiara tersenyum, karena ingin menyembunyikan kesedihannya itu, karena ibu dan bapak Tiara tahu, jika mereka menangis dan terlihat bersedih, takutnya Tiara malah mengurungkan niat ingin merantaunya ke ibu kota.
Karena itu keinginan Tiara sejak beberapa tahun yang lalu sebelum lulus sekolah.
Pagi hari, keluarga kecil ini karena memang seorang patani, pergi ke ladang, tetapi sebelumnya keluarga ini ada lima orang dan Tiara memiliki saudara, namun kakak-kakak Tiara sudah menikah, kini hanya tinggal tiara dan ibu bapaknya saja bertiga yang masih tinggal di rumah.
Walaupun bapak nya sudah tua tetapi bapak itu masih tetap semangat melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati.
Kemudian Tiara hanya seorang diri di rumah itu, dan tidak lama kemudian.
Tok.. tok... tok...
"Assalamu'alaikum?" ucapnya dari arah luar rumah.
Waalaikum salaam, Sahut Tiara dari dalam rumah.
Namun Tiara menjawabnya dengan suara yang sangat kecil, dan sambil melihatnya di celah kaca jendelanya, Tiara menggeserkan sedikit gordennya hanya untuk melihat siapa yang datang itu, karena suara yang datang itu adalah laki-laki makanya Tiara tidak berani keluar begitu saja.
Kemudian Tiara merasa takut karena di rumah itu cuman ada Tiara seorang diri, Namun bergesernya sehelai gorden di kaca jendelanya itu ternyata terlihat oleh laki-laki yang bernama Dicky.
Lalu Dicky memanggil dengan suara kecil yang dia lembutkan, padahal suara asli Dicky sangat serak sangat tidak enak di dengar jika dia sedang bicara yang sebenarnya. Karena Dicky orangnya sangat suka bersandiwara dan berbohong, jadi bagi dirinya kata-kata atau apapun bisa dia lakukan, asalkan bisa membanggakan dirinya.
"Tiara , Sini Tiara!. aku tahu kamu ada di dalam sini keluar. "
degggg... Tiara merasa sangat terkejut ketika Dicky bilang bahwa Tiara ada di dalam rumah.
"Ayok lah Tiara, kamu tidak usah malu-malu begitu, dan tidak usah takut sama aku, aku orang baik ko?" ucap Dicky dari luar dengan suara yang dia rubah menjadi lembut.
Tiara pun makin ketakutan di dalam rumah, Tiara pun memikirkan untuk pergi dari rumah itu, karena takut laki-laki itu mendobrak pintu rumahnya, pikiran Tiara semakin kacau karena rasa ketakutan berlebih.
Karena sebelumnya tidak pernah ada laki-laki yang datang di saat Tiara sedang seorang diri, karena laki-laki yang biasanya datang itu selalu ketika di saat ibu dan bapaknya ada di rumah.
Kemudian laki-laki itu memanggil Tiara lagi.
"Ayok lah Tiara yang cantik kamu keluarlah, aku ingin kita bicara disini, aku kemarin sudah melihat kamu loh ketika kamu keluar dari pintu dapur, ternyata kamu itu cantik banget ya?" ucap Dicky.
Tiara pun semakin ketakutan di buatnya, ketika mendengar suara Dicky yang semakin merayunya dan menggoda nya dari luar dengan sebutan kata-kata cantik.
Haduh bagaimana ini, laki-laki itu sepertinya keras kepala dan pemberani, aku sangat takut, ya Allah lindungi Tiara dari orang itu, jauhkan lah semoga dia cepat pergi dari sini. gumam Tiara di dalam lubuk hatinya.
Laki-laki itu tidak ada bosannya menggoda Tiara padahal sudah berapa kali dia panggil Tiara tetap saja Tiara tidak ingin keluar untuk menemuinya, ataupun menjawab panggilan dari Dicky, sedikit pun tidak ada, namun laki-laki yang bernama Dicky itu tidak putus asa dia terus saja memanggil Tiara.
"Ayok lah Tiara, keluar lah!"
Sampai-sampai laki-laki itu mengancam Tiara.
"Pokoknya aku tidak akan pergi sebelum kamu keluar menemui aku, karena aku tahu kamu itu ada di dalam, karena mataku ini tidak buta Tiara, tadi aku melihat mu menggeserkan sedikit gorden di celah kaca jendela, dan aku melihat itu semua!. pokoknya aku akan tetap disini atau jika kamu masih tidak ingin keluar, setidaknya bukalah gordennya agar aku dapat melihat wajah mu yang cantik itu, tetapi jika tidak baiklah, karena aku akan memaksa mu agar kamu keluar dan bila perlu aku akan mendobrak pintu rumah mu ini!" Ucap Dicky dengan rasa kesalnya itu dan dengan mukanya semakin memerah karena dia mulai marah pada Tiara.
Karena Tiara sangat ketakutan akhirnya Tiara membuka sebagian gorden kacanya, hanya supaya Dicky bisa melihat dirinya walaupun cuman sedikit, karena itu permintaan laki-laki kasar itu.
Tiara melakukan ini bukan karena ke inginannya Tiara sendiri, tetapi hanya ingin meredakan amarah laki-laki itu, karena Tiara semakin ketakutan karena ancaman laki-laki itu.
Kemudian Dicky melihat Tiara dari luar kaca jendela. dan Dicky berkata Sambil melebarkan bibirnya agar terlihat tersenyum, karena Dicky sangat lihai jika untuk bersandiwara.
"Nah begitu kan lebih enak kelihatannya, mengapa tidak dari tadi, dan jika perlu kamu ini lebih baik keluar saja sini. "ajak Dicky dengan suara yang pura-pura lembut itu.
"Kamu itu sangat cantik tetapi mengapa kamu ini mengurung diri di dalam seperti itu, ayok sini lah temani aku di luar. "
Dicky terus mengulang kata-katanya itu beberapa kali, namun Tiara tetap saja sama pendiriannya, Tiara enggan keluar rumah apa lagi di luar rumah ada laki-laki yang sangat kasar dan arogan di tambah lagi jika lagi marah sangat menyeramkan.
Padahal baru saja bertemu untuk pertama kalinya, tetapi kata-katanya itu sudah tidak enak di denger di telinga Tiara.
"Maaf kak, lebih baik aku disini saja, karena orang tuaku sedang tidak ada di rumah, jadi tidak baik jika kita berbicara berdua tanpa ada pembatas!" sahut Tiara dari dalam.
Sombong banget ni cewek, baru kali ini gua menemukan cewek secantik dia yang sok jual mahal. Gerutu Dicky di dalam benaknya.
"Baiklah kalau begitu dan jika itu keinginanmu." sahut Dicky dari luar.
Karena Dicky terus memaksanya dengan kata-kata kasar supaya Tiara takut
.
.
Mohon dukungannya, jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentarnya, agar lebih semangat up lagi, Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Lee
y ampun dicky agresif bngett dah...
2022-02-23
2
ayuna
Chyntia rollercoaster kehidupan mampir....
ayo saling support 👍👍👍
2022-02-23
2
aditya 99
up up up 👍👍👍
2022-01-20
2