Kemudian mereka pun melanjutkan obrolannya yang tadi.
"Kamu ini mengapa tidak ingin keluar Tiara, apa kamu tidak ingin dekat-dekat denganku, memangnya kamu ini tidak bisa melihat, kalau aku sangat keren gagah dan tampan!" Ucap Dicky dengan sombongnya.
"Ooh iya hampir saja lupa, kita kan belum kenalan, tetapi walaupun kita belum kenalan, aku sudah tahu nama kamu loh, dari bapak mu kemarin sore!" ucap Dicky.
Ummmzzz untuk apa berkenalan, bukannya kakak sudah tahu nama ku Tiara, ada-ada saja ni orang menyebalkan banget, gerutu Tiara di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Tetapi tiara tetap mengiyakan laki-laki itu karena merasa sangat takut.
"Iya kak, kakak kan sudah tahu namaku Tiara. sahut Tiara.
"Memangnya kamu tidak ingin tahu nama ku siapa? masa kamu tidak penasaran namaku ini siapa? yang pasti namaku sangat keren lah orangnya saja sangat tampan dan gagah sudah pasti dong nama ku juga keren dan bagus?" ucap Dicky yang sombong itu.
kemudian Dicky mengulanginya kembali.
" Mau tahu tidak ?"
"Iya kak Boleh, sebutkan saja." Sahut Tiara.
" Nama ku , Dicky febriansyah. keren tidak pasti keren ya sesuai sama orangnya!" ucap Dicky.
Ummmzzz sombong banget nih orang, dari tadi mengagung-agungkan saja dirinya, mengapa datang kesini jika untuk menyombongkan diri. gerutu Tiara lagi dalam hatinya, karena merasa sangat kesal di buatnya.
"Iya kak, nama kakak bagus banget dan keren, kakak betul nama kakak itu sesuai dengan orangnya. " Sahut Tiara dari dalam , dan dengan rasa penuh ketakutan.
Itu kan cuman hanya di bibir Tiara saja manis dan memujinya karena hanya ingin melindungi dirinya saja, padahal hati Tiara sangat jengkel di buatnya.
"Iya dong pastinya sangat keren lah , mengapa nama ku ada febriannya, karena kata orang tua ku, aku lahir di bulan februari!"
Terserah lah, mau namanya febriansyah mau febriani, memang nya aku mau peduli, gerutu Tiara lagi dalam benaknya.
" Ooh iya hampir saja aku lupa! " Dicky sambil memukul jidatnya karena mungkin hanya menutup sedikit malunya.
"lalu nama kamu kepanjangannya siapa?.masa Tiara doang, sama nama lengkapnya dong, biar lebih enak gitu jika tahu semuanya ?" tanya Dicky.
"Ooh nama kepanjangan ku, tetapi tidak usah lah aku malu mengatakannya karena nama ku ini tidak sebagus nama kakak." sahut Tiara.
"Mmmmm ucap Dicky sambil mengerutkan dahinya, tidak apa- apa ayok ucapkan saja tidak usah malu !"
Karena Tiara masih ketakutan soal tadi, dan akhirnya Tiara pun menyebutkan nama lengkap atau kepanjangannya itu.
"Nama ku, nama ku." dengan sangat gugup Tiara mau mengatakan namanya, namun pada akhirnya Tiara pun memberanikan diri.
"Nama kepanjangannya adalah, Tiara Dinda Savira."
"Beeeh ternyata bagus juga ya nama kamu itu, tetapi lebih keren dan bagus nama aku lah, Dicky febriansyah. " ucapnya.
Kemudian Tiara pun bergerutu lagi di dalam benaknya, ummmmz dasar laki-laki sombong kan ujung-ujungnya menyebalkan, tadi juga aku enggan mengatakan ini, hanya saja aku merasa takut dan terpaksa, tetapi terserah lah mau di katain bagus ataupun jelek, tidak untung dan tidak rugi ini, jadi suka- suka kamu saja lah.
Kemudian Dicky berbicara lagi, dan membuyarkan lamunan Tiara.
"Boleh tanya lagi tidak?" ucap Dicky.
"Iya boleh kak, tanya saja apa yang pingin kakak tanyakan. sahut Tiara dengan rasa kesal di dalam hatinya karena kata-katanya yang baru saja."
" Begini, Tiara sudah punya pacar belum?"
"Pacar maksud kakak apaan pake nanya-nanya pacar segala."
"Iya kamu tinggal Jawab saja kamu ini punya pacar atau tidak, apa susahnya sih jawab punya atau tidak, kan gampang?" tanya Dicky.
"Kalau soal pacar aku masih punya kak."
Karena hubungan mereka sudah mulai renggang dan jarang bertemu makanya jawaban nya Tiara Masih punya, karena kekasihnya Tiara itu tidak ingin di tinggalkan sama Tiara merantau ke ibu kota, makanya saat ini kekasih nya Tiara itu sedang sedikit kecewa dan ngambek.
"Kata bapak mu kemarin, kamu itu belum punya pacar, ko sekarang kamu bilang kamu ini masih punya pacar?" ucap Dicky dengan rasa kecewa.
"Iya bapak ku memang tidak tahu kalau aku ini sudah memiliki kekasih, karena kekasih ku ini masih muda dan seumuran karena dia teman sekolah ku, jadi aku belum kenalin sama bapak." Sahut Tiara.
"Ooh begitu ya!"
"Iya kak." sahut Tiara dengan lembut.
"Kalau begitu aku harus mendekati orang tuanya terlebih dahulu, dan setelah itu lalu aku katakan saja bahwa jika hidup dengan ku akan berkecukupan dan serba ada, karena aku orang kaya raya dan memiliki bisnis yang bagus, nanti kan otomatis bapaknya itu suka, karena mana mungkin ada orang tua yang tidak ingin melihat anaknya hidup bahagia. Gerutu Dicky di dalam benaknya karena sudah berniat jahat dan ingin membohongi Tiara.
Dasar Dicky yang sombong terus aja membicarakan yang tidak sesuai fakta padahal itu semua kebalikannya. ngomongnya saja tinggi padahal aslinya nol besar, dasar tukang modus.
Dan tidak lama kemudian bapak dan ibunya Tiara itu pulang dari ladang.
"Assalamu'alaikum? " ucap kedua orang tua Tiara.
"Waalaikum salaam pak bu. " sahut Tiara dari dalam dan merasa senang karena mereka sudah pulang ke rumah.
Dicky juga ikut menjawab salam kedua orang tuanya Tiara dan bersalaman.
"Lah ko ada nak Dicky disini. " tanya bapak Tiara itu.
"Iya Pak kebetulan tadi saya lewat kesini lagi dan ingat kemarin kita berbicara disini, kemudian saya mampir lagi , hanya untuk duduk-duduk saja, karena disini suasanya sangat sejuk saya suka banget pak anginnya sepoi-sepoi bikin betah, bapak tidak marah kan kalau saya numpang duduk disini, karena tadi saya pikir bapak itu ada di rumah makanya saya mampir lagi kesini!" ucap Dicky.
"Iya nak tentu saja boleh, memangnya Nak Dicky sudah lama duduk disini?" tanyanya lagi.
"Tidak pak, saya baru saja datang, namun setelah saya mengucap salaam dan panggil-panggil ternyata cuman ada anak bapak yang menjawab salaam saya."
Kemudian bapak Tiara itu menganggukan kepalanya.
"Iya nak maaf!. ma'lum lah saya kan orang butuh, jika kami tidak bekerja kami nanti tidak bisa makan, karena namanya tinggal di kampung kalau tidak bertani ya mau makan dari apa, jika harus beli beras dan sayuran tiap hari itu kan tidak mungkin mau dapat duit dari mana , lagi pula kita ini sudah tua sudah tidak kuat jika harus kerja berat ke kota!"
"Iya juga sih, memang betul pak orang kampung itu ya kebanyakan bertani menanam padi di sawah dan menanam palawija di ladang itu kan sudah biasa buat orang yang rajin Bertani, nah jika orang itu malas berkotor-kotoran lalu dia itu mau makan apa!"
"Mending kaya saya ini walaupun tidak bertani tetapi saya kan berbisnis, jadi ketika saya butuh beras atau sayuran dan sebagai nya saya kan tinggal beli, jadi saya tidak usah repot-repot main lumpur dulu di sawah dan di ladang kemudian baru bisa makan." ucap Dicky yang sombong sok kaya.
"Iya nak Dicky ini sangat beruntung ya, hidupnya serba berkecukupan dan serba ada pingin apa-apa tinggal beli, tidak seperti kami ini harus bekerja keras dulu baru bisa makan!" ucap bapak Tiara dengan ramah.
.
.
Mohon dukungannya, Jangan lupa tinggalkan Jejak like dan komentarnya, agar makin semangat up lagi, Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
~Ķímhwä~
sombong bener lu Dicky...😑
2022-05-26
2
aditya 99
semangat 💪💪💪
2022-01-20
2
MommyAtha
ditunggu up nya
salam dari pilihan hati kiara
2022-01-20
2