The Sended
Elf, Dwarf, dan semua fantasi itu sekejap hilang setelah aku membuka mataku. Adalah kipas angin yang berputar perlahan yang aku lihat saat ini, aku baru bangun dari tidur yang sangat enak itu dan dihadapkan dengan kenyataan pahit dengan kondisiku sekarang
Aku beranjak dari tempat tidurku, berjalan melewati ruangan yang sudah seperti kapal pecah yang mana tidak lain dan tidak bukan adalah kamarku. Kamarku ini penuh dengan sampah yang tertumpuk sedari aku tinggal disini, sehingga bisa dibayangkan saja aku yang sudah tinggal selama 3 tahun ini.
Untuk berjalan ke kamar mandi saja, aku harus melompat-lompat menghindari sampah yang ada. Bahkan sesekali aku menginjak sampah yang tajam dan bahkan terjatuh, tetapi aku dapat berdiri kembali dan melanjutkan perjalananku ke kamar mandi.
Beruntungnya aku memiliki kamar mandi dalam sehingga tidak perlu keluar untuk membersihkan diriku ini. Aku membasuh wajahku yang terlihat lemas karena begadang semalam, lalu aku menyikat gigiku secara perlahan.
Setelah itu, aku menyiram rambutku sambil memikirkan hal-hal apa yang akan kulakukan hari ini. Lalu aku teringat akan sebuah janji,
"Benar juga, hari ini adalah hari pertandinganku ya....."
Yap, pada hari inilah kemampuanku sebagai 'yang tidak terkalahkan' dalam game berjudul Old World, sebuah game dengan genre Grand Strategy yang basicnya sama seperti para pendahulunya. Aku adalah salah satu veteran dari game pendahulunya ini yang rilis bernama Total Empires yang berlatar kekaisaran Jepang pada masa Sengoku Jidai.
Lalu Grand Strategy adalah genre dimana player menjadi pemimpin sebuah negeri, player harus bisa mengatur negeri tersebut dengan sumber daya yang ada yang sudah dikelompokan seperti makanan, uang, dan tenaga manusia.
Yang terakhir adalah Game Old World sendiri, game ini bertema dunia sebelum abad masehi, yakni berlatar pada perang Punisia pertama dan akan tamat ketika sang player benar-benar menguasai dunia.
Pada game yang cukup realistis ini, membangun Romawi tentunya lebih mudah dibanding membangun suku Germania atau mungkin suku di Afrika, aku sendiri lebih suka dengan tantangan jadi biasanya aku memilih negeri dengan kesulitan paling tinggi.
Fitur yang diunggulkan adalah fitur pertempurannya, itu terasa sangat realistis bahkan jauh melebihi pendahulunya
Contohnya, bahkan hanya dengan unit kecilpun player bisa menghadapi lawan dengan jumlah yang lebih besar apabila digunakan dengan tepat. Banyak formasi unik yang dihadirkan berbeda oleh masing-masing negeri yang dipilih
Fiturnya memang begitu, tapi ada juga fitur custom battle dimana kita dapat menentukan pasukan apa yang akan kita pakai dan pasukan apa yang akan musuh pakai
Begitulah bagaimana cara turnamen ini berlangsung, custom battle.
Pertandingan kali ini adalah antara aku dan sang juara selama dua tahun ini, banyak sekali player yang berantusias melihat pertandingan kali ini. Bahkan website Old World sendiri akan menampilkan pertandinganku dengan sang juara secara langsung
Banyak juga siaran langsung di youtube tentang pertandingan ini. Hal itu sangat mungkin karena sang juara sudah bertahan selama dua tahun dengan gelar itu, namun gelar "yang tidak terkalahkan" milik ku ini sudah bertahan semenjak game pertama rilis.
Maka jika disimpulkan, juara bertahan Old World melawan juara bertahan game genre Grand Strategy. Bukankah itu sangat menarik? Diantara keduanya, pasti salah satu akan kehilangan gelar "juara bertahan"
Cara bertarung Old World dasarnya masih sama persis seperti pendahulunya, Infantry unggul atas Ranger, Kavaleri unggul atas Infantry, dan Ranger mereka unggul atas Kavaleri. Namun, semuanya juga perlu didukung kondisi yang tepat
Ranger akan diuntungkan jika melakukan serangan dari jauh, tetapi ketika Kavaleri menerjang mereka langsung maka keadaan akan berubah dengan cepat. Begitu juga dengan Kavaleri apabila mereka menerjang Infantry yang sudah berformasi maka tidak akan berguna, malah buang-buang unit namanya
Kondisi lain yang kumaksud adalah mental pasukan yang sangat berpengaruh dalam pertempuran. Hal ini sering aku manfaatkan dalam game grand strategy.
Tetapi untuk memahami formasi terbaik, aku membaca banyak buku tentang itu. Diantaranya adalah kisah Alexander agung, perang Punisia pertama sampai ketiga, dan kisah tiga kerajaan.
.
Aku kembali dari kamar mandi dengan handuk yang masih ada di kepalaku, lalu aku duduk di tengah ruangan dimana komputer ku berada. Komputer ini adalah komputer yang sama dengan saat aku bermain Total Empire dulu, aku hanya menambah komponen-komponen untuk mengimbangi game zaman sekarang
Kalau dipikir lagi, seluruh komponen mulai dari hardware hingga softwarenya sudah berbeda dari saat aku beli pertama kali, jadi apakah itu masih komputer yang sama atau komputer yang benar-benar berbeda? Itu adalah paradoks kapal Theseus.
Yang lebih penting, pertandingan akan segera dimulai. Sang juara memiliki akun youtube yang digunakannya untuk siaran langsung, biasanya ia sangat percaya diri kepada para penontonnya yang mencapai angka ribuan ketika siaran langsung, namun berbeda dengan sekarang
"Aku merasa sangat gugup saat menghadapinya,"
Kalimat itu baru pernah keluar dari mulut sang juara selama ia melakukan siaran langsung di youtube, dia mengusap kedua tangannya dan kemudian memegang mouse serta keyboardnya,
"Baiklah, mari kita lakukan,"
Pertandingan dimulai disebuah padang pasir tanpa tempat untuk bersembunyi, medan ini mengurangi kemampuan kejutan yang biasa aku gunakan. Tetapi begitu pula dengan sang juara, ia tidak akan dapat melakukan serangan Cavalry kejut seperti yang biasa ia lakukan
Sang juara sangat mahir dalam menggunakan Cavalry, benar-benar orang yang harus diakui dalam kemampuannya itu
Tetapi aku sudah menyiapkan rencana sebelumnya. Alasanku begadang semalaman adalah untuk mencoba menggunakan beberapa taktik melawan komputer dengan unit dominan Cavalry, akhirnya aku mendapat sebuah taktik terbaik
Kerajaan yang sang juara pilih adalah Macedonia, kerajaan ini dikenal karena formasi Infantry bernama Phalanx yang dapat menahan pergerakan musuh secara total. Namun sebenarnya Cavalry mereka lah yang menjadi kunci kemenangan Alexander Agung, Companion Cavalry
Raja Alexander agung tak diragukan lagi membawa infantry terbaik, kavaleri terbaik, dan ranger terbaik untuk melawan Persia. Akan tetapi dalam turnamen ini kami dibatasi dengan hanya boleh menggunakan 6.000 koin emas
Untuk mengerahkan banyak kavaleri companion, sang juara harus merelakan formasi Phalanx yang menjadi inti pasukan Macedonia. Sebenarnya ada empat jenis infantry Phalanx dengan harga yang berbeda di unit kerajaan itu dalam game, namun karena ia memakai terlalu banyak kavaleri Companion maka ia harus memakai pasukan Phalanx termurah
Meskipun begitu, Phalanx tetaplah sebuah formasi yang harus dihindari baik unit mahal maupun murah. Tetapi masalah utamanya ada pada Companion
Karena itu inilah rencananya, aku perlu unit Archery yang cukup banyak dengan jangkauan paling luas, lalu aku perlu pasukan Infantry bertipe Sword, dan untuk kavaleri aku perlu Range Cavalry
Untuk itu, aku harus menggunakan negara yang terkenal karena kemampuan Range Cavalry yang murah dan infantry swordsman yang terkenal. Begitulah aku memilih suku Lusitania, mereka hidup di semenanjung Iberia atau Hispania yang kini berdiri negara Spanyol dan Portugal
Mereka memang memiliki perlengkapan yang buruk seperti negara dengan trait suku lainnya, namun tetap saja, ini rencana sempurna
Kavaleri companion akan benar-benar dibatasi pergerakannya karena unit ini, formasi Phalanx memang kuat menahan Infantry namun tidak dengan serangan jarak jauh. Apalagi unit yang dipakai sang juara adalah unit termurah
Aku sudah menang sejak aku membeli pasukanku ya.....
Itu yang kupikirkan saat ini
Pertempuran berjalan seakan berada dibawah kendaliku, perlahan tapi pasti pasukan sang juara aku kikis jumlahnya. Dia juga berhasil mengepung satu unit berisi 120 prajurit swordman miliku, tapi itupun sesuai rencana
Ya.... sampai sang juara melakukan sebuah pergerakan yang nekat, ia mengirim semua kavaleri companionnya kearah unit range miliku. Ini merupakan taktik bodoh yang briliant, companion adalah kavalry dengan ketahanan yang baik sehingga dapat menerima beberapa gelombang panah sebelum mental mereka turun
Aku agak terkejut melihatnya, tapi sebenarnya ini cara terbaik untuk melawan formasiku, sayangnya semua hal sudah ku antisipasi
Komputer Easy juga melakukan hal yang sama saat berada pada posisi sang juara, ia tidak segan-segan mengerahkan semua unit companionnya pertama untuk menerjang unit range ku. Jadi aku sudah tahu cara untuk mengatasinya
Caranya yaitu dengan mengorbankan unit Range Cavalry ku dengan menghadapi Companion langsung mereka. Saat mereka bertarung maka unit range akan menembaki Companion dan unit Range Cavalry ku secara bersamaan.
Kehilangan sekitar 100 prajurit Range Cavalry untuk membungkam seluruh keunggulan Cavalry mereka bukanlah harga yang mahal kan?
"Checkmate."
Kehilangan Range Cavalry bukan berarti banyak bagiku, namun kehilangan Companion itu berarti segalanya bagi sang juara
Ada lagi satu fitur yang kumanfaatkan pada game Old World, yaitu tentang friendly fire. Disini, entah bagaimana anak panah dari unitku akan lebih rendah kemungkinan friendly fire nya daripada kemungkinan terkena musuh
Jadi meski pertahanan Range Cavalry lebih rendah dari Companion Cavalry, mereka gugur dalam waktu yang sama dibawah anak panah Ranger ku
Selanjutnya aku mengirim Infantry untuk membuat barisan dibelakang pembantaian itu, tujuannya untuk menahan Infantry musuh yang dibatalkan formasi Phalanx nya untuk membantu Companion mereka
Ketika tidak dalam formasi Phalanx, Infantry mereka akan bertarung menggunakan pedang. Itu berarti pasukan kami akan beradu ketangkasan dalam berpedang, dan bisa dibayangkan saja siapa yang akan menang, soalnya pasukanku ini khusus di bidang Swordman
Karena sudah pasti menang, aku melihat siaran langsung yang dilakukan sang juara. Dia hanya diam membisu tanpa mengatakan apapun bahkan tidak lagi menggerakan mousenya
Komentar yang ada pun sepertinya sudah tahu siapa pemenangnya, mereka mulai meninggalkan siaran langsung sang mantan juara itu
"Victory"
Tulisan itu muncul di tengah layarku, dengan ini maka satu lagi game Grand Strategy sudah ku kuasai dalam artian menjadi yang terbaik
Aku merenggangkan kedua tanganku ke atas dan mencoba untuk berdiri namun kakiku sangat kaku karena duduk terlalu lama, saat sudah bisa berdiri, aku menuju dapur untuk mencari makan bila masih tersisa
Ternyata hanya ada stok mi instan yang masih satu dus di lemari ya... kalau begitu aku akan memakannya
Setelah 3 menit ku rebus, aku meniriskannya dan menyajikannya dalam piring yang sering kugunakan, lalu aku mengaduknya agar bumbunya meresap
"Baiklah, untuk kemenangan ku!!"
.
Tiba-tiba saja semua benda maupun suara disekitarku terhenti, warna semua barang pun berganti hanya menjadi hitam dan putih. Lalu sebuah suara tidak jelas seperti saluran TV yang rusak muncul
Suara itu muncul sebelum akhirnya didampingi suara lain, kali ini suara manusia kurasa
"Kemampuan seperti itu akan lebih cocok kamu gunakan untuk kepentingan lainnya,"
Suara itu berasal dari segala arah dari ruanganku, aku menghadap kesana sini untuk mencari sumber suara yang pasti namun tidak kutemukan,
"Siapa kamu?"
"Aku adalah Dewa, tetapi bukan atas dunia ini. Aku kemari untuk memberimu pilihan menuju duniaku,"
Dia menawariku untuk berganti server huh? Tetapi kalau dipikir lagi dengan keras, memang dunia ini sepertinya sudah tidak lagi menerimaku. Aku tidak bisa menyalahkan dunia nya sih... Tapi memang terkadang ada orang yang tidak cocok saja
Telah lama rasanya aku dibuang oleh dunia, meski aku memiliki prestasi dalam bidang ini tapi rasanya sangat hampa. Namun apakah di dunia lain miliknya akan berbeda?
Apakah diriku juga dapat berubah?
Yah, kurasa hanya ada satu cara untuk mengetahuinya
"Baiklah aku menerima tawaranmu"
"Tidak seperti dugaanku, kamu lebih mudah dibujuk ternyata,"
Seluruh tubuhku tiba tiba terangkat melawan gravitasi dengan sendirinya sehingga saat ini aku sedang melayang diatas tumpukan sampah yang belum sempat kubersihkan
"Akan kujelaskan secara singkat mengenai peraturannya, kamu akan kuberi 5 kesempatan hidup kembali bila kamu mati dimana pada setiap kesempatan kamu boleh bertanya kepadaku sebanyak 3 kali"
"5? Memangnya apa tujuanku disana?"
Aku mulai memikirkan hal aneh-aneh, yang kumaksud adalah menguasai dunia itu. Lalu terlintas dipikiranku untuk menjadi seorang Dewa sepertinya, entah darimana pikiran itu berasal
"Maka dengan ini, namamu menjadi Archen Von Kageneck. Sampai jumpa hingga pertannyaan pertamamu"
"Tu-tunggu dulu!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments