Chapter 4: There's reason why

"Kamu menerimaku?", Archen terkejut mendengar jawaban kapten

"Ya, aku menerimamu, sebagai petugas pembersih kapal," jawab sang kapten selagi duduk kembali dan meletakan pistolnya

"Eh?" ia berpikir pantas saja mudah

Akhirnya Archen keluar dari tenda itu, ia terlihat lemas saat keluar meskipun diterima untuk masuk kedalam militer. Kini ia mengerti alasan semua orang yang keluar dari tenda itu terlihat lemas. Bukan karena ditolak, tetapi karena tekanan sang kapten

Kata kapten, dirinya boleh menginap di dermaga sebelum keberangkatannya besok. Archen mengambil kesempatan ini untuk istirahat setelah dua hari ia sampai di dunia ini, namun ternyata ia tidak bisa

Di dermaga sendiri banyak kru seperti Archen yang menginap, lalu disana sedang diadakan pesta oleh para kru veteran menyambut kru yang baru saja direkrut. Jadi semalaman Archen berpesta dengan mereka, ini tentu tidak buruk karena ia mendapat makanan gratis pula.

"Makan yang banyak junior!! Besok kita akan menghabisi para Brits itu!! Hahaha," teriak salah satu senior yang sedang mabuk

Brits adalah sebuah kata julukan untuk memanggil marinir Britannia. Istilah ini sering dipakai oleh pasukan Germanica sebagai kata ejekan bagi Britania

"ahaha~," Archen mencoba untuk berbaur

Suasana militer yang Archen pikirkan berbeda jauh dengan yang terjadi sekarang, ia pikir akan sulit membaur dengan mereka karena kedisiplinan yang tinggi

Ia tertidur di pesta tersebut, melupakan segala yang sudah dilaluinya selama dua hari ini. Meskipun begitu Archen sadar bahwa besok akan menjadi hari yang berat

"Bangun semuanya!! Kapten sudah menunggu di lapangan!!" teriak salah satu pasukan

Semua yang tertidur di ruangan pesta semalam itu langsung bangun, mereka berlari mengambil barang mereka masing masing dan bergegas menuju ke lapangan. Archen untungnya masih bisa mengikuti mereka dengan baik

Dari kejauhan terlihat sang kapten berdiri dalam posisi istitahat ditempat, di samping kanan-kirinya juga terdapat pasukan jabatan tinggi setelah kapten. Mereka semua inilah yang berada di menara perintah dalam kapal untuk mengkomandoi seisi kapal

Semua kru berbaris dengan rapi dan diam, suasana ini yang Archen bayangkan saat pertama kali masuk militer. Namun mengingat kejadian semalam, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang

"Pasukan, misi yang kita dapatkan dari Laksamana adalah untuk berpatroli di laut Britannia Utara,"

Laut Britannia sebenarnya adalah selat yang berada di Utara, Germanica sendiri juga berbatasan langsung dengan laut ini, begitu pula dengan Francia dan Dacia

Ada alasan mengapa lautan ini dinamakan Britannia meskipun berbatasan dengan banyak negara,

"Kekuatan laut mereka, kebanyakan kapal mereka berpatroli di lautan ini untuk menjaga daratan Britannia yang terlepas dari benua Barat,"

Kapten menjelaskan betapa mengerikannya kekuatan tempur Britannia di lautan itu yang membuat nama lautan itu Britania

"Itu saja yang mau kusampaikan, segera naik!"

"Baik!" jawab prajurit serentak

Jika saja angkatan laut Germanica menguasai selat ini, mungkin saja nama selat ini laut Germanica

Semua kru naik kedalam kapal dan bersiap-siap melakukan tugas mereka masing-masing, dalam sepuluh menit kapal akan berangkat ke lautan

Archen yang baru pernah masuk kapal perang tentu saja kagum, ternyata itu lebih besar dari dugaannya. Meskipun kapal yang Archen masuki adalah kapal kelas Destroyer yang terbilang kecil dibanding kelas Battleship dan semacamnya

Destroyer adalah salah satu kelas dari 5 kelas yang ada, dari lima tersebut juga bercabang kelas-kelas lain menurut pembuatnya. Dari 5 kelas yang ada, Destroyer adalah kapal tingkat ke 4 dari urutan besarnya, sebelum yang terakhir adalah kapal selam

Namun Germanica baru memiliki sampai kelas ke-2, Battleship. Mereka belum memiliki kapal induk untuk menerbangkan pesawat dari lautan

Germanica terlalu memfokuskan militernya di angkatan darat dan udara, mereka menjadi yang terdepan dalam bidang ini. Namun untuk laut, mereka menaruh minat yang lebih sedikit ketimbang yang lain

Tetap saja Germanica pernah melakukan kampanye sukses di lautan, salah satu yang tersukses adalah "Blockading the Blockade", atau memblokade sebuah blokade

Dengan kekuatan lautnya, Britania memblokade akses keluar Germanica dari laut Britania di Utara. Semua angkatan lautnya terbendung di sana sehingga tidak bisa membantu angkatan darat mereka melawan Dacia dan Francia

Meskipun ketinggalan di angkatan lautnya, Germanica adalah pelopor pembuatan kapal selam tempur pertama di dunia. Mereka memiliki jumlah kapal selam terbanyak yang mereka manfaatkan untuk saat-saat seperti ini

Tanpa terdeteksi, banyak kapal selam Germanica yang menembus blokade Britania dan menciptakan sebuah blokade dibelakang garis blokade Britania

Mereka menghancurkan seluruh kapal pengangkut sumber daya yang mereka jumpai yang sedang menuju Britania, hal ini membuat Britania kekurangan banyak sumber daya seperti peluru, makanan, dan lainnya.

Pada akhirnya, sepuluh menit telah berlalu. Kapal Archen kini mulai melaju ke arah Utara ke laut Britania

Tidak perlu lama-lama hingga Archen merasa bahwa lautan itu mengerikan. Banyak korban dari kedua pihak yang berjatuhan disana, ditambah lagi cuaca yang selalu gelap karena asap pertempuran yang terjadi dimana-mana menimbulkan kesan mengerikan di lautan itu

Suasana hening mulai kembali tercipta di dalam kapal itu, namun tidak sehening saat baris sebelumnya. Kali ini lebih seperti hening menikmati suara ombak laut dan suara angin

"Hei Archen", seorang laki-laki yang seumuran dengan Archen tiba-tiba memanggilnya saat Archen sedang bersih-bersih

"Oh hei, apa apa Nimtz?"

"Sejak awal aku melihatmu, aku tahu kalau kamu tidak cocok bersih-bersih kan?" Katanya sambil mendekati Archen

"Ya, aku memang jarang melakukan ini"

"Berarti, alasanmu masuk militer sebenarnya apa?" Tanyanya

Archen terdiam sesaat namun ia tetap melanjutkan mengepel lantai kabin dengan biasa, lalu ia menjawabnya

"Sebenarnya aku ingin menjadi salah satu petinggi militer dalam angkatan laut, lalu membuat angkatan laut kita berkembang sama halnya dengan angkatan darat dan udara"

"Hoho, ambisi yang luar biasa", kata Nimtz sambil bertepuk tangan

"Terlebih lagi, apa yang kamu lakukan dibawah sini!? Posisimu di menara perintah kan?"

Nimtz adalah salah satu dari beberapa kru yang berada di menara perintah bersama dengan kapten, ia adalah orang yang sama yang menunjukan jalan di tenda perekrutan pada waktu Archen pertama mendaftar

Dia suka berada di dekat Archen untuk mendengar ide-ide brilian milik Archen. Ia juga sebenarnya ingin istirahat sejenak dari suasana di menara perintah yang lebih serius dari di tempat lain

"Andai saja ambisimu berhasil, mungkin Germanica akan menguasai keempat negara yang berperang melawan kita", kata Nimtz

"Tidak, saat ambisiku terpenuhi, keempat negara itu sudah ditaklukan Germanica, barulah kemudian dunia ini yang akan dikuasai Germanica dengan kekuatan tiga angkatan perang yang sudah maju", jawab Archen atas pernyataan Nimtz

Archen sudah memikirkan kedepannya, bagaimana caranya menjadi laksamana, bagaimana caranya menguasai dunia, dan bagaimana caranya menjadi Dewa. Tetapi memang yang paling sulit adalah tahap pertama ini

"Bagaimana caraku naik menjadi kapten ya..?"

Saat ini pangkat Archen tidak lebih dari seorang prajurit biasa, bahkan mungkin lebih rendah. Yang ia lakukan hanya bersih-bersih, tidak ada pekerjaan lainnya

Bukankah petugas bersih-bersih yang naik pangkat menjadi kapten itu aneh? Itulah yang Archen pikirkan, lagipula tidak mudah mencapai posisi kapten dari posisinya yang sekarang ini

Dia benar-benar membutuhkan sebuah keberuntungan dan keajaiban, dan itulah yang Archen dapatkan.

.

Laut Britania ini, semakin lama dijelajahi maka semakin terasa juga pertempuran yang terjadi di masa lalu

Archen keluar untuk menghirup udara segar setelah melakukan pembersihan selama 3 jam, baru kali ini dirinya bersih-bersih selama itu, ia mulai handal dalam bidang ini

Dagunya bersandar di gagang sapu yang dirinya bawa keluar, sambil memandangi laut di sisi kiri kapal. Bahkan ia tertidur sejenak dan tubuhkan hampir jatuh ke samping kanannya, untungnya dirinya terbangun dan tidak jadi jatuh

"Uwahh, aku ngantuk sekali", Archen mengusap matanya

Setelah diusap, ia melihat kearah yang sama sebelum ia tertidur. Ia melihat sebuah titik hitam dari kejauhan yang tidak jelas, ia mencoba melihatnya kembali sampai dirinya sadar bahwa itu adalah sebuah kapal

Archen pertamanya tidak tahu dari pihak mana kapal itu, namun pengumuman selanjutnya lah yang menjelaskan semuanya,

"Perhatian kepada seluruh kru untuk menuju posisi tempur, saya ulangi seluruh kru menuju posisi tempur", suara itu terdengar melalui beberapa speaker yang terpasang di seluruh bagian kapal

Alarm mulai dibunyikan dan seluruh kru berlarian menuju posisi mereka masing-masing, tak terkecuali Archen yang menuju kabin di dalam kapal untuk berlindung

Sebenarnya kabin Archen tidak terlalu jauh dari posisi yang sebelumnya Archen tidur, jadi ia tidak perlu terburu-buru dan memutuskan melihat pertempuran itu sejenak

Sampai akhirnya sebuah meriam besar memecahkan ombak tepat didepan Archen yang membuatnya bergegas menuju kabin dan berlindung disana

Ini adalah pertempuran pertama Archen, dan dirinya tidak mengambil posisi apapun dalam pertempuran ini. Ia hanya berlindung di dalam kabin bersama petugas lainnya seperti warga biasa yang berlindung dari pertempuran

Episodes
1 Chapter 1: An Offer To Take, A Decision To Make
2 Chapter 2: Desire that made this World on Fire
3 Chapter 3: The Only Ones who Have Enemy is a Nation
4 Chapter 4: There's reason why
5 Chapter 5: Luck! a little bit of Miracle.... but mostly Luck!!
6 Chapter 6: Back to School?
7 Chapter 7: They say its Reckless, I saw its a Thermopylae on the Seas
8 Chapter 8: New Enemy Beyond the Horizon
9 Chapter 9: What a Hell of a Shot
10 Chapter 10: Downgrade
11 Chapter 11: Sound of the Game Changer
12 Chapter 12: The End and Another Beginning
13 Chapter 13: Exactly The Same
14 Chapter 14: The Demon for Us All
15 Chapter 15: Back to where I Belong
16 Chapter 16: Fifteen Started, Eighty Returned
17 Chapter 17: D-Day
18 Chapter 18: Cowards
19 Chapter 19: Resolute Resolution
20 Chapter 20: An Empire to Lead
21 Chapter 21: Wind of Change
22 Chapter 22: Blow ye Wind Easterly
23 Chapter 23: With one Way or Another
24 Chapter 24: The Empire, long Divided, must United
25 Chapter 25: Ain't No One can Expected this
26 Volume 2 : Like A Dream
27 Chapter 26: That Fantasy Dream of Mine
28 Chapter 27: Magic, Mana, and all Around it
29 Chapter 28: Until Death do us Part
30 Chapter 29: Wonderland's Shadow
31 Chapter 30: A Legacy to Last the Ages
32 Chapter 31: Until, in God's Good Time
33 Chapter 32: Third Piece of Eleven
34 Chapter 33: I Beg your Pardon
35 Chapter 34: How can man Die better than Facing its Fearful Odds?
36 Chapter 35: Those who Never change their Mind, Never change Anything
37 Chapter 36: Im but your Humble Servant
38 Chapter (-) : We have come Far
39 Chapter (-) : When the Colours Fade
40 Chapter (-) : Matter of Manner
41 Chapter (-) : Door into the Dark Room
42 Chapter (-) : Prima Causa
43 Chapter (-) : Green Light
44 Chapter (-) : Deal with the Devil
45 Chapter (-) : Resetting the World
46 Chapter 37: Spare no Effort
47 Chapter 38: One Step at a Time
48 Chapter 39: Deafening Silence
49 Chapter 40: Winning and Ruling aren't the Same
50 Chapter 41: We Shall Never Surrender!
51 Chapter 42: Shot Heard 'Round The World
52 Chapter 43: Superpower's Greatest Enemy
53 Chapter 44: There's no Trick, Unless you Saw it
54 Chapter 45: Death Before Disarmament? Granted.
55 Chapter 46: Pride that result in Betrayal
56 Chapter 47: Show of Strength
57 Chapter 48: Ex Terra, Scienta
58 Chapter 49: Divide and Conquer
59 Chapter 50: Engines of War
60 Chapter 51: One Small Step for Great Journey of Ours
61 Chapter 52: Every War is Different, Every War is the Same
62 Chapter 53: Painfully Slow
63 Chapter 54: Gathering the Storm
64 Chapter 55: The Backwater of Yesterday, The Superpower of Tomorrow
65 Chapter 56: Grand Battleplan
66 Chapter 57: War is Hell
67 Chapter 58: Death is like The Winter's Chill
68 Chapter 59: Hence The Battle Start
69 Chapter 60: Fortune Favors The Bold
70 Chapter 61: Alea Iacta Est
71 Chapter 62: Fish Looking for the Ocean
72 Volume 3: Brightest Continent
73 Chapter 63: Shrimp Among Whales
74 Chapter 64: Si Vis Pacem, Para Bellum
75 Chapter 65: Wind and the Waves, Roaring in Angry Rages
76 Chapter 66: Quatrain of Seven Steps
77 Chapter 67: The Dragon and The Lion
78 Chapter 68: Place in The Sun
79 Chapter 69: Those Kingdom, They not more than a Sand Castle
80 Chapter 70: You can't Reason with a Tiger when your Head is in it's Mouth
81 Chapter 71: Conquer We Must, As Conquer We Shall
82 Chapter 72: For Without Victory, There Can Be No Survival
83 Chapter 73: Shameless Warrior, Great General
84 Chapter 74: Nobody Wants to Die a Hero's Death
85 Chapter 75: No More Autarky Soon
86 Chapter 76: What're a Sons of Men, But as Leaves that Drop at the Wind's Breath
87 Chapter 77: This But a Scratch
88 Chapter 78: Blood, Toil, Tears, and Sweat
89 Chapter 79: One Cannot Fight With Empty War Chest
90 Chapter 80: Ich Hab Die Nacht Geträumet
91 Chapter 81: He Travel The Fastest Who Travel Alone
92 Chapter 82: In The Footsteps of Great Men
93 Chapter 83: A House Divided Against Itself Cannot Stand
94 Chapter 84: There's no Shame in Deterrence
95 Chapter 85: Word to The Wise
96 Chapter 86: Someone From History
97 Chapter 87: Ah, Those Brave Souls...
98 Chapter 88: If You're Going Through Hell, Keep Going!
99 Chapter 89: Down to Gehenna or Up to The Throne
100 Chapter 90: Living at The Point of a Gun
101 Chapter 91: Above the Clouds
102 Chapter 92: In a Moment of Weakness We Stumbled, But Will Not Falter
103 Chapter 93: A Breakthrough Maybe
104 Chapter 94: Worst Scenario
105 Chapter 95: If Nothing is Impossible, One Knows no Limit
106 Chapter 96: If One Knows no Limit, One may Rule an Empire Someday
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1: An Offer To Take, A Decision To Make
2
Chapter 2: Desire that made this World on Fire
3
Chapter 3: The Only Ones who Have Enemy is a Nation
4
Chapter 4: There's reason why
5
Chapter 5: Luck! a little bit of Miracle.... but mostly Luck!!
6
Chapter 6: Back to School?
7
Chapter 7: They say its Reckless, I saw its a Thermopylae on the Seas
8
Chapter 8: New Enemy Beyond the Horizon
9
Chapter 9: What a Hell of a Shot
10
Chapter 10: Downgrade
11
Chapter 11: Sound of the Game Changer
12
Chapter 12: The End and Another Beginning
13
Chapter 13: Exactly The Same
14
Chapter 14: The Demon for Us All
15
Chapter 15: Back to where I Belong
16
Chapter 16: Fifteen Started, Eighty Returned
17
Chapter 17: D-Day
18
Chapter 18: Cowards
19
Chapter 19: Resolute Resolution
20
Chapter 20: An Empire to Lead
21
Chapter 21: Wind of Change
22
Chapter 22: Blow ye Wind Easterly
23
Chapter 23: With one Way or Another
24
Chapter 24: The Empire, long Divided, must United
25
Chapter 25: Ain't No One can Expected this
26
Volume 2 : Like A Dream
27
Chapter 26: That Fantasy Dream of Mine
28
Chapter 27: Magic, Mana, and all Around it
29
Chapter 28: Until Death do us Part
30
Chapter 29: Wonderland's Shadow
31
Chapter 30: A Legacy to Last the Ages
32
Chapter 31: Until, in God's Good Time
33
Chapter 32: Third Piece of Eleven
34
Chapter 33: I Beg your Pardon
35
Chapter 34: How can man Die better than Facing its Fearful Odds?
36
Chapter 35: Those who Never change their Mind, Never change Anything
37
Chapter 36: Im but your Humble Servant
38
Chapter (-) : We have come Far
39
Chapter (-) : When the Colours Fade
40
Chapter (-) : Matter of Manner
41
Chapter (-) : Door into the Dark Room
42
Chapter (-) : Prima Causa
43
Chapter (-) : Green Light
44
Chapter (-) : Deal with the Devil
45
Chapter (-) : Resetting the World
46
Chapter 37: Spare no Effort
47
Chapter 38: One Step at a Time
48
Chapter 39: Deafening Silence
49
Chapter 40: Winning and Ruling aren't the Same
50
Chapter 41: We Shall Never Surrender!
51
Chapter 42: Shot Heard 'Round The World
52
Chapter 43: Superpower's Greatest Enemy
53
Chapter 44: There's no Trick, Unless you Saw it
54
Chapter 45: Death Before Disarmament? Granted.
55
Chapter 46: Pride that result in Betrayal
56
Chapter 47: Show of Strength
57
Chapter 48: Ex Terra, Scienta
58
Chapter 49: Divide and Conquer
59
Chapter 50: Engines of War
60
Chapter 51: One Small Step for Great Journey of Ours
61
Chapter 52: Every War is Different, Every War is the Same
62
Chapter 53: Painfully Slow
63
Chapter 54: Gathering the Storm
64
Chapter 55: The Backwater of Yesterday, The Superpower of Tomorrow
65
Chapter 56: Grand Battleplan
66
Chapter 57: War is Hell
67
Chapter 58: Death is like The Winter's Chill
68
Chapter 59: Hence The Battle Start
69
Chapter 60: Fortune Favors The Bold
70
Chapter 61: Alea Iacta Est
71
Chapter 62: Fish Looking for the Ocean
72
Volume 3: Brightest Continent
73
Chapter 63: Shrimp Among Whales
74
Chapter 64: Si Vis Pacem, Para Bellum
75
Chapter 65: Wind and the Waves, Roaring in Angry Rages
76
Chapter 66: Quatrain of Seven Steps
77
Chapter 67: The Dragon and The Lion
78
Chapter 68: Place in The Sun
79
Chapter 69: Those Kingdom, They not more than a Sand Castle
80
Chapter 70: You can't Reason with a Tiger when your Head is in it's Mouth
81
Chapter 71: Conquer We Must, As Conquer We Shall
82
Chapter 72: For Without Victory, There Can Be No Survival
83
Chapter 73: Shameless Warrior, Great General
84
Chapter 74: Nobody Wants to Die a Hero's Death
85
Chapter 75: No More Autarky Soon
86
Chapter 76: What're a Sons of Men, But as Leaves that Drop at the Wind's Breath
87
Chapter 77: This But a Scratch
88
Chapter 78: Blood, Toil, Tears, and Sweat
89
Chapter 79: One Cannot Fight With Empty War Chest
90
Chapter 80: Ich Hab Die Nacht Geträumet
91
Chapter 81: He Travel The Fastest Who Travel Alone
92
Chapter 82: In The Footsteps of Great Men
93
Chapter 83: A House Divided Against Itself Cannot Stand
94
Chapter 84: There's no Shame in Deterrence
95
Chapter 85: Word to The Wise
96
Chapter 86: Someone From History
97
Chapter 87: Ah, Those Brave Souls...
98
Chapter 88: If You're Going Through Hell, Keep Going!
99
Chapter 89: Down to Gehenna or Up to The Throne
100
Chapter 90: Living at The Point of a Gun
101
Chapter 91: Above the Clouds
102
Chapter 92: In a Moment of Weakness We Stumbled, But Will Not Falter
103
Chapter 93: A Breakthrough Maybe
104
Chapter 94: Worst Scenario
105
Chapter 95: If Nothing is Impossible, One Knows no Limit
106
Chapter 96: If One Knows no Limit, One may Rule an Empire Someday

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!