Sudah lama semenjak kedamaian pergi dari dunia ini, mulai banyak orang yang mendambakannya kembali. Tak terkecuali para generasi muda yang terus dipaksa untuk mengabdi kepada negara mereka masing-masing
Mulai muncul demonstrasi besar di tiap-tiap negara yang berperang, dimana berakhir pada kekerasan oleh pihak pemerintah. Disisi lain, Germanica merupakan sebuah negara Demokrasi, bukan sebuah monarki seperti musuh-musuhnya
Sebuah sistem pemerintahan yang baru hadir saat revolusi dulu di Germanica. Dulu, Germanica merupakan salah satu kerajaan yang berdiri dari banyaknya kerajaan di benua Barat.
Lalu pada suatu saat, terjadi sebuah gelombang revolusi di seluruh benua karena munculnya ideologi baru ini, demokrasi. Beberapa negara besar pada akhirnya menyerah pada ideologi monarki lama mereka seperti Germanica dan Federasi Nonna, sementara Britannia mencapai kesepakatan pembagian kekuasaan antara Raja dan parlemen. Disisi lain, yang masih mempertahankan ideologi monarki mereka adalah Francia.
Revolusi besar yang terjadi kala itu membuat kedudukan raja Germanica saat lengser bersama kerajaannya.
Demokrasi, sebuah sistem pemerintahan baru yang dipilih untuk menggantikan sistem monarki saat itu oleh para petinggi revolusi. Ternyata sistem ini membuat negara Germanica lebih makmur lagi dan salah satu kekuatan dunia yang baru.
Melihat keadaan ini, Raja Britannia merancang sebuah cara untuk menghancurkan kekuatan baru tersebut. Ia menciptakan sebuah konspirasi besar yang berakhir pada perang tiada akhir ini
Bahkan ketika dia sudah meninggal, rencananya masih terus berjalan sesuai kehendaknya dan bawahannya
Britannia, merupakan musuh terkuat Germanica di lautan. Meski tidak berbatasan langsung dengan Germanica, Britannia merupakan kerajaan dengan angkatan laut terbaik di dunia
Setelah Britannia ada Francia, sebuah kerajaan yang berbatasan langsung dengan Germanica di Barat. Kerajaan ini sudah menjalani hubungan yang buruk dengan pendahulu Germanica sejak lama, mereka adalah bangsa yang tangguh di daratan
Meski beberapa kali dikalahkan pendahulu Germanica, mereka percaya dapat mengalahkan Germanica yang sekarang karena dinilai lemah. Apalagi dengan sistem Demokrasinya yang dianggap remeh oleh mereka karena mereka berhasil menghancurkan revolusi besar dulu, Francia yakin akan menang dalam perang ini bersama sekutu-sekutunya.
Dacia merupakan negara yang berada di Utara Germanica, kerajaan ini sudah menjadi kerajaan boneka Britania sejak lama. Raja mereka setuju untuk bersama Britania dan Francia melawan Germanica yang secara militer tidak memiliki sekutu
Yang terakhir adalah Federasi Nonna di Timur yang merupakan negara dengan wilayah terbesar di dunia, mereka adalah musuh tersulit Germanica. Saat ini ada sekitar 200.000 tentara yang bertarung di front Timur, sementara hanya ada 100.000 tentara yang terbagi di front Barat dan front Utara
Jumlah yang sangat besar itu juga alasan mengapa kota yang ditempati Archen saat ini hanya berisikan orang-orang tua
.
.
.
Aku menaruh cangkir teh ku dan membaca koran kembali. Saat ini aku berada di sebuah restoran dekat pelabuhan dan sedang menikmati makan siang termewah sejauh ini
Hmm, jadi Lucca di Selatan juga tidak ikut melawan Germanica
Sebenarnya aku masih bingung tentang perekrutan yang terjadi tadi, bukankah seharusnya tidak ada yang namanya perekrutan seperti ini? Jadi aku memikirkannya sambil makan siang. Aku duduk di dekat jendela dan melihat kearah tenda perekrutan itu
Sebuah barisan panjang sudah terlihat sedang mengantri untuk masuk dalam tenda tersebut, tentu saja aku terkejut dan sampai tersedak makananku, Untung saja aku juga memesan secangkir teh
Huh?! Apa itu?!
Memangnya banyak yang berniat masuk dalam militer ya? Bukankah sudah banyak terjadi demonstrasi dimana-mana?
Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul dikepalaku, apakah rakyat benar-benar ingin perang berhenti?
Tiba-tiba seorang pria duduk didekatku dan dirinya mulai mengobrol bersamaku. Ia memberitahu tentang apa yang terjadi sebenarnya
"Memangnya kamu berasal dari negara seperti apa sampai tidak tahu tentang perang ini?", ia mulai mengejek ku
Aku hanya tertawa canggung menanggapinya
"Dalam perang ini, kita bertindak sebagai pihak yang bertahan. Kita bukan pihak yang menyatakan perang lebih dahulu"
Itu membuat sebuah perbedaan dalam pikiranku. Ya benar saja, memangnya ada negara yang menyerahkan negaranya secara begitu saja ketika diserang? Bahkan negara kecil sekalipun pasti akan melawan walaupun diserang oleh negara besar sekalipun.
Kasus serupa juga dialami oleh negara Finlandia saat masih menjadi negara baru. Perang Musim Dingin atau Winter War dilancarkan Soviet yang kala itu sudah menjadi negara besar
Meskipun sangat lemah jika dibandingkan Soviet, Finlandia tetap berusaha bertahan.
Tapi... Kalau dipikir-pikir lagi Austria menyerah kepada Jerman tanpa perlawanan sedikitpun ya...?
Ugh... Ya sudah lah, yang penting itu maksudku adalah semua negeri punya kehormatannya masing-masing.
"Apa kamu tertarik ikut dalam militer?", pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut pria tadi selagi aku memikirkan jawaban sebelumnya
Aku yang kala itu sedang minum teh, spontan saja menyemburkan tehku di dalam cangkirku, membuat wajahku penuh dengan cipratan cairan teh itu
Untung saja ada sebuah kain yang diberi pihak restoran untuk membersihkan mulut sehabis makan, aku menggunakannya untuk mengelap wajahku
"Hah? Kenapa kamu berpikir seperti itu?", tanyaku
"Yah.. kamu masih muda, biasanya anak muda senang hal-hal seperti ini", jawabnya
Memangnya ada yang senang dengan peperangan?
.
.
Dalam pikiran Archen masih ada hasrat untuk menjadi Dewa, untuk mencapainya ada beberapa jalan yang mungkin bisa dipilih oleh Archen. Untuk mengetahuinya, Archen menggunakan kesempatan bertanya miliknya yang pertama
"Aku ingin bertanya, Dewa!"
Situasi yang sama seperti yang terjadi di kamar Archen sebelumnya terulang lagi, kegiatan dan waktu terhenti, semua warna dunia berubah menjadi hitam-putih
"Ya, tanyakan saja", suara dengan nada datar yang sudah dua hari Archen tidak dengar itu muncul kembali
Kala itu, Archen benar-benar sudah membulatkan tekadnya untuk menjadi Dewa. Namun sepertinya jalan yang harus dilaluinya tidak lah enteng, mungkin saja dirinya harus mengalahkan Dewa yang sekarang terlebih dahulu
"Aku ingin bertanya, bagaimana caraku agar dapat menjadi seorang Dewa?", tanya Archen langsung pada intinya
Sang Dewa diam selama beberapa saat, suasana hening mulai menyelimuti sekitaran Archen. Kali ini tidak ada suara seperti saluran tv rusak yang mengiringi suara Dewa, jadi saat itu benar-benar hening
Setelah beberapa saat, sang Dewa akhirnya menjawab pertanyaan itu
"Ada sebuah cara.... Kuasai Dunia Ini, itu cara yang paling mungkin untuk kamu lakukan saat ini", jawabnya masih dengan nada datar
Archen tersenyum mendengarnya, ia mulai memikirkan cara-cara yang mungkin dalam waktu yang singkat itu
"Terima kasih", kata ini menjadi akhir kesempatan pertama Archen untuk menemui Dewa
Setelah itu, keadaan kembali lagi seperti sedia kala.
"Hei nak, apa kepalamu baik-baik saja?" tanya pria itu
Semua orang di restoran juga menatap kearah Archen. Tentu saja kan? Soalnya dia tiba-tiba berseru, "Aku ingin bertanya, Dewa!" begitu.
Archen menjadi malu sendiri.
Lalu pria didekat Archen itu mulai mengoceh tentang jabatan di militer dan keadaan disana menjadi normal kembali.
Archen berhenti makan dan memperhatikan pria itu saat dirinya membicarakan tentang jabatan angkatan laut
Laksamana adalah jabatan tertinggi dari pasukan angkatan laut, ialah orang yang memimpin seluruh unit laut milik negara Germanica. Archen mendengarkan itu dan melihat ke arah kapal perang yang bersandar di dermaga
"5 kali kesempatan hidup huh..? Kenapa tidak kucoba saja..", hati kecilnya mulai tertarik dengan menjadi prajurit angkatan laut, dan cara tercepat adalah melalui perekrutan itu
Saat itu hari sudah sore, matahari yang sangat panas tadi mulai kembali sejuk seperti pada pagi hari yang membuat Archen memutuskan keluar dari restoran dan menuju ke tenda perekrutan
Seperti yang dilihat Archen dari dalam restoran, antrian itu memang sangat panjang. Tetapi selama Archen mengantri, ia terus melihat wajah putus asa keluar dari tenda itu. Mungkin mereka semua ditolak oleh sang kapten
Waktu yang dibuang Archen untuk mengantri adalah sekitar dua jam, selama ini pula warna langit mulai berubah menjadi jingga. Lalu, giliran Archen tiba untuk melakukan wawancara dalam tenda itu.
Saat membuka tirai pertama, Archen disambut oleh seorang marinir yang kelihatan ramah namun sudah kelelahan mengurusi banyaknya orang yang mendaftar. Archen dimintai tanda tangan dan ditunjukan arah untuk wawancaranya.
Tira kedua pun dilewati oleh Archen. Saat itu, Archen sudah berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak beres
Aura yang sangat mengintimidasi keluar dari seseorang yang adalah kapten dari kapal itu. Ia memiliki rambut hitam panjang yang berantakan, menggunakan topi dan memiliki lencana di bajunya
Ia duduk dibalik meja dan terus menatap Archen dengan tatapan mengerikan itu yang membuat Archen tidak tenang, dari perawakannya dapat dipastikan bahwa dirinya seorang wanita. Meskipun begitu, ia tetap saja mengerikan
Archen menelan ludahnya sendiri. dengan seluruh kekuatannya, Archen melangkah maju mendekati kapten mengerikan itu
"Berhenti disana prajurit!!"
Bulu kuduk Archen seketika berdiri semua, tubuhnya langsung tegap dan memandang lurus kedepan
"Yes ma'am", kata itu spontan keluar dari mulut Archen
Tetapi nampaknya sang kapten tidak terlalu senang dengan jawaban spontan ini, mengira bahwa Archen adalah mata-mata Britannia, jadi dia mengambil pistol di laci meja dan mengarahkannya kepada Archen
"Sialan, apa kamu mata-mata Britania?", kata kapten membentak
"Tidak-tidak, A-aku... Bu-bukan", Archen tidak bisa berkata-kata dengan jelas saat itu
Lalu Archen menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya, dia terlalu banyak bernapas seperti itu akhir-akhir ini. Namun berkat hal itu, Archen dapat berbicara normal lagi dan meluruskan kejadian tadi
"Aku mempelajarinya dari buku, kurasa ini akan berguna untuk karir militerku nantinya", jawab Archen
Si kapten nampaknya menyukai jawaban Archen, ia menurunkan pistolnya dan duduk kembali. Lalu ia mengambil sebuah kertas di laci lainnya dan mulai menuliskan sesuatu di atasnya
Kemudian dia memanggil ajudannya yang ada didepan untuk menyerahkan surat itu kepada akademi militer di dalam kota
"Selamat, kamu kuterima di dalam kapalku. Sekarang istirahatlah, besok adalah keberangkatan kita"
"Baik terimakasih kapten"
Dari sini, usaha pertamaku untuk menjadi Dewa dimulai... Tapi bukankah ini terlalu mudah?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments