CEO CANTIK & KING MAFIA LOVE STORY
Semburat kuning kemerahan terlihat di langit. Hari sudah pagi, meskipun kabut tipis masih menyelimuti. Udara teras sejuk, menghantarkan rasa dingin mengingat sekarang adalah minggu ke lima di musim gugur, yang sebentar lagi menuju musim dingin.
Ini adalah waktu terbaik untuk menikmati pemandangan alam, sebelum putih salju menutup objek-objek berharga.
Disebuah penthouse, tampak seorang perempuan cantik baru saja bangun dari tidurnya. Setelah mencuci muka dan menggosok giginya. Masih dengan balutan gaun tidur berbahan sutra terbaik, dia berjalan menuju dapur.
Dari tangga paling atas, perempuan cantik itu melihat keberadaan seorang pria yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menikmati segelas red wine.
Perempuan itu mendesah berat. "Sedang apa kau di sini?" Suara bak lonceng itu seketika berkaur di dalam telinga pria dengan setelan jas rapinya.
Lantas dia menoleh, dan mendapati seseorang yang sudah dia tunggu sedari tadi akhirnya datang juga. "Marisa, adik tiri ku tersayang, begini kah caramu menyambut kedatangan kakakmu yang tampan ini?" Ucap pria itu.
"Jika kedatangan mu hanya untuk uang, sebaiknya kau pergi. Karena aku tidak akan memberikan sepeser uang pun padamu!!"
"Begitulah? Apakah itu artinya kau sudah siap menuju kehancuran?!"
Marisa mengangkat sebelah alisnya. "Kau mencoba mengancam ku?" Perempuan itu menyeringai. "Sayangnya aku tidak akan hancur sendirian, tapi kita berdua akan hancur sama-sama. Apa kau lupa, jika kartu AS mu ada padaku?!" Ujar Marisa dengan seringai yang sama.
"Kau~"
"Keluarlah, sebelum serigala peliharaan ku menerkam mu hidup-hidup!!" Ucap Marisa bersungguh-sungguh.
"Aku tidak takut, panggil dia kemari." Pintanya menantang.
"Molly, kemari Sayang."
Pria itu langsung bangkit dari duduknya saat melihat seekor serigala kelabu berjalan menuruni tangga dengan gagahnya.
Melihat tatapan lapar serigala peliharaan Marisa, membuat pria itu merinding ketakutan. Marisa benar-benar memanggil bintang buas peliharaannya.
"Sialan kau, Marisa Valerie, apa kau benar-benar ingin membunuhku!!" Ucap pria itu marah.
"Bukankah kau sendiri yang menantangnya, kau ingin merasakan gigitannya bukan? Molly,"
"Grrooullll...."
Kedua matanya membelalak ketika Serigala tersebut membuka lebar-lebar mulutnya sambil melompat ke arahnya. "AAAHHH.." dia berteriak histeris, meletakkan sebelah lengannya di depan wajahnya.
"Molly, cukup!! Dia hanyalah seorang pengecut!! Kau bisa keracunan jika sampai menggigitnya," Seru Marisa.
Serigala yang diberi nama Molly itu kemudian menghampiri Marisa, sedangkan kakak tiri perempuan itu langsung pergi dan berlari tunggang langgang karena tidak mau mati konyol di tangan bintang buas tersebut.
Marisa mendengus berat. "Cih, dasar pria tidak punya malu!!" Perempuan itu mendecih.
Kemudian Marisa berbalik dan berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Bisa saja Marisa meminta pelayan untuk membuatkannya, tapi dia lebih suka melakukannya sendiri.
Marisa berdiri di depan dinding yang terbuat dari kaca bening, sehingga dia bisa melihat keseluruhan kota dari tempat tinggalnya yang berada di ketinggian puluhan meter dari permukaan tanah.
Sesekali Marisa menyeruput kopinya. Musim gugur hampir saja berakhir. Musim gugur adalah salah satu musim favoritnya selain musim semi.
Setelah lima belas menit. Marisa kembali ke kamarnya dan berjalan lurus ke arah kamar mandi.
Setibanya di dalam kamarnya. Perempuan itu melepas semua kain yang melekat ditubuhnya, lalu masuk ke dalam bathtub yang sudah terisi air hangat.
Berendam selama beberapa saat tidak ada salahnya juga. Mungkin hal itu bisa sedikit merefleksikan tubuh dan otaknya.
Setelah mandi dan berganti pakaian lengkap. Marisa mulai merias wajahnya, dia tidak suka make up yang terlalu berlebihan. Marisa lebih menyukai make up natural tapi tetap elegan. Khusus untuk lipstik, Marisa memilih warna merah yang membuatnya semakin terlihat dewasa dan berwibawa.
-
"Brengsek!!!"
Seorang pemuda mengeram marah, saat satu dari tiga pria itu melayangkan bogem mentah pada wajahnya. Hingga meninggalkan jejak biru hasil karya pria tersebut.
"Ini sudah jatuh tempo. Bayar semua hutangmu pada Bos kami, atau nyawamu yang menjadi jaminannya?!!"
"Bukankah aku sudah bilang. Sekarang aku masih belum punya uang, semalam aku kalah di meja judi dan semua uangku raib di sana!!"
"Itu bukan urusan kami. Bayar sekarang atau mati!!"
"Aku pasti akan membayarnya, tapi beri waktu lagi. Satu Minggu saja, aku janji akan membayar semua hutang-hutangku plus bunganya juga." Pria itu terus memohon supaya di beri waktu lagi.
"Janji, janji, kami sudah bosan dan muak dengan janji-janji mu!! Habisi bocah tengik ini."
"Baik Bos!!"
"Tunggu!!" Seru seseorang dari belakang. Seorang pemuda terlihat turun dari motor besarnya dan menghampiri mereka berempat sambil menenteng sebuah tas kecil yang kemudian dia berikan pada ketiga pria itu."Aku lunasi semua hutang-hutangnya, plus bunganya!!"
Ketiga pria itu mengecek keaslian uang dan jumlah yang pemuda tersebut berikan pada mereka. Jumlahnya pas dan itu adalah uang asli.
"Oke, urusan kita sudah selesai. Jika tidak mampu membayarnya, sebaiknya tidak usah berhutang. Bikin repot saja!! Ayo pergi,"
"Baik Bos."
Pemuda itu bangkit dari posisinya dan menghampiri pemuda lain yang datang menolongnya. "Lucas, aku tau kau pasti datang. Kau memang sahabat terbaikku."
"Lepaskan bodoh!! Aku tidak mau dianggap kurang normal karena dirimu!!"
"Hehehe, maaf. Aku hanya terlalu bahagia."
"Sekali lagi kau berani merepotkan ku, aku tidak akan segan-segan melindas mu sampai jadi perkedel!! Datang ke bar malam ini, semua pelanggan mu sedang menunggu."
"Itu juga yang aku pikirkan!!"
Lucas meninggalkan temannya. Ia menaiki kembali motor besarnya, dan motor sport merah kombinasi hitam metalik itu kembali melaju kencang membelah jalanan kota yang padat kendaraan.
-
Marisa memasuki gedung perkantoran yang memiliki puluhan lantai. Para karyawan yang berpapasan dengannya membungkuk, memberi hormat. Sedangkan CEO cantik itu membalasnya dengan senyum tipis.
Sepanjang sejarah. Marisa adalah wanita pertama yang menjabat sebagai CEO di VL Group. Karena para CEO pendahulunya adalah seorang pria.
Beberapa karyawan pria tak jarang mencuri pandang ketika CEO cantik mereka melintas, tak sedikit pula yang berkhayal memilikinya.
Memangnya pria mana yang tidak akan terjerat dan jatuh dalam pesonanya. Selain memiliki wajah cantik dan body yang menonjol.
Marisa adalah wanita karir yang sukses. Dia memiliki sebuah perusahaan besar, dan hebatnya lagi Marisa menempati posisi tertinggi di perusahaannya.
"Lucas, sedang apa kau di sini?" Kaget Marisa saat tiba di ruangannya, seorang pemuda tampan telah menunggunya.
Lucas menarik pinggang Marisa hingga wanita itu jatuh ke dalam pelukannya. Marisa mengangkat sebelah lengannya untuk memeluk Lucas.
"Bocah tengik, pergi kemana saja kau selama beberapa hari ini EO? Jangan bilang jika kau masih suka bermain-main dengan para ****** di luaran sana?!" Ucap Marisa setelah Lucas melepaskan tautan bibirnya.
"Aku cukup sibuk akhir-akhir ini. Itulah kenapa aku tidak sempat menemui mu. Noona, aku merindukanmu."
"Bocah kurang ajar, kau datang hanya disaat kau merindukanku saja?! Menyebalkan!!"
Lucas terkekeh. Pemuda itu meraih tengkuk Marisa dan kembali memagut bibirnya. Dan ciuman kali ini lebih dalam, lebih lama dari ciuman mereka sebelumnya.
"Kenapa kau datang tiba-tiba? Apa kau membutuhkan uang atau mobil baru?"
Lucas menggeleng. "Aku datang karena merindukanmu, Noona cantikku. Dan bisakah malam ini kita habiskan untuk bercinta?" Sekali lagi Lucas mencium bibir Marisa. Wanita itu mengangguk.
"Tentu."
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Nur Hayati
aku mampir thor 🥰
2022-09-12
0
Moms Iwan N Icky
mmpir kyaknya keren nih..
2022-02-21
0
Veronica Lee
Awal yang bagus Thor, aku tertarik sama ceritanya
2022-02-18
0