Adu Mulut

"Wah, wah, wah. Lihatlah siapa ini, Ma. Bukankah ini adalah mantan istri suamiku ya?!"

Gerakan tangan Marisa terhenti. Wanita itu mengurungkan niatnya untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya, lalu mengangkat kepala dan menatap dingin dua perempuan di depannya.

"Oh, kalian berdua rupanya. Lama tidak bertemu." Ucap Marisa dan melanjutkan kembali makan siangnya yang sempat tertunda.

Nyonya Jimmy memperhatikan penampilan Marisa dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua yang melekat di tubuhnya adalah barang mahal dari brand ternama. Salah satunya adalah anting dan kalung berlian yang dia pakai.

"Apakah ini asli? Dari mana kau mendapatkan barang-barang semewah ini? Jangan bilang jika kau menjual diri setelah bercerai dari anakku, karena frustasi?"

"Bukan urusanmu!!" Jawab Marisa dingin acuh tak acuh.

"Ma, sudah hentikan. Ini adalah tempat umum, lihatlah kita menjadi pusat perhatian. Kasian kan Marisa jika terus dipermalukan seperti ini, nanti kalau dia menangis bagaimana? Seperti dulu saat Alan meninggalkannya." Ujar Diana.

"Kau benar sekali. Bisa-bisa dia meraung seperti bayi."

"Bagaimana kalau kita ikut gabung saja bersama mereka, bagaimana pun juga kau dan dia pernah menjadi keluarga."

"Dan satu lagi, sebaiknya kita traktir saja dia dan temannya ini. Pasti dia sangat jarang bisa makan di tempat semewah ini. Kalian berdua pesan apa saja, biar kami berdua yang membayarnya!!"

Marisa mengangkat wajahnya dan menatap Diana dengan sinis. "Sepertinya bajingan itu membiayai mu dengan sangat baik. Bahkan dia membelikan berbagai barang dengan brand ternama untukmu. Bajumu, sepatumu, tasmu, perhiasan mu, sepertinya dari desainer ternama?"

"Tentu saja. Diakan sangat mencintaiku, karena aku ini cantik, tidak sepertimu, dekil dan kucel. Dan setiap kali kami melakukannya, dia selalu mengatakan jika milikku harum dan segar. Tidak seperti punyamu, bau busuk!!"

"Siapa yang mengatakannya? Orang itu? Huh, namanya juga ada maunya. Dulu saat ingin menikahi ku, dia juga selalu menjelekkan orang lain."

"Menyedihkan, aku saja yang dulu disumpah di depan Tuhan dan keluarganya masih dikibuli, apalagi kamu yang sampai sekarang hanya disumpah di atas ranjang! Percaya diri sih boleh, tapi goblok jangan!! Mikir pakai otak, jangan pakai dengkul!!"

"Kau!!"

Brakk...

Semua mata kini tertuju pada Lucas. Pemuda itu mengebrak meja di depannya dengan sangat keras. Nyaris saja tiga wanita yang duduk satu meja dengannya terkena serangan jantung karena ulahnya.

"Yakk!! Berandalan, apa kau ingin membuatku mati terkena serangan jantung ya?!" Bentak Nyonya Jimmy penuh emosi.

"Kalian berdua, sebaiknya kalian pergi dari sini, sebelum kesabaran ku habis!! Jika kalian ingin makan siang, cari meja lain, muka plastik kalian berdua membuatku ingin muntah!!"

Plakk..

Diana menampar Lucas dengan keras. Kuku-kuku panjang Diana membuat wajah Lucas terluka dan mengeluarkan darah, tidak hanya menampar, Diana juga sengaja mencakar nya.

Marisa yang tidak terima langsung berdiri dan balas menampar Diana dengan keras. Tidak hanya menampar, tapi juga menyiram muka wanita itu dengan minumannya. Nyonya Jimmy ingin ikut campur, tapi segera di hentikan oleh Marisa.

"Nenek tua, sebaiknya kau tidak ikut campur!! Ini peringatan pertama dan terakhirku untuk kalian berdua. Tertawa lah selagi bisa, Karana tak lama lagi, aku akan menghancurkan keluarga kalian!! Lucas, ayo pergi!!" Marisa menyambar tasnya dan menarik Lucas meninggalkan tempat ini.

Marisa tidak akan membiarkan mereka terus menghina dan menginjak-injak harga dirinya. Untuk itu dia akan memberikan sebuah pelajaran yang sangat berharga pada Diana dan mantan ibu mertuanya.

-

Lucas menghampiri Marisa yang sedang duduk di ruang keluarga sambil meminum, minuman beralkohol. Dan hanya dengan melihatnya saja, semua orang juga tau jika wanita itu tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Marisa terlihat sangat kacau, bahkan penampilannya yang biasanya rapi hari ini terlihat cukup berantakan. Rambut panjangnya yang dia biarkan acak-acakan, dan pakaiannya pun tak serapi sebelumnya.

"Cukup Noona, kau jangan minum lagi. Aku tau bagaimana perasaanmu saat ini, tapi merusak diri sendiri bukan pilihan terbaik." Lucas mengambil gelas minuman di tangan Marisa lalu meletakkannya di atas meja.

Marisa berhambur ke dalam pelukan Lucas, dan mulai terisak. Mungkin Marisa bisa terlihat kuat dan tegar di depan orang lain, tapi tidak ketika di depan Lucas, karena hanya padanya dia bisa berbagi suka duka.

"Aku menyesali yang terjadi hari ini. Kenapa Tuhan harus mempertemukan ku dengan orang yang pernah menghancurkan hidupku. Wanita itu, aku tidak bisa melupakan setiap perlakuan buruknya padaku. Lucas, hatiku rasanya seperti tercabik-cabik setiap mengingat apa yang pernah aku alami di masa lalu." Tutur Marisa panjang lebar.

Lucas mendesah berat. Pemuda itu mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Marisa.

"Jika ingin menangis, menangis lah dan jangan di tahan. Karena bahuku selalu siap menampung semua air mata, Nonna. Letakkan semua beban mu di sini, dam jangan pernah ragu untuk berbagi denganku."

Marisa memejamkan matanya dan semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Lucas. Seperti mantra, kata-kata Lucas membuatnya merasakan ketenangan.

Marisa melonggarkan pelukannya. Kedua tangannya menangkup wajah Lucas lalu mencium bibirnya. Marisa terus mel*mat dan memagut bibir Lucas dengan keras. Kedua tangannya mencengkram rambut coklat terang milik pemuda itu.

Tak mau kalah dari Marisa, Lucas menarik wanita itu agar lebih dekat dengannya. Ciuman kini diambil alih oleh Lucas sepenuhnya. Bibir pemuda itu memagut bibir tipis Marisa atas dan bawah bergantian.

Namun ciuman itu tidak berlangsung lama. Marisa sendiri yang mengakhirinya. "Kenapa sudah? Apa sudah puas, hm?"

"Hari ini aku sedang tidak mood sama sekali untuk yang lebih. Bisa tidak, setelah ini tinggalkan aku sendiri. Aku butuh waktu untuk menenangkan pikiran."

Lucas mengangguk. "Tidak masalah, aku akan pergi sekarang." Lucas mengecup bibir Marisa sekali lagi sebelum beranjak dan meninggalkan wanita itu sendiri. Mungkin pergi ke klub tidak buruk juga. Karena sudah lama juga Lucas tidak nongkrong di sana.

-

Seorang pemuda terlihat memasuki sebuah club' malam yang namanya cukup melambung di kalangan warga kota. Pemuda itu berjalan ke arah konter bar kemudian duduk di sana.

"Ben, buatkan seperti biasa untukku." Pinta pemuda itu pada si bartender. Pria bernama Ben itu lalu mengangguk.

Disaat Lucas sedang menikmati minumannya dengan tenang. Seorang pria lain menghampirinya. "Lucas! Lama juga kau tidak datang kemari, kawan. Kemana saja kau belakang ini?" Tanya orang itu.

"Hn, aku sibuk." Jawab Lucas singkat.

"Belinda, terus mencari mu. Katanya kau sudah tidak pernah memanjakannya lagi sejak bertemu dan kenal janda cantik itu."

"Bukankah masih ada Nando, bukankah dia juga sama hebatnya denganku jika sudah urusan di atas ranjang?"

"Memang, tapi dia rindu sentuhan mu. Dan Belinda ingin supaya kau menemaninya lagi."

Lucas meneguk kembali wine nya yang hanya tinggal setengah. "Aku tidak bisa, karena aku sudah terikat kontrak dengan CEO cantik itu. Jika kau memang suka, kau bisa mengambilnya untuk dirimu sendiri."

Sejak mengenal dan berhubungan dengan Marisa, Lucas tidak pernah lagi melayani pelanggannya di club' malam. Dia sudah tidak berselera lagi dengan milik orang lain. Dan Lucas tidak bisa menemukan sensasi luar biasa, seperti ketika dia bersama Marisa.

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

𝓙𝓪𝓷𝓲𝓮 🍵

𝓙𝓪𝓷𝓲𝓮 🍵

blm tau klo Marisa CEO klo mertuanya tau bakal jantungan 🤣

2022-02-13

1

Yukity

Yukity

Salken ya Thor...

Mampir yuk di novelku

Love In Underground

2022-01-23

1

Penikmat Novel

Penikmat Novel

Wah cari mati tu orang

2022-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Cantik Tapi Berbahaya
2 Dasar Bocah
3 Sampai Kambing Beranak Sapi
4 Adu Mulut
5 Perbuatan Adela
6 Insiden Yang Menimpa Lucas
7 Hantu Nyasar
8 Ketegasan Marisa
9 Rahasia Marisa
10 Suketi nongol juga di sini.
11 Persahabatan Si Kembar Dan Suketi
12 Undangan Pesta
13 Kemunculan Pria Bermarga Xi
14 Jadilah Kekasihku
15 Flashback Kematian Kevin
16 Aku Menyukaimu, Marisa!!
17 Pesan Misterius
18 Aku Akan Selalu Bersamamu
19 Silvia Dipermalukan
20 Pertengkaran Marisa dan Diana
21 Tidak Bisa Berjalan
22 Kau Tidak Akan Kehilanganku
23 Marisa Sakit
24 Nyaris Bangkrut
25 Dasar Berandalan
26 Pernikahan Dadakan
27 Pengantin Baru
28 Perkelahian Sengit Marisa
29 Rubah Licik
30 Kedatangan Sang Mantan
31 Rencana Licik Marisa
32 Selalu Mempercayaimu
33 Kakek Xi Sakit Lagi
34 Pembalasan Marisa
35 Kedatangan Lucas
36 Jalan-Jalan
37 Aku Tidak Takut
38 Kakek Xi Sadar
39 Selalu Bersama
40 Aku Cemburu
41 Peternakan
42 Lucas Ngambek
43 Hanya Kau Yang Kucintai
44 Penyerangan
45 Perkelahian Sengit
46 Istri Terbaik
47 Lima Istri
48 Jamuan Makan Malam
49 Lebih Indah Dari Bintang
50 Kembalinya Ingatan Vivian
51 Merasa Kosong.
52 Kesadaran Hati Vivian
53 Aku Sangat Merindukanmu
54 Doain Author Ya
55 Penyusup Dan Mata-Mata
56 Penyamaran Vivian
57 Bercocok Tanam
58 Pertemuan Vivian Dan Kakek Xi
59 Bagian Terindah
60 Kematian Adela
61 Pemakaman
62 Semakin Aneh
63 Tribal Tatto
64 Kedatangan Maya
65 Di Pihak Vivian
66 Teman Tak Punya Hati
67 Hamil
68 Kemunculan Arwah Kevin.
69 Ngidam Pertama
70 Kecelakaan & Koma
71 Hanya Mimpi
72 Bukan Tawanan
73 Bertemu Teman Lama
74 Siska Choi
75 Pergi Berbelanja
76 Sangat Menyebalkan
77 Merajuk
78 Bunga Untuk Vivian
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Cantik Tapi Berbahaya
2
Dasar Bocah
3
Sampai Kambing Beranak Sapi
4
Adu Mulut
5
Perbuatan Adela
6
Insiden Yang Menimpa Lucas
7
Hantu Nyasar
8
Ketegasan Marisa
9
Rahasia Marisa
10
Suketi nongol juga di sini.
11
Persahabatan Si Kembar Dan Suketi
12
Undangan Pesta
13
Kemunculan Pria Bermarga Xi
14
Jadilah Kekasihku
15
Flashback Kematian Kevin
16
Aku Menyukaimu, Marisa!!
17
Pesan Misterius
18
Aku Akan Selalu Bersamamu
19
Silvia Dipermalukan
20
Pertengkaran Marisa dan Diana
21
Tidak Bisa Berjalan
22
Kau Tidak Akan Kehilanganku
23
Marisa Sakit
24
Nyaris Bangkrut
25
Dasar Berandalan
26
Pernikahan Dadakan
27
Pengantin Baru
28
Perkelahian Sengit Marisa
29
Rubah Licik
30
Kedatangan Sang Mantan
31
Rencana Licik Marisa
32
Selalu Mempercayaimu
33
Kakek Xi Sakit Lagi
34
Pembalasan Marisa
35
Kedatangan Lucas
36
Jalan-Jalan
37
Aku Tidak Takut
38
Kakek Xi Sadar
39
Selalu Bersama
40
Aku Cemburu
41
Peternakan
42
Lucas Ngambek
43
Hanya Kau Yang Kucintai
44
Penyerangan
45
Perkelahian Sengit
46
Istri Terbaik
47
Lima Istri
48
Jamuan Makan Malam
49
Lebih Indah Dari Bintang
50
Kembalinya Ingatan Vivian
51
Merasa Kosong.
52
Kesadaran Hati Vivian
53
Aku Sangat Merindukanmu
54
Doain Author Ya
55
Penyusup Dan Mata-Mata
56
Penyamaran Vivian
57
Bercocok Tanam
58
Pertemuan Vivian Dan Kakek Xi
59
Bagian Terindah
60
Kematian Adela
61
Pemakaman
62
Semakin Aneh
63
Tribal Tatto
64
Kedatangan Maya
65
Di Pihak Vivian
66
Teman Tak Punya Hati
67
Hamil
68
Kemunculan Arwah Kevin.
69
Ngidam Pertama
70
Kecelakaan & Koma
71
Hanya Mimpi
72
Bukan Tawanan
73
Bertemu Teman Lama
74
Siska Choi
75
Pergi Berbelanja
76
Sangat Menyebalkan
77
Merajuk
78
Bunga Untuk Vivian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!