Dasar Bocah

Sepasang pria dan wanita tengah asik madu cinta dan menghabiskan malam yang dingin ini untuk saling menghangatkan. Tubuh mereka sama-sama banjir oleh keringat, kabut n*fsu terlihat pada dua pasang mutiara berbeda warna itu.

Si wanita terus mend*sah ketika pemuda di atasnya terus menusukkan sosis berurat nya lebih dalam lagi.

Malam yang terasa dingin bagi orang lain justru terasa panas bagi mereka berdua. "Lu, ahhh.. Lebih cepat lagi, ahhh... Lebih cepat lagi," rancau wanita itu kenikmatan.

"Marisa, sepertinya kau sangat menikmatinya, hm? Baby, aku sudah hampir mencapai puncaknya. Bagaimana kalau kita keluarkan bersama-sama?!" Lucas kembali membenamkan bibirnya pada bibir Marisa, dan mel*matnya seperti tadi.

Marisa merasakan sesuatu yang hangat memasuki rah*mnya. Ini bukan masa suburnya, jadi tidak masalah meksipun Lucas tidak memakai pengaman.

"Kau sangat luar biasa, Lu!!" Marisa menangkup wajah Lucas dan mel*mat kasar bibir Kiss able nya.

Marisa bangkit dari posisinya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia bisa sakit semua jika keringat di tubuhnya tidak segera dibersihkan. Sedangkan Lucas yang sudah memakai kembali pakaian pergi ke balkon untuk menikmati angin malam.

.

Hubungan antara Lucas dan Marisa di mulai sejak tiga tahun yang lalu. Mereka bertemu di sebuah bar.

Marisa yang mengalami kekacauan karena kehilangan saudaranya memutuskan untuk pergi ke bar, dan di sanalah dia bertemu dengan Lucas.

Marisa yang membutuhkan seseorang untuk menghiburnya. Tidak menolak saat Lucas menghampirinya dan menawarkan diri untuk menemaninya. Dan sejak saat itulah hubungan mereka di mulai.

"Lu, apa yang kau lakukan di sana? Masuklah, udara di luar sangat dingin. Kau bisa sakit jika terlalu lama berdiri di sana." Seru Marisa yang baru saja selesai mandi.

Wanita itu mengambil sebatang rokok dari kotaknya lalu menyulutnya. Dan Lucas yang tidak suka kebiasaan buruk wanita itu, meninggalkan balkon melenggang masuk untuk menghentikannya.

"Berhentilah merokok, kau wanita dan itu tidak pantas. Lagipula rokok tidak baik untuk kesehatanmu!!"

"Jangan mengantarku!! Jika pria saja boleh, kenapa wanita tidak?! Dan aku tidak suka diatur-atur."

Lucas mendengus berat. Wanita satu ini memang sangat keras kepala dan susah diberitahu. "Aku bicara seperti ini karena aku peduli padamu, Noona. Tapi kau kenapa sangat keras kepala?!"

Marisa memutar jengah matanya. Menurutnya Lucas sangat pengatur dan Marisa benci di atur. "Berhenti mengaturku atau aku akan melempar mu keluar?!" Ancam Marisa bersungguh-sungguh.

Mengabaikan Marisa yang masih mengomel. Lucas berjalan menuju ranjang super empuk yang berada di tengah ruangan lalu membaringkan tubuhnya di sana. Sudah lama dia tidak tidur di ranjang milik Marisa.

"Aku tidur duluan." Ucap Lucas dan mulai memejamkan matanya. Marisa hanya mendengus, mendecih menatap sebal pemuda itu.

"Dasar bocah!!"

"Aku mendengarnya!!"

Marisa bangun pagi-pagi sekali seperti biasanya. Wanita itu tengah duduk di meja makan sambil menikmati secangkir kopi yang baru diseduh. Meminum kopi di pagi hari sudah menjadi rutinitasnya sebelum berangkat kerja.

Jari-jari lentiknya meraih benda super canggih yang ada di atas meja samping cangkir kopinya. Dia membaca beberapa berita dan artikel pagi ini, sambil sesekali menyeruput kopinya.

Sejauh ini tidak ada yang menarik dimatanya. Semua sama saja. Marisa meletakan kembali iPad nya lalu meninggalkan meja makan dan kembali ke kamarnya. Ia harus segera mandi karena ada rapat pemegang saham pagi ini.

"Lucas, kau sudah bangun?" Tegur Marisa saat melihat pemuda itu sudah mandi dan berganti pakaian.

Sebuah celana jeans belel, tank top putih yang dibalut kemeja kotak-kotak tanpa lengan. Marisa seperti mengenali kemeja yang dipakai oleh Lucas.

"Hei, bukankah kemeja itu Noona belikan semalam?! Kenapa lengannya jadi buntung begitu?" Kaget Marisa. Pasalnya Lucas memotong lengan kemejanya.

"Terlalu panas. Makanya aku mengguntingnya!!" Jawab Lucas tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Marisa mendengus berat. Dia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran Gig*lo tampannya ini. Bagaimana bisa dia merusak pakaian berharga mahal yang Marisa belikan untuknya.

"Terserah kau saja." Marisa meninggalkan Lucas dan melenggang masuk ke dalam kamar mandi.

.

"Tuan Muda, ini kopi Anda." Seorang pelayan mengantarkan secangkir kopi panas pada Lucas.

Mereka tidak merasa aneh ataupun heran ketika melihat Lucas keluar dari kamar majikannya. Karena hal tersebut sudah sangat biasa dan lumrah bagi mereka.

"Hn, letakkan saja di meja."

Lucas terlihat sibuk dengan ponselnya. Dia melihat beberapa berita di media sosial yang terjadi hari ini. Dan semua berita membahas mengenai rencana pernikahan seorang Duda kaya dengan aktris muda yang usianya 30 tahun lebih muda darinya.

"Mereka sangat menjijikkan!!" Lucas melempar ponselnya ke atas meja lalu mengambil kopi yang pelayan siapkan untuknya.

Setelah menghabiskan kopinya. Lucas langsung melengos pergi. Dia tidak ikut sarapan bersama Marisa apalagi menunggunya untuk berangkat bersama. Wanita itu pergi dengan mobilnya.

"Dimana Lucas?" Tanya Marisa pada salah satu pelayannya.

"Tuan Muda baru saja pergi, Lady."

"Oh."

Marisa menarik kursi di depannya lalu duduk dengan nyaman di sana. Seperti hari-hari sebelumnya, sarapan pagi ini dia lewati hanya seorang diri.

"Diana, kapan kau akan memberikan cucu untukku?! Ini sudah tiga tahun tapi kau masih belum hamil juga?! Atau jangan-jangan yang mandul itu sebenarnya adalah kamu bikan Marisa?!"

Suasana di meja makan yang semula tenang seketika menjadi tegang saat sang ibu mertua menanyakan perihal kehamilan pada wanita itu. Diana dan Alan sudah menikah lebih dari tiga tahun. Tapi sampai saat ini dia belum hamil juga.

"Ma, bisa tidak membahas hal ini nanti saja?! Kasian Diana, dia bisa sakit dan depresi jika Maka menekannya terus. Hampir setiap hari Mama menanyakan hal yang sama padanya?!"

"Diam kau, Alan!! Anak durhaka, berani sekali kau memarahi Mama dan lebih membela si mandul ini! Jika dia memang tidak bisa memberikan cucu pada keluarga Wiranata, sebaiknya ceraikan saja!!"

"CUKUP MA!!" bentak Diana sambil menggebrak meja dengan keras. "Mama pikir hatiku terbuat dari apa? Batu?! Hampir setiap hari Mama selalu saja memojokkan dan menganggap ku mandul!! Aku tidak mandul dan kandunganku subur, bisa saja yang mandul itu bukan aku, tapi anakmu!!"

Plakkk...

"Alan, berani sekali kau menamparku?!" Bentak Diana marah.

"Dasar wanita tidak tau di untung, aku sudah membelamu mati-matian tapi kau malah menuduhku mandul?!"

"Kalau bukan kau yang mandul lalu siapa? Aku?! Hitung berapa tahun kau dan Marisa menikah, dan kenapa kalian belum memiliki keturunan juga?!"

"Bukankah yang seharusnya dipertanyakan adalah kesuburan mu?! Jangan-jangan yang mandul bukan aku ataupun Marisa, tapi kau!!"

"CUKUP!! INI MEJA MAKAN, TIDAK SEHARUSNYA KALIAN RIBUT DI SINI!!" bentak sang kepala rumah tangga dengan marah. Dia tidak tahan melihat pertengkaran yang terjadi di meja makan.

"Daripada kalian ribut, sebaiknya kalian berdua pergi ke dokter sama-sama dan lihat siapa yang sebenarnya mandul. Diana, atau justru kau Alan?!"

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Moms Iwan N Icky

Moms Iwan N Icky

uhhh amazing...

2022-02-21

0

Elsa Naila

Elsa Naila

lanjutttt

2022-01-21

1

Penikmat Novel

Penikmat Novel

Seru thorrrrr. next ya

2022-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 Cantik Tapi Berbahaya
2 Dasar Bocah
3 Sampai Kambing Beranak Sapi
4 Adu Mulut
5 Perbuatan Adela
6 Insiden Yang Menimpa Lucas
7 Hantu Nyasar
8 Ketegasan Marisa
9 Rahasia Marisa
10 Suketi nongol juga di sini.
11 Persahabatan Si Kembar Dan Suketi
12 Undangan Pesta
13 Kemunculan Pria Bermarga Xi
14 Jadilah Kekasihku
15 Flashback Kematian Kevin
16 Aku Menyukaimu, Marisa!!
17 Pesan Misterius
18 Aku Akan Selalu Bersamamu
19 Silvia Dipermalukan
20 Pertengkaran Marisa dan Diana
21 Tidak Bisa Berjalan
22 Kau Tidak Akan Kehilanganku
23 Marisa Sakit
24 Nyaris Bangkrut
25 Dasar Berandalan
26 Pernikahan Dadakan
27 Pengantin Baru
28 Perkelahian Sengit Marisa
29 Rubah Licik
30 Kedatangan Sang Mantan
31 Rencana Licik Marisa
32 Selalu Mempercayaimu
33 Kakek Xi Sakit Lagi
34 Pembalasan Marisa
35 Kedatangan Lucas
36 Jalan-Jalan
37 Aku Tidak Takut
38 Kakek Xi Sadar
39 Selalu Bersama
40 Aku Cemburu
41 Peternakan
42 Lucas Ngambek
43 Hanya Kau Yang Kucintai
44 Penyerangan
45 Perkelahian Sengit
46 Istri Terbaik
47 Lima Istri
48 Jamuan Makan Malam
49 Lebih Indah Dari Bintang
50 Kembalinya Ingatan Vivian
51 Merasa Kosong.
52 Kesadaran Hati Vivian
53 Aku Sangat Merindukanmu
54 Doain Author Ya
55 Penyusup Dan Mata-Mata
56 Penyamaran Vivian
57 Bercocok Tanam
58 Pertemuan Vivian Dan Kakek Xi
59 Bagian Terindah
60 Kematian Adela
61 Pemakaman
62 Semakin Aneh
63 Tribal Tatto
64 Kedatangan Maya
65 Di Pihak Vivian
66 Teman Tak Punya Hati
67 Hamil
68 Kemunculan Arwah Kevin.
69 Ngidam Pertama
70 Kecelakaan & Koma
71 Hanya Mimpi
72 Bukan Tawanan
73 Bertemu Teman Lama
74 Siska Choi
75 Pergi Berbelanja
76 Sangat Menyebalkan
77 Merajuk
78 Bunga Untuk Vivian
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Cantik Tapi Berbahaya
2
Dasar Bocah
3
Sampai Kambing Beranak Sapi
4
Adu Mulut
5
Perbuatan Adela
6
Insiden Yang Menimpa Lucas
7
Hantu Nyasar
8
Ketegasan Marisa
9
Rahasia Marisa
10
Suketi nongol juga di sini.
11
Persahabatan Si Kembar Dan Suketi
12
Undangan Pesta
13
Kemunculan Pria Bermarga Xi
14
Jadilah Kekasihku
15
Flashback Kematian Kevin
16
Aku Menyukaimu, Marisa!!
17
Pesan Misterius
18
Aku Akan Selalu Bersamamu
19
Silvia Dipermalukan
20
Pertengkaran Marisa dan Diana
21
Tidak Bisa Berjalan
22
Kau Tidak Akan Kehilanganku
23
Marisa Sakit
24
Nyaris Bangkrut
25
Dasar Berandalan
26
Pernikahan Dadakan
27
Pengantin Baru
28
Perkelahian Sengit Marisa
29
Rubah Licik
30
Kedatangan Sang Mantan
31
Rencana Licik Marisa
32
Selalu Mempercayaimu
33
Kakek Xi Sakit Lagi
34
Pembalasan Marisa
35
Kedatangan Lucas
36
Jalan-Jalan
37
Aku Tidak Takut
38
Kakek Xi Sadar
39
Selalu Bersama
40
Aku Cemburu
41
Peternakan
42
Lucas Ngambek
43
Hanya Kau Yang Kucintai
44
Penyerangan
45
Perkelahian Sengit
46
Istri Terbaik
47
Lima Istri
48
Jamuan Makan Malam
49
Lebih Indah Dari Bintang
50
Kembalinya Ingatan Vivian
51
Merasa Kosong.
52
Kesadaran Hati Vivian
53
Aku Sangat Merindukanmu
54
Doain Author Ya
55
Penyusup Dan Mata-Mata
56
Penyamaran Vivian
57
Bercocok Tanam
58
Pertemuan Vivian Dan Kakek Xi
59
Bagian Terindah
60
Kematian Adela
61
Pemakaman
62
Semakin Aneh
63
Tribal Tatto
64
Kedatangan Maya
65
Di Pihak Vivian
66
Teman Tak Punya Hati
67
Hamil
68
Kemunculan Arwah Kevin.
69
Ngidam Pertama
70
Kecelakaan & Koma
71
Hanya Mimpi
72
Bukan Tawanan
73
Bertemu Teman Lama
74
Siska Choi
75
Pergi Berbelanja
76
Sangat Menyebalkan
77
Merajuk
78
Bunga Untuk Vivian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!