Cinta Online
Namaku Cantika sejak kecil aku tidak pernah mengenal kedua orang tua ku.
Aku tinggal bersama paman dan bibi yang awalnya aku kira mereka adalah kedua orang tua ku.
Bersama mereka aku merasakan kebahagiaan layaknya anak-anak seusiaku, justru banyak yang bilang aku ini anak manja, karena semua yang aku inginkan pasti akan kudapatkan.
Setiap hari ulang tahunku, paman dan bibi tidak pernah melupakannya, mereka selalu membuatkan pesta untukku, bersama teman-teman kecilku.
Aku sangat bahagia sekali, hari-hariku penuh dengan canda tawa dan bahagia.
Terlebih lagi bibi yang saat itu sedang mengandung, aku kira bibi mengandung adikku, aku senang sekali.
Hingga suatu saat ketika bibi akan melahirkan adik, semua kebahagiaan itu terenggut paksa.
Bibi meninggal, banyak sekali orang-orang yang kutemui memberiku nasehat untuk kuat, tidak nakal, rajin belajar dan masih banyak lagi.
Adapula yang memandang kasihan padaku, mereka berbisik lirih "Kasihan ya anak-anaknya masih kecil-kecil" .
Saat itu aku masih tidak terlalu paham apa yang mereka perbincangkan.
Aku cuman menangkap mama atau bibi telah meninggal, tetapi aku sendiri belum mengerti apa arti kata meninggal sesungguhnya, yang kutahu hanyalah mama ku sedang tertidur pulas dan tidak bangun-bangun.
Hingga akhirnya aku mengerti bahwa aku telah kehilangan mama untuk selamanya, mama tidak akan kembali lagi bermain bersamaku ,tidak lagi menggendongku, tidak lagi membelaku, tidak lagi panik saat melihat aku sakit, semua tidak sama lagi seperti dulu.
Semua kebahagiaanku sudah terenggut sejak aku masih duduk di bangku Taman Kanak Kanak.
Sejak saat itu hidupku berubah
Ayah pun pergi entah kemana,
Seringkali aku merasa sedih melihat teman-teman bisa bermanja-manja dengan kedua orang tuanya, sedangkan aku semua aku sendiri yang merasakan.
Suatu hari ada kejadian yang sangatlah menyesak kan, salah satu teman menyebutku anak pungut.
"Jangan mau berteman dengan Cantika dia anak pungut, dipungut dari tempat sampah, ihh bau...bauu" sambil menutup hidungnya mereka terus mengolok olok.
Saat itu aku hanya bisa terdiam. aku masih percaya bahwa aku mempunyai orang tua, dan apa yang diucapkan teman-teman tadi hanya sekedar olok olok anak-anak yang sirik padaku.
Tetapi aku keliru dengan bertambahnya usiaku, aku mengetahui sebuah kenyataan pahit bahwa aku bukan anak kandung papa dan mama.
Hati aku hancur sehancur hancurnya.
"Pantas papa tidak pernah lagi menemuiku sejak mama meninggal, papa tidak pernah mengajakku untuk ikut bersamanya, ia membiarkanku begitu saja bersama nenek" jerit hati Cantika.
Perasaan terbuang , tersingkir kan, tak ada yang mencintai dan peduli padaku terus menerus melintas di kepala.
**********~~~~~*********
Cantika tumbuh menjadi gadis cantik yang penuh semangat, enerjik dan mempunyai sahabat yang banyak.
Dalam bergaul Cantika tidak pernah pilih-pilih teman
Cantika dikenal sebagai anak yang mudah bergaul.
Hanya satu kelemahan Cantika, karena tumbuh dari lingkungan kurangnya figur dan kasih sayang seorang ayah, Cantika tumbuh menjadi gadis yang sangat merindukan kasih sayang seorang laki-laki perasaan ingin dijaga, diperhatikan, dilindungi sangatlah ia rindukan, tetapi walau begitu Cantika juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan laki-laki.
Walaupun dikenal sebagai gadis yang mudah bergaul, smart dan punya banyak teman, tetapi Cantika belum pernah mempunyai pacar.
Ingin sekali ia seperti teman-temannya merasakan mempunyai pacar, sepertinya hidup jadi lebih berwarna.
Tetapi sampai saat ini Cantika hanya bisa memendam rasa.
.................********......................
Gavin kakak kelas Cantika, idola Cewek cewek di sekolahnya, pengurus OSIS berwajah tampan, jago basket dan selalu juara kelas.
Juga jadi idola Cantika, seringkali Cantika diam-diam mencuri pandang memperhatikan Gavin , dan Cantika pun selalu mengikuti perkembangan info apa saja tentang Gavin.
Tetapi Cantika sadar siapa Gavin dan siapa dirinya.
Gavin idola gadis seisi sekolah ini sedangkan dia hanya gadis biasa di sekolah ini gadis kutu buku dimata geng pemes.
"Tika tuh lihat, Gavin lihat kamu, dari tadi dia perhatiin kamu lho " bisik Vera.
Cantika melihat sekilas ke arah Gavin kemudian pura-pura fokus ke arah lain
"Tuh ada geng Girly, jangan geer dia pasti lagi curi pandang Viona bukan kita" sahut Cantika.
"Heii dia jalan ke sini, Cantika Gavin menuju kesini" senggol Vera.
"Ah sudahlah Ver jangan mimpi" sahut Cantika.
"Beneran Tika,lihat deh" Vera memaksa Tika untuk untuk menoleh ke arah yang dituju.
"Haiii, nama kamu Cantika ya" tiba-tiba terdengar suara bass sambil menyodorkan tangannya ingin berkenalan.
Bagaikan disambar petir di tempat, Cantika hanya bisa terdiam.
Kemudian Vera membatu sahabatnya itu untuk menyodorkan tangannya membalas sapa Gavin.
Gavin tersenyum tipis .
"Aku Gavin anak IPA 3 " sahut Gavin.
"Kalau kamu tidak keberatan, ntar pulang bareng aku ya, kita searah kok" lanjut Gavin.
Cantika masih terdiam .
"Iya ntar Tika tunggu di gerbang sekolah" jawab Vera sekenanya
"Gila Cantika disamperin cowok sekelas Gavin dan ditawari pulang bareng diam saja" gerutu Vera dalam hati.
"'Oke see you " sahut Gavin sekali lagi dengan senyum manisnya.
Vera pun tersenyum ke arah Gavin sambil mengangguk.
Gavin hanya melirik sekilas ke arah Vera dan mengangguk samar lalu pergi.
"Gila lu Cantika, sadar woiii" Vera mengguncang guncang bahu Cantika.
"Iiiya" jawab Cantika singkat.
"Tikaaa lu sadar gak sih Gavin baru saja nyamperin elo dan dia ngajak kamu pulang bareng woiii kamu sadar kan kamu denger kan yang Gavin omongkan tadi" seru Vera.
"Apaa!" tanya Cantika.
"Gavin ajak lu pulang bareng, setelah pulang sekolah nanti lu ditunggu di depan pintu gerbang" jelas Vera.
"Tikaaa, sadar atuhh" kembali Vera mencoba menyadarkan Cantika.
Begitulah Cantika walaupun ia gadis yang ramah mudah bergaul punya banyak teman, smart dan selalu menjadi kebanggaan sekolah dengan sejumlah prestasinya, tetapi bila berhadapan dengan cowok terlebih lagi dengan cowok yang disukainya Cantika akan berubah menjadi patung dan hanya bisa mengeluarkan sedikit kata.
Berbeda bila ia berteman dengan teman-teman cewek dan sahabat-sahabatnya Cantika adalah gadis yang jago melempar candaan dan selalu sukses membuat suasana percakapan hidup dan heboh.
Yahhh Cantika sudah dikenal di kalangan sahabat-sahabatnya sebagai Frozen Girl bila berhadapan dengan cowok yang disukainya
"Tika.., sudah sadar kan? jangan lupa nanti ditunggu Gavin di gerbang setelah pulang sekolah nanti " jelas Vera.
"Aduh Vera bagaimana nih" sahut Cantika
"Akhirnya...kamu sudah sadar wahai Frozen Girl ?" seru Vera
"Aku gak bisa Ver" sahut lirih Cantika.
"Hello come on girl, hampir seluruh gadis di sekolah ini mengidolakan Gavin, bahkan tuh geng Girly ketuanya mati-matian ngejar-ngejar Gavin dan kamu? tak perlu repot mengejar, Gavinnya datang sendiri ngajak pulang kamu dan What?? kamu tolak?" Vera tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya.
"Bukan begitu Ver" jelas Cantika
"Aku takut" sahut lirih Cantika.
"Takut kenapa?" tanya Vera.
"Kamu tahu kan aku punya masalah dalam menghadapi cowok yang aku suka, kalau ga ada perasaan sih aku tak bermasalah tapi ini Gavin, sejak awal aku masuk sekolah ini dan melihat dia pertama kali aku sudah jatuh cinta padanya" jelas Cantika .
"Hmm oke aku tahu masalah kamu itu" sahut Vera sambil berpikir.
"Begini sayang ketika kamu berhadapan dengan cowok yang kamu suka dan tiba-tiba kamu merasa akan menjadi Frozen Girl , cepat-cepat tarik nafas dalam-dalam, dan fokus ubah perasaan kamu alihkan pikiranmu dan camkan di pikiranmu bahwa yang ada di hadapanmu itu seolah olah sih Riki, Agus atau Sandy pasti kamu bisa lancar berbicara lagi " saran Vera.
"Bisakah?" tanya Cantika.
"Dicoba dulu beb oke" Vera menegang bahu Cantika meyakinkan.
Cantika tersenyum tipis
"Terima kasih ya Ver kamu adalah sahabat terbaikku yang selalu mengerti diriku, " jawab lirih Cantika.
Vera membalas dengan senyuman juga dan memeluk Cantika.
"Percayalah Tika kamu pasti bisa, sukses ya meraih cinta kamu,"
"Oh ya ntar sore aku dan William mau ke toko buku nih, kamu mau ikut?"
"Apa?! ikut bersama kamu dan William, obat nyamuk donk diriku? no thanks" sahut Cantika diiringi tertawa kecil bersama.
Tiba tiba ada yang menyentuh pundak Cantika.
"Heii anak baru, ngapain tadi Gavin mendekatimu, Gavin milik aku awas kalau sampai aku tahu kamu mencoba merebut Gavin dariku" sambil menyenggol bahu Cantika Viona berlalu begitu saja diikuti anggota geng Girly lainnya
"Ihh lagaknya" geram Vera melihat tingkah laku Viona.
"Sudah Tik jangan takut bukan kamu yang menggoda Gavin dianya datang sendiri kok, yuk masuk kelas sebentar lagi bel masuk nih" ajak Vera.
Cantika pun mengangguk dan mengikuti Vera masuk ke kelas .
Tepat ketika mereka memasuki ruang kelas bel berbunyi tanda istirahat telah usai.
...............~~~~.............
Hai hai haii salam kenal ya dari Cantika .
Semoga kalian menyukai kisah Cantika .
Ini karya kedua aku setelah Find the Perfect Love 💕.
Minta jempol manisnya untuk like komen dan bila berkenan hadiah-hadiah lainnya juga boleh .
Terima kasih, semua dukungan kalian sangat sangat berati untuk Cantika meneruskan kisahnya
Happy Reading
Love you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Pelangi Senja
Mampir di cerita ku ya, judulnya
DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.
Terimakasih
2024-07-26
0
El 1
hai kak salam kenal dari El Geisya Tin, novel DIA BUKAN YANG TERBAIK
2022-08-01
1
Senja Kelabu
Cahyaning mampir, sudah masukkan ke rak buku aku....🥰🥰
2022-08-01
2