Kesuksesan Anak Ke 2
_Jangan mendahulukan su'udzon tapi dahulukan husnudzon.
" Assalamu'alaikum."
Ucap Renata saat masuk ke dalam rumahnya,rumahnya itu terlihat sangat sepi,namun di saat dia melangkahkan kakinya tiba tiba saja muncul kakaknya yang berada di dekat pintu dapur.
" Bagus ya,masuk rumah gak ucap salam."
Renata hanya terus berjalan tanpa menghiraukan kakaknya itu,tidak lama dari situ kakaknya sedikit berlari dan berhenti di hadapan Renata.
" Kamu denger gak si apa yang aku,katakan."
Renata hanya menatap kakaknya yang berada di hadapannya saat itu,tidak lama dari situ datanglah ibu mereka.
" Ada apa ini,ribut ribut?."
" Ini bu,anak ini ni datang datang langsung aja masuk ke rumah tanpa ucap salam."
Ibunya pun mendekati kedua putrinya itu.
" Apa benar,Renata?."
" Enggak bu,Renata tadi udah ucap salam.Cuman kakak aja mungkin yang gak denger."
" Mana ada,udah deh ngaku aja jangan bohong."
" Udah udah,perihal gitu aja malah di perpanjang.Udah,terserah dia aja mau ucap salam mau enggak juga yang penting kita udah ingetin dia."
Ucap ibu yang mampu menghentikan ocehan Indri.
" Udah pake baju levis,masuk ke rumah gak ucap salam,makin aja kelihatan berandalan."
Assalamu'alaikum.
Kenalin nama aku Renata Quratul A'yuni,umur aku baru 18 tahun,aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara,orang tua ku adalah sepasang ustadz dan ustadzah.
Aku anak yang paling berbeda diantara yang lainnya,penampilanku yang selalu menampilkan ala ala berandalan,membuat kakak ku semakin benci kepadaku.
Aku berpenampilan seperti ini karena salah kakak ku,dari kecil aku selalu di bedakan dengan dirinya,orang tua ku sangat pilih kasih terhadapnya,karena terlanjur sakit hati aku pun menjadi seperti ini.Tapi ade aku sangat perhatian kepadaku berbeda dengan kakak yang selalu sinis kepadaku,dan dari masih kecil aku tidak pernah mengungkapkan rasa sakit hati yang sering aku rasakan,karena aku berpikir,bahwa mungkin memendam adalah cara satu satunya yang terbaik.
Tapi mungkin juga,di suatu hari aku akan mengungkapkan rasa lelah ini kepada mereka ataupun salah satunya.Sekarang yang harus aku lakukan adalah diam disaat ada orang yang marah marah,karena sesungguhnya marah itu berasal dari setan,dan setan terbuat dari api sedangkan api harus di padamkan dengan air.
Aku juga ingin menunjukkan kepada mereka bahwa aku kuat,aku bisa menjalankan semua ini.Aku ingin bisa membuat mereka terkagum kepadaku,dan juga tahu apa arti dari kesabaran.
Aku terlalu sering merasakan sakit hati,untung saja aku tidak sampai mengidap penyakit jantung.
Di saat setelah selesai shalat,aku selalu berdo'a kepada allah,semoga saja ayah dan ibuku serta kakak ku bisa menyayangiku seperti keluarga biasanya.Kadang aku juga suka mikir,kenapa aku begitu di benci oleh kakak ku dan bahkan orang tua ku lebih lebih menyayangi kakak dan adik ku,mungkin sudah fitrah anak ke dua untuk merasakan semua ini.
Oh iya,kalian jangan pernah menyesali kelahiran kalian.Mau sesusah apapun hidup kalian,mau seberat apapun ujian kalian,tetaplah bersyukur dengan kehidupan yang sedang kalian jalani,orang yang di luar sana mungkin ujian hidupnya itu lebih banyak dari kamu atau lebih susah dari kamu,tapi mereka tetap bersyukur dengan kehidupannya,masa kita nggak bisa.
Semangat!!!.
Wassalamu'alaikum.
Tok tok tok.
Disaat Renata sedang duduk di tepi ranjang,tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu.Dia pun langsung beranjak dan membuka pintu kamarnya.
" Kakak!."
Begitu pintu terbuka,seseorang yang ada di balik pintu langsung memeluk Renata dengan sangat erat.Dia adalah adiknya Renata yang bernama Salsa.
" Kakak,kemana aja.Kenapa baru pulang?."
Lalu Renata membawa adiknya itu masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan pintunya terbuka.
" De,kamu kangen kakak ya!."
" Iya kakak,Salsa rindu banget sama kakak."
Ucap Salsa yang masih memeluk tubuh Renata.
Renata hanya mengelus kepala Salsa yang berbalut hijab.
" Udah lepasin dong,kakak pengap jika terus kayak gini."
" Oh,iya kak maaf.Kak,kakak belum jawab pertanyaan aku lho kak."
Sambil tersenyum Renata menjawab pertanyaan Salsa.
" Kakak,gak kemana mana kok.Kakak ada,cuman adanya di luar sana."
" Kenapa,kakak sering jarang pulang ke rumah?."
" Kata siapa,jarang?."
" Kata akulah,barusan."
" Mungkin,kakak terlalu asik di luar de,Sehingga kakak lupa akan tempatnya pulang,hehe."
'Aku ngerti kok kak,kenapa kakak gak betah di rumah.Pasti karena kakak Indri yang selalu marah marah dan nyakitin kakak,padahal kakak itu baik banget,melebihi kakak Indri.Tapi kakak sangat kuat,kakak paling sabar untuk segala sesuatu yang kakak terima dari mereka,aku salut sama kakak,aku juga ingin kuat seperti kakak.'
Salsa membatin sambil memperhatikan kakaknya yang berada di dekatnya,lalu setelah itu dia kembali memeluk tubuh Renata dengan mata berkaca kaca.
" Ihh,udah deh jangan peluk peluk!."
Renata sedikit meninggikan nada perkataannya,dan itu membuat Salsa terkejut dan melepaskan pelukannya.Lalu Salsa menatap kakaknya dengan mata berkaca kaca itu.
" Kamu nangis?,kenapa nangis?.Enggak,kakak cuman bercanda sayang udah jangan nangis,bercanda bercanda."
Renata pun memeluk tubuh Salsa dengan tertawa kecilnya.
' Dalam situasi seperti ini,kakak masih bisa tertawa.Ternyata benar kakak itu kuat,kakak hebat.Aku sangat menyayangimu kak. '
Salsa pun mempererat pelukannya kepada kakaknya.
" Oh,iya de.Kakak punya makanan buat kamu,kamu mau kan?."
" Wah,boleh kak."
Renata beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil kantong kresek berisi makanan itu,dia memberikan kantong kresek itu kepada Salsa,namun disaat Salsa akan mengambilnya,ternyata Indri mendahuluinya.
" Jangan Salsa,ini makanan hasil dari uang haram."
" Maksud kakak apa?."
" Asal kamu tahu,lihat penampilan Renata,dia sudah seperti berandalan yang ada di jalanan dan mungkin pekerjaan dia juga haram."
" Astaghfirullah kak,kakak jangan dulu su'udzon sama aku kak."
Renata yang tidak menerima perkataan kakaknya pun membuka mulut.
" Su'udzon apa,emang iya kan.Kerjaan kamu pastinya jualan minuman ker*s kan,kalo nggak kamu kerja apa coba."
" Udah deh kak,kakak jangan su'udzon sama aku.Sekarang buat apa,kakak ceramah,berdakwah di hadapan semua orang di hadapan semua masyarakat,buat apa.Jika kebenarannya juga kakak bertolak belakang dengan apa yang kakak katakan di hadapan orang orang.Ternyata benar ya,orang yang baik belum tentu baik,di sela kebaikan mereka juga pasti ada jahatnya,dan satu hal yang harus kakak ingat.Jangan memandang seseorang dari penampilannya kak."
Setelah mengatakan itu,Renata pun pergi dari hadapan kakaknya dan meninggalkan kakak serta adiknya di dalam kamar.
.
.
.
.
.
***Bersambung.
yuk bantu like dan votenya,semoga kalian suka***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments