05.Terluka.

_Aku tidak ingin membenci semua orang,tapi yang aku inginkan adalah kasih sayang dari setiap orang.

" Lebih baik aku simpan uang ini,tapi dimana ya?,mungkin di bawah kasur lebih aman kali ya."

Renata turun dari atas kasurnya lalu dia mengangkat kasurnya dan meletakkan uangnya di bawah kasur itu.

" Sudah deh,oh iya aku lupa,bahwa hari ini aku harus pergi.Kalau begitu aku akan meminjam motor ayah,eeeeh,,tapi aku kan belum mandi,yaudah aku mandi dulu aja deh."

Renata mengambil baju yang ada di dalam lemarinya,tidak butuh waktu lama untuk memilih baju Renata langsung mengambil bajunya dan pergi ke kamar mandi.

" Kemana anak itu,tumben pintu kamarnya tertutup rapat,sedang apa dia di dalam."

Saat itu Indri sedang berjalan menuju ke tempat ayah dan ibunya,namun dia penasaran dengan tertutupnya pintu kamar Renata.Karena biasanya pintu kamar Renata itu terbuka lebar namun kali ini begitu tertutup rapat.

Indri menempelkan kupingnya ke pintu kamar Renata,namun tanpa aba aba Renata membuka pintunya di waktu yang tepat dan itu membuat kakaknya tidak bisa berbicara.

" Apa,yang kamu lakukan?."

" E,,Re-Renata.Emm itu tadi anu-."

" Apa?."

" Ti-tidak ada,aku harus pergi menemui ibu."

' Aneh.'

Renata kembali menutup pintu kamarnya dan berniat pergi untuk menemui ayahnya dan meminta izin untuk meminjam motornya.

" Ayah,apa aku boleh meminjam motor?."

Renata menemui ayahnya yang berada di ruang tengah.

" Mau kemana,kamu?."

" Aku mau pergi keluar,tapi nanti juga balik lagi kesini."

" Yaudah sana,hati hati."

" Kalau begitu aku pamit yah,assalamu'alaikum."

" Wa'alaikumsalam."

Akhirnya Renata bisa pergi dengan menggunakan motor milik ayahnya,selama ini setiap bepergian Renata tidak pernah menggunakan motor,karena dia takut ayahnya tidak mengizinkannya.

Renata belajar menyetir motor di saat kelas 9 SMP,dia di ajarkan oleh kakeknya.Renata sangat dekat dengan kakeknya itu,namun sekarang dia tidak mengetahui keberadaan kakeknya,karena semenjak neneknya meninggal kakeknya juga menghilang entah kemana.

Renata juga berhasil menjuarai balapan liar sebanyak 3 kali,dan hadiahnya dia tabung untuk kebutuhannya.Dia sesosok Remaja yang kuat,mental dia sudah di latih dari sejak kecil,jadi dia sulit untuk terluka.

Tapi terkadang hati Renata itu rapuh,disaat keluarga mematahkannya dia selalu menangis,dan juga Renata selalu berusaha kuat di hadapan mereka dengan menyembunyikan lukanya di balik senyuman.

" Aku jadi rindu lagi balapan,tapi sekarang sudah jarang ada balapan balapan liar kayak tahun lalu.Gak papa,sekarang aku masih bisa merasakannya."

Renata menarik gas motornya dan motornya pun melaju dengan sangat cepat,dia hanya tersenyum disaat menikmati perjalanannya itu.

' Pantas saja orang yang lagi prustasi suka kebut kebutan,karena ini tu nantangin banget.'

Renata merendahkan kecepatannya disaat mobil mobil mulai berhenti,dia melewati mobil mobil yang berhenti dan berhenti di tempat paling depan,dia sedang menunggu lampu hijau menyala.Saat itu orang yang sedang menaiki motor di sebelahnya diam diam memperhatikan dia,Renata yang merasa di perhatikanpun berusaha mengondisikan perasaannya.

' Duuh,,,kenapa orang itu terus merhatiin aku ya,perasaan aku jadi gak enak.'

Renata melihat keatas,yang mana di atas itu terletak lampu merah,kuning dan hijau,dia kembali menarik gasnya disaat lampu hijau mulai menyala.

Renata takut orang yang tadi akan berbuat macam macam kepada,jadi lebih baik dia menghindari orang itu.

Renata membelokkan motornya ke kanan lalu ke kiri dan akhirnya dia membawa motor ke jalan yang lurus,karena itu memang jalan yang akan membawa dia ke tujuan.

Disaat dia membelokkan motornya ke arah kiri,tiba tiba saja dari arah berlawanan ada mobil yang sedang menikung mobil lainnya,dan mobil tersebut mengenai motor Renata,Renata pun kehilangan keseimbangan lalu dia terjatuh dan terjatuhnya itu lumayan jauh dari motornya.Renata menahan dengan tangan sebelah kirinya.

Karena terkejut, pemilik mobil yang menabraknya tadi langsung berhenti dan melihat kondisi korban.

" Awwhhh,sakit sekali everibody."

Renata melihat tangan kirinya yang terluka parah,lukanya itu hampir sampai ke siku lengannya,lalu disitu beberapa orang menghampiri Renata terutama orang yang bersalah kepadanya.

" De,kamu gak papa?.Sepertinya tangan kamu terluka ya,biar aku bawa kamu ke rumah sakit ya."

Kemudian orang tersebut membawa Renata menaiki mobilnya.

" Tapi,motor saya bagaimana?."

" Biar saya suruh supir saya,untuk membawanya."

Darah yang keluar dari lukanya itu,mulai bercucuran mengenai celana jeans Renata.Sepanjang perjalannya Renata menutup lukanya itu dengan rompi yang ia kenakan.

***

" Assalamu'alaikum."

Ucap Salsa yang baru saja masuk ke dalam rumah.

" Wa'alaikumsalam,kamu udah pulang lagi nak.Gimana sekolah kamu lancar,kan."

" Alhamdulillah lancar bu,oh,,iya bu kak Renata ada kan?."

Salsa bertanya kepada ibunya.

" Gak ada,tadi dia pergi bawa motor ayah."

' Kak Renata kemana ya,kenapa perasaan aku gak enak.'

" Bu,perasaan ibu enak gak?.Kalau enak kenapa perasaanku gak enak ya bu."

" Enggak ah,,ibu biasa aja.Mungkin kamu kurang istirahat,lebih baik sekarang kamu shalat,mandi makan dan tidur ya."

" Iya,bu."

Salsa pergi menuju kamarnya,dia mengganti pakaiannya dengan pakaian sehari harinya,Salsa pun mengambil wudhu dan menunaikan ibadah shalat dzuhur.

***

" Maafin tante ya,udah bikin kamu terluka kayak gini."

" Gak papa tante,lagian salah aku juga kebut kebutan."

Saat ini Renata sedang berjalan di koridor rumah sakit bersama orang yang telah menabraknya.

" Tante sudah membayar uang administrasinya,sekarang kamu pulang aja ya ke rumah kamu.Hati hati pulangnya jangan kebut kebutan lagi."

" Iya tante,makasi ya udah bayarin biaya nya.Maaf aku udah nyusahin tante."

" Gak papa gak papa,ini adalah tanggung jawab tante udah tenang aja,dan ini ada sedikit uang buat kamu."

Orang tersebut memberikan beberapa lembar uang kepada Renata,namun karena tidak enak Renata pun menolak pemberian dari orang tersebut.

" Gak usah tante,nanti kan tante juga membutuhkannya."

" Udah gak papa,ambil aja ya.Rezeki itu gak boleh di tolak,ini sebagai perminta maafan tante sama kamu."

Mau tidak mau Renata pun menerima uang tersebut dan mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tersebut.

" Terimakasih tante,semoga uang yang tante berikan ini cepat terganti dengan jumlah yang lebih banyak dari uang yang tante berikan untukku."

" Aamiin,allahumma aamiin.Kalau begitu tante pergi dulu ya,semoga kita dapat bertemu kembali."

" Oh,,iya tante,iya semoga saja di suatu hari nanti kita bisa di pertemukan kembali."

" Iya kamu juga hati hati awas,bawa motornya ya."

Orang tersebut kembali memasuki mobil miliknya,sedangkan Renata melambaikan tangannya saat mobil itu mengelaksoninya.

.

.

.

.

.

***Bersambung.

Yooo! dukung aku terus ya***;)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***