_Setiap orang memiliki keberuntungannya masing masing,jika kamu tidak memilikinya maka itu dinamakan belum bukan tidak.
" Muy muy,aku pulang dulu ya.Kamu jangan nakal disini,jaga diri baik baik dan juga cari makanan yang sehat oke,daaah assalamu'alaikum."
" Meowww."
Pagi ini Renata akan kembali pulang ke rumahnya,meski ia tidak rela meninggalkan muy muy sedirian diasana tapi dia yakin kalau Muy muy bisa menjaga dirinya dengan baik seperti biasanya.
Di jalan yang menuju pulang,disana begitu sangat ramai di karenakan hari ini adalah hari senin,yang mana para pekerja mulai masuk dengan pekerjaannya lagi.
Meskipun jalan ramai,Renata tetap menikmati perjalanannnya itu,ya meskipun juga dia berjalan tanpa seseorang yang menemani.Renata belum menemukan orang yang tepat untuk di jadikannya teman,dia lebih nyaman berteman dengan dirinya sendiri.
Renata sangat sopan kesetiap orang yang berada di trotoar yang sedang dia lewati,dia selalu tersenyum kesiapapun orangnya,mau dia kenal atau tidak kenal dia tetap tersenyum,seakan akan hidupnya itu tidak di penuhi oleh masalah.
" Assalamu'alaikum,bu."
Sebelum sampai di rumah,Renata selalu mampir ke warungnya ibu Maryam.Ia selalu sarapan di warungnya itu,dan bahkan Bu Maryam sudah sangat akrab dengan Renata.
" Wa'alaikumsalam,ehh Rena.Kamu udah datang aja,mau makan apa nak?."
" Seperti biasa aja,bu."
" Oke,bentar ya.Ibu bikinin dulu."
Bu Maryam,beliau adalah pemilik warung nasi yang berada tepat di persimpangan jalan.Orangnya ramah,beliau selalu baik kepada setiap pelanggannya,sehingga setiap harinya warung Bu Maryam selalu ramai oleh pembeli di tambah rasa masakannya yang begitu enak,bisa membuat lidah setiap orang bergoyang.
" Ini,pesanan kamu."
" Wah,,,makasi bu."
Seperti biasa,sebelum makan Renata selalu mengucapkan basmallah.
Dia begitu menikmati masakan Bu Maryam.
" Bu,masakan ibu makin enak aja."
" Ahh,biasanya juga gitu kan.Oh iya Ren,kamu habis dari mana,kamu semalam gak tidur di rumah ya?."
Pertanyaan dari Bu Maryam membuat Renata berhenti memakan makanannya.
" Kenapa ibu tanya itu."
" Ya,kan soalnya kalau kamu diem di rumah gak akan kesini kan."
" Iya bu,tadi malem Renata tidur di rumah temen.Ibu juga tahu kan,,hehe."
Ibu Maryam hanya menggelengkan kepala,saat mendengar jawaban dari Renata.
" Iya,karena ibu tahu kamu itu gak betahan di rumah."
" Tepat sekali,ibu."
Setelah selesai makan,Renata mencuci piring yang telah dia gunakan dan meletakkannya di lemari piring yang ada di warung itu,meskipun Ibu Maryam telah melarangnya untuk tidak mencuci piring namun Renata tidak mendengarnya dia tetap ingin melakukan apa yang dia mau.
" Bu,ini uangnya.Rena pamit pulang ya,assalamu'alaikum ibu."
" Wa'alaikumsalam."
Langkah demi langkah telah Renata lewati dan saat ini dia sudah berada di depan gerbang rumahnya,Renata berusaha membuka gerbang namun gerbang rumahnya itu masih terkunci,untung saja Renata mempunyai kunci gerbang yang sengaja ia ambil dari gudang.
Disaat sudah terbuka Renata pun masuk melewati gerbang rumahnya.
" Assalamu'alaikum."
Ucap Renata saat memasuki rumah.
" Wa'alaikumsalam."
Jawab kakaknya yang berada di kursi ruangan depan,Renata terus berjalan sambil melihat ke arah kakaknya yang diam saja.
' Tumben diem,biasanya kalo aku masuk mulutnya itu gak berhenti ngeyel.Tapi gak papalah,mungkin hari ini adalah hari keberuntunganku di rumah.'
" Kakak!."
" Ade,belum berangkat sekolah?.Udah siang lho."
Salsa mengecup tangan Renata.
" Aku sengaja nungguin kakak,karena aku sekolahnya mau di anterin sama kakak pake motor."
" Emang udah dapat izin dari ayah?."
" Itu dia,aku mau kakak juga yang izin sama ayah."
Renata mengangkat alisnya dan membuang nafas berat,tapi demi adik yang sangat dia sayangi dia akan melakukan apapun demi adiknya itu.
" Oke,sekarang ayah dimana?.Kakak akan meminta izin kepadanya."
" Ayah ada di dapur,bersama ibu."
Renata berjalan menuju dapur untuk menemui ayah dan juga ibunya.
" Renata,kapan kamu datang?."
Tanya ayahnya saat melihat kedatangan Renata.
" Barusan yah,ayah apa kabar?."
Renata mengecup tangan ayahnya itu.
" Alhamdulillah baik,kamu udah sarapan?."
" Udah yah,oh,, iya yah, aku mau minta izin buat anterin Salsa ke sekolah."
" Yaudah,kalau mau anterin dia anterin dia.Kunci motornya ada disana."
Renata beranjak mengambil kunci yang ada di dekat kompor,sebelum pergi dia mengecup tangan ibu dan ayahnya itu.
" Kalau begitu,Renata pergi dulu bu,yah."
Renata pergi keluar rumah,saat dia melewati kakaknya,kakaknya itu tetap diam dan hanya melihat dirinya sekilas.
" Ayo,kita berangkat."
Renata memainkan kunci motor di jari telunjuknya,sambil berjalan menuju Salsa.
" Kakak di izinin buat anterin aku?."
" Iya,dong.Ayo naik."
Salsa begitu senang,karena hari ini dia bisa di antar oleh kakaknya yang sangat ia sayangi.
'Akhirnya,aku bisa jalan lagi sama kakak.Semoga aja kakak bisa terus bersamaku.'
" Teman teman kamu di kelas,pada baik kan sama kamu?."
" Baik banget kak,tapi terkadang ada juga yang sinis sama aku."
" Oh iya de,kakak mau tanya.Kenapa kakak Indri hari ini diem aja ya?,biasanyakan marahin kakak gitu kalau rumah."
" Aku juga gak tahu kak,dari semalem kakak Indri diem aja.Mungkin dia lagi punya masalah kali kak,tapi aku seneng karena kakak gak di marahin lagi sama kak Indri."
" Tapi baru kali ini lho de,kak Indri kayak gitu.Kamu kan tahu dia gimana."
" Aku gak tahu kak,semalem itu saat kak Indri pulang dari pengajian mukanya udah gitu.Udah itu kak Indri ngobril sama ayah dan juga ibu."
Karena penasaran,Renata pun menanyakan apa yang Indri obrilkan kepada orang tuanya.
" Aku kurang tahu kak,karena saat itu aku habis dari dapur ngambil minum terus balik lagi ke kamar.Sebenarnya aku juga penasaran,cuman aku takut nanti malah di bilang ikut campur."
" Yaudah,lebih bagus kamu diem aja."
Tidak terasa mereka berduapun telah tiba di depan gerbang sekolah,Salsa dan Renata berpisah disana.
" Kak,aku masuk dulu ya.Oh,, iya nanti gak usah jemput aku,aku bisa pulang naik angkot nanti."
" Oke,kalau begitu.Semangat sekolahnya ya,jangan bandel."
" Enggaklah,gak bakalan.Emangnya kakak!."
Salsa sedikit berteriak kepada kakaknya karena dia sudah berjalan menuju kelasnya.
" Sekarang,aku akan kembali pulang lagi.Tidak terasa,Salsa kini sudah memasuki kelas 10 lagi."
Renata memarkirkan motornya dan menarik gas motornya sedalam dalamnya,dia sangat menikmati kencangnya laju motor tersebut,btw ternyata Renata pernah memenangkan juara satu balapan motor liar lho,pantas saja sekarang dia kebut kebutan.
.
.
.
.
.
***Bersambung.
sampai jumpa di episode selanjutnya,janga lupa tinggalin like dan votenya,maksa nii***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments