_Berdiam sendiri sudah menjadi hobi ku disaat hati tersakiti.
" Kak,Rena tunggu!."
Salsa berniat menyusul Renata yang pergi,namun Indri memegang tangannya.
" Sudah,biarkan saja dia pergi,jangan pedulikan dia."
" Euuhhhh."
Salsa menepis tangan Indri yang memegang tangannya.Kemudian dia berlari dan menyusul Renata yang sudah pergi dan sampai di halaman rumah.
" Kakak!!!."
Renata berbalik disaat mendengar teriakan Salsa.
" Kak,kakak jangan pergi lagi.Aku mohon."
Renata menempelkan kedua telapak tangannya di kedua pipi Salsa.
" Salsa,denger ya sayang.Kakak gak akan pergi,nanti kalo kakak kangen kamu kakak pasti balik lagi kok.Jangan sedih ya,lagian kakak cuman pergi sebentar kok,oke jangan sedih.Kalau begitu kakak pergi dulu ya,assalamu'alaikum."
" Kak."
Salsa hanya melihat kakaknya yang pergi dari sana,namun disaat Renata sudah di dekat gerbang rumah,ayahnya pun memanggilnya.
" Renata!,kamu mau kemana?."
Renata kembali berbalik dan melihat ayahnya.
" Ayah."
Renata sangat ingin mendekati ayahnya,tapi dia mengurungkan niatnya karena disana ada kakaknya.Dia takut kakaknya berbicara yang tidak tidak kepada ayahnya sehingga nanti Renata bisa di marahi oleh ayahnya.
' Maafkan aku ayah,bukannya aku tidak ingin memeluk dan menemuimu tapi disana ada kakak,aku takut aku sakit hati lagi,besok aku akan pulang dan semoga saja ayah ada di rumah ya.'
Renata kembali membalikkan tubuhnya dan berlalu pergi.
" Kenapa anak itu?,di panggil malah pergi begitu aja."
" Ya gitulah yah,namanya juga anak berandalan mana mungkin ada kesopanan sama orang tua."
Salsa yang mendengarnya pun tidak rela kakaknya di ejek ejek seperti itu,dia pun mendekati Indri dan berbicara di hadapannya.
" Ini semua gara gara kakak,iya kak Renata pergi itu karena salah kakak."
" Aku katamu,tidak Salsa.Ini sudah menjadi pilihannya,dia terlalu baperan,lihat saja baru di katain kayak tadi aja dia udah pergi."
Ayahnya hanya melihat perkelahian antara Salsa dan Indri.
" Dia baperan karena terlalu sering kakak sakiti,kak Renata selama ini merasakan hidup yang penuh penderitaan,dan semua itu kakaklah penyebabnya."
" Sudah cukup!!,dengar Salsa kamu harus tahu lihat kelakuan Renata,dia telah membuat kalian bertengkar bukan.Coba pikir,setiap dia berperilaku seperti itu pasti kalian bertengkar,jadi semua ini salah Renata.Paham!."
Ayahnya sangat pusing mendengar kata kata yang keluar dari kedua mulut anaknya,dan dia berhasil menghentikannya dengan perkataannya itu.
" Salsa,maafkan kakak.Ayo masuk,udah mau sore."
Indri merangkul bahu adiknya itu dan membawanya kedalam rumah.
***
Malam pun telah tiba,kini Renata sedang menuju tempat yang ia sukai,ketika dia sedang merasa hancur.
Renata pergi ke tebing yang tidak terlalu tinggi,seperti biasa dia selalu merebahkan tububnya di atas rerumputan hijau,dan Renata juga mempunyai seekor kucing yang selalu menemaninya di tebing itu,dia lebih asyik mengobrol dengan seekor kucing tersebut dan Renata menamai kucing itu dengan nama Muy muy.
" Mui,kamu datang lagi rupanya.Sini sayang."
Renata meletakkan kucingnya itu di atas perutnya.
" Kamu makin gendut aja ya,berat banget.Oh iya ni aku bawa makanan buat kamu."
Renata bangkit dari rebahannya itu,dan memberikan makanan yang sudah dia bawa kesana khusu untuk mui mui.
'Aku sayang banget sama kamu mui mui,aku gak mau kehidupan kamu sama seperti aku.Sehat terus ya mui.'
Renata hanya memperhatikan mui mui yang sedang makan,dia sangat senang melihat kucing kesayangannya datang disaat dirinya butuh hiburan dan teman bercerita.
" Mui mui,hari ini aku sedih banget.Karena kakak bilang kalau aku buka usaha haram,hati aku sakit banget mui.Makanya aku datang kesini,karena menurut aku tempat ini bisa membuat aku melupakan segalanya dan juga karena kamu yang selalu ada buat aku.Makasih ya mui mui."
Mui mui yang berada tepat di sampingnya pun mendekati Renata dan duduk di pangkuannya.
" Dasar kucing manja."
Renata kembali merebahkan tubuhnya dan meletakkan Muy muy di atas perutnya.Renata menatap langit yang amat di penuhi bintang pada malam itu.
' Ya allah,kapan engkau akan mengirimkan orang baik untuk ku.Aku butuh seseorang untuk menjadikannya teman bercerita dan juga sahabat,dan aku berdo'a semoga usaha yang aku buka lancar dan aku bisa menjadi orang yang sukses.'
" Muy,kamu bobo ya?."
" Meoww."
" Ehh,ternyata enggak."
" Muy,jangan tinggalin aku ya muy.Teman aku itu cuman kamu muy,lagian gak ada orang yang mau temenan sama kamu kecuali aku hehe."
Muy muy adalah kucing betina berwarna putih yang selalu menemani Renata disaat dia datang kesana,dia juga adalah kucing yang sangat patuh kepada Renata.
Awalnya Renata datang ke tempat itu,saat itu Renata benar benar sedang terpuruk,dia hanya menyembunyikan wajahnya diantara lutut yang dia rangkul sambil menangis.
Dan dari kejauhan,kucing itu hanya memperhatikan Renata yang sedang duduk disana,kucing itu memberanikan diri untuk mendekati Renata.
" Astaghfirullah,ya allah ternyata cuman kucing."
Renata terkejut karena kucing itu menempelkan bulunya ke kaki Renata.
" Kenapa ada kucing disini ya?,apa ada orang disini?."
Sebelum mengambil kucing itu,Renata menghapus air mata yang membasahi pipinya.
" Meng,kamu ngapain disini.Apa kamu tersesat?,biar aku cari orang yabg milikin kamu ya."
Disaat Renata berdiri,kucing itu tidak berhenti mengeluarkan suaranya dia terus saja mengeong ngeong.
" Kamu kenapa?,apa kamu gak mau ya?."
Setelah berkata seperti itu,kucing itupun berhenti mengeong.
" Oohh,jadi kamu gak mau ya.Gitu dong kalau gak mau itu bilang ya."
Renata kembali duduk dan meletakkan kucing itu di pangkuannya.
" Aku mau namain kamu boleh ya?."
" Meoww."
" Aku namain kamu Muy muy aja,ya."
Setelah memberikan mana kepada kucing tersebut,hubungan antara Renata dan kucing itu semakin dekat.Renata terlihat berlari lari disaat kucingnya mengejar ngejar dia,gelak tawa selalu terdengar dari dirinya karena melihat kelakuan sang kucing.
Jika seperti ini,maka rasa sakit yang Renata alami akan terobati,dan juga karena Renata itu gampang sayang kepada semua yang ada di dekatnya jadi yang ada di dekatnya pun mudah nyaman bersamanya.
Inspirasi dia untuk semua orang atau semua yang ada di dekatnya adalah " Aku tidak ingin menjadikan kehidupan mereka seperti kehidupan diriku,yang di penuhi penderitaan,dan aku tidak ingin menyakiti mereka yang sudah dekat denganku."
Itulah inspirasi Renata untuk semua orang,dia hanya ingin menjadikan orang orang seperti apa yang di katakannya.
" Aku akan selalu baik kepada orang yang beberapa kali menyakitiku,karena aku ingin mereka tahu apa arti dari kesabaran."
.
.
.
.
.
***Bersambung.
jangan lupaa ya,like votenya atau like sevote nya haha***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments