Selena'S First Love

Selena'S First Love

BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA

"Aku tlah tahu hati ini harus menghindar. Namun kenyataan ku tak bisa. Maafkan aku terlanjur mencinta ...." Seorang gadis mengikuti lagu yang ia putar di audio mobilnya dengan suara yang lumayan merdu.

"Ah ... nasib jomblowati nyanyi lagu melow. Penghayatannya kurang." Gadis itu bermonolog. "Gini amat nasip lo Na, cantik, manis, banyak yang ngejar, tapi jomblo." Ia meratapi nasipnya.

"Gue gak belok, kan?" tanyanya.

"Ihhh ... jelas gak lah, standart gue aja yang terlalu tinggi." Bicara sendiri adalah salah satu cara untuk membun*h kegabutannya.

Ia menatap spion tengah, kaca mata hitam bertengger di atas kepalanya. "Uh ... gila, kecantikan lo selevel sama bidadari," ucap Nana pada bayangannya dirinya. Kenarsisan yang membuatnya mampu bertahan hidup selain oksigen dan uang.

Dialah Selena Kinara Wirya, gadis 17 tahun yang baru saja pindah rumah. Ia yang tinggal di bersama mamanya harus pindah ke rumah papanya.

Ya, Dia adalah anak korban broken home. Ayahnya telah menikah lagi dan punya seorang anak laki-laki berusia 4 tahun. Sementara ibunya baru 2 tahun menikah dengan duda beranak satu dan harus pindah domisili ke Bali karena pekerjaan suaminya.

Nana, saat ini dia sedang dalam perjalanan berkeliling kota dengan bermodalkan map di smartphonenya. Tidak ada guide ataupun supir pribadi. Daerah yang ia tinggali sejak 2 hari lalu ini ternyata cukup menarik untuk dieksplore. Terlebih 2 hari lagi ia harus kembali masuk sekolah, tentunya di sekolah baru.

Tanpa sengaja mata indahnya melihat seorang anak kecil menangis di pinggir jalan. Nana segera turun dan menemui balita laki-laki itu.

"Papaaaa ..." tangisnya.

"Sayang ... papanya kemana nak?"

Anak itu terus menangis dan menggeleng. Nana melihat sekeliling. Anak laki-laki ini berada di teras ruko yang dijadikan tempat usaha, mulai dari minimarket, barber shop, ruko kosong dan satu unit lagi adalah cafe yang masih tutup.

Nana menggendongnya. Otak cerdasnya berfikir kira-kira tempat apa yang didatangi seorang papa dan anak. Nana melihat rambut bocah ini terlihat rapi dan seperti baru dipotong.

Nana melangkah kearah barber shop 10 meter dari tempatnya berdiri. Nana mendorong pintu kaca itu.

"Permisi, apakah orang tua anak ini ada disini?"

Hampir semua orang menatapnya. Wajah cantik, rambut hitam bergelombang di ujungnya, kaca mata hitam bertengger di kepala, kaos putih sedikit kebesaran dengan jeans dan sepatu kets berwarna putih membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Loh, papanya tadi disini?"

"Papanya masih di toilet, tadi anaknya dititipin ke saya. Tapi saya lupa, gak perhatiin," ucap salah satu pegawai barber shop.

"Loh, kenapa nangis?" Seorang pria berlari dari arah belakang.

Nana menyerahkan balita laki-laki itu kepada pria yang tak lain adalah papanya.

"Tadi dia ada di luar, mas." Nana menunjuk arah luar. "Nangis-nangis nyari papanya."

"Makasih ya, mbak."

"Mungkin pas ada yang keluar dia ikut keluar, mas." Ucap pegawai itu. "Maaf ya mas. Saya lupa kalau dititipin anak." Lelaki itu mengangguk.

"Saya permisi dulu, mas."

"Terima kasih, mbak."

"Sama-sama mas, kebetulan aja pas saya lewat. Daa adek." Nana melambaikan tangan dan dibalas lambaian tangan oleh anak laki-laki itu.

Nana kembali melajukan mobilnya berkeliling. Hampir satu jam ia mengendarai mobilnya, menghafal jalan dan melihat-lihat beberapa tempat yang menurutnya penting seperti salon, pusat perbelanjaan, dan toko buku.

"Eh ... eh ... eh ... kenapa nih?" Ucapnya saat mobil tiba-tiba berhenti. Untung saja ia tidak melaju dengan kecepatan tinggi, dan ia sedang berada di jalan yang lumayan sepi.

Nana turun dari mobil dan bingung harus melakukan apa. Dia sama sekali tak mengerti masalah mesin mobil.

Dia kembali masuk kedalam mobil dan mengambil ponselnya di dalam tas. Menelpon papanya adalah pilihan tepat.

Dering ke dua langsung diangkat. "Hallo, Na."

"Pa, mobil Nana mogok, nih!" Ucapnya sambil menggigit kuku tangannya.

"Kok bisa?"

"Gak tau, pa."

"Kamu tunggu disana, ya. Papa suruh bengkel langganan buat benerin."

"Kamu dimana?"

"Di jalan Xx, pa."

"Ya udah, tunggu sebentar ya. Jangan kemana-mana."

"Iya pa." Nana meletakkan ponselnya di dasboard. Dan dua menit kemudian, papanya mengirim pesan.

Orang bengkel sedang dalam perjalanan. Kamu tunggu disana.

Huuuft... Nana dengan sabar menunggu bantuan datang. Cukup lama hingga gadis itu hampir tertidur. Namun matanya kembali terbuka saat sebuah motor sport yang dinaiki dua orang dengan helm full face itu berhenti di sebelah mobilnya.

"Mati gue! Begal!" Serunya dalam mobil. Nana langsung panik dan menegakkan tubuhnya.

"Gue harus apa?" Nana bingung. "Oke Na, inhale ... exhale ..." Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya.

Ia mencari sesuatu dalam mobilnya untuk melawan dua orang yang ia duga adalah begal.

Hanya ada ponsel dan air mineral yang tinggal setengah. "Iya kali gue pukul pake botol plastik begini?"

Tok... tok... tok...

Seseorang dengan helm full face mengetuk kaca jendela mobilnya.

"Mamp*s gue!"

"Kami dari bengkel D'Servis, mbak. Dengan mbak Selena kan?" Tanya pria itu. Sementara satu pria lain sudah berada di depan mobil dengan kotak besar, seperti miliknya yang ada di rumah.

Oh bukan, itu kotak make up semantara ini pasti isinya segala kunci dan peralatan bengkel. Nana bernafas lega dan segera turun dari mobil. Pria berhelm full face itu membuka helmnya dan...

"Oh may god," gumam Nana tanpa sadar.

Nana terpesona melihat pria tampan dengan rambut yang sedikit panjang dan jatuh menyentuh dahinya sementara bagian samping dan belakang kepalanya terlihat rapi seperti baru dipotong.

Nana langsung menutup mulutnya saat pria tampan bak dewa yunani itu menatapnya. "Kenapa, mbak?"

"Eh, anu ... itu ..."

Kanapa jadi gagap sih.

"Gak apa-apa." Nana cemberut saat pria itu justru tidak lagi manatapnya.

Nana bersandar pada pintu mobil dan dia dapat melihat dengan jelas, pria ganteng itu membuka jaketnya dan meletakkan di atas motor. Ia membuka kap mobilnya dengan satu tangan.

Gilaa! Nih cowok apa dewa! Ganteng pool. Gue rela mobil gue masuk bengkel tiap hari asal bisa lihat dia. Ototnya ... oh may god. Otak gue pliss, Jangan travelling!

Nana terus memperhatikan dua orang yang sedang memeriksa mobilnya. Salah, bukan kedua, tapi hanya salah satunya.

Nana sebelumnya tak pernah merasakan hal seperti ini. Tak ada pria manapun yang berhasil mengetuk pintu hatinya. Tapi sekarang, Ia tertarik pada pria ini, dia terpesona pada pandangan pertama.

Gue harus kejar!

Ya, gue harus kejar. Iya kali gue lepasin satu-satunya cowok yang buat hati gue jedag-jedug dan otak gue langsung teravelling ngajak bulan madu.

"Mbak ... sepertinya mobilnya harus diderek." Nana tak perespon pria itu.

"Mbak ... mbak ..." pria itu memanggil nana berulang kali.

"Eh...!" Nana tersadar dari lamunannya. "Iya... gimana?"

"Mobilnya harus diderek, mbak. Akan kita bawa ke bengkel."

Nana mengerutkan keningnya. "Gak bisa dibenerin disini?"

"Gak bisa mbak, spare partnya kebetulan kami gak bawa," jawab pria yang satunya lagi.

Gue gak tanya lo!

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Salken kak,Fi..
Aq mampir nih....

2023-01-23

1

nata de coco

nata de coco

seruuuu

2022-03-07

1

Mawar

Mawar

👍👍👍

2022-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA
2 BAB 2 DIANTAR PULANG
3 BAB 3 SEKOLAH BARU
4 BAB 4 GAME
5 BAB 5 PENOLAKAN
6 BAB 6 DEMI PULANG BERSAMA
7 BAB 7 BENGKEL
8 BAB 8 FANS BERAT
9 BAB 9 JANGAN LIHAT!
10 BAB 10 TUGAS KELOMPOK
11 BAB 11 MAKAN MALAM
12 BAB 12 KEMARAHAN BARA
13 BAB 13 KEDATANGAN DILLARA
14 BAB 14 TIDAK NYAMAN
15 BAB 15 CERITA BARA
16 BAB 16 PENAGIH HUTANG
17 BAB 17 PENAGIH HUTANG 2
18 BAB 18 RENCANA JAHAT
19 BAB 19 MENCARI BARA
20 BAB 20 BARA
21 BAB 21 TERJEBAK
22 BAB 22 MELAWAN
23 BAB 23 BERHASIL SELAMAT
24 BAB 24 LOVE
25 BAB 25 HARUS LEPAS
26 BAB 26 JUJUR
27 BAB 27 DILLARA
28 BAB 28 DILLARA SAKIT
29 BAB 29 MENOLAK DAMAI
30 BAB 30 JALAN
31 BAB 31 DILLARA BEBAS
32 BAB 32 DOUBLE DATE
33 BAB 33 AKU DAN KAMU
34 BAB 34 MENGAKUI
35 BAB 35 KUMPUL KELUARGA
36 BAB 36 BICARA
37 BAB 37 NASEHAT PUTRA
38 BAB 38 BARA GELISAH
39 Bab 39 Cemburu Lagi
40 Bab 40 Berakhir
41 Bab 41 Bertemu lagi
42 Bab 42 Dimas dan Bara
43 Bab 43 Kulkas Dua Pintu
44 Bab 44 Evan dan Bara
45 Bab 45 Balikan
46 Bab 46 Pulang
47 Bab 47 Cemburu
48 Bab 48 Perjalanan
49 Bab 49 Menghindar
50 Bab 50 Perdebatan
51 Bab 51 Dodit dan Bara
52 Bab 52 Wedding Putra-Sherly
53 Bab 53 Wedding Putra-Sherly (2)
54 Bab 54 Wedding Putra-Sherly (3)
55 Bab 55 Chat
56 Bab 56 Modal Nikah
57 Bab 57 Makan Siang
58 Bab 58 Grand Opening
59 Bab 59 Panas
60 Bab 60 Calon Nyonya
61 Bab 61 Rencana
62 Bab 62 Melamar
63 Bab 63 Persiapan
64 Bab 64 Acara Pertunangan
65 Bab 65 Sahabat Jadi Cinta
66 Bab 66 Dia....
67 Bab 67 Salah Faham
68 Bab 68 Diskusi
69 Bab 69 Wedding Day
70 Bab 70 Wedding Day (2)
71 Bab 71 Wedding Day (3)
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 Usil
74 Bab 74 Hampir Gagal
75 Bab 75 Selamat Datang!
76 Bab 76 Bahagia
77 Bab 77 Kerja
78 Bab 78 Bertemu
79 Bab 79 Memaafkan
80 Bab 80 Tiga Bulan Kemudian
81 Bab 81 Khawatir
82 Bab 82 Hamil?
83 Bab 83 Bara Junior
84 Bab 84 Drama Pagi Hari
85 Bab 85 Dijenguk
86 Bab 86 Dua Minggu Penuh Kejutan
87 Bab 87 Suami Siaga
88 Bab 88 Sagara Dharmawan
89 Bab 89 End
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA
2
BAB 2 DIANTAR PULANG
3
BAB 3 SEKOLAH BARU
4
BAB 4 GAME
5
BAB 5 PENOLAKAN
6
BAB 6 DEMI PULANG BERSAMA
7
BAB 7 BENGKEL
8
BAB 8 FANS BERAT
9
BAB 9 JANGAN LIHAT!
10
BAB 10 TUGAS KELOMPOK
11
BAB 11 MAKAN MALAM
12
BAB 12 KEMARAHAN BARA
13
BAB 13 KEDATANGAN DILLARA
14
BAB 14 TIDAK NYAMAN
15
BAB 15 CERITA BARA
16
BAB 16 PENAGIH HUTANG
17
BAB 17 PENAGIH HUTANG 2
18
BAB 18 RENCANA JAHAT
19
BAB 19 MENCARI BARA
20
BAB 20 BARA
21
BAB 21 TERJEBAK
22
BAB 22 MELAWAN
23
BAB 23 BERHASIL SELAMAT
24
BAB 24 LOVE
25
BAB 25 HARUS LEPAS
26
BAB 26 JUJUR
27
BAB 27 DILLARA
28
BAB 28 DILLARA SAKIT
29
BAB 29 MENOLAK DAMAI
30
BAB 30 JALAN
31
BAB 31 DILLARA BEBAS
32
BAB 32 DOUBLE DATE
33
BAB 33 AKU DAN KAMU
34
BAB 34 MENGAKUI
35
BAB 35 KUMPUL KELUARGA
36
BAB 36 BICARA
37
BAB 37 NASEHAT PUTRA
38
BAB 38 BARA GELISAH
39
Bab 39 Cemburu Lagi
40
Bab 40 Berakhir
41
Bab 41 Bertemu lagi
42
Bab 42 Dimas dan Bara
43
Bab 43 Kulkas Dua Pintu
44
Bab 44 Evan dan Bara
45
Bab 45 Balikan
46
Bab 46 Pulang
47
Bab 47 Cemburu
48
Bab 48 Perjalanan
49
Bab 49 Menghindar
50
Bab 50 Perdebatan
51
Bab 51 Dodit dan Bara
52
Bab 52 Wedding Putra-Sherly
53
Bab 53 Wedding Putra-Sherly (2)
54
Bab 54 Wedding Putra-Sherly (3)
55
Bab 55 Chat
56
Bab 56 Modal Nikah
57
Bab 57 Makan Siang
58
Bab 58 Grand Opening
59
Bab 59 Panas
60
Bab 60 Calon Nyonya
61
Bab 61 Rencana
62
Bab 62 Melamar
63
Bab 63 Persiapan
64
Bab 64 Acara Pertunangan
65
Bab 65 Sahabat Jadi Cinta
66
Bab 66 Dia....
67
Bab 67 Salah Faham
68
Bab 68 Diskusi
69
Bab 69 Wedding Day
70
Bab 70 Wedding Day (2)
71
Bab 71 Wedding Day (3)
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 Usil
74
Bab 74 Hampir Gagal
75
Bab 75 Selamat Datang!
76
Bab 76 Bahagia
77
Bab 77 Kerja
78
Bab 78 Bertemu
79
Bab 79 Memaafkan
80
Bab 80 Tiga Bulan Kemudian
81
Bab 81 Khawatir
82
Bab 82 Hamil?
83
Bab 83 Bara Junior
84
Bab 84 Drama Pagi Hari
85
Bab 85 Dijenguk
86
Bab 86 Dua Minggu Penuh Kejutan
87
Bab 87 Suami Siaga
88
Bab 88 Sagara Dharmawan
89
Bab 89 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!