Gelora Cinta Yang Sama

Gelora Cinta Yang Sama

Masa Lalu Yang Kelam

Lima tahun yang lalu...

Taman bunga yang sangat indah menjadi saksi sepasang kekasih untuk memutuskan jalinan cinta mereka. Biasanya bunga melambangkan cinta yang menggebu, lain halnya dengan yang dilakukan sepasang kekasih ini.

"Kamu yakin akan meninggalkan negara ini?" tanya gadis itu.

Caroline, gadis muda berusia dua puluh dua tahun. Gadis perawakan berisi dan seksi itu baru saja lulus kuliah. Dia bahkan belum mendapatkan pekerjaannya. Selama kuliah, dia selalu bergantung pada kekasihnya.

"Mama memintaku melanjutkan pendidikan di sana. Setelah lulus, aku berjanji akan menemuimu kembali. Kita akan melanjutkan rencana kita yang tertunda," ucap lelaki itu.

Lelaki itu bernama William Austin, lelaki dua puluh delapan tahun dan lumayan matang untuk ukuran Caroline. Lelaki tinggi seratus delapan puluh itu sangat cocok bila disandingkan dengan Caroline yang tingginya mendekati seratus tujuh puluh itu. Lelaki itu biasa dipanggil Will.

"Will, aku tidak yakin bisa menjalani hidup tanpamu. Kamu tau sendiri, 'kan? Selama ini aku bergantung padamu sampai kuliahku selesai. Mamaku tidak sanggup membiayai kehidupanku," balas Caroline.

Caroline terlahir dari keluarga broken home. Dia dirawat sejak kecil oleh sang mama seorang diri. Caroline sendiri anak tunggal dan papanya menikah kembali dengan wanita lain. Dia tidak pernah tau kabar papanya sampai sekarang. Beruntung dia mengenal Will dengan tak sengaja di even kampusnya kala itu.

William tertarik pada Caroline karena hanya gadis itu yang pesonanya mampu membuat lelaki itu terus memandangnya. Caroline sengaja menjauhi siapapun lelaki yang mendekatinya. Dia begitu sadar diri untuk menjadi perempuan yang diharapkan karena dia bukan dari kalangan berada.

William tau kalau gadis itu pekerja keras. Ketika yang lain bersantai, Caroline terus mencari konsumen dalam even yang diadakan di kampusnya.

"Percaya padaku! Aku akan selalu memegang teguh janjiku padamu," ucap Will memegang erat tangan kekasihnya.

"Aku tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh Will. Sebaiknya memang kita akhiri saja. Kelak kalau kita berjodoh pasti akan bertemu lagi," ucap Caroline memberikan jalan tengah pada keputusan kekasihnya.

William tidak mau putus dengan gadis itu, tetapi Caroline tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh seperti ini.

William mengambilkan debit card dan memberikannya pada gadis itu.

"Pakailah! Aku akan selalu mentransfer dari sana. Aku yakin kamu sangat membutuhkannya." William berharap gadis itu mau menerimanya seperti biasa.

Caroline menepis tangan lelaki itu. "Aku sudah tidak membutuhkan ini, Will. Aku hanya butuh dirimu, bukan uangmu!" tolak Caroline.

"Sayang, aku juga tidak mau berpisah denganmu. Mama terus memaksaku supaya setelah ini aku akan memegang tanggung jawab penuh atas semua perusahaan Papa," ucap William.

"Pergilah, Will! Jangan hiraukan aku lagi!" Caroline tidak mampu membendung air matanya. Dia berlari begitu saja meninggalkan lelaki yang sudah menemaninya selama empat tahun terakhir ini. Dia tidak kuasa akan berpisah darinya.

William lelaki yang sangat baik. Walaupun selama empat tahun terakhir bersamanya, lelaki itu bahkan tidak pernah menyentuhnya sedikitpun. Seperti berciuman atau apapun. Lelaki itu hanya berani memegang tangan atau memeluknya saja.

Lelaki itu juga berpesan, ketika jauh darinya jangan pernah mengambil pekerjaan instan yang cepat menghasilkan uang. Bekerjalah sesuai kehidupan normal. William takut jika Caroline akan terjerumus ke dunia malam. Dia tidak mau kekasih yang dicintainya itu dinikmati oleh orang banyak.

Caroline pulang ke rumahnya yang berada di dalam gang kecil di kota yang padat ini. Kehidupan Mamanya pasca perceraian membuatnya benar-benar jatuh ke dasar.

"Kamu kenapa, Carol?" tanya Mamanya yang baru selesai menjemur cucian.

"Carol tidak apa-apa, Ma. Mama jangan khawatir. Carol masuk ke kamar dulu, ya?" ucapnya pada sang Mama.

Kamar berukuran sembilan meter persegi yang sudah ditempati selama bertahun-tahun telah menjadi saksi. Betapa dia pernah bahagia dan sedih di tangan lelaki yang sama.

Aku mencintaimu, Will. Sampai kapanpun akan terus begitu.

Caroline tertekan. Dia merasa hidupnya akan terasa berat setelah berpisah darinya. Dia menangis menumpahkan segala beban yang ada di hatinya. Dia tidak pernah yakin bisa bersanding dengan putra mahkota sepertinya.

Hubungannya dengan William tidak mudah. Caroline sering ditekan oleh Mama lelaki itu. Beberapa kali wanita itu menawarkan cek bernilai satu triliun agar Caroline meninggalkan putranya. Gadis dua puluh dua tahun itu menolaknya dengan tegas. Bahwa hubungannya dengan William bukan sekedar uang saja. Dia sudah nyaman dengan lelaki itu.

Sekali waktu, Mama William pernah datang dengan seorang perempuan yang lebih dewasa darinya dan memperkenalkannya sebagai calon istri William, tetapi Caroline tidak menanggapinya secara serius.

Sekarang, semuanya telah berubah. Caroline tidak mampu menahan William terlalu lama di sisinya. Wanita paruh baya yang bernama Lavina itu punya seribu cara untuk memisahkannya dengan William.

Mamamu sangat berpengaruh dalam hidupmu, Will. Terima kasih sudah berada di sisiku selama ini. Aku tidak boleh cengeng. Aku harus move on sejauh mungkin. Saatnya aku kembali bekerja keras. No cengeng! No manja! Ayo Caroline. Kamu pasti bisa!

Gadis patah hati itu berusaha menyemangati dirinya sendiri. Dia tidak boleh lelah untuk mengangkat kehidupannya dan Mama. Wanita yang terus berada di sampingnya di kala susah maupun senang.

Tok tok tok.

"Iya, Ma...," jawab Caroline berusaha menghapus air matanya. Dia membuka pintu kamar yang sempat dikunci dari dalam.

Mama Veronica masuk dan menemui putrinya. Wanita itu yakin jika anaknya sedang memendam masalah.

"Kenapa, sayang? Cerita pada Mama," pinta Veronica.

"Aku dan Will putus, Ma," ucapnya sesenggukan.

Sudah Mama duga. Ini pasti akan terjadi. Pria itu bagaikan langit dan bumi jika bersanding denganmu, Nak. Kita hanya orang biasa, tetapi Mama tidak bisa melarang cinta dan hatimu itu untuk siapa. Kamu terluka karena putus cinta. Mama lebih terluka lagi harus berpisah dengan Papamu. Andai saja hal itu tidak pernah terjadi, sekarang kita masih bisa hidup enak dan nyaman. Maafkan Mama, Nak.

Veronica mengelus pucuk kepala putrinya. Dia berusaha menguatkan gadis itu supaya lekas melupakan William.

"Jangan terus ditangisi, Nak. Hidup bukan sekedar untuk menangis, tetapi untuk berjuang. Kalau kamu terpuruk, Mama bisa apa, nak? Bangkit ya, nak? Mama akan mendoakan kebahagiaan selalu untukmu," ucap Mamanya.

Caroline memeluk wanita itu dengan eratnya. Beruntung dia memiliki seorang Mama yang sayang dan sangat sabar menghadapinya. Wanita itu berusaha menghidupi dirinya dengan kerja keras. Bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran. Usianya sudah tidak layak untuk masuk sebagai seorang pelayan walaupun wajah tuanya masih terlihat sangat cantik.

"Terima kasih, Ma. Secepatnya aku akan mencari kerja. Kita akan membeli rumah yang lebih layak dari ini," ucap Caroline meyakinkan sang Mama jika dirinya mampu dan bisa.

Terima kasih, Nak. Sudah menjadi belahan jiwa Mama yang selalu luar biasa. Andai Papamu tau jika putrinya tumbuh menjadi gadis luar biasa, pria itu akan menyesal telah meninggalkan kita, sayang.

🍊🍊🍊🍊🍊Bersambung🍊🍊🍊🍊🍊

Terpopuler

Comments

Yani Suryani

Yani Suryani

mampir 🤗

2024-07-30

0

Umi Abi

Umi Abi

mampir 🚀🚀🚀

2022-08-14

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

novel ke-5 mu thor.. aisy..😘😍😘

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Yang Kelam
2 Bekerja di Austin Group
3 Kembalinya William Austin
4 Bertemu Mantan
5 Canduku
6 Makan Siang Bersama
7 Melanggar Janji
8 Cinta memang meresahkan!
9 Gelora Cinta
10 Aku Minta Putus!
11 Membuka Hati
12 Kakak Vs Adik
13 Kemarahan Elena
14 Rencana Resign
15 Terjebak Drama Dua Pria
16 Adu Mulut
17 Gagal Membuat Ilfil
18 Pura-pura Kedinginan
19 Selembar Surat
20 Bukan Suami Istri
21 Perubahan Jadwal
22 Lewis
23 Mantanmu?
24 Merahasiakan
25 Berikan Sebuah Alasan
26 Terlambat
27 Kamu Wanita Serakah, Rose!
28 Ingin Merebut Semua
29 Kedatangan William
30 Kecurigaan William
31 Masa Lalu
32 Belum Menikah
33 Rencana Terselubung
34 Naluri Seorang Mama
35 Bingung
36 Kepergian Veronica
37 Kabar Duka
38 Memberi Harapan
39 Keputusan
40 Ucapan Terima Kasih
41 Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42 Berita Mengejutkan
43 Keributan
44 Menerima Pinangan
45 Kabar Kehamilan Roseanne
46 Ribut dengan Elena
47 Kecelakaan
48 Mulai Ragu
49 Tidak Ingin Suami Cacat
50 Aku Memaafkanmu
51 Duda Baru
52 Tugas Terakhir
53 Kabar Perceraian
54 Pria Aneh
55 Meminta Restu
56 Kejutan Lewis
57 Ancaman
58 Tidak Peduli
59 Makam Mama
60 Permintaan Maaf
61 Kedatangan Alex
62 Tabir Mulai Terbuka
63 Jack Putra Alex
64 Perselingkuhan
65 Tidak Bisa Memaafkan
66 Perceraian Tuan Darius
67 Tak Bisa Membenci Caroline
68 Pernikahan Lavina dan Alex
69 Kabar Kematian Elena
70 Jack Frustrasi
71 Keluar dari Mansion
72 Pertunangan
73 Membenci Papa
74 Anak tak Dianggap
75 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Masa Lalu Yang Kelam
2
Bekerja di Austin Group
3
Kembalinya William Austin
4
Bertemu Mantan
5
Canduku
6
Makan Siang Bersama
7
Melanggar Janji
8
Cinta memang meresahkan!
9
Gelora Cinta
10
Aku Minta Putus!
11
Membuka Hati
12
Kakak Vs Adik
13
Kemarahan Elena
14
Rencana Resign
15
Terjebak Drama Dua Pria
16
Adu Mulut
17
Gagal Membuat Ilfil
18
Pura-pura Kedinginan
19
Selembar Surat
20
Bukan Suami Istri
21
Perubahan Jadwal
22
Lewis
23
Mantanmu?
24
Merahasiakan
25
Berikan Sebuah Alasan
26
Terlambat
27
Kamu Wanita Serakah, Rose!
28
Ingin Merebut Semua
29
Kedatangan William
30
Kecurigaan William
31
Masa Lalu
32
Belum Menikah
33
Rencana Terselubung
34
Naluri Seorang Mama
35
Bingung
36
Kepergian Veronica
37
Kabar Duka
38
Memberi Harapan
39
Keputusan
40
Ucapan Terima Kasih
41
Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42
Berita Mengejutkan
43
Keributan
44
Menerima Pinangan
45
Kabar Kehamilan Roseanne
46
Ribut dengan Elena
47
Kecelakaan
48
Mulai Ragu
49
Tidak Ingin Suami Cacat
50
Aku Memaafkanmu
51
Duda Baru
52
Tugas Terakhir
53
Kabar Perceraian
54
Pria Aneh
55
Meminta Restu
56
Kejutan Lewis
57
Ancaman
58
Tidak Peduli
59
Makam Mama
60
Permintaan Maaf
61
Kedatangan Alex
62
Tabir Mulai Terbuka
63
Jack Putra Alex
64
Perselingkuhan
65
Tidak Bisa Memaafkan
66
Perceraian Tuan Darius
67
Tak Bisa Membenci Caroline
68
Pernikahan Lavina dan Alex
69
Kabar Kematian Elena
70
Jack Frustrasi
71
Keluar dari Mansion
72
Pertunangan
73
Membenci Papa
74
Anak tak Dianggap
75
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!