Bekerja di Austin Group

Caroline sudah memutuskan untuk move on dari William. Sejak keputusan lelaki itu pergi ke luar negeri, Caroline memutuskan untuk mencari pekerjaan. Tidak susah baginya mendapatkan pekerjaan yang bagus. Postur tubuhnya yang tinggi dan badan padat berisi sekaligus seksi membuat nilai tambah untuk wanita yang sekarang berusia dua puluh tiga tahun itu.

Caroline diterima sebagai sekretaris di Austin Group, perusahaan mantan kekasihnya yang saat ini dikelola oleh Tuan Darius Austin, papa William. Terkadang adiknya William ikut andil di dalam perusahaan. Namanya Jack Austin. Casanova yang selalu tebar pesona pada setiap wanita dan selalu berusaha untuk mendapatkannya. Kakak beradik yang sangat berbeda.

Tuan Darius selalu bersikap sopan pada Caroline. Pria paruh baya itu selalu bersikap baik layaknya atasan dan bawahan. Berbeda dengan putra bungsunya yang selalu slengekan dan terkadang membuat Caroline gedek menghadapi sikapnya.

"Carol, apa kamu tidak merindukan kakakku?" tanya Jack. Adik mantan kekasihnya itu tau jika Caroline pernah punya hubungan spesial dengan sang kakak.

"Ck, untuk apa merindukan dia, Tuan Jack? Sudah tidak penting untukku. Lelaki itu masa lalu, jadi tolong jangan bangunkan macan yang sedang tidur!" balas Caroline.

Setiap wanita akan tunduk pada pesona dan rayuan Jack, berbeda dengan Caroline. Jack kewalahan mengejar gadis muda itu. Gadis itu punya seribu cara untuk menolaknya. Bahkan, Jack dengan terang-terangan mengajak Caroline untuk melakukan one night stand dengannya.

Jawaban Caroline sangat mengejutkan ketika menolak ajakannya.

"Anda pikir semua wanita murahan? Tidak, Tuan! Anda salah jika berhadapan denganku. Harta masih nebeng milik orang tua, sok-sokan ngajak one night stand. Pria macam apa itu?" tolak Caroline kala itu.

Jack merasa terpukul dengan ucapan gadis itu. Lelaki itu memang mengandalkan kekayaan orang tuanya, tidak seperti kakaknya yang selalu bisa mandiri.

Kelak, aku pasti akan mendapatkanmu, Carol! Kamu wanita pertama yang berani menolakku secara terang-terangan. Batin Jack.

Niat Caroline bekerja di perusahaan Austin Group, selain untuk mendapatkan uang, dia juga berniat mencari kabar tentang William. Sayang seribu sayang, kabar tentang mantan kekasihnya itu seolah terkunci rapat. Tidak ada siapapun yang tau. Bahkan Tuan Darius ataupun Jack tidak pernah membahas namanya sama sekali. Bagaimana kabar lelaki itu, atau seperti apa sekarang. Tidak pernah ada sama sekali. Hilang bagai ditelan bumi.

Sepertinya Nyonya Lavina mengunci rapat tentang putranya itu. Kalau begini terus, aku benar-benar sudah kehilangannya. Batin Caroline.

"Carol... Hei, apa yang sedang kamu pikirkan? Apakah kamu sedang memikirkan tawaranku untuk melakukan one night stand beberapa waktu lalu?" tanya Jack.

Cih, pede sekali lelaki itu. Batin Caroline.

"Maaf, Tuan Jack. Aku sedang sibuk. Jika Anda memerlukan partner di ranjang, saya bisa mencarikan lima atau sepuluh wanita malam dengan bayaran yang sesuai," balas Caroline.

Lelaki slengekan itu benar-benar membuat Caroline terus mengelus dada, menutup telinga, dan berusaha masa bodoh pada sikapnya.

Caroline mengambil beberapa berkas untuk diserahkan kepada Tuan Jack karena selama beberapa hari ke depan, Tuan Darius ada perjalanan bisnis ke luar negeri. Pria paruh baya itu menyerahkan perusahaan kepada Jack dan sekretarisnya diminta untuk memantau pekerjaan anak bungsunya itu.

"Kamu sedang apa, Carol? Jangan terlalu sibuk, Papaku tidak akan tau kalau aku bersantai seperti ini," ucap Jack sembari mondar-mandir di ruangan CEO.

"Tuan Darius selalu tau apa yang Anda kerjakan, Tuan. Beliau selalu meminta saya setiap detik untuk melaporkan semua kegiatan Anda," ucap Caroline jujur. Memang kenyataannya seperti itu, Tuan Darius tidak percaya penuh pada putra bungsunya

"Oh ****! Rupanya mata-mata Papa itu dirimu? Kupikir orang lain," Jack baru menyadari jika setiap dia melakukan sesuatu yang tidak semestinya, Papanya selalu mengirim pesan padanya.

"Makanya, Anda jangan macam-macam!" ucap Caroline. Dia merasa menang selangkah dari lelaki yang berjuluk casanova itu.

Dengan berat hati, Jack menerima tumpukan berkas dan memeriksanya dengan hati-hati.

Caroline hendak ke luar. Dia ingin mengambil segelas kopi di pantry.

"Kamu mau kemana?" tanya Jack yang melihat pergerakan aneh dari sekretaris Papanya itu.

"Mau ke pantry, ambil kopi. Kenapa?" jawab Caroline ketus.

"Buatkan satu untukku!" perintah Jack.

"Kenapa tidak minta OB saja? Itu kan tugas mereka. Kenapa harus aku?" tunjuk Caroline pada dirinya sendiri.

"Ck, hanya secangkir kopi saja. Kamu pelit sekali," cibir Jack.

Caroline tidak mempedulikan ucapan Casanova tidak jelas itu. Dia terus melangkah ke pantry.

Pantry sedang sepi, Caroline menyiapkan dua cangkir kopi. Satu merupakan pesanan Casanova tanggung model Jack Austin.

Lelaki yang aneh. Dia sangat berbeda dengan kakaknya. Pikirannya tidak jauh dari kata mesum dan wanita. Entah, lelaki itu meniru siapa? Tuan Darius bahkan sangat baik dan sopan.

Selesai mengaduk kopinya, bergegas dia membawa nampan kecil untuk memindahkan kopi itu ke ruangan CEO.

Ceklek!

Jack tersenyum puas melihat Caroline membawa nampan yang berisi dua cangkir. Itu artinya ada jatah untuk dirinya.

"Kenapa senyum begitu?" sindir Caroline yang meletakkan segelas kopi untuk atasannya itu.

"Kamu tidak memberikan racun pada kopiku, 'kan?" tanya Jack.

"Rugi mengirimkan racun pada Anda, Tuan Jack! Harusnya, Anda itu dibasmi dengan seratus perempuan. Itu baru pas!" jawab Caroline asal.

Setelah meletakkan secangkir kopi itu, Caroline hendak kembali ke ruangannya. Namun, Casanova tanggung itu memegang tangannya. Caroline hampir jatuh, jika Jack tidak menahannya.

"Ck, lepaskan!" bentak Caroline.

Brakk! Caroline terjatuh. Jack puas menertawakan gadis songong itu yang berkali-kali menolak dirinya.

"Aku heran, kenapa kakakku bisa tertarik dengan pesona standarmu itu. Masih jauh dari kata sempurna untuk seorang wanita. Untung kakakku cepat sadar!" sindir Jack.

Caroline bangkit, dia tidak mempedulikan ocehan pria di hadapannya itu. Dia beranjak meninggalkan ruangan CEO.

"Tunggu! Kau mau kemana? Berkas mana lagi yang harus kuselesaikan?" teriak Jack.

Caroline tetap tidak mempedulikan ucapan CEO setengah matang itu. Dia keluar hendak masuk ke ruangannya, diurungkan. Dia lebih memilih untuk menenangkan diri di toilet kantornya.

Ucapanmu terlalu menyakitkan, Tuan. Kita lihat saja, seberapa besar William mencintaiku di masa yang akan datang. Bahkan, dirimu pun akan sibuk mengejarku daripada fokus pada pekerjaanmu yang hanya setengah-setengah itu.

Caroline membasuh tangannya. Dia masih menenangkan dirinya untuk sejenak sebelum menghadapi Casanova tanggung itu. Sekitar sepuluh menit, Caroline siap secara fisik dan mental.

"Aku harus membuktikan ucapan Jack. Lelaki slengekan itu akan tau bagaimana rasanya mengejar orang yang dicintainya. Lihat saja!" ucap Caroline di depan kaca toilet.

Caroline sebenarnya sudah tidak memikirkan mantan kekasihnya atau apapun. Jack yang memulai dan membuatnya semakin menjadi.

Caroline kembali ke ruangan CEO, Casanova tanggung itu langsung menyerangnya dengan ucapan yang sangat menyakitkan.

"Ck, darimana saja? Lama sekali? Sudah kukatakan... Terima saja tawaranku untuk melakukan one night stand. Kamu akan mendapatkan bayaran berapapun yang diminta. Kamu tidak perlu bersusah payah untuk bekerja di Austin Group," cibir Jack.

"Itu tidak akan pernah terjadi, Tuan. Kita lihat saja, siapa yang akan gila di sini? Kamu, aku atau kakakmu itu!" balas Caroline.

Caroline sudah muak dengan sikap keluarga Austin. Termasuk sang Mama dan Jack. Dia berjanji akan membuat semuanya sesuai apa yang diinginkannya.

🌹🌹🌹🌹🌹Bersambung🌹🌹🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Kar Genjreng

Kar Genjreng

semangat selamat berjuang carol.... pasti bisa.... Berakit-rakit kehulu berenang ketepin.... 🤗🤗🤗🤗🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏💪💪💪👍👍👍.......

ga tak terusin

2022-02-21

0

Nur hikmah

Nur hikmah

waw waw q suka pdmu carol....yes wonder women.....strong

2022-02-18

0

Andayani Ahmat

Andayani Ahmat

semangat carol..

2022-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Yang Kelam
2 Bekerja di Austin Group
3 Kembalinya William Austin
4 Bertemu Mantan
5 Canduku
6 Makan Siang Bersama
7 Melanggar Janji
8 Cinta memang meresahkan!
9 Gelora Cinta
10 Aku Minta Putus!
11 Membuka Hati
12 Kakak Vs Adik
13 Kemarahan Elena
14 Rencana Resign
15 Terjebak Drama Dua Pria
16 Adu Mulut
17 Gagal Membuat Ilfil
18 Pura-pura Kedinginan
19 Selembar Surat
20 Bukan Suami Istri
21 Perubahan Jadwal
22 Lewis
23 Mantanmu?
24 Merahasiakan
25 Berikan Sebuah Alasan
26 Terlambat
27 Kamu Wanita Serakah, Rose!
28 Ingin Merebut Semua
29 Kedatangan William
30 Kecurigaan William
31 Masa Lalu
32 Belum Menikah
33 Rencana Terselubung
34 Naluri Seorang Mama
35 Bingung
36 Kepergian Veronica
37 Kabar Duka
38 Memberi Harapan
39 Keputusan
40 Ucapan Terima Kasih
41 Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42 Berita Mengejutkan
43 Keributan
44 Menerima Pinangan
45 Kabar Kehamilan Roseanne
46 Ribut dengan Elena
47 Kecelakaan
48 Mulai Ragu
49 Tidak Ingin Suami Cacat
50 Aku Memaafkanmu
51 Duda Baru
52 Tugas Terakhir
53 Kabar Perceraian
54 Pria Aneh
55 Meminta Restu
56 Kejutan Lewis
57 Ancaman
58 Tidak Peduli
59 Makam Mama
60 Permintaan Maaf
61 Kedatangan Alex
62 Tabir Mulai Terbuka
63 Jack Putra Alex
64 Perselingkuhan
65 Tidak Bisa Memaafkan
66 Perceraian Tuan Darius
67 Tak Bisa Membenci Caroline
68 Pernikahan Lavina dan Alex
69 Kabar Kematian Elena
70 Jack Frustrasi
71 Keluar dari Mansion
72 Pertunangan
73 Membenci Papa
74 Anak tak Dianggap
75 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Masa Lalu Yang Kelam
2
Bekerja di Austin Group
3
Kembalinya William Austin
4
Bertemu Mantan
5
Canduku
6
Makan Siang Bersama
7
Melanggar Janji
8
Cinta memang meresahkan!
9
Gelora Cinta
10
Aku Minta Putus!
11
Membuka Hati
12
Kakak Vs Adik
13
Kemarahan Elena
14
Rencana Resign
15
Terjebak Drama Dua Pria
16
Adu Mulut
17
Gagal Membuat Ilfil
18
Pura-pura Kedinginan
19
Selembar Surat
20
Bukan Suami Istri
21
Perubahan Jadwal
22
Lewis
23
Mantanmu?
24
Merahasiakan
25
Berikan Sebuah Alasan
26
Terlambat
27
Kamu Wanita Serakah, Rose!
28
Ingin Merebut Semua
29
Kedatangan William
30
Kecurigaan William
31
Masa Lalu
32
Belum Menikah
33
Rencana Terselubung
34
Naluri Seorang Mama
35
Bingung
36
Kepergian Veronica
37
Kabar Duka
38
Memberi Harapan
39
Keputusan
40
Ucapan Terima Kasih
41
Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42
Berita Mengejutkan
43
Keributan
44
Menerima Pinangan
45
Kabar Kehamilan Roseanne
46
Ribut dengan Elena
47
Kecelakaan
48
Mulai Ragu
49
Tidak Ingin Suami Cacat
50
Aku Memaafkanmu
51
Duda Baru
52
Tugas Terakhir
53
Kabar Perceraian
54
Pria Aneh
55
Meminta Restu
56
Kejutan Lewis
57
Ancaman
58
Tidak Peduli
59
Makam Mama
60
Permintaan Maaf
61
Kedatangan Alex
62
Tabir Mulai Terbuka
63
Jack Putra Alex
64
Perselingkuhan
65
Tidak Bisa Memaafkan
66
Perceraian Tuan Darius
67
Tak Bisa Membenci Caroline
68
Pernikahan Lavina dan Alex
69
Kabar Kematian Elena
70
Jack Frustrasi
71
Keluar dari Mansion
72
Pertunangan
73
Membenci Papa
74
Anak tak Dianggap
75
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!