Kembalinya William Austin

Lima tahun berjalan dengan sangat cepat. Sekolah bisnis yang dijalaninya sudah selesai. Sekarang, dia kembali untuk melanjutkan bisnis Austin Group yang sudah ditinggalkan selama lima tahun terakhir.

William Austin yang lebih akrab dipanggil Will, sekarang sudah menjadi pria matang. Usianya memasuki tiga puluh tiga tahun. Jika pada lima tahun yang lalu, dia sudah sangat matang dalam berpikir. Maka untuk pencapaian usianya saat ini, dia jauh lebih matang.

Kehebohan terjadi di Mansion keluarga Austin. Sang Mama yang paling antusias menunggu kedatangan putranya, Will. Mama Lavina menyiapkan jamuan apapun yang menjadi makanan favorit putra sulungnya.

"Pa, segera bersiap. Will akan segera tiba. Dan, kamu Jack... Jangan berangkat ke kantor! Tunggu sampai kakakmu datang," titah sang Ratu Mansion. Siapa lagi jika bukan Mama Lavina.

"Ma, Will hanya kembali. Bukan untuk acara pertunangan atau apa. Kenapa Mama sangat heboh sekali?" protes Papa Darius.

"Sayang, Will putra kita. Selama lima tahun tidak pernah menginjakkan kaki di Mansion keluarga Austin. Jadi wajar dong, aku memberikan penyambutan yang luar biasa," jawab Mama Lavina.

"Sudahlah, Pa. Ikuti saja kemauan Mama. Selesai masalah!" usul Jack, anak bungsu keluarga Austin.

"Nah, kamu cerdas, Jack!" ucap Mama Lavina dengan memberikan acungan dua jempol pada putranya.

Papa Darius dan Jack sibuk di kamar masing-masing untuk bersiap, sehingga tidak menyadari jika orang yang ditunggunya telah tiba.

Mama Lavina adalah orang pertama yang menyambut kedatangan William.

"Selamat datang kembali di Mansion, sayang. Mama sangat merindukanmu," ucap Mama Lavina. Wanita paruh baya itu langsung memberikan pelukan hangat pada William. Kegiatannya tiba-tiba terhenti, manakala Mama Lavina melihat seorang wanita yang berada di belakang putranya. Seketika Mama Lavina melepas pelukannya.

"Will, kamu datang bersama siapa?" tanya Mama Lavina.

"Oh, aku lupa memperkenalkan pada Mama. Sebelumnya Will minta maaf baru memberitahukannya sekarang. Will terlalu sibuk kuliah, Ma. Sayang, kemarilah." William menarik maju tangan wanita yang bersamanya. "Ma, perkenalkan ini Rose. Dia istriku."

Deg!

Mama Lavina terkejut. Putranya pulang membawa seorang istri.

Rose mengulurkan tangannya untuk menjabat Mama mertuanya. "Roseanne, Ma," ucapnya.

Mama Lavina tidak serta merta menerima uluran tangan wanita itu. Dia menelisik dari ujung rambut sampai ujung kaki. Penampilannya berkelas. Itu artinya menantunya berasal dari kalangan berada.

Barulah Mama Lavina mengulurkan tangannya dan menjabat tangan menantunya itu.

"Kamu berhutang banyak cerita pada Mama, Will," ucap Mama Lavina pada William.

"Iya, Ma. Papa dan Jack sudah berangkat ke kantor?" tanya William.

"Halo Brother... Apa kabar?" teriak Jack yang baru saja keluar dari kamarnya.

William mendekati adiknya kemudian memeluk lelaki itu. "Aku baik, Bro. Bagaimana denganmu?"

"Baik juga, Bro. Austin Group aman bersamaku dan Papa," ucap Jack.

Setelah melepaskan pelukan kakaknya, Jack sama terkejutnya dengan sang mama.

"Siapa dia, Kak?"

"Istri Kakak, namanya Rose. Roseanne," ucap William memperkenalkan.

Itu artinya aku mempunyai kesempatan besar untuk mendapatkan Caroline. Pesaingku sudah gugur satu. It's nice day!

"Hai, aku Jack, adiknya William," ucap Jack memperkenalkan diri.

"Roseanne. Salam kenal, Jack," ucap wanita itu dengan sangat lembut.

"Ayo, duduk di ruang tengah dulu. Kita tunggu Papa keluar! Biasa, belahan jiwa Mama itu selalu lama bersiap. Kamu tau sendiri, kan?" ucap Mama Lavina pada Will dan istrinya.

"Ayo, sayang!" William menggandeng mesra tangan Rose.

Mama Lavina melihat cinta pada putranya untuk sang istri.

Untung saja dia tidak jadi menikah dengan perempuan miskin itu. Aku bisa terkena struk jika sampai itu terjadi. William putra Mama yang sangat luar biasa. Terima kasih, nak.

Ketika sedang asyik bercengkerama dengan sang putra dan menantunya, Papa Darius muncul dengan pakaian lengkap. Pria itu akan segera berangkat ke kantor untuk mengurus bisnisnya.

"Halo, Will. Selamat datang. Siapa wanita itu?" ucap Papa Darius.

"Dia menantu kita, Pa," jawab Mama Lavina antusias.

Deg!

Sesaat Papa Darius tidak bergeming. Entah, apa yang sedang dipikirkan pria paruh baya itu.

"Siapa namamu?" tanya Papa Darius.

"Rose. Roseanne, Pa," ucap istri William yang lebih cepat terlihat akrab dengan keluarga suaminya.

"Selamat datang, nak! Semoga betah berada di Mansion keluarga Austin. Silakan kalian lanjutkan, Papa berangkat dulu," pamit Papa Darius.

"Tunggu, Pa! Jack tidak ikut ke kantor?" protes William.

"Aku ke kantor. Agak siang," jawab Jack cuek.

"Astaga, Jack! Kalau caramu seperti itu, Austin Group akan jalan ditempat! Tidak akan ada perkembangan yang signifikan," protes William pada adiknya.

"Ck, hanya hari ini. Biasanya juga on time. Kenapa kakak semakin cerewet sekali? Persis seperti Car__" Jack tidak melanjutkan ucapannya. Kakaknya tidak tau jika mantan kekasihnya sekarang bekerja menjadi sekretaris kepercayaan Papanya. Bahkan menjadi seorang mata-mata untuk mengawasi pekerjaan Jack Austin.

"Seperti siapa?" William penasaran, kenapa adiknya tidak melanjutkan ucapannya itu.

"Bukan siapa-siapa. Hanya gadis cerewet yang selalu mengejarku!" jawab Jack asal.

"Kamu masih sama, Jack. Tidak berubah! Masih suka mengumpulkan wanita?" ledek kakaknya.

"Adikmu masih sama, Will. Selalu ribut urusan wanita. Mama sampai lelah menasehatinya. Mama khawatir adikmu akan menghamili anak orang yang tidak jelas," ucapan Mama Lavina merupakan skak mat untuk Jack.

"Ma, anakmu ini tidak bodoh! Mereka sudah lama mengenalku. Tidak ada yang berani macam-macam sama aku. Kecuali satu," ungkapnya. Jack tidak ingin melanjutkan ucapannya mengenai Caroline. Gadis itu semakin hari semakin luar biasa cantiknya. Hanya gadis itu yang menolaknya secara terang-terangan.

Papa Darius sudah pergi ke kantor. Dia membiarkan putra bungsunya untuk tetap berada di rumah mengingat kakaknya telah datang. Papa Darius tidak bisa meninggalkan pekerjaannya karena pagi ini ada rapat penting dengan relasi. Rapat untuk proyek yang akan berjalan di luar kota.

William tidak heran. Dari dulu, dia dan adiknya selalu berbeda dalam urusan wanita. William tipikal pemilih, sedangkan Jack dengan siapapun bebas.

"Sudah Jack, jangan ribut terus dengan kakakmu. Apa tidak malu dilihat kakak iparmu?" tegur Mama Lavina.

Jack terdiam. Tak ada gunanya membalas ucapan sang Mama yang selalu berada di posisi satu. Apapun selalu benar. Semua keluarga Austin berada di nomor dua, berada di pihak yang selalu salah.

"Will, kamu dan Rose pasti lapar lagi, 'kan? Ayo ke ruang makan. Mama sudah siapkan berbagai menu favoritmu, nak," ajak sang Mama.

William dan Rose beranjak dari ruang tengah mengikuti Mamanya. Rose sangat bahagia ternyata keluarga suaminya bisa menerimanya dengan baik. Jauh dari yang dibayangkan akan mendapatkan mertua yang kaku dan kejam.

Mama Lavina mempersilakan anak dan menantunya untuk menikmati hidangan yang sudah di sediakan. Sementara Jack lebih memilih masuk ke kamarnya. Dia bersiap untuk berangkat ke kantor.

"Lebih baik ke kantor. Memandang wajah cantik Caroline yang tidak pernah membosankan itu," ucap Jack di depan cermin.

Lelaki tiga puluh tahun itu memilih pergi ke kantor. Ketika melewati meja makan, William memanggilnya.

"Jack, kamu mau ke mana? Tidak makan dulu bareng kakak?"

"Aku mau ke kantor, Kak. Katamu aku harus bertanggung jawab atas pekerjaanku," sindirnya.

"Tunggu! Aku ikut," ucap William akhirnya.

Oh God, William pasti akan bertemu Caroline. Biarkan saja. Aku ingin tau bagaimana reaksi keduanya.

🌷🌷🌷🌷🌷Bersambung🌷🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Yani Suryani

Yani Suryani

nyimak

2024-07-30

0

Ayu Ningrum

Ayu Ningrum

aduuhh siapa sih pemeran laki2x!!🙃

2022-03-06

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

ternyata cintax will hanya segitu

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Masa Lalu Yang Kelam
2 Bekerja di Austin Group
3 Kembalinya William Austin
4 Bertemu Mantan
5 Canduku
6 Makan Siang Bersama
7 Melanggar Janji
8 Cinta memang meresahkan!
9 Gelora Cinta
10 Aku Minta Putus!
11 Membuka Hati
12 Kakak Vs Adik
13 Kemarahan Elena
14 Rencana Resign
15 Terjebak Drama Dua Pria
16 Adu Mulut
17 Gagal Membuat Ilfil
18 Pura-pura Kedinginan
19 Selembar Surat
20 Bukan Suami Istri
21 Perubahan Jadwal
22 Lewis
23 Mantanmu?
24 Merahasiakan
25 Berikan Sebuah Alasan
26 Terlambat
27 Kamu Wanita Serakah, Rose!
28 Ingin Merebut Semua
29 Kedatangan William
30 Kecurigaan William
31 Masa Lalu
32 Belum Menikah
33 Rencana Terselubung
34 Naluri Seorang Mama
35 Bingung
36 Kepergian Veronica
37 Kabar Duka
38 Memberi Harapan
39 Keputusan
40 Ucapan Terima Kasih
41 Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42 Berita Mengejutkan
43 Keributan
44 Menerima Pinangan
45 Kabar Kehamilan Roseanne
46 Ribut dengan Elena
47 Kecelakaan
48 Mulai Ragu
49 Tidak Ingin Suami Cacat
50 Aku Memaafkanmu
51 Duda Baru
52 Tugas Terakhir
53 Kabar Perceraian
54 Pria Aneh
55 Meminta Restu
56 Kejutan Lewis
57 Ancaman
58 Tidak Peduli
59 Makam Mama
60 Permintaan Maaf
61 Kedatangan Alex
62 Tabir Mulai Terbuka
63 Jack Putra Alex
64 Perselingkuhan
65 Tidak Bisa Memaafkan
66 Perceraian Tuan Darius
67 Tak Bisa Membenci Caroline
68 Pernikahan Lavina dan Alex
69 Kabar Kematian Elena
70 Jack Frustrasi
71 Keluar dari Mansion
72 Pertunangan
73 Membenci Papa
74 Anak tak Dianggap
75 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Masa Lalu Yang Kelam
2
Bekerja di Austin Group
3
Kembalinya William Austin
4
Bertemu Mantan
5
Canduku
6
Makan Siang Bersama
7
Melanggar Janji
8
Cinta memang meresahkan!
9
Gelora Cinta
10
Aku Minta Putus!
11
Membuka Hati
12
Kakak Vs Adik
13
Kemarahan Elena
14
Rencana Resign
15
Terjebak Drama Dua Pria
16
Adu Mulut
17
Gagal Membuat Ilfil
18
Pura-pura Kedinginan
19
Selembar Surat
20
Bukan Suami Istri
21
Perubahan Jadwal
22
Lewis
23
Mantanmu?
24
Merahasiakan
25
Berikan Sebuah Alasan
26
Terlambat
27
Kamu Wanita Serakah, Rose!
28
Ingin Merebut Semua
29
Kedatangan William
30
Kecurigaan William
31
Masa Lalu
32
Belum Menikah
33
Rencana Terselubung
34
Naluri Seorang Mama
35
Bingung
36
Kepergian Veronica
37
Kabar Duka
38
Memberi Harapan
39
Keputusan
40
Ucapan Terima Kasih
41
Bibi Fidela, Tansy, dan Hoshi
42
Berita Mengejutkan
43
Keributan
44
Menerima Pinangan
45
Kabar Kehamilan Roseanne
46
Ribut dengan Elena
47
Kecelakaan
48
Mulai Ragu
49
Tidak Ingin Suami Cacat
50
Aku Memaafkanmu
51
Duda Baru
52
Tugas Terakhir
53
Kabar Perceraian
54
Pria Aneh
55
Meminta Restu
56
Kejutan Lewis
57
Ancaman
58
Tidak Peduli
59
Makam Mama
60
Permintaan Maaf
61
Kedatangan Alex
62
Tabir Mulai Terbuka
63
Jack Putra Alex
64
Perselingkuhan
65
Tidak Bisa Memaafkan
66
Perceraian Tuan Darius
67
Tak Bisa Membenci Caroline
68
Pernikahan Lavina dan Alex
69
Kabar Kematian Elena
70
Jack Frustrasi
71
Keluar dari Mansion
72
Pertunangan
73
Membenci Papa
74
Anak tak Dianggap
75
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!