Cinta Datang Terlambat

Cinta Datang Terlambat

CDT 1

...***...

“Jangan sampai enggak datang ya, Jun. Aku berharap banget kamu bisa datang di hari bahagiaku.”

Perempuan berambut panjang itu memberikan undangan pernikahan berisikan namanya dan juga calon suaminya. Tak lupa pula senyum bahagia terulas di bibirnya, sedangkan Arjuna hanya bergeming di tempatnya.

Apa perempuan ini tahu betapa remuk redam keadaan hati Arjuna saat ini.

“Kalau gitu aku permisi dulu ya, Anton udah nunggu di mobil. Kebetulan kami mau fitting baju pengantin hari ini. Bye, Jun.” ujarnya lagi.

Tanpa menunggu jawaban Arjuna, Reni pergi melangkahkan kakinya ke luar restoran.

Arjuna lagi-lagi harus menelan kekecewaan untuk kesekian kalinya. Bagaimana tidak, wanita yang dicintainya dan sudah menjalin hubungan selama dua tahun justru mengakhiri hubungan mereka tiga bulan lalu.

Alasannya, karena mereka tak lagi merasa ada kecocokan. Begitu kata Reni. Entah apa maksudnya, mungkin wanita itu yang memang merasa tidak merasakan kecocokan. Sedangkan Arjuna masih sangat mencintainya.

Setelah mengakhiri hubungan antara dirinya dan Arjuna, Reni seolah menghilangkan bak ditelan bumi. Dan Arjuna sendiri sedang mencoba untuk menerima keputusan sepihak itu, tapi belum juga proses move on berjalan, wanita itu kembali datang.

Setelah menghilang tanpa kabar, tiba-tiba saja wanita itu menghubunginya dan mengatakan ingin bertemu dengan Arjuna di restoran tempat pertama kali mereka berkencan, dengan senang hati Arjuna datang. Arjuna pikir Reni akan kembali padanya. Namun sebaliknya, wanita itu justru menyerahkan undangan pernikahan.

Arjuna terlalu naif dengan pikirannya. Kali ini hati Arjuna yang sudah hancur berkeping keping, semakin berserakan di mana-mana. Begitu sampai di sana, Reni menyambutnya dengan senyuman dan menyodorkan sebuah benda berbentuk segiempat berwarna cream yang bertuliskan namanya sendiri serta.

Arjuna merasa itu tidak adil untuknya, karena dengan begitu mudahnya wanita itu mendapatkan penggantinya. Bahkan sudah melangkah lebih jauh. Menikah. Sedangkan Arjuna harus terseok-seok untuk melupakan segala tentangnya, tentang mereka.

Dan wanita bilang apa tadi?

Berharap jika Arjuna datang ke hari bahagianya? Yang benar saja.

...***...

“Wah, gila!”

Aldo memegangi kepalanya melihat kondisi apartemen milik Arjuna yang bak kapal pecah. Aroma minuman beralkohol tercium memenuhi rongga pernapasannya. Botol-botol minuman dan putung rokok berserakan di lantai, atas meja dan kolong meja.

Kotak bekas makanan pun berserakan dan menimbulkan aroma tidak sedap, karena ada makanan yang masih tersisa di dalamnya.

Sedangkan si empunya apartemen itu sendiri bagaikan mayat hidup, hanya duduk diam termenung dengan tatapan kosong ke arah televisi yang menyala.

Ruangan itu gelap dan pengap, pencahayaan hanyalah dari televisi yang menyala dan satu lampu di kamar yang terbuka. Begitu mendekat ke arah Arjuna, Aldo bisa melihat kondisi Arjuna yang kacau. Bagian hitam di bawah matanya menandakan bahwa sahabatnya kurang tidur. Jangan lupakan wajah lesu, serta aroma kurang sedap yang juga ikut tercium dari tubuh Arjuna.

Mengenaskan. Kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaan sahabatnya.

“Lo mau sampai kapan mau nyiksa diri kayak gini, Jun?”

Aldo berjalan ke arah jendela, membuka tirai agar cahaya matahari masuk ke dalam ruangan itu.

Arjuna refleks menghalangi sinar matahari yang masuk menggunakan satu tangannya.

“Ck, ini apartemen apa tempat pembuangan sampah sih?” Aldo berdecak kesal melihat pemandangan mengenaskan itu.

“Gue mau panggilin housekeeping dulu buat bersihin semua ini. Lo mandi dulu gih, sana. Baru kita ngomong. Tolong kali ini lo kooperatif deh, kalau masih anggap gue sahabat lo.”

Seolah seperti robot yang mematuhi perintah tuannya, tanpa berkata apapun Arjuna masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Aldo meminta jasa housekeeping untuk membersihkan apartemen milik sahabatnya itu. Tak lupa pula dia memesan makanan, karena Aldo yakin jika Arjuna sama sekali belum memakan sesuatu hari ini.

Petugas housekeeping sudah selesai membersihkan apartemen itu, dan sudah pulang. Kini tinggal Arjuna dan Aldo yang duduk di meja makan.

“Makan, Jun. Gue beli buat dimakan, bukan dipelototi atau diaduk-aduk.” Omel Aldo. “Cukup hati aja yang keaduk, jangan makanan itu.” Lanjutnya.

“Sialan.” Arjuna melemparkan sendok plastik ke arah Aldo.

Aldo berhasil menghindar dan terkekeh.

“Gimana kantor?” Arjuna membuka suara lagi, kemudian menyuapi mulutnya dengan makanan yang tadi hanya diaduk.

“Akhirnya pikiran lo kembali, gue kira bakalan selamanya jadi kayak orang sakau.” ejek Aldo.

“Amanlah, gue yang handle semua. Lo bos kurang ajar, bikin sengsara anak orang. Untungnya si Gladys sekretaris yang kompeten. Gue jadi kebantu sama dia.”

Arjuna manggut-manggut.

“Jangan cuma manggut-manggut lo! Kasih bonus noh, sama liburan.”

“Gampang, lo aja yang atur.” Jawab Arjuna enteng sembari tetap menikmati makanannya.

“Lo emang sahabat yang sialan.” Maki Aldo.

“Gimana perasaan lo sekarang?” nada bicara dan raut wajahnya berubah ketika menanyakan hal itu kepada Arjuna.

Arjuna tidak menjawab langsung, dia mengambil gelas dan meminum isinya hingga tandas.

“Hancur.” Jawabnya singkat.

“Kalau itu gue tau, kelihatan jelas.”

“Kalau udah tau ngapain nanya.”

“Cih, yang patah hati selain bikin orang lain ribet tapi juga sensian kayak cewek lagi PMS,” Ujar Aldo mencibir.

“Yang mau gue tanya gimana perasaan lo sekarang? Dan gue juga bingung, Om sama Tante kok anteng aja lihat mantan lo mau nikah sama orang lain.” Tanya Aldo penasaran.

“Nyokap, bokap, sama adek gue enggak ada yang tau hubungan kami.”

“Hah! Gimana?”

Arjuna mengehala napasnya.

“Keluarga gue enggak ada yang tau kalau gue menjalin hubungan sama Reni.”

“Kok bisa? Kan, kalian pacaran selama dua tahun.” Ujar Aldo merasa heran mendengar jawaban Arjuna.

“Reni belum pernah ketemu orang tua atau adik gue, kalau gue ajak ke rumah atau mau dikenalin ke orang tua gue waktunya selalu enggak tepat. Kadang dia ikut dinas keluar kota atau negeri, pokoknya ya gitulah. Kadang malah udah capek dan nolak. Kerjaannya di kantor dia udah sibuk banget.”

“Lah, aneh. Di mana-mana kalau dibawa ke keluarga seneng, ini malah enggak mau. Berarti memang dari awal dia cuma mau main-main sama lo, Jun.”

“Ya mau gimana lagi, dianya selalu sibuk dan enggak ada waktu, kadang malah jadwalnya bentrok sama gue.”

“Alasan. Mana ada begitu. Sesibuk apa sih, gue tanya? Dia sama kayak karyawan biasa, kalaupun sibuk tanggal merah, weekend dan hari lain enggak bisa sama sekali. Lo yang dibegoin berarti. Susah sih, bucin. Jadinya malah enggak tau kalau lagi dibegoin. Buktinya dia sekarang malah nikah sama atasannya di kantor kan? Berarti dia bukan sibuk kerjaan, tapi memang enggak ada niatan mau serius sama lo.”

Arjuna tercenung. Benar perkataan Aldo. Reni memang selalu beralasan. Tapi Arjuna mencoba mengerti, meskipun tidak bisa bertemu dengan orang tuanya. Namun Reni tetap bisa meluangkan waktunya untuk Arjuna.

“Besok masuk gih, udah tiga hari lo bolos. Lusa ada pertemuan penting sama investor dari Jepang, kalau lo enggak datang. Berarti lo nolak peluang besar. Gue cabut dulu,” setelah mengatakan hal itu Aldo bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari apartemen Arjuna.

Sepeninggalan Aldo, Arjuna hanya memandangi pemandangan kota Jakarta sore itu.

Dua hari yang lalu adalah hari pernikahan Reni, mantan kekasihnya. Tapi Arjuna tidak bisa datang, dirinya belum siap dengan semua ini.

Bagaimana bisa dia melihat wanita yang dicintainya selama dua tahun harus bersanding dengan pria lain. Dia mungkin juga seorang pria, rap dia juga manusia yang memiliki perasaan dan dapat merasakan rasa sakit.

Dia belum sanggup, maka dari itu dia memutuskan untuk tidak datang. Dan malah berakhir menyendiri di apartemennya, ditemani berbotol-botol minuman beralkohol serta rokok. Padahal sudah lama sekali dia meninggalkan benda yang mengandung zat nikotin itu, tapi keputusasaan dan rasa sakit di hatinya membuatnya kembali menikmati barang itu.

Sekali lagi dia menghela napas. Mengenyahkan bayangan Reni dari pikirannya.

...****...

...Bukan update kok, cuma aku revisi lagi....

...Jangan lupa drop LIKE dan LOVE kalian ya....

Terpopuler

Comments

Suprapti Ning

Suprapti Ning

kayaknya bagus ceritanya.

2023-02-25

0

Aqua_Chan

Aqua_Chan

baca dulu

2022-09-11

1

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

hadir kak

2022-05-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!