Antara Cinta Dan Corona
Jogjakarta, 2014
Di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Cipta Buana di Kota Pelajar, Yogyakarta. Seorang Ketua OSIS baru tengah dilantik saat itu di hadapan para guru dan siswa saat Upacara Bendera.
Pria tampan, yang merupakan Anak XI IPA 1 dengan semua pesona yang dimilikinya sebagai siswa tampan, pintar, dan kaya. Menjadikan Surya Dana Putra sebagai paket lengkap sebagai Ketua OSIS baru untuk masa jabatan 2014/2015.
Kepala Sekolah SMA Cipta Buana, dengan lantang menetapkan pelantikan Surya sebagai Ketua OSIS SMA Cipta Buana yang baru dalam suasana Upacara Bendera di hari Senin.
“Sebagaimana hasil pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan pada dua minggu sebelumnya, maka hari ini Bapak akan melantik dan menetapkan Surya Dana Putra dari Kelas XI IPA 1 sebagai Ketua OSIS SMA Cipta Buana untuk periode 2014/2015.” Kepala Sekolah mengambil jeda sejenak.
“Sebagai Ketua OSIS maka Surya Dana Putra diharapkan bisa melakukan tugasnya sebagai seorang Ketua OSIS yang meliputi: memimpin organisasi OSIS SMA Cipta Buana dengan baik, mengordinasi semua rapat pengurus, menetapkan kebijakan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh rapat pengurus, memimpin rapat, dan selalu berkoordinasi dengan Pembina OSIS.”
Surya yang berdiri saat itu di hadapan Kepala Sekolah mengambil sikap siap secara khidmat. Diiringi oleh tepukan tangan dari para guru dan siswa maka secara resmi Surya telah menjabat sebagai Ketua OSIS SMA Cipta Buana.
Seusai Upacara Bendera berakhir, Surya mendatangi sahabatnya sejak berada di kelas X, Bintang Alan Pratama.
“Selamat ya akhirnya lo sudah resmi menjadi Ketua OSIS,” ucap Bintang sembari menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.
“Makasih ya Bin, prestige enggak sih menjadi Ketua OSIS itu? Gimana menurut lo?” Surya mengangkat satu alisnya sembari terus berjalan menuju ruangan kelas bersama Bintang.
Bintang sejenak mengedikkan bahunya, “Ya tergantung sih. Tetapi, biasanya menjadi Ketua OSIS kan prestige tersendiri. Apalagi Ketua OSIS kayak lo. Udah pasti nilai brandingmu makin naik di kalangan murid-murid cewek ya gak?”
“Kenapa ya cewek-cewek selalu mengejar Ketua OSIS, padahal Ketos (singkatan untuk Ketua OSIS – selanjutnya akan disingkat Ketos) kan juga manusia,” ucap Surya dengan ekspresi yang sulit diartikan.
Namun pada kenyataannya, di Sekolah mana pun seorang Ketos tetap adalah idola para siswa. Jika Ketos nya pria sudah pasti para siswi yang akan mengidolakannya, sementara jika Ketosnya perempuan maka para siswa yang akan mengidolakannya. Seolah hukum ini berlaku di Sekolah mana pun.
Bintang tersenyum, ucapanmu barusan kayak lagu aja. “Rocker juga manusia, tetapi kata Rocker diganti sama Ketos. Bisa aja.”
Surya terkekeh mendengar celetukan sahabatnya itu, baginya Bintang termasuk teman yang tidak banyak berbicara. Bahkan Bintang cenderung memiliki kepribadian yang dingin.
Seperti nama keduanya yang berlawanan, kepribadian dua sahabat itu juga bertolak belakang. Surya adalah siswa dengan semangat tinggi, ramah, mudah bergaul dengan siapa pun. Kehadiran Surya layaknya Matahari yang memancarkan sinar dan panasnya bagi alam semesta. Sementara Bintang adalah pria tenang, enggan terlihat dalam organisasi, dan juga penyendiri di kelas.
Namun, dua orang dengan kepribadian yang bertolak belakang ini justru menjadi sahabat yang saling mengisi satu sama lain.
"Sebagai Ketos fokus deh sama tugas-tugas lo yang sedemikian banyak itu. Tanggung jawab ke Pembina dan Sekolah jangan lupa," ucap Bintang memperingatkan sahabatnya itu.
"Iya-iya, makasih ya udah diingatkan. Nanti malam ke Angkringan yuk mau enggak?" Surya mengajak Bintang untuk nongkrong di Angkringan.
Di kota Jogjakarta sendiri, Angkringan (tempat yang berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta) merupakan tempat yang hits bagi remaja, pemuda, hingga orang dewasa untuk sekadar berkumpul sembari menyantap menu khas Angkringan yaitu nasi kucing, berbagai gorengan seperti Mendoan, Bakwan, Aneka Tusukan Sate seperti Sate Usus, Sate Ampela Ati Ayam, Sate Keong, dan aneka tusukan lainnya, dan berbagai varian minuman yang dijual seperti Teh, Kopi, hingga Jahe Gepuk.
"Boleh deh, abis magrib aja ya. Mau Angkringan di mana?" Tanya Bintang kepada Surya.
"Angkringan Lek Man aja mau enggak? Kangen sama Kopi Joss (sajian kopi tradisional yang berasal dari Yogyakarta. Berupa kopi hitam yang diracik dengan gula dan air panas, lalu dicelupkan potongan arang panas.) Gimana mau enggak?"
"Boleh deh, abis magrib ya ketemuan di sana aja. Awas ya jangan telat." Bintang memperingatkan Surya supaya temannya itu tidak telat datang.
***
Petang menjelang malam di Angkringan Lek Man yang merupakan salah satu Angkringan legendaris di kota Jogjakarta.
Salah satu yang membuat Angkringan Lek Man sangat hits di Jogjakarta adalah sajian Kopi Joss yang merupakan menu minuman spesial yang dijajakan di sana. Sumber dari tradisi lisan beberapa masyarakat di Jogjakarta, Lek Man adalah Putra dari Mbah Pairo yang merupakan pedagang Angkringan pertama di Jogja yang berjualan pada tahun 1950an. Karena kelegendarisannya inilah Angkringan Lek Man tak pernah sepi pengunjung. Ditambah letaknya sangat strategis yaitu di dekat Stasiun Tugu membuat banyak pelancong mampir sejenak di Angkringan Legendaris ini. Dan, di Angkringan legendaris inilah Bintang telah menunggu kedatangan sahabatnya Surya.
Seperti biasa, Bintang menjadi orang yang selalu menunggu Surya. Walau pun sebelumnya sudah mengingatkan supaya Surya tidak ngaret (terlambat), tetapi nyatanya temannya itu selalu terlambat.
Sembari menunggu Surya, Bintang telah memesan Kopi Joss dan beberapa gorengan. Pria itu duduk di atas tikar yang digelar di atas trotoar. Setelah hampir 15 menit, barulah Surya menampakkan batang hidungnya.
"Sorry ya Bro, tadi diminta tolong nganterin Mbakku (sebutan untuk kakak perempuan di daerah Jawa) ke apotek beli obat." ucapnya sembari duduk di sebelah Bintang.
"Hm-hm, lagu lama Sur ... udah biasa juga kalau kamu suka dateng telat." jawab Bintang sembari menyeruput Kopi Jossnya.
"Sepurane (maaf) ya, soalnya Mbak minta dianter mendadak juga. Gimana sudah pesen?" Surya bertanya kepada Bintang apakah temannya itu sudah memesan terlebih dahulu.
"Sudah, nunggu lo datang keburu ngakik (menjadi layaknya batu akik)." jawabnya sembari terkekeh geli.
Surya dan Bintang akhirnya melewati malam ditemani Kopi Joss dan aneka menu Angkringan yang sudah berada di depannya. Sembari membahas tentang hobi, sekolahan, dan bercanda. Namun keduanya tiba-tiba diam, terpana saat seorang gadis berwajah ayu bak rembulan datang ke Angkringan itu untuk membeli wedang jahe gepuk.
"Tumbas (kata membeli dalam bahasa Jawa) wedang Jahe Gepuk satu dibungkus nggih Pak." Gadis cantik itu memesan sebuah wedang Jahe Gepuk. Suaranya mengalun lembut yang membuat Surya dan Bintang terpesona pada sosoknya.
Siapakah gadis itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
🍃Istri Jackson Wang🍃
aku baru mampir kak.
2022-03-10
2
Author Gabut.
hai, kak. aku mampir. semangat terus ya.
2022-03-05
2
Lady_MerMaD
aku mampir ya thor
2022-02-23
2