Om I Love You
Zevanya Putri Sabila adalah seorang gadis muda, cantik, periang, baik dan sedikit tomboi.
Zee terlahir dari keluarga yang memiliki ekonomi yang sangat baik, bisa dikatakan kaya raya. Papanya, Roger Aghar adalah pengusaha yang terkenal di bidang konstruksi.
Sedangkan mamanya, Anna Zein adalah putri dari seorang pengusaha kaya raya di Jerman.
Tapi, sayang mama Zee meninggal saat Zee berusia 4 tahun.
Papanya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu, bernama Nola Agnesia.
Mama Nola sendiri memiliki seorang putri yang usianya sepantaran dengan Zee. Dia bernama Ratu Anastasia, dipanggil Ratu. Hubungan Zee dan Ratu tidaklah baik, mereka tidak akur, baik di rumah maupun di kampus. Itu terjadi setelah papa Zee menikah dengan mamanya, membuat Ratu merasa kalau Zee merebut kasih sayang mamanya.
Zee memiliki seorang kekasih hati bernama Yuda Nalendra Pratama. Seorang pemuda yang tampan, gagah dan cool di kampus. Banyak kaum hawa yang ingin menjadi kekasihnya, terutama Ratu. Secara diam-diam ternyata Ratu menaruh hati kepada Yuda, namun tidak berani dia sampaikan. Membuat hati Ratu dongkol setelah mengetahui bahwa Zee lah yang mendapatkan cinta dari sang pujaan hati.
Hari ini Zee akan berangkat ke kampus bersama Yuda. Zee berdandan cantik di depan cermin, memakai kaos berwarna putih dipadukan dengan celana jeans denim. Memakai make up tipis dan lipstik warna pink, menambah kecantikan seorang Zee.
Zee menyemprotkan parfum mahal, pemberian sang pujaan hati.
"Hmm, wangi," ucap Zee sambil mencium wangi parfum. Zee mengikat rambutnya menjadi satu, hingga leher jenjang dan putihnya nampak terlihat jelas.
"Sempurna," ucap Zee.
Zee menyambar tas selempang kesayangannya, berjalan menuruni anak tangga. Memang kamar Zee terletak di lantai dua rumah ini.
"Pagi, Pah! Pagi ,Mah!" sapa Zee hangat kepada mama tirinya.
"Pagi, Sayang!" jawab mama Nola tidak kalah hangatnya, tatapannya begitu meneduhkan layaknya ibu kandung. Ia tulus merawat dan menyayangi Zee seperti anak kandungnya sendiri, sebaliknya papa juga bersikap demikian kepada Ratu.
"Sini! Kita sarapan dulu, Sayang! Mama masak nasi goreng dan ayam krispi kesukaan kamu dan Ratu!" ucap mama sambil menepuk kursi kosong di sebelahnya. Zee hendak melangkah mendekati kursi kosong yang ditunjuk oleh ibu tirinya, namun tiba-tiba Ratu datang menyerobot langkah Zee.
"Siapa bilang Ratu suka ayam krispi?" ucap Ratu dengan ketus.
"Ratu!" seru mama.
"Pagi, Pah! Pagi, Mah!" sapa Ratu.
"Pagi, Sayang!" jawab papa.
"Bergabunglah bersama kami!" ajak papa.
"Ratu hari ini langsung berangkat ke kampus, Pah!"
"Ratu sarapan di kantin saja!" tuturnya.
"Kenapa?" tanya mama.
"Ya, gak apa-apa, Ma!"
"Ratu lagi buru-buru!" ujar Ratu.
"Paling mau ketemu sama pacar tuh, Ma!" timpal Zee.
"Pengen ketemu sama siapapun, bukan urusanmu!" ketus Ratu,menatap tajam ke arah Zee, namun yang ditatap malah cuek saja.
"Sudah! Pagi-pagi jangan bertengkar!" ucap mama menengahi.
"Kenapa kalian tidak bisa akur?" tanya papa.
"Ratu tuh, Pah! menyebalkan!" ujar Zee.
"Zee?" kesal papa menatap tajam ke arah putrinya.
"Iya, Pa! Maaf!" ucap Zee sambil tersenyum.
"Kamu tidak boleh seperti itu! papa gak mengajarimu berbuat tidak sopan!"
"Kamu mengerti kan, Zee?" tanya papahnya.
"Iya, Pah! Maafkan, Zee!" sesal Zee lagi.
"Sudah, Sayang! Sana kamu berangkat, nanti terlambat!" ucap mama, kata-katanya selalu bisa membuat hati anaknya damai.
Tiiiiiiiiiiiiiiiin.
Suara klakson moge berbunyi sangat keras, hingga terdengar sampai ke dalam rumah.
"Pah, Mah? Zee berangkat ke kampus!" ucap Zee, seraya mencium pipi papa dan mamanya.
"Hati-hati, Sayang!" pesan mama.
"Oke, Mah!" jawab Zee, sambil berlari kecil keluar rumah.
Keluar dari rumah, Zee melihat Yuda dengan Mogenya, melambaikan tangan sambil mengembangkan senyum.
"Pagi, Sayang!" sapa Yuda, sambil mencium pipi gadis cantik itu.
"Pagi, Beb!" Zee mencium sekilas bibir seksi milik Yuda.
"Nih, pakai helm!" Yuda menyerahkan helm kepada Zee.
"Thanks, Beb!" ucap Zee, sambil naik keboncengan motor Yuda.
Di kampus
Sampai di kampus, Yuda memarkirkan motornya. Dari area parkir, mereka bergandengan tangan mesra. Membuat para wanita yang pernah menjadi mantan Yuda, merasa marah, jengkel dan dongkol.
Ada yang berdecak kesal, ada juga yang melontarkan sumpah serapah, namun itu tidak membuat seorang Zee berciut hati. Zee tetap mengembangkan senyumnya, menyapa teman-temannya dengan ramah.
"Hai, Zee! Selamat pagi!" sapa Echa, sahabat akrab Zee.
"Selamat pagi juga, Ca!" jawab Zee
"Hei, Yud!" sapa Echa ke Yuda.
"Hei, Ca!" balasnya singkat.
"Beb, sampai sini saja! Aku mau bareng sama Echa!" ucap Zee kepada kekasihnya.
"Oke, nanti pulangnya kita bareng, Yang!" ucap Yuda.
"Okey! bye, bye!" Zee melambaikan tangannya kepada kekasihnya.
"So sweet!" goda Echa.
"Gue jadi ngiri!" manyun Echa.
"Kapan ya punya pacar?"
"Cari dong, Sayang!" ledek Zee.
"Gak! sebelum lulus dan cari kerja, aku gak mau pacaran!" tegas Echa.
"Yang bener?" goda Zee.
"Kaya aku dong!"
"Hah, kaya pacar kamu bener saja!" ucap Echa ceplas-ceplos, membuat Zee membelalakkan matanya.
"Aku yakin dia bisa berubah kok!" yakin Zee.
"Yah, semoga saja! Kemarin saja aku lihat Yuda pergi sama Novi!" batin Echa.
"Yuk, masuk kelas! hari ini pelajaran dosen killer itu!" ajak Zee.
"Ayok!" jawab Echa.
Kantin
"Hei, bro!" sapa Yuda ke teman-temannya.
"Hei, lihat! Siapa yang datang?" ucap Angga.
"Ah, bisa saja!" tukas Yuda.
Seperti biasa Yuda cs, sebelum pelajaran mereka nongkrong di sudut kantin. Mereka adalah teman-teman akrab Yuda di kampus. Dari mereka juga, Yuda mengenal pergaulan bebas.
"Yuda?" panggil seorang wanita, membuat keempat pria itu menoleh ke sumber suara.
"Melly," ucap Yuda agak terperanjat.
"Entar malam jadi kan,Yud!" tanya Melly menggelayut manja di lengan Yuda. Ketiga temannya sampai di buat melongo.
"Ya, jadi dong, Mel! kamu persiapkan saja staminamu!" jawab Yuda tanpa rasa malu. Bagi mereka berbicara vulgar di depan umum itu bukanlah hal yang tabu. Mereka terbiasa melakukannya, bahkan berciuman di depan umum pun mereka tidak malu.
"Oke, aku tunggu nanti malam di tempat biasa!" bisik Melly.
"Hebat kamu, Yud!"
"Aku salut sama kamu! kemarin Novi, sekarang Melly!" ledek Angga.
"Ha.....ha....ha!" mereka tertawa terbahak-bahak.
"Katanya sudah insyaf ?" tanya Roy.
"Aku belum bisa! Aku butuh penyaluran!" ucap Yuda.
"Terus gimana dengan Zee?" tanya Roy.
"Aku harus gimana? dianya saja gak mau diajak gituan!" jengkel Yuda.
"Ha.....ha.....ha!" mereka tertawa lepas.
"Ko bisa sih?" tanya Angga.
"Dia belum siap! sedangkan aku butuh penyaluran!" ucapnya lagi.
"Terus kalau Zee tahu, Bagaimana?" tanya Tommy.
"Jangan sampai dia tahu dong!"
"Kalau dia sampai tahu! berarti ada salah satu di antara kita yang membocorkannya!" tegas Yuda.
"Slow, men!"
"Jangan marah-marah gitu!" ucap Angga.
"Lalu gimana kalau sampai dia tahu sendiri?" tanya Tomy.
"Yah, itu urusan belakangan!" jawabnya santai.
"Gila! Zee itu kurang apa?"
"Dia cantik, baik dan seksi!" ujar Angga.
"Kan sudah kukatakan! aku butuh penyaluran!"
"Satu hari sp******ma gak keluar! kepala rasanya pusing!" ucap Yuda
"Kenapa kamu gak cari cewek di tempat lokalisasi saja?" ucap Angga.
"Aku takut terkena penyakit! mainnya juga gak bersih!" tolak Yuda.
Ha.....ha....ha
"Udah yuk masuk kelas!" ajak Yuda.
"Okey, yuk!" mereka pun beranjak dari kantin menuju kelas mereka.
to be continued......
*****************************
Saya kasih visualnya....
Zevanya Putri Sabila
Alan Putra Xaquille
Yuda Putra Nalendra
Ratu Anastasia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Rini Shop
ma,af baru nonggol, stelah baca novel Kenzo jdi ketagian jdi cari2 lgi judul yg lain y karena gaya bahasa outhor menghibur gak ngebosenin makasih ya Thor
2024-03-29
0
maulana ya_manna
mampir thor
2023-01-19
0
🌹🪴eiv🪴🌹
aku disini 🤗
udah Yuda sama ratu aja 🤭
2023-01-04
2