Mentari pagi menyinari bumi, sinarnya menelisik masuk lewat celah-celah korden kamar. Membuat dua insan manusia, mengerjapkan matanya karena silau matahari.
SHIIT
"Aku kesiangan!" ucap Yuda, mengacak rambutnya sendiri, dia berlalu ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Yuda sengaja mempercepat mandinya, karena dia memang harus pergi.
"Kenapa buru-buru banget sih?" tanya Melly.
"Aku harus pergi! Zee pasti sudah menunggu!" jawabnya.
"Kenapa sih kau masih bersamanya? Dia tidak bisa memberikan kau kepuasan! tetapi selama bersamaku, kau akan selalu puas, Sayang!" ucap Melly menggoda.
"Dia itu berbeda! dia wanita baik-baik! dia juga wanita terpandang! Sedangkan kamu?" Yuda menatap jijik ke arah Melly.
"Apa maksudmu, Yud?" ucap Melly tidak terima.
"Kamu gak bisa menyamakan diri kamu dengan Zee! Zee itu wanita yang istimewa! sedangkan kamu?" ejek Yuda, membuat Melly terhina.
"Sekarang aku tanya? berapa banyak pria yang sudah menikmati tubuhmu?" Yuda mencengkeram dagu Melly.
"Itu...!" Melly tergagap.
"Sudah banyak kan? Aku tahu bukan hanya aku yang tidur denganmu!"
"Jangan pernah menyamakan dirimu dengan Zee!" tegas Yuda sambil memberikan amplop berisi uang.
"Nih, bayaran kamu!" Yuda melempar amplop itu ke muka Melly dan berlalu meninggalkan kamar hotel.
"Hiks....hiks....hiks!"
"Kamu tega banget, Yud! sampai hati kamu berbicara seperti itu!"
"Aku mencintaimu, Yud! Apa salahku?"
"Hiks....hiks....hiks...."
" Semua ini gara-gara Zee! Awas kamu, Zee!"
"Aku akan buat perhitungan denganmu!" Melly berdialog dengan dirinya sendiri.
Di kampus
Yuda mencari keberadaan kekasihnya, tetapi masih belum menemukannya, lalu ia mencarinya di kantin, di sana juga tidak ada.
Saat keluar dari kantin kebetulan berpapasan dengan Echa.
"Cha, tunggu!" panggil Yuda.
"Eh,Yuda! Ada apa?" tanya Echa.
"Kemana Zee?" tanya Yuda .
"Sorry, Yud! hari ini aku gak melihat Zee!" jawab Echa.
"Lalu, Zee kemana?" tanya Yuda lagi.
"Di kantongku gak ada, di tas juga gak ada!" gurau Echa.
"Jangan bercanda deh ,Cha!" dengus Yuda.
"Ya, mana aku tahu, Yud! hari ini aku belum bertemu dengannya!" jawabnya.
"Ah, kamu gak asyik banget deh!" kesal Yuda, sambil berlalu pergi.
"Syik, asyik, syik, asyik emang Ayu tingting!" dengus Echa.
"Tapi, iya juga sih! Kemana tuh anak?"
"Coba telfon deh!"
Echa mendial nomor sahabatnya, namun ponsel Zee tidak aktif.
"Nih anak kemana sih?"
"Di telfon gak aktif!" Echa berdialog dengan dirinya sendiri.
Di sebuah cafe, seorang wanita sedang menikmati satu gelas es cappucino.
Menikmati es cappucino di udara panas seperti ini, rasanya sangatlah nikmat. Dia baru menyadari bahwa dari tadi ponselnya tidak aktif, Zee berusaha menyalakan kembali ponselnya namun ada sedikit masalah.
"Aduh, gawat! Ponselku mati! kayaknya minta ganti nih!" ucap Zee, sambil sedikit memukul pelan ponsel miliknya.
"Alhamdulillah, akhirnya hidup juga!" ucap Zee saat ponselnya kembali menyala, ternyata banyak notifikasi pesan dan panggilan masuk.
"Yuda! banyak sekali panggilan dari Yuda!"
"Sebaiknya aku telfon balik deh!"
Dret ....Dret....Dret
"Halo, Beb!"
"Kemana saja kamu, Yang?" tanya Yuda cemas.
"Beb, aku ada di cafe tempat biasa buat anak-anak nongkrong!" jawab Zee.
"Ya sudah, aku akan menyusulmu!" ucap Yuda.
Yuda langsung pergi ke cafe tersebut, yang memang jarak kampus ke cafe tidak terlalu jauh, sehingga dengan cepat Yuda sudah sampai di depan Cafe.
Yuda memasuki cafe, mencari keberadaan kekasihnya. Ternyata Zee sedang duduk di pojok sendirian.
Dari arah belakang, Yuda memeluk pundak kekasihnya.
"Yang?" panggilnya.
"Beb, kamu darimana saja? lama aku menunggu kamu! hingga akhirnya aku terpaksa naik bajaj!" selorohnya.
"Aku menghubungi ponsel kamu, tapi tidak aktif! Ada apa sebenarnya? kamu kemana saja?" cerca Zee.
DEGH
"Semoga Zee tidak curiga !" batin Yuda.
"Mama sakit, Sayang! terpaksa aku mengantar mama ke rumah sakit! sebagai anak satu-satunya, aku harus berbakti sama orang tua! terpaksa aku harus nganterin mama dulu!"
"Semoga Zee percaya!" batin Yuda .
"Benarkah? kamu lagi gak bohong kan?"
"Soalnya feeling ku tidak baik!"
"Kamu jangan negatif thinking dulu!"
"Suer deh! aku gak bohong! kalau gak percaya, nih aku telfon mama aku! silahkan kamu telfon?" ucap Yuda sambil menyodorkan ponselnya di hadapan Zee.
"Eh, gak usah! aku percaya sama kamu, Beb!" tolak Zee.
""Huft!" Yuda menghela nafas panjang.
"Untung dia percaya!" batin Yuda lagi.
"Apa itu,Yang?"
"Es cappucino! mau aku pesanin, Beb?" tanya Zee.
"Boleh!" Zee memesankan satu es cappucino untuk Yuda.
"Yang kamu ko ga kuliah?"tanya Yuda tiba-tiba.
"Iya nih, Beb! tadi aku habis ngejar-ngejar jambret!" jawab Zee santai.
"Apaaaaaaa?" Yuda terkejut.
"Jambret! Bagaimana ceritanya?" heran Yuda.
"Saat aku naik bajaj, aku melihat seorang ibu sedang dijambret! aku kasihan,Beb!"
"Aku kejar deh penjambret itu! Pas di belokkan, aku tikung motornya! Aku hajar jambret itu satu persatu!"
"Bugh ... Bugh.....Bugh!" Zee memperagakan gerakan menghajar jambret
"Mereka babak belur, Beb!"
"Zee gitu loh !"
"Andai gue yang di hajar karena ketahuan selingkuh! Apakah nasibnya akan sama seperti penjambret itu?" batin Yuda.
"Beb, ko diem! menurutmu, Bagaimana? hebat kan?" seloroh Zee.
"Yang, kamu kan cewek! gak baik seorang cewek berkelahi!" nasehat Yuda .
"Yang namanya cewek harus feminim! aku lebih suka kamu feminim,Yang!"
"Aku terpaksa, Beb!"
"Aku kasihan sama ibu-ibu itu!"
"Emang kalau aku gak feminim, kamu akan cari cewek lain, Beb?" tanya Zee tiba-tiba.
"Uhuk.... uhuk....... uhuk!" Yuda yang baru saja menenggak minumannya tersedak.
"Ya gak lah, Yang! kamu jangan berfikir yang aneh-aneh! aku tuh bucin banget ma kamu! jadi gak mungkinlah aku selingkuh!"
"Yang benar?" tanya Zee tidak percaya.
"Iyalah!"
"Bagi aku kamu tuh cewek paling cantik sedunia! seluruh cintaku cuma buatmu seorang!" gombal Yuda, membuat pipi Zee jadi merah karena menahan malu.
"Oya, besok Angga akan buat Party di rumahnya!"
"Sebagai pasangan ,aku ingin mengajak mu, Yang! Kamu mau kan, Yang?" tanya Yuda.
"Apakah itu pesta ulang tahun, Beb?" tanya Zee.
"Bukan sih! ini pesta biasa kok!"
"Oh! tapi gak pake minum-minum segala kan, Beb?"
"Ya gak lah, Yang!"
"Oke deh, Aku ikut!"
"Kamu tampil cantik dong, Yang!" pinta Yuda.
"Oke !" jawab Zee.
Pulang dari cafe, Zee meminta kekasihnya langsung mengantarkannya pulang ke rumah.
Pasalnya hari ini dia ada tugas yang harus di selesaikan secepatnya.
To be continued...
*************************************
Note .
Jangan lupa baca novel pertama aku, dengan judul : "Ketulusan Cinta Dara " kasih Like , favorit dan komentarnya.
Semoga para Readers suka dengan karya pertama dan karya kedua saya, dukungan Readers sangat membantu untuk penyemangat Author dalam berkarya.
Klik Like , Favorit, komentar dan votenya ....
I Love you dari Cahyaning Fitri....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Nur Khasanah
seru ceritanya.
2022-11-14
0
🏠⃟ᴬʸᵃⁿᵏરuyzⷦzⷩ𝐀⃝🥀
😄
2022-08-30
0
Nana
salut sm Zee. msh keukeuh jg virgin nya
2022-06-22
0