“Tunggu!" teriak Alana dan Gisel bersamaan saat Laura hendak melangkah masuk ke dalam kamar yang pintunya telah sedikit terbuka.
Ya ampun, semoga mereka belum terlambat ...
Aksi Laura terhenti, beralih menatap heran dua perempuan yang ia kira telah pergi dari tempat ini.
“Ayo Lan," bisik Gisel memicingkan mata, melangkah mendekat ke arah Laura.
“Jangan lepaskan dia Sel,”balas Alana.
“Ada apa lagi!” sentak Laura tak suka rencananya terhenti sejenak, waktunya terbuang, karena dua juru make up ini berada di hadapannya.
“Tahan dia Lan!” seru Gisel lalu mendekap tubuh Laura di ikuti Alana yang melingkarkan tangannya di pinggang Laura.
Laura sontak saja terkejut dengan apa yang di lakukan dua sahabat ini.
“Hei ada apa ini! Mau apa kalian! Lepaskan aku!” hardik Laura mencoba berontak dalam kungkungan Gisel dan Alana.
“Dasar perempuan licik, kau ingin menyalahgunakan hasil make up kami kan! Hanya untuk menjebak lelaki yang tidak berdosa! Kami tidak akan membiarkan itu!” bentak Gisel semakin mendekap tubuh Laura.
Laura tersentak mendengar ucapan Gisel. Dia tidak menyangka jika dua perias yang mendengar rencananya ini akan mencoba menghentikannya. Dia pikir mereka hanya orang asing yang tidak tahu apa-apa dan akan tutup mulut saat di bayar, ternyata dia salah.
Ah, Laura berdecak dalam hati mengapa dia begitu ceroboh.
“Kurang ajar! Kalian mencoba menghentikan aku!” geram Laura amarannya naik. “Ini bukan urusan kalian! Aku sudah membayar kalian! Tugas kalian hanya merias!” murka Laura.
“Kami tidak akan membuatmu berhasil dengan rencana kotormu itu!” geram Alana.
“Lepaskan aku!” berontak Laura namun tubuhnya terkunci oleh kungkungan dua sahabat ini.
“Melepaskanmu, tidak akan. Nyalimu besar juga! Berani-beraninya kau berniat buruk pada pewaris Walter! Aku akan melaporkan niat jahatmu padanya,” ancam Gisel.
“Lepaskan aku! Kita akan membuat kerja sama. Aku akan memberikan kalian berapa pun yang kalian inginkan!” tekan Laura memberi penawaran akan rencanannya yang tinggal selangkah lagi, tidak boleh gagal.
Gisel dan Alana mendesis sinis.
“Dasar nenek sihir tidak tahu malu. Kau mencoba menyogok kami!” sembur Alana semakin mendekap tubuh Laura.
“Lepaskan aku!” teriak Laura putus asa, rencana yang ia susun rapi buyar karena ulah bar-bar dua tukang make up ini.
Laura terus berontak mencari cara agar terbebas dari dua perempuan ini.
“Lepaskan aku!” teriaknya lagi terus meronta.
“Rencanamu hidup nyaman dengan menikah dengan Zayn, tidak akan terjadi! Itu hanya mimpi,” sergah Gisel.
“Jadi perempuan itu harus punya harga diri!” tambah Alana geram.
Kata-kata yang terlontar dari Gisel dan Alana membuat emosi Laura memuncak. Cukup sudah.
“Kalian akan menyesal telah menggangguku!”
“Zayn yang akan melenyapkanmu, karena kau berani mengganggunya!” balas Gisel.
Laura mematung tak melakukan perlawanan lagi, ia lalu tersenyum devil, raut wajahnya terlihat mengerikan.
“Percuma saja kalian mencegahku, karena aku tidak akan berhenti sampai di sini. Zayn pasti akan menikah dan menjadi milikku,” tekan Laura.
Laura kemudian bergerak dengan cepat, mengangkat kaki kanannya lalu menginjak kuat kaki Gisel.
“Aduh! Sakit!”
“Ah gila nih perempuan! Aduh sakit!” pekik Gisel mengaduh kesakitan, refleks mengelus kakinya.
Alana tercengang melihat Gisel kesakitan hingga bekapan mereka melonggar.
“Sel,” pekik Alana khawatir melihat sahabatnya kesakitan.
Kesempatan itu pun di gunakan Laura untuk melepaskan diri. Tangannya pun terulur mendorong tubuh Alana dan Gisel hingga terhempas ke lantai.
“Awww.” Keluh keduanya.
“Dasar perempuan gila!” hardik Gisel.
“Hei jangan lari!” teriak Alana.
Mereka pun mencoba bangkit.
“Bagaimana ini Sel, dia kabur.”
“Lan, aku akan mengurus perempuan ular ini. Kau ke kamar Zayn bawa dia pergi dari sini. Aku takut perempuan itu punya rencana buruk yang lain,” ujar Gisel tentang apa yang ia cemaskan.
“Tapi Sel.”
“Bagaimana jika orang-orang datang dan nenek sihir ini telah mengarang cerita,” jelas Gisel.
“Cepatlah kita tidak punya waktu."
Gisel lalu berlari mengikut arah lari Laura.
“Sel!” panggil Alana namun sahabatnya telah berlari kencang mengejar Laura.
Alana lalu melakukan tugasnya. Ia masuk ke dalam kamar.
Alana menarik napas berat sungguh demi apa-pun irama jantungnya berdetak dua kali lipat, dia terlibat dalam masalah hanya demi menolong sahabat kakaknya, lelaki yang sudah dia anggap seperti saudara.
Alana telah berada di dalam kamar, pandangannya langsung tertuju pada ranjang king zise kamar, netra matanya pun menangkap seorang pemuda tertidur di balik selimut.
Dengan rasa gugup Alana melangkah mendekat ke arah ranjang.
Alana sejenak tertegun saat matanya menatap wajah tampan yang berbaring di kasur.
“Kak Vino! Dia benar-benar kak Vino,” gumam Alana terdiam di tempat.
Alana masih tak menyangka bak mimpi dia melihat wajah itu. Lelaki yang telah ia anggap sebagai kakaknya.
Alana terkesiap, Astaga ... dia tidak boleh berlama-lama.
Ia pun bergegas naik ke tempat tidur untuk membangunkan pemuda itu. Alana menarik selimut yang menutup tubuh Zayn.
Astaga ...
Gadis ini mengalihkan pandangannya saat menatap tubuh Zayn yang ternyata bertelanjang dada. Ya ampun mata sucinya ternoda.
Tapi itu tidak penting sekarang, saat ini dia harus membangunkan pemuda itu.
“Kak Vino! Bangun! Bangun!” ucap Alana sembari menepuk-nepuk pipi Zayn mencoba membuatnya sadar.
“Kak Vino! Kak Vino! Tolong sadarlah.” Alana terus mencoba membuat Zayn sadar.
Zayn mulai merasa tak nyaman menggeliat perlahan.
“Pergi! Jangan menggangguku!” hardiknya sembari menepis tangan Alana.
“Astaga kita harus pergi dari tempat ini! Kak Vino,” ujar Alana.
“Kak Vino, kak Vino.”
Kelopak mata Zayn terbuka sayu, saat mendengar nama itu.
“Kak Vino,” panggil Alana.
Pandangan Zayn berkabut samar, menatap perempuan yang ada di hadapannya.
Vino ... Nama itu adalah nama yang memiliki berjuta kenangan dan kini telah asing di telinganya setelah ia berganti menjadi Zayn penerus keluarga Walter, telah lama tak ada lagi yang memanggilnya dengan nama itu kecuali orang yang ia sayangi.
"Kak Vino."
“Vino ... Aku Vino ...” ucap Zayn dengan sedikit kesadaran. Seketika bayangan seorang wanita dari masa lalunya kembali terkenang. Ia menghirup aroma tubuh yang sama, membuatnya sangat merindukan perempuan itu.
“Astaga ternyata dia mabuk, apa yang telah di lakukan oleh perempuan licik itu padanya,” geram Alana tak terima.
“Kak Vino!” panggil Alana.
“Ia, aku Vino.” Zayn lalu menarik tangan Alana kuat hingga tubuh mungilnya tertarik masuk ke dalam pelukannya. Alana tersentak kaget.
“Kak Vino.”
“Iya aku Vino, Aku Vinomu Ra. Aku bukan Zayn,” rancaunya.
Alana terdiam mencerna nama inisial nama Ra yang keluar dari mulut Zayn. Nama yang sama dengan nama panggilan kakaknya.
“Ra? Apa maksudnya Nara kakakku. Dia mengira aku sahabatnya,” batin Alana.
“Kak Vino lepaskan!” berontak Alana dalam pelukan Zayn.
“Aku merindukanmu Ra.” Zayn semakin mengeratkan pelukannya.
“Kak Vino! Lepaskan.“ Astaga aku bukan kak Nara,” pekik Alana.
Ya tuhan, Alana menjadi putus asa, belitan tangan kekar itu mengunci tubuh mungilnya membuatnya kehabisan napas.
“Jangan tinggalkan aku, aku selalu sendirian, itu sangat mengerikan,” lirih Zayn akan perasaan yang ia rasakan terdengar pilu.
“Kak Vino aku tidak bisa bernapas!” teriak Alana frustrasi dalam dekapan Zayn.
“Ini orang belitan tangannya kaya ular sawah dah, badanku bisa remuk kalau gini,” batin Alana. napasnya tersengal.
“Aduh Kak Vino, lepaskan aku. Tulangku bisa patah, aku bukan kak Nara,” seru Alana.
Sementara Alana mencoba meloloskan diri. Pintu kamar terbuka membuatnya tersentak.
“Lihatlah! Apa yang telah dia lakukan, dia mencoba untuk melecehkan perempuan itu!” suara berat dari seorang lelaki terdengar.
Alana tercengang mendengar ucapan itu.
Apa! Melecehkan!
Bagaimana mungkin itu terjadi?
Ternyata perempuan licik itu telah memulai aksinya, inilah rencana yang telah di susun oleh Laura. Dan mengapa sekarang dialah yang terjebak bersama lelaki target incaran Laura. Ah, mengapa dia mendapatkan kesialan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sonia pramita
😁😁😁😁
2024-02-11
0
Wiek Soen
ya Alana kejebak sendiri
2023-11-08
0
ike
fix alana jodoh Vino, saya suka saya suka 😍😍😍😍
2023-10-22
3