EPISODE 3 Siapa Wanita Itu

Kelas telah selesai dan dosen juga sudah pamit undur diri dari kelas. Satu persatu mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelas setelah selesai membereskan buku buku mereka.

Saat Amanda sedang membereskan buku buku nya, dua orang mahasiswi datang menghampiri nya.

" Hai, boleh kenalan gak?, " sapa salah satu mahasiswi.

Amanda menghentikan aktivitas nya lalu mendongak kan kepala nya menatap kedua mahasiswi yang ada di hadapan nya.

" Tentu saja boleh, " balas Amanda tersenyum.

" Gue Mita dan ini sahabat gue Bella, " ucap Mita mahasiswi yang tadi menyapa Amanda.

" Hai, saya Amanda, " balas Amanda.

" Gak usah formal gitu juga kali ngomong nya, santai saja, " seru Bella.

Amanda menggaruk tengkuk leher nya karena merasa salah tingkah, sementara Mita dan Bella tertawa melihat tingkah Amanda.

" Kami mau ke kantin, lo mau ikut gak?, " tanya Mita.

" Boleh deh, tapi sebentar gue selesai kan ini dulu, " jawab Amanda yang kembali memberes kan buku nya lalu memasuk kan ke dalam tas.

" Ok, sudah selesai. Yuk, pergi sekarang, " ajak Amanda lalu berdiri dan berjalan di samping Bella.

Amanda sempat melirik sekilas ke arah Alfian saat melewati pria itu lalu kembali memandang lurus ke depan dan berjalan keluar kelas.

Amanda menghela nafas nya dengan berat, Ia merasa kesal dengan Alfian yang acuh dan tidak berniat meminta maaf kepada nya. Padahal, jelas pria itu tau kalau diri nya yang di tabrak di bandara kemarin sore.

" Lo kenapa Man?, " tanya Mita saat mendengar helaan nafas berat dari Amanda.

" Gue gak apa apa kok. Oiya, nanti setelah selesai dari kantin, kalian temani gue keliling kampus ya, " pinta Amanda.

" Ok, gak masalah, " jawab Mita.

Mereka bertiga terus berjalan beriringan menuju kantin fakultas. Sepanjang perjalanan menuju kantin, semua orang yang ada di koridor menatap ke arah mereka bertiga.

" Ini perasaan gue saja atau memang benar, semua mata itu tertuju ke arah kita?, " tanya Amanda.

Mita dan Bella terkekeh lalu mereka semakin mempercepat langkah mereka menuju kantin dan itu membuat Amanda semakin bingung.

" Lo mau makan apa Man?, " tanya Bella.

" Gue pesan minum saja, gue mau jus jeruk hangat, " jawab Amanda.

" Yakin lo gak makan?, " tanya Bella.

" Iya yakin Bel, gue minum saja, " jawab Amanda tersenyum.

" Ok deh. Yasudah gue pesanin dulu ke ibu kantin nya, " ucap Bella lalu berbalik dan berjalan memesan makanan dan minuman kepada ibu kantin.

" Lo kok gak pesan makanan Mit?? " tanya Amanda.

" Bella sudah hapal gue mau apa, jadi gak perlu gue bilang lagi ke dia, " jawab Mita lalu di jawab anggukan kepala oleh Amanda.

Sesaat suasana hening, karena Mita sedang berbalas pesan dengan kekasih nya.

" Mit, kenapa sih sejak tadi banyak yang melihat ke arah kita?, " tanya Amanda mulai risih karena sejak berjalan di koridor dan di kantin, semua orang menatap ke arah mereka.

Mita mengalihkan padangan nya dari ponsel dan menatap ke arah Amanda.

" Acuh kan saja tatapan mereka semua, " jawab Mita lalu kembali menatap layar ponsel nya.

" Haishh, gue gak bisa bersikap acuh begitu saja. Mit, kasih tau dong kenapa mereka begitu, penasaran nih, " rengek Amanda.

Mita menghela nafas nya lalu kembali menatap ke arah Amanda.

" Karena aku dan Bella termasuk mahasiswi populer di kampus ini. Dan lagi, mereka menatap ke arah lo juga karena pasti mereka sudah mendapat berita kalau lo duduk di sebelah pangeran es kampus ini, " jawab Mita.

" Ooo gitu karena teman teman gue ini populer, " balas Amanda sambil manggut manggut, sementara Mita kembali menatap layar ponsel nya.

Tiba tiba kedua mata Amanda membelalak lalu menggebrak meja membuat Mita terkejut setengah mati. Bahkan, semua orang di kantin menatap ke arah mereka.

" Pangeran es? Maksud lo siapa?, " tanya Amanda tiba tiba.

Mita memukul lengan Amanda karena merasa kesal melihat Amanda yang tiba tiba menggebrak meja membuat nya sampai terkejut.

" Gak perlu pakai gebrak meja segala bisa kan!, " omel Mita.

Amanda terkekeh mendengar omelan Mita.

" Sorry sorry Mit. Tapi, jawab dong maksud lo tadi, siapa itu pangeran es?, " tanya Amanda penasaran.

" Pria yang tadi duduk di sebelah lo, nama nya Alfian, pangeran es kampus ini. Most wanted seluruh mahasiswi kampus ini, eh gue ralat deh. Dia itu most wanted seluruh wanita di Indonesia, " jawab Mita.

" Hah, seriusan? Tapi kenapa bisa di juluki pangeran es?, " tanya Amanda penasaran.

Mita menghela nafas nya dengan berat. Ternyata, Amanda ini orang nya kepo ya.

" Dia itu putera angkat keluarga Djaya, keluarga kaya nomor satu di Indonesia dan satu satu nya yang masih belum punya pasangan. Jadi, seluruh wanita berlomba lomba merebut hati nya supaya bisa menjadi bagian dari keluarga Djaya. Kenapa dia di juluki pangeran es, karena dia tidak pernah tersenyum dan selalu menunjukkan wajah datar di depan semua orang. Dan, dia juga selalu mengabaikan wanita wanita yang mencoba menggoda nya. Maka nya, mereka menjuluki nya pangeran es karena sikap nya sangat dingin, " jawab Mita.

" Masa sih dia sama sekali gak tertarik dengan wanita yang menggoda nya, " gumam Amanda gak percaya.

" kalau yang gue dengar dari sepupu gue yang sebelum nya satu sekolah dengan dia, Dia bersikap dingin dan acuh terhadap wanita wanita yang menggoda nya karena dia masih belum move on sama satu orang wanita. Dia masih sangat mencintai wanita itu, tapi sayang nya wanita itu sudah menikah. Dan parah nya lagi sekarang, wanita itu adalah istri dari saudara angkat nya, " jelas Mita.

Kedua mata Amanda membelalak sempurna mendengar penjelasan Mita. Wuihhh, ribet benar deh itu permasalahan cinta nya.

" Ribet banget yah kisah cinta nya, " gumam Amanda sambil menggeleng geleng kan kepala nya.

Mita hanya tersenyum mendengar gumaman Amanda. Gak berapa lama, Bella datang dengan membawa nampan berisi pesanan mereka semua. Lalu, mereka makan sambil lanjut mengobrol.

****

Di dalam kelas, Irgi dan Jonathan menghampiri Alfian saat semua orang sudah keluar dari kelas dan menyisakan mereka bertiga saja.

" Bro, jujur kepada kami, lo mengenal Amanda?, " tanya Irgi.

" Tidak, " jawab Alfian singkat, padat, jelas dan dengan nada dingin.

" Lalu, kenapa kalian tadi bersikap seperti saling mengenal?, " kini Jonathan yang bertanya.

" Gue tidak mengenal nya, gue hanya bertemu dia satu kali saat kemarin pergi ke bandara mengantar mbak Zi. Kami tidak sengaja bertabrakan , " jawab Alfian.

" Lalu?, " tanya Jonathan lagi,

" Tidak ada kelanjutan nya. Sudah sana minggir, gue mau ke perpustakaan, " usir Alfian yang sudah bangkit dan berjalan keluar kelas meninggalkan kedua teman nya.

" Dasar pangeran es, " gerutu Irgi.

Irgi dan Jonathan cepat cepat menyusul Alfian yang sudah berjalan jauh di depan mereka. Dengan cepat, Irgi menarik tangan Alfian untuk mengikuti nya dan tidak membiarkan Alfian pergi ke perpustakaan.

" Woi, lepasin tangan gue, gue mau ke pespustakaan, " ronta Alfian.

" Untuk hari ini tidak. Hari ini kita akan makan bersama di kantin, " seru Irgi yang terus menarik Alfian seperti anak kecil.

Alfian berhenti meronta dan membiarkan teman nya ini menarik tangan nya menuju kantin. Memang, selama ini diri nya selalu menolak ajakan teman nya untuk makan di kantin, dia lebih memilih menghabiskan waktu senggang nya di perpustakaan kampus.

Irgi mengedarkan pandangan nya ke penjuru kantin, saat mata nya menemukan sosok yang di cari nya, Ia bergegas melangkah kan kaki nya menuju sosok itu sambil terus menarik tangan Alfian.

" Hai Bel, boleh ikut bergabung?, " tanya Irgi pada sosok wanita yang sedang menikmati semangkuk bakso yang ternyata adalah Bella.

Bella mendongak kan kepala nya lalu tersenyum dan mengangguk kan kepala nya.

Irgi tersenyum sumringah lalu dengan cepat menyuruh Alfian duduk di sebelah Amanda, sementara diri nya duduk di sebelah Bella.

Jonatahan merasa kesal karena merasa di abaikan oleh kedua teman nya itu, lalu dengan cepat duduk di sebelah Mita.

" Kalian gak pesan makanan?, " tanya Bella.

" Jo, pesanin sana sama ibu kantin, " perintah Irgi tanpa menjawab pertanyaan Bella.

" Brengs*k lo Gi, lo kira gue pembantu lo. Seenak nya saja lo nyuruh nyuruh gue. Sana pesan sendiri, " omel Jonathan lalu bangkit dan pergi memesan makanan nya sendiri.

" Haishh dasar anak itu. Eh Fian, lo mau pesan apa biar gue pesan kan sekalian?, " gerutu Irgi lalu bertanya kepada Alfian agar sekalian dia pesan kan.

" Jus jeruk hangat, " jawab Alfian datar lalu membuka buku nya yang baru saja dia ambil dari dalam tas.

" Ok, " jawab Irgi lalu bangkit dan berjalan menuju meja ibu kantin.

Amanda melirik ke arah Alfian yang sedang fokus membaca buku. Wajah nya memang tampan, tetapi selalu menunjuk kan wajah datar dan sikap dingin.

" Sepahit itu kah hidup nya sampai membuat dia menjadi seperti ini? Kasihan, " gumam Amanda lirih di dalam hati nya.

Amanda menggeleng kan kepala nya, mengusir kata kata yang baru saja Ia gumam kan dalam hati.

" Bodoh kamu Amanda, untuk apa peduli dengan pria ini. Itu bukan urusan lo, jadi jangan kepo. Harus nya saat ini lo marah marah ke dia, karena sampai detik ini dia sama sekali gak berniat minta maaf, bukan nya malah kasihan seperti ini. Dasar bodoh, bodoh, " gumam Amanda dalam hati sambil memukul mukul pelan kepala nya.

Alfian menahan tangan Amanda yang sedari tadi terus memukul mukul kepala nya sendiri.

" Lo sudah gila ya mukul mukul kepala lo sendiri huh?, " tanya Alfian ketus.

" ehh, " Amanda tersadar lalu menatap Alfian yang masih memegang tangan nya.

" Kalau lo sakit, sana pergi ke UKS, " seru Alfian lalu melepas tangan Amanda.

" Ehh enggak kok, aku baik baik saja, " jawab Amanda terbata bata.

Setelah mendapat jawaban dari Amanda, Alfian kembali mengalihkan pandangan nya ke arah buku yang tadi di baca nya.

" Ehhh apa apaan dia itu, setelah tadi bersikap sok perhatian, kini sikap nya kembali dingin lagi. Huwaaa dasar manusia aneh, " pekik Amanda dalam hati.

Sejenak, Amanda menatap Alfian yang sedang fokus membaca. Alfian tau, jika Amanda sedang menatap nya, tetapi di biarkan nya saja. Ia sudah terbiasa di tatap seperti itu oleh wanita.

Amanda langsung mengalihkan pandangan nya saat Irgi berteriak cukup kencang saat kembali ke meja sambil meletak kan segelas jus di depan Alfian.

" Lo bisa gak sih gak usah teriak teriak, ini bukan di hutan, " omel Alfian.

" Sorry sorry, " balas Irgi terkekeh.

Alfian tidak menggubris ucapan maaf dari teman nya itu. Ia lebih memilih menikmati segelas jus yang ada di hadapan nya.

Alfian menghentikan aktivitas nya saat mendengar suara yang sangat Ia kenali memanggil nama nya.

" Fian, " panggil seorang wanita.

Alfian menoleh ke arah suara itu lalu tersenyum hangat. Ia bangkit lalu menghampiri wanita yang tadi memanggil nya.

Sikap Alfian tadi tidak luput dari pandangan Amanda. Amanda melihat senyum hangat di bibir Alfian untuk wanita itu yang sejak tadi tidak Ia lihat. Bahkan sejak kemarin bertemu hingga hari ini, Ia hanya melihat wajah datar dan sikap dingin dari Alfian. Dan senyum itu juga tidak pernah di lihat oleh seluruh orang di kampus. Tapi wanita itu, kenapa bisa membuat senyum hangat mengembang di bibir Alfian.

" Siapa wanita itu? Kenapa dia bisa membuat Alfian tersenyum?, " gumam Amanda dalam hati.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa like, favorit, comment and vote yang banyak ya akak.

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

Manda kepo bngt sm Fian.....

2020-10-13

0

alfa

alfa

waleh aku

2020-06-07

0

Mr Crabb

Mr Crabb

Thor aku sudah Like dan rare Bintang 5 loh🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Jika berkenan silahkan mampir di karyaku ya😇😇😇😇😇😇😇😇😇


>>Legenda 7 Bintang<<


Jangan lupa tinggal kan jejak juga di sana. Terimakasih author kesayangan.

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰


2020-05-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!