EPISODE 5 Manusia Purba

Buughhhhh.

" Aaawww, " ringis Amanda karena bokong nya terasa sakit.

" Sorry, gue gak sengaja nabrak lo. Sini gue bantu, " ucap pemuda itu sambil mengulur kan tangan nya.

Amanda mendongak kan kepala nya lalu menatap kedua mata pemuda itu.

Deeg.

Jantung Amanda berdetak cepat saat melihat kedua mata indah yang berwarna hitam pekat itu.

Pemuda itu melihat Amanda malah melamun mengibas kan tangan nya di depan Amanda agar tersadar.

" Hei, Lo baik baik saja kan? Sini gue bantu, " ucap pemuda itu.

Amanda tersadar dari lamunan nya lalu menyambut uluran tangan pemuda itu. Setelah itu, Ia bersihkan celana nya yang sedikit kotor karena terjatuh tadi.

" Sorry gue gak sengaja nabrak lo. Lo baik baik saja kan? Ada yang luka? Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang?, " tanya pemuda itu bertubi tubi.

Amanda terkekeh mendengar banyak nya pertanyaan dari pemuda yang ada di hadapan nya ini.

" Gue baik baik saja, gak ada yang luka cuma ya bokong gue sedikit sakit saja karena terjatuh tadi. Tapi, beneran gue gak apa apa. Lagi pula gue juga yang salah gak lihat jalan, " jawab Amanda.

" Alhamdulillah kalau lo baik baik saja. Gue kira lo luka parah terus harus di bawa ke rumah sakit dan sampai rawat inap. Kalau sampai itu terjadi, gue pasti ngerasa bersalah banget, " ucap pemuda itu.

" Ya ampun, lebay deh lo. Gue cuma terjatuh karena tertabrak badan lo bukan mobil lo kali, " balas Amanda terkekeh.

Pemuda itu pun ikut tertawa lalu mengulurkan tangan nya.

" Kenal kan, nama gue Aldo. Kalau boleh tau nama lo siapa? Kelihatan nya lo mahasiswi baru ya, soal nya baru ini gue lihat lo di kampus ini, " ucap pemuda itu yang tak lain adalah Aldo.

" Nama gue Amanda Fawkes, lo bisa panggil gue Manda. Gue mahasiswi baru pindahan dari Australia, baru hari ini masuk kelas, " jawab Amanda sambil menyambut uluran tangan Aldo.

" Oohh jadi lo yang di bicara kan seluruh mahasiswa kampus, mahasiswi pindahan dari luar negri yang wajah nya cantik itu, " ucap Aldo sambil manggut manggut saat jabatan tangan mereka terlepas.

" Ya ampun, apa sampai seperti itu ya berita nya, " balas Amanda histeris.

Aldo terkekeh melihat reaksi Amanda yang cukup berlebihan.

" Biasa lah, nama nya juga kaum adam. Kalau ada mahasiswi baru yang cantik pasti pada heboh, " ucap Aldo.

" Haishh, gue gak suka jadi pusat perhatian. Malas banget kalau kemana mana selalu di perhatikan begitu, risih banget, " balas Amanda.

" Abai kan saja mereka. Oh iya, kamu tadi jalan sambil celingak celinguk cari apaan?, " tanya Aldo.

" Oohh, gue lagi cari teman teman gue. Gue tadi minta di temani keliling kampus, tapi karena ada urusan pribadi jadi gue suruh mereka jalan duluan. Sekarang, malah gue kehilangan mereka, " jawab Amanda.

" Yasudah, sini gue temani lo keliling, kebetulan gue lagi gak ada kelas. Lo mau gak?, " tanya Aldo.

" Boleh deh, yuk, " balas Amanda.

Setelah itu, Aldo mengajak Amanda kembali keliling kampus sambil mengobrol ringan. Dan terkadang, Aldo melontarkan candaan sampai Amanda tertawa terbahak bahak.

Tak terasa mereka sudah berkeliling hampir satu jam lama nya, kini Amanda harus kembali ke kelas karena ada jadwal mata kuliah. Aldo pun mengantar kan Amanda kembali ke kelas nya.

" Thanks ya Aldo, lo sudah ajak gue keliling kampus, " ucap Amanda saat mereka sudah tiba di depan kelas Amanda.

" Sama sama Man, gue juga senang kok jalan bareng lo. Ehh, maksud gue temani lo keliling kampus, " balas Aldo gugup.

" Yasudah, gue masuk kelas dulu ya. Bye Aldo, " pamit Amanda lalu berbalik dan berjalan masuk ke dalam kelas.

" Manda tunggu, " panggil Aldo.

Amanda menghentikan langkah nya lalu berbalik kembali menghadap Aldo.

" Ada apa Aldo?, " tanya Amanda.

" Emm anu, gue boleh minta nomor ponsel lo gak? Ya kali lo mau gue temani keliling Jakarta, " jawab Aldo gugup.

" Ooo gitu, boleh juga deh. Yasudah, cepat lo catat, " ucap Amanda.

Aldo pun segera mengambil ponsel nya bersiap untuk mengetik nomor ponsel Amanda lalu Amanda menyebutkan nomor ponsel nya. Setelah itu, Aldo misscall nomor Amanda agar Amanda juga menyimpan nomor nya.

Setelah bertukar nomor ponsel, Aldo pamit dan Amanda kembali masuk ke dalam kelas nya.

Tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang yang memperhatikan interaksi mereka berdua dari kejauhan.

****

Kelas kembali di mulai dan Amanda kembali duduk di sebelah Alfian karena tidak ada yang berani duduk di sebelah pangeran es.

Amanda mendengar kan penjelasan dosen tanpa ada nya kendala, beruntung ibu nya berkebangsaan Indonesia jadi dia bisa berbicara bahasa Indonesia dengan fasih.

Sesekali Alfian melirik ke arah Amanda, Ia merasa kesal dengan Amanda yang sudah berani menjambak rambut nya. Bahkan, rasa sakit nya masih terasa.

" Awas lo, gue akan balas perbuatan lo tadi, " gumam Alfian dalam hati.

Setelah satu setengah jam berlalu, kelas pun berakhir. Sebelum dosen pamit, dosen memberikan tugas kelompok yang terdiri dari dua orang.

Amanda berharap dia satu kelompok dengan Bella atau Mita, tapi ternyata doa nya tidak terkabul. Dia malah satu kelompok dengan pangeran es, Alfian.

" Oh God, kenapa harus satu kelompok dengan dia sih. Hidup gue selalu saja sial kalau dekat dekat dia. Kali ini, kesialan apa lagi yang akan menimpa gue, " gerutu Amanda pelan.

" Pucuk di cinta ulam pun tiba, akhir nya gue dapat kesempatan untuk membalas lo, " gumam Alfian dalam hati sambil tersenyum miring.

Setelah mengumumkan masing masing kelompok dan materi tugas, dosen pamit undur diri.

Amanda menjatuh kan kepala nya di atas meja, Ia tidak bersemangat lagi karena harus satu kelompok dengan Alfian.

" Bangun lo sekarang, kita cari bahan tugas, " ucap Alfian datar.

Amanda mengangkat kepala nya lalu menoleh ke arah Alfian.

" Harus sekarang ya? Gue lagi gak bersemangat, apa lagi karena satu kelompok bareng lo, " tanya Amanda.

" Kalau lo gak mau sekarang gak masalah sih, nanti tinggal gue bilang sama dosen, lo gak ngerjain tugas nya, " jawab Alfian datar lalu berjalan keluar kelas meninggalkan Amanda yang terpelongo.

" Cowok brengs*k, " umpat Amanda saat tersadar lalu bergegas mengejar Alfian.

Amanda terus berlari mengejar Alfian dan sesekali memanggil nama Alfian tetapi Alfian sama sekali tidak menoleh atau pun memperlambat langkah nya. Alfian terus berjalan menuju parkiran kampus.

Amanda menahan lengan Alfian saat berhasil mencapai Alfian yang sudah ingin masuk ke dalam mobil. Ia mengatur terlebih dahulu nafas nya yang tersengal karena berlari mengejar Alfian.

" Kenapa lo gak berhenti saat gue panggil. Capek gue lari ngejar lo, " omel Amanda sambil terus mengatur nafas nya.

" Gue gak dengar, " jawab Alfian datar.

" Heh telinga lo tuli apa, gue jerit jerit begitu gak dengar. Percuma punya wajah tampan kalau telinga nya tuli, " omel Amanda.

" Apa lo bilang?, " tanya Alfian sambil menatap tajam Amanda.

" Gak ada, gue gak bilang apa apa, " jawab Amanda sambil menunduk kan kepala nya karena takut dengan tatapan Alfian.

" Sekarang lo masuk ke mobil, " ucap Alfian dingin.

" Hah?, " Amanda terkejut lalu mengangkat kepala nya menatap Alfian.

" Masuk ke mobil sekarang atau nama lo gue coret dari tugas kelompok, " ucap Alfian.

" Oohh ok ok, gue masuk ke mobil, " balas Amanda lalu cepat cepat berlari ke pintu penumpang dan masuk ke dalam.

Setelah Amanda masuk ke dalam mobil, Alfian juga masuk ke dalam mobil lalu menjalan kan mobil nya menuju ke toko buku.

****

Selama perjalanan menuju ke toko buku, suasana di dalam mobil hening. Tak ada percakapan apa pun dan juga tidak ada suara radio.

Sesekali, Amanda melirik ke arah Alfian yang terus fokus dengan jalan di depan.

" Tampan sih tapi dingin banget. Wanita mana yang mau pacaran dengan pria dingin seperti dia, " gumam Amanda dalam hati.

Meskipun Alfian fokus dengan jalanan di depan, tetapi dia tau kalau Amanda sesekali melirik ke arah nya.

" Sudah puas melirik gue?, " tanya Alfian tanpa menoleh ke arah Amanda dan tetap fokus ke depan.

" Eh, siapa juga yang melirik lo. Gak usah ke pede an deh jadi orang, " jawab Amanda lalu memalingkan wajah nya ke arah jendela samping nya. Ia merasa malu karena ketahuan melirik Alfian.

Suasana kembali hening sampai mobil yang di kendarai Alfian tiba di depan toko buku.

" Turun, " perintah Alfian datar.

Amanda mendengus kesal lalu membuka seat belt nya dan turun dari mobil.

" Lo bisa gak kalau ngomong itu baik baik, senyum dikit, ini wajah lo datar terus, " gerutu Amanda.

Ya dasar Alfian, dia hanya acuh dan masuk ke dalam toko buku. Amanda merasa kesal, Ia pun menghentak hentak kan kaki nya sambil melangkah kan kaki nya masuk ke dalam toko buku.

Amanda terus saja mengikuti kemana Alfian pergi, Ia masih merasa kesal dan tidak berniat membantu Alfian mencari buku untuk bahan tugas mereka.

" Lo, kalau cuma ngikuti kemana gue pergi dan gak membantu cari buku, lebih baik lo pulang saja, " ucap Alfian datar sambil menatap tajam ke arah Amanda.

" Lo itu ya, nyebelin banget sih. Gue itu masih kesal sama lo. Lagi pula, perut gue juga lapar banget sekarang. Ini kan sudah lewat jam makan siang, jadi gue ngerasa lapar banget, " balas Amanda.

" Ck, lo itu memang menyusah kan, " gerutu Alfian lalu berjalan meninggal kan Amanda menuju ke kasir untuk membayar beberapa buku yang sudah di dapat nya.

Setelah membayar semua buku buku nya, Alfian kembali menghampiri Amanda yang masih mematung di tempat nya tadi.

" Woi, lo mau jadi patung di sini, " omel Alfian karena Amanda masih saja berdiri di tempat nya.

" Ishhh lo itu kasar banget sih sama wanita, " ucap Amanda kesal.

" Buat gue, lo itu bukan wanita tapi manusia barbar, " balas Alfian lalu berbalik dan pergi meninggalkan Amanda yang sedang mengamuk.

" Aargghhh, dasar manusia purba menyebalkan, " omel Amanda sambil mengejar Alfian.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

***Berhubung besok sudah memasuki bulan suci Ramadhan, saya Utami Pravita dan keluarga besar saya mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan nya.

Jangan lupa like, favorit, comment and vote yang banyak ya akak***.

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

muka datar kayak papan tulis yah si Fian..... wkwkwkwk

2020-10-13

0

Mommy Rara

Mommy Rara

aku mampir nih, aku kasih jejak awal 5 eps dulu ya. klik favorit untuk kita saling dukung thor. 🤗

from author : " my enemy becomes my husband"

2020-07-27

0

Alif Septino

Alif Septino

lanjut thor

2020-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!