EPISODE 2 kamu!

Seorang pemuda terlihat sedang berjalan menuruni anak tangga menuju ke ruang makan. Wajah yang tampan, tubuh atletis dan terlihat sangat gagah meskpiun usia nya baru memasuki sembilan belas tahun.

" Pagi semua, " sapa Alfian lalu mencium pipi Rita.

" Pagi Fian, " balas semua orang.

Setelah mencium pipi mami nya, Alfian duduk di sebelah mami nya dan mulai mengambil roti dan mengoles nya dengan selai coklat.

" Kamu mau teh atau kopi Fian, biar aku buatkan untuk mu?, " tanya Vita.

" Biar dia buat sendiri sayang, kamu jangan manjakan dia. Lagi pula, kamu sedang hamil, aku gak mau kamu lelah, " ketus Randy.

Alfin mendengus kesal lalu kembali memakan roti nya.

" Sayang, jangan gitu dong. Hanya buat minuman saja tidak akan membuat aku lelah, " tegur Vita.

" Terserah kamu saja lah. Kamu selalu memanjakan dia setiap hari, " Randy merajuk lalu bangkit dan mengambil tas kerja nya pergi meninggal kan ruang makan tanpa pamit kepada semua orang.

" Dasar bayi besar mesum, tukang merajuk, " ledek Alfian.

Ilham dan Rita hanya bisa geleng geleng kepala melihat kedua putera mereka yang selalu saja ribut.

Vita bergegas bangkit dan menyusul Randy. Dia tidak bisa membiarkan suami nya pergi saat sedang merajuk seperti itu.

" Fian, bagaimana kuliah mu, lancar?, " tanya Ilham.

Alfian menghentikan aktivitas makan nya lalu menatap Ilham.

" Alhamdulillah lancar pi, " jawab Alfian.

" Bagus lah kalau begitu nak. Papi juga bangga sama kamu karena bisa sangat cepat menguasai sedikit demi sedikit bisnis papa mu. Papi yakin perusahaan papa mu akan lebih berkembang lagi di tangan mu, " puji Ilham.

" Terima kasih pi. Ini juga berkat bantuan papi dan mas Randy yang selalu sabar mengajari Fian. Kalau tidak ada papi dan mas Randy, Fian gak tau lagi harus bagaimana menghadapi semua ini, " ucap Alfian lirih.

Rita yang duduk di samping Alfian mengelus puncak kepala Alfian dengan lembut dan penuh kasih sayang.

" Jangan bilang seperti itu sayang, ini semua sudah takdir Allah. Mami gak mau lagi mendengar Fian bilang seperti itu. Fian sekarang anak mami dan papi, jadi apapun akan kami lakukan demi kebaikan Fian, " ucap Rita tulus.

Alfian mengangguk kan kepala nya lalu tersenyum. Ia benar benar beruntung bisa merasakan kembali kasih sayang orang tua.

Mereka kembali melanjutkan aktivitas sarapan mereka. Setelah selesai, Alfian pamit dan mencium punggung tangan Ilham dan Rita bergantian lalu berjalan keluar rumah menuju mobil nya.

****

Di halaman depan rumah, Alfian berpapasan dengan Vita yang baru saja mengantar Randy ke mobil.

" Fian, kamu ada baca chat dari anak anak kemarin malam?, " tanya Vita.

" Ada. Kenapa?, " tanya Alfian balik.

" Haishhh, kenapa sekarang kamu irit banget sih bicara, di tambah kamu selalu sering menunjuk kan wajah datar kalau sedang di luar" gerutu Vita.

Alfian terkekeh lalu mengacak acak rambut Vita.

" Kenapa kakak ipar ku, sahabat ku yang manja ini?, " tanya Alfian.

" Kok kenapa? Memang nya, kamu gak mau ikut nanti siang kumpul bareng mereka?, " tanya Vita cemberut.

Alfian berfikir sejenak lalu kembali menatap Vita.

" Aku gak bisa, soal nya nanti siang ada kelas. Lain waktu saja ya aku ikut ngumpul nya, " jawab Alfian.

" Ahh, kamu gak asyik sekarang, jarang ikut ngumpul, " rajuk Vita.

" Maaf ya Vit, tapi memang nanti aku ada kelas. Kalau memang bisa, nanti aku nyusul ke sana, " bujuk Alfian.

" Yasudah lah. Sana kamu pergi, nanti telat lagi, " usir Vita sambil mengibas ngibas kan tangan nya.

Alfian terkekeh lalu Ia berlutut di depan Vita. Ia elus elus lembut perut Vita yang sudah mulai membesar.

" Baik baik di rumah ya adek bayi. Uncle pergi kuliah dulu, jangan nakal di perut bunda mu, " oceh Alfian sambil terus mengelus perut Vita.

" Iya uncle, adek janji akan jadi anak yang baik, " balas Vita sambil menirukan suara anak kecil.

Setelah itu, Alfian bangkit lalu berjalan menuju mobil nya dan masuk ke dalam mobil. Alfian segera melajukan mobil nya, membelah jalanan ibu kota menuju kampus nya.

****

Di kampus, Alfian adalah seorang mahasiswa yang sangat di gilai oleh seluruh mahasiswi di kampus nya. Bahkan tidak hanya di kampus, di mana pun Alfian pergi selalu saja menjadi pusat perhatian.

Wajah yang tampan, tubuh atletis dan juga sangat kaya raya. Terlebih sekarang, dia adalah bagian dari keluarga Djaya dan satu satu nya keluarga Djaya yang masih jomblo. Jadi, semua wanita berlomba lomba merebut hati nya agar bisa menjadi nyonya muda Djaya.

Tapi, semua perhatian mereka selalu di balas dengan sikap acuh dan wajah datar dari Alfian. Bagi nya, tidak ada yang bisa menyaingi kecantikan, ketulusan dan kebaikan hati Vita. Wanita itu, masih saja menempati hati Alfian sampai detik ini.

Semua mahasiswi berteriak histeris saat melihat Alfian turun dari mobil. Hal ini, sudah menjadi makanan nya sehari hari sejak di umum kan kepada publik kalau dia adalah putera angkat Ilham Djaya.

Benar kata mbak nya, hidup nya tidak akan setenang dulu lagi karena hanya dia lah satu satu nya yang masih jomblo di keluarga Djaya.

Alfian terus berjalan melewati koridor kampus menuju ke kelas nya. Semua sapaan dari mahasisiwi hanya di balas nya dengan wajah datar nya. Tak pernah sekalipun dia menunjuk kan senyum nya di depan publik kecuali saat bersama keluarga dan sahabat sahabat nya.

Alfian langsung duduk bergabung dengan teman teman nya saat sudah sampai di dalam kelas.

" Hei bro, gak biasa nya jam segini baru datang. Biasa nya lo selalu datang lebih awal, " tegur Jonathan.

" Gue kesiangan tadi di tambah drama dari saudara gue di meja makan, " jawab Alfian lalu meletak kan tas nya di atas meja.

" Kenapa lagi saudara lo itu? Cemburu lagi?, " tanya irgi.

Alfian hanya mengangkat bahu nya acuh, Ia malas membahas Randy yang selalu saja cemburu kalau Vita memberi nya perhatian.

Yah, Jonathan dan Irgi adalah dua teman dekat nya sejak masuk bangku kuliah. Mereka bisa tau drama antara Randy dan Alfian karena sering berkunjung ke kediaman keluarga Djaya.

" Woi, dengar dengar ada mahasiswi baru pindahan dari luar negri. Wajah nya cantik dan body nya ok banget, " seru Jonathan.

" Hah, serius lo Jo? Bisa lah buat tambah tambah koleksi gue, " tanya Irgi semangat.

" Iya gue serius, dia itu blasteran Indonesia Australia. Gue dengar juga, dia ambil jurusan bisnis manajemen seperti kita, " jawab Jonathan.

" Wuihhh, mantap dong, " balas Irgi.

" Ehh Fian, lo kok diam saja? Lo gak tertarik sama cewek ini?, " tanya Irgi saat melihat Alfian malah asyik membaca buku.

Alfian hanya mengangkat bahu nya seraya menjawab kalau dia tidak tertarik dengan pembahasan kedua teman nya itu.

Jonathan dan Irgi hanya bisa menghela nafas nya dengan berat melihat teman mereka yang satu ini selalu tidak tertarik jika membahas soal wanita.

****

Suasana kelas hening saat dosen killer melangkah kan kaki nya memasuki kelas. Semua mahasiwa dan mahasiwi duduk diam di kursi mereka tanpa ada yang berani bersuara.

Bu Rose memulai pelajaran sesuai mata kuliah yang di ajarkan nya. Semua mahasiswa dan mahasiswi mendengar kan dengan serius saat dosen killer mereka ini menerang kan di depan kelas.

Saat sedang serius menerang kan, pintu kelas di ketuk dari luar. Bu Rose menghentikan aktivitas mengajar nya lalu mempersilah kan seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk.

" Permisi bu, maaf saya mengganggu aktivitas mengajar anda, " sapa dekan fakultas.

" Tidak apa apa pak. Kalau boleh tau, ada apa bapak datang ke sini?, " tanya bu Rose.

" Saya ke sini karena ingin mengantar kan murid baru pindahan dari Australia. Nona Amanda, silah kan masuk, " jawab Dekan fakultas lalu menyuruh mahasisiwi baru itu masuk ke dalam kelas.

" Bu Rose, ini nona Amanda Fawkes mahasiswi baru di kelas ini. Kalau begitu, saya pamit undur diri. Saya titip dia kepada anda ya bu, terima kasih, " ucap Dekan fakuktas lalu pamit keluar kelas.

Bu Rose menatap tajam ke arah Amanda lalu menyuruh nya untuk memperkenal kan diri nya kepada semua orang.

Amanda menarik nafas nya lalu menghembuskan nafas nya perlahan. Setelah itu, Ia menatap semua orang yang ada di hadapan nya.

" Selamat pagi semua nya. Perkenal kan nama saya Amanda Fawkes, kalian bisa panggil saya Amanda atau Manda. Semoga kita bisa berteman dengan baik, terima kasih, " sapa Amanda.

Semua mahasiswa heboh setelah Amanda memperkenal kan diri nya. Mereka berlomba lomba agar mendapat perhatian dari Amanda.

Bu Rose menyuruh semua nya untuk diam lalu menyuruh Amanda duduk di sebelah Alfian karena hanya bangku itu yang kosong. Tidak ada yang berani duduk di dekat Alfian karena Ia selalu menunjuk kan wajah seram saat ada yang ingin duduk di dekat nya.

" Hai Manda, kenal kan nama gue Irgi, " sapa Irgi.

Belum lagi Amanda membalas sapaan Irgi, Jonathan tidak mau kalah. Ia juga ikut memperkenal kan diri nya.

" Hai Manda, nama gue Jonathan dan yang akan duduk di samping lo ini nama nya Alfian, " sapa Jonathan.

Amanda tersenyum lalu membalas sapaan Irgi dan Jonathan. Tapi, Ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria yang akan duduk di samping nya karena pria itu terus saja menunduk.

" Hei Fian, lo nunduk terus. Sapa dulu dong teman baru kita, " tegur Irgi.

" Haishh harus ya, " gerutu Alfian.

Irgi memukul belakang kepala Alfian karena merasa geram melihat teman nya yang satu ini selalu saja bersikap acuh terhadap sekitar.

Alfian meringis lalu menatap tajam Irgi. Setelah itu, mata nya beralih ke arah Amanda.

Saat kedua mata Alfian dan Amanda beradu, sontak mereka terkejut dan berteriak.

" Kamu!, " teriak Alfian dan Amanda berbarengan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa bubuh kan, like, favorit, comment dan vote yang banyak ya kakak. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Fera yui

Fera yui

ahaaaaai ketemu LG....

2020-08-01

0

Alif Septino

Alif Septino

😊

2020-04-28

0

Najwa Ahlal

Najwa Ahlal

Semoga aj mkin menantang cerita x..hehe

2020-04-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!