FRIENDS ... (Kisah Kita)

FRIENDS ... (Kisah Kita)

Friends 1.1

Tatapan mata mereka bertemu.

Akhirnya pria itu pulang dan sekarang berada dihadapannya.

Narra menoleh pada Indra dan Rea yang saling merangkul dengan senyum senang karena berhasil memberi kejutan padanya.

Beberapa jam lalu ...

"Na, ikut yuk" ajak Rea.

"tidak ah, aku tidak mau jadi obat nyamuk kalian" ucap Narra sambil merapikan meja kerjanya.

"tidak apa, aku dan Indra hanya makan siang. Daripada kamu makan sendiri ya mending dengan kita" ujar Rea lagi.

Belum sempat Narra menjawab, Indra keluar dari ruangan atasannya yang sekaligus teman SMAnya bersama Alex asistennya. Kekasih Rea itu menghampiri mereka.

"ayo kita jalan sekarang" ajak Indra.

"mana bisa jalan sekarang sayang, Narra tidak mau ikut" sahut Rea.

"kenapa ?" tanya Indra, pandangannya beralih kepada Narra.

"aku tidak mau ganggu kalian" ucap Narra.

"tidak apa, kak Alex juga ikut dan kamu tidak perlu izin lagi pada bossmu. Aku sudah meminta izin" ucap Indra lagi.

"itu kan, ayolah Naaaaa" bujuk Rea.

"baiklah, aku masuk kedalam dulu" kata Narra seraya beranjak masuk kedalam ruangan atasannya.

Walaupun Indra sudah meminta izin tapi sebagai bawahan, dia harus meminta izin sendiri kepada atasannya.

*

Mobil yang dikemudikan Indra tepat di depan mereka memasuki kawasan bandara. Narra menoleh pada Alex disebelahnya.

Dia semobil dengan Alex karena Indra dan Rea terlalu romantis untuk dilihat sepanjang jalan.

"kak, kenapa kita ke bandara ?" tanya Narra.

"nanti kamu juga tau" balas Alex tanpa menoleh kearah Narra.

Narra menghela nafas. Dia tidak bisa bertanya lebih jauh lagi. Karena Alex tampak fokus mengemudi.

*

Narra semakin gugup bertatapan dengan Andra.

"apa kabar Na ?" tanya Andra seraya mendekat.

"aku baik" jawab Narra singkat.

Andra tersenyum. Tangannya mengusap puncak kepala Narra. Hatinya teramat merindu. Walapun mereka selalu menyempatkan waktu untuk saling memberi kabar lewat pesan dan video tapi bertemu seperti ini hal yang paling Andra inginkan setelah tiga tahun meminta Narra untuk menunggunya pulang.

"baiklah... daripada suasana canggung. Lebih baik kalian pergi makan siang berdua" Indra mencairkan suasana. Dia memberikan kunci mobil pada kakaknya.

"kami duluan ya kak, jaga sahabatku baik-baik" ucap Rea seraya mencubit gemes pipi Narra.

Narra hanya mematung.

"tenang bro, koper biar aku urus" sahut Alex lagi.

"terima kasih bro" balas Andra.

Narra memandang mereka, ternyata mereka sudah merencanakan ini. Hanya dia yang tidak tahu apa-apa.

"kita pergi Na" ajak Andra setelah tinggal mereka berdua.

Narra mengangguk seraya mengikuti langkah Andra. Dia tidak mampu untuk berkata kata. Dia masih kaget serasa campur aduk dengan rasa bahagia karena cowok yang mengisi hatinya selama tiga tahun ini, kini ada disisinya sekarang.

Selama ini Andra berada di negara J untuk melanjutkan studi spesialisnya.

*

Sepanjang jalan, Andra dan Narra saling diam. Andra fokus menyetir, sementara Narra masih canggung untuk memulai percakapan. Padahal selama tiga tahun LDRan, suasana canggung mereka perlahan mencair. Selama disana, Andra selalu memberi kabar tanpa dia minta. Narra membalasnya karena dia sudah janji akan membalas pesan dan menunggu Andra pulang.

"kamu baik-baik saja ?" tanya Andra seraya membuka telapak tangan kanan Narra. Dia mulai memeriksa dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang kemudi.

"aku baik-baik saja ka Nda" Narra memandang Andra.

Andra memandangnya sekilas lalu kembali mengemudi dengan kedua tangannya.

*

Taman kota.

Narra duduk di bangku tepi danau. Tempat dimana dulu Andra menyatakan perasaan cintanya sebelum berangkat ke negara J. Di tempat inilah Narra membalas perasaan Andra dan bersedia menunggunya pulang setelah menyelesaikan studinya. Sekarang Andra kembali membawanya kesini.

"ini minumannya" Andra menyerahkan susu coklat kemasan pada Narra seraya duduk disebelah Narra.

"terima kasih ka Nda" ucap Narra.

"kamu kenapa ?" tanya Andra. Dia memperbaiki posisi duduknya agar menghadap Narra.

Narra hanya menggeleng, "aku baik-baik saja kak. Ka Nda kenapa pulang tidak kasih tau aku ?" tanyanya.

"aku mau kasih kamu kejutan. Maaf ya Na" ucapnya.

Andra menatap Narra lekat, dia meraih jemari Narra "Aku sekarang sudah disini. Aku meminta kamu untuk segera menikah denganku" lanjutnya.

Narra kaget. Menikah ?! Mereka baru dekat, baru saling mengenal lebih khusus walaupun terpisah jarak. Kenapa Andra langsung mengajaknya menikah. Seperti terburu-buru.

"kenapa ?" tanya Andra menyadari perubahan raut wajah kekasihnya.

"apa sebaiknya kita lebih saling mengenal dulu kak. Aku belum siap" ucap Narra.

"aku mau kita saling mengenal dalam pernikahan. Aku sangat mencintai kamu. Apa kamu masih ragu sama aku ?" tanya Andra mencoba meyakinkan.

"aku... aku belum bisa jawab sekarang kak. Maaf" ucap Narra seraya menarik tangannya dalam genggaman Andra.

Andra duduk bersandar menghela nafasnya. Dia akan bersabar dan memberi Narra waktu untuk mengiyakan ajakan menikahnya.

"maaf kak, maafkan aku" ucap Narra.

Andra menggelengkan kepalanya, "tidak Na, aku yang terlalu buru-buru. Maaf" katanya seraya mengenggam tangan Narra.

"jangan dilepaskan, aku rindu" katanya menahan tangan Narra dipangkuannya.

Narra terdiam. Dia membiarkan tangannya dalam genggaman Andra.

*

Seperti biasanya di hari sabtu dan juga di hari minggu, Friends berkumpul di teras rumah Narra.

Kedai milik orang tua Narra yang terletak disebelah teras sangat ramai. Narra sesekali bolak balik membantu orang tuanya lalu kembali menemani sahabat-sahabatnya.

"maaf ya Na, kami jadi ganggu kamu" ucap Imel.

"tidak apa Mel, aku senang kalian kumpul disini. Santai saja" Narra tersenyum.

"jadi bagaimana pertemuan dengan kak Andra ? setelah sekian lama terpisah" tanya Desta dengan gaya seperti membaca puisi karya pujangga.

"iya ceritakan Na" sahut Imel.

Para sahabatnya tahu Andra pulang dari Rea melalui grup chat mereka.

"kita makan siang, ke taman kota trus aku balik ke kantor" jelas Narra.

"hanya itu ?" tanya Imel.

Narra mengangguk.

"kalian beneran jadian kan ?!" tanya Erga.

Narra mengangguk.

"kamu kok komen begitu Ga ? ya iyalah mereka jadian, kak Andra bilang cinta ke Narra dan meminta Narra menunggunya selama tiga tahun" ujar Sheva tidak mengerti sehingga dia mencoba menjelaskan lagi kisah Narra dan Andra.

"ya maksud aku.. kalo untuk orang yang kasmaran, seharusnya ada adegan pelukannya" Erga menaikan alisnya.

"hmmm mulai lagi korban drakornya Rea" balas Faya.

Semuanya tertawa. Bisa dibilang, diantara para sahabatnya Erga yang paling sering menemani Rea nonton drakor. Malah terkadang mereka saling memberi info tentang drama terbaru yang lagi viral di media sosial.

"hmmm kalo yang itu pastilah sudah di skip Narra di ceritanya" sergah Sheva.

"tapi Erga benar Na, kamu jangan terlalu kaku begitu. Jadi apa adanya kamu saja. Kak Andra itu sudah kaku, masa kamu juga ikutan kayak dia. Yang ada kalian itu kayak patung berdua" komen Imel.

"tuh dengar kata-katanya miss pematah hati cowo-cowo" sahut Desta seraya memonyongkan mulutnya.

Spontan Desta mendapat lemparan koran dari Imel.

Dengan kemampuan atlit basketnya, tembakan Imel sempurna mendaratkan gulungan koran itu di kepala Desta.

"three point" seru Erga seraya bertepuk tangan.

Desta mengusap kepalanya, "sakit Mel" katanya.

Faya yang duduk disebelah Desta mengusap kepala sahabatnya itu.

"makanya kalo ngomong jangan asal" tanya Imel yang sudah bersiap dengan koran satu lagi di tangannya.

"ampun Mel" seru Desta.

"tapi benar kan.. kamu itu bikin cowo patah hati sebelum berjuang" lanjut Desta masih tidak terima.

"diralat ya, aku masih menunggu orang yang aku suka" sahut Imel.

"ya ya ya" koor Faya, Erga, Desta dan Sheva.

"tapi masalahnya sampai sekarang kami tidak pernah tau siapa orang yang kamu suka" ujar Faya.

Semua mengangguk setuju. Imel hanya terdiam. Narra memandang Imel, dari dulu Imel selalu bilang seperti itu tapi dia selalu menutup rapat setiap didesak.

"Na, kamu tolong ibu ya. Antarkan makanan ini ke rumah sakit A Medika. Suster Marina order banyak. Ayahmu masih repot, kamu saja yang antar ya" pinta ibu Flanella datang menghampiri putrinya dengan kantongan berisi kotak makanan.

Narra menghela nafas. Bukannya dia tidak mau tapi rumah sakit A Medika milik keluarga Andra. Seluruh keluarganya ada disana.

Ayahnya dokter spesialis jantung dan direktur disana. Bundanya dokter spesialis mata sekaligus wakil direktur. Diandra, kakak Andra dokter spesialis kandungan. Sedangkan Indra, adik Andra dokter umum. Sementara Andra dokter spesialis bedah.

"baiklah bu, ibu tenang saja. Narra bisa" ujar Narra seraya meraih kantongan yang berisi kotak makanan dari tangan ibunya.

"maaf ya, ibu minta tolong sama kamu" kata ibu lalu beranjak kembali ke kedai.

Mau tidak mau dia yang harus pergi karena Ayahnya lagi repot. Sedangkan kakaknya belum pulang dari bengkelnya. Tidak mungkin juga membuat suster Marina kecewa karena suster Marina tetangga mereka yang merupakan pelanggan tetap kedai. Kadang suster Marina memesan dengan jumlah banyak.

"aku antar Na" Faya menawarkan bantuan.

"tidak usah, aku sendiri saja bawa motor. Kalian tidak apa ya aku tinggal ?" pamit Narra pada para sahabatnya.

"tidak apa.. kamu hati-hati ya" ujar Imel.

"beneran Na, kamu sendirian ? tidak mau diantar ?" tanya Faya lagi mencoba meyakinkan Narra.

"iya, aman" sahut Narra mengacungkan jempolnya lalu bergegas mengambil helm dan kunci motornya.

Dia membunyikan klakson sebagai pertanda pamit pada para sahabatnya. Narra pun berlalu.

*

Tiba di rumah sakit, Narra bergegas masuk kedalam dan langsung menuju meja jaga setelah bertanya pada security. Dia bertanya keberadaan suster Marina pada suster jaga di lobby, dan suster jaga itu pun menghubungi suster Marina.

"suster Marina bilang kamu langsung naik ke lantai 3, suster Marina piket disana" katanya.

"terima kasih" ucap Narra lalu menuju lift.

Narra keluar dari lift, pandangannya mencari meja jaga. Dia tersenyum pada suster Marina yang melambai kearahnya.

"terima kasih ya Na, kamu bisa bantu tante Mar menata ini di ruang rapat ?" tanya suster Marina lagi.

Narra mengangguk. Sebagai tetangga, keluarga mereka memang akrab jadi mereka tidak merasa sungkan satu sama lain. Narra pun mengikuti suster Marina keruangan yang dimaksud.

"Apa makan siangnya sudah siap ?" tanya seseorang dari belakang tepat di pintu masuk ketika mereka sedang menata makanan diatas meja.

"sudah dok" sahut suster Marina.

Narra berbalik. Andra berdiri di hadapannya.

"Na, kamu ada disini ?" tanya Andra.

"dokter kenal Narra ? Narra mengantar makanan ini dok. Semua makanan ini dipesan di kedai orang tua Narra. Kebetulan dekat rumah saya dan langganan saya juga" jelas suster Marina.

"iya, dia pacar saya" jawab Andra tersenyum kearah Narra.

Suster Marina tercengang. Karena selama ini Andra dan adiknya dokter Indra menjadi idola para gadis rumah sakit. Baik suster sampai dokter muda. Sebagai suster senior yang sudah berkeluarga, suster Marina sering mendengar rekan-rekannya curhat membahas Andra yang keliatannya belum mempunyai pasangan.

Narra memandang Andra. Andra memperkenalkannya dengan menyebut jelas status mereka.

"maaf ka Nda, aku harus pulang. Narra pulang tante Mar" pamit Narra segera berlalu keluar dari ruangan.

"Na, tunggu ! tante belum bayar makanannya" cegah suster Marina.

Langkah Narra terhenti. Dia berbalik dan menerima uang dari tangan suster Marina.

"Narra pulang tante" pamit Narra lagi tapi keberadaan Andra yang berada diambang pintu membuat langkahnya terhenti.

"kamu ikut aku" Andra menarik tangan Narra.

***

Episodes
1 Friends 1.1
2 Friends 2.1
3 Friends 3.1
4 Friends 4.1
5 Friends 5.1
6 Friends 6.1
7 Friends 7.1
8 Friends 8.1
9 Friends 9.1
10 Friends 10.1
11 Friends 11.1
12 Friends 12.1
13 Friends 13.1
14 Friends 14.1
15 Friends 15.1
16 Friends 16.1
17 Friends 17.1
18 Friends 18.1
19 Friends 19.1
20 Friends 20.1
21 Friends 21.1
22 Friends 22.1
23 Friends 23.1
24 Friends 24.1
25 Friends 25.1
26 Friends 26.1
27 Friends 27.1
28 Friends 28.1
29 Friends 29.1
30 Friends 30.1
31 Friends 31.1
32 Friends 32.1
33 Friends 33.1
34 Friends 34.1
35 Friends 35.1
36 Friends 36.1
37 Friends 37.1
38 Friends 38.1
39 Friends 39.1
40 Friends 40.1
41 Friends 41.1
42 Friends 42.1
43 Friends 43.1
44 Friends 44.1
45 Friends 45.1
46 Friends 46.1
47 Friends 47.1
48 Friends 48.1
49 Friends 49.1
50 Friends 50.1
51 Friends 51.1
52 Friends 52.1
53 Friends 53.1
54 Friends 54.1
55 Friends 55.1
56 Friends 56.1
57 Friends 57.1
58 Friends 58.1
59 Friends 59.1
60 Friends 60.1
61 Friends 61.1
62 Friends 62.1
63 Friends 63.1
64 Friends 64.1
65 Friends 65.1
66 Friends 66.1
67 Friends 67.1
68 Friends 68.1
69 Friends 69.1
70 Friends 70.1
71 Friends 71.1
72 Friends 72.1
73 Friends 73.1
74 Friends 74.1
75 Friends 75.1
76 Friends 76.1
77 Friends 77
78 Friends 78
79 Friends 79
80 Friends 80
81 Friends 81
82 Friends 82
83 Friends 83
84 Friends 84
85 Friends 85
86 Friends 86
87 Friends 87
88 Friends 88
89 Friends 89
90 Friends 90
91 Friends 91
92 Friends 92
93 Friends 93
94 Friends 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Friends 1.1
2
Friends 2.1
3
Friends 3.1
4
Friends 4.1
5
Friends 5.1
6
Friends 6.1
7
Friends 7.1
8
Friends 8.1
9
Friends 9.1
10
Friends 10.1
11
Friends 11.1
12
Friends 12.1
13
Friends 13.1
14
Friends 14.1
15
Friends 15.1
16
Friends 16.1
17
Friends 17.1
18
Friends 18.1
19
Friends 19.1
20
Friends 20.1
21
Friends 21.1
22
Friends 22.1
23
Friends 23.1
24
Friends 24.1
25
Friends 25.1
26
Friends 26.1
27
Friends 27.1
28
Friends 28.1
29
Friends 29.1
30
Friends 30.1
31
Friends 31.1
32
Friends 32.1
33
Friends 33.1
34
Friends 34.1
35
Friends 35.1
36
Friends 36.1
37
Friends 37.1
38
Friends 38.1
39
Friends 39.1
40
Friends 40.1
41
Friends 41.1
42
Friends 42.1
43
Friends 43.1
44
Friends 44.1
45
Friends 45.1
46
Friends 46.1
47
Friends 47.1
48
Friends 48.1
49
Friends 49.1
50
Friends 50.1
51
Friends 51.1
52
Friends 52.1
53
Friends 53.1
54
Friends 54.1
55
Friends 55.1
56
Friends 56.1
57
Friends 57.1
58
Friends 58.1
59
Friends 59.1
60
Friends 60.1
61
Friends 61.1
62
Friends 62.1
63
Friends 63.1
64
Friends 64.1
65
Friends 65.1
66
Friends 66.1
67
Friends 67.1
68
Friends 68.1
69
Friends 69.1
70
Friends 70.1
71
Friends 71.1
72
Friends 72.1
73
Friends 73.1
74
Friends 74.1
75
Friends 75.1
76
Friends 76.1
77
Friends 77
78
Friends 78
79
Friends 79
80
Friends 80
81
Friends 81
82
Friends 82
83
Friends 83
84
Friends 84
85
Friends 85
86
Friends 86
87
Friends 87
88
Friends 88
89
Friends 89
90
Friends 90
91
Friends 91
92
Friends 92
93
Friends 93
94
Friends 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!