CINTA DIBALUT DENDAM
Yasinta Regata, seorang wanita cantik yang sangat supel. Dulu semasa kuliah dia termasuk salah satu bintang dikampusnya. Dengan wajah cantiknya banyak laki-laki yang mencoba mengambil hatinya tapi hanya satu yang berhasil, Daniel arganta.
Hubungannya dengan Daniel berakhir dengan pernikahan tanpa restu orang tua Yasinta, karena Daniel tidak dari keluarga kaya, dan akhirnya hubungan itupun dipisahkan walaupun dengan kehadiran bayi kembar Leon Loan.
Saat ini Yasinta bekerja sebagai seorang karyawan bagian gudang. Mereka hidup sangat sederhana bersama papanya dan juga kedua anak kembarnya.
Setiap hari dia berangkat dan pulang kerja dengan menggunakan motor. Sedangkan kedua anaknya kesekolah dengan berjalan kaki karena sekolahnya tidak terlalu jauh.
Daniel arganta, cowok ganteng dan sangat pintar, yang menjadi kekasih Yasinta dan akhirnya menikah.
Setelah ditinggalkan oleh Yasinta dan membuat ibunya drop dan meninggal, Daniel akhirnya dipanggil omnya untuk kembali ke kota S, asal dari keluarganya yang ternyata juga seorang pengusaha.
Karena kepintarannya akhirnya omnya mempercayakan jabatan yang penting di perusahaan, dan mengharuskan Daniel menimba ilmu keluar negri.
Tiga tahun belajar diluar negri dia sudah kembali dan sudah fokus mengelola perusahaan. Karena kesehatan omnya sudah menurun maka dia mempercayakan perusahaanya untuk Daniel keponakannya.
Yusuf regata, ayah dari Yasinta yang terpaksa menjodohkan Yasinta dengan seorang pengusaha walaupun dia tahu Yasinta mencintai Daniel.
Meta, cewek yang cantik tapi super ganjen dan selalu iri dengan Yasinta.
Bram, cowok yang pernah ditolong oleh Yasinta saat susah dan akhirnya jatuh cinta juga sama Yasinta, tapi dia sadar tidak mungkin karena Daniel dan Yasinta saling mencintai dan hampir semua seantereo kampus tahu akan hal itu.
**
"Leon Loan, sudah belum mandinya? jangan becanda terus, nanti mama juga ikutan telat ngantornya" ucap Sinta sering orang memanggilnya kepada kedua anak kembarnya.
"bentar ma" ucap keduanya hampir serempak
"cepatan, jangan lama-lama sayang, mama nanti telat"
"ok mama baik" ucap keduanya keluar dari kamar mandi dengan dililit handuk masing-masing.
"sekarang pakai seragam sekolahnya"
"baik ma"
"kalau sudah langsung makan ya" ucap Sinta sambil berjalan ke kamarnya mengambil handuk untuk mandi.
"iya ma"
Saat Yasinta mandi kedua anaknya sudah disuapin makan oleh ayahnya yang berjalan harus pakai tongkat.
"kakek aku dikit aja" ucap Leon
"loan juga" ucap Loan
"kalian harus makan banyak, kasihan mama sudah cape cari duit dan masak lagi" ucap pak Yusuf sama cucu-cucunya.
'coba dulu aku tidak egois, mungkin anak dan cucuku sudah hidup bahagia walaupun hidup sederhana' batin pak Yusuf
"ok kakek" ucap keduanya selalu semangat persis kayak Sinta sebelum kegagalan pernikahannya dengan Daniel akibat kesalah pahaman. Dulu dia sangat ceria, baik dan suka membantu temanya yang sedang kesusahan. Tidak memilih-milih teman.
"nah gitu donk, anak pintar" ucap pak Yusuf sambil bangkit dengan tongkatnya.
"kakek mau kemana" tanya Leon
"ngga kemana-mana, ayo kalian buruan takut telat" ucap pak Yusuf
"tenang kek, kita selalu yang pertama masuk ruang kelas dan yang pertama juga keluar ruang kelas" ucap Loan juga, karena mereka memang selalu yang pertama kelar atau menjawab soal yang dikasih ibu guru.
"hebat cucu kakek, kalian harus jadi anak hebat biar mama kalian senang" ucapnya sedih.
"kok wajah kakek jadi sedih" kali ini Leon serius
"ngga nak, ayo kalian jalan keburu telat" ucapnya sambil satu tangan mengambil tas kedua cucunya dimeja disudut rumah petakan itu.
Loan dan Leon pun beranjak dan masing-masing menggendong tas rangselnya dipunggung.
"daaaa kakek" ucap mereka setelah meyalami kakeknya karena mamanya masih mandi.
Sudah kebiasaan pak Yusuf setelah kedua cucunya berangkat sekolah, maka dia akan duduk dihalaman rumah itu untuk berjemur dan menggerak-gerakkan badanya.
Setelah sakit stroke yang dideritanya, sekarang dia sudah lebih mandiri, walaupun harus pakai tongkat. diawal-awal sakit stroke dia benar-benar seperti mayat hidup. Hanya matanya yang bisa bergerak-gerak lirikannya.
"Pi, apa anak-anak sudah berangkat" tanya Sinta dari dalam rumah karena melihat papanya sudah berjemur didepan.
"sudah nak, kami sudah sarapan tadi sama anak-anak, kamu sarapan sendiri ya" ucap pak Yusuf
"iya pi"
Setelah selesai sarapan Sinta pamit sama ayahnya untuk berangkat ke pabrik tempat dia bekerja.
"pi, Sinta berangkat ya, itu piringnya belum Sinta cuci, takut telat pi. tapi nanti papi jangan angkatin ya,papi istirahat aja, itu nanti gampang pulang kerja" ucap Sinta sambil menyalami papanya lalu memakai helmnya dan menstarter motor kesayangannya.
"iya, kamu hati-hati ya" pesan pak Yusuf.
Lalu Sinta melajukan motornya keluar dari komplek dan bergabung dengan ribuan pengendara dijalan raya itu, apalagi begitu masuk areal pergudangan tempat dia bekerja, sering terjadi sedikit kemacetan.
'Syukurlah belum telat' pikir Sinta begitu sidik jarinya kebaca dimesin absen masih biru.
Lalu buru-buru dia melepas helm dan jaketnya dan memasukkannya kedalam loker karyawan.
"sin dah nyarap belum" tanya Ida rekan kerjanya yang sangat baik
"sudah tadi dirumah say" ucapnya sambil memencet handphonenya pada mode silent.
"hari ini masih ngerjain yang kemarin ya"
"iya soalnya pesanannya banyak banget, jadi inputnya otomatis banyak"
"kalau nanti aku cepat kelar, aku bantu kamu deh"
"thank you so much, kamu baik banget"
"gombal lho"
Begitulah keseharian mereka sebelum mulai serius bekerja.
Yasinta adalah wanita pekerja keras, hampir jarang pekerjaannya mendapat komplinan dari customer.
Siang harinya Ida mengajak Sinta makan di warung Padang.
"ayo makan Padang Yo, kayaknya lagi ngidam rendang nih" ucap Ida seperti wanita yang sedang hamil.
"ihhh kamu bisa aja, berapa bulan emang, siapa papanya" tanyanya becanda
"ada deh, yang penting sekarang makan rendang dulu"
"aku bawa bekal da, kita beli nasi Padangmu aja terus makan digudang ya"
"ahhh ngga asyik, ayolah, aku traktir nih, walaupun banyakan gajimu sih" canda Ida lagi.
"tapi kepala yang makan gajiku juga banyak say" ucap Sinta lagi.
"iya sih ya" ucap Ida asal
"makanya kamu cari suami lagi aja"
"ihhh kamu tuh ya, ya sudah ayo makan Padang daripada kamu ngoceh terus" ucap Sinta menggamit tangan Ida yang suka ngawur.
"nah gitu donk dari tadi, kan ga usah aku keluarin senjata pamungkas nyuruh kamu nyari laki lagi" ucap Ida cengengesan.
"ihhh nie anak ya, mulut lemes benar"
"hahahaha aku suka kamu marah kalau disuruh nikah lagi" ucapnya ketawa ngakak.
"sialan Lo"
"Tapi benar lho sin, kamu cantik, masih muda biarpun punya paket dua anak tapi aku yakin banyak laki-laki yang mau sama kamu"
"kalau aku mau cari laki lagi nanti kamu ngga kebagian lagi" ucap balik Sinta membuat Ida terdiam dan senyum.
"iya ngga apa-apa deh, yang penting kamu dapat yang baik"
"ikhlas ga" tanyanya becanda
"ikhlas seikhlas-ikhlasnya"!ucap Ida jujur sambil tetap melangkah sampai akhirnya mereka sampai diwarung Padang pinggir jalan dekat pabrik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Suryadi Jusuf
cerita kalangan bawah apa orang kaya nih thor
2024-05-30
1
Rain Hard
ikutin dulu thor
2024-04-19
0
Rain Neo
kayaknya lumayan
2023-08-30
0