Sebelum Daniel dan asistenya diantar ke hotel mereka makan siang dulu dicafe milik Rio yang pernah dibantu oleh Daniel.
"cafemu sudah makin ok, tapi perlu space yang lebih lebar nih bro biar bisa tambah live music" ucap Daniel melihat sekeliling.
"iya bro, thanks sarannya."
"sekarang kita langsung kehotel ya, udah lecek nih"
" ok kita langsung meluncur" ucap rio.
"oh ya Rio besok tolong kamu anterin kerumah lama mamaku. aku ingin ngomong sama yang ngontrak untuk mencari tempat tinggal baru, aku ingin renovasi rumah itu"
"ohhh itu, tenang aja aku juga bisa kesana, kamu istirahat aja." jawab Rio
"iya pak, biar saya dan pak Rio yang kesana, biar bapa bisa istirahat"
"ok"
Rio mengantar Daniel kehotel yang mereka booking.
Malam harinya Rio sudah mengajak Daniel ke tempat hiburan dikota J. Entah kenapa Daniel sama sekali tidak tertarik dengan wanita-wanita yang disodorkan oleh Rio. Padahal sebelumnya menghabiskan malam dengan wanita pesanan sudah sering dia lakukan.
"kamu kenapa bro, dah mati rasa" canda Rio karena Daniel sama sekali tidak menanggapi wanita yang dia pesan.
"gua lagi ngga mood, setelah minum kita pulang aja" ucap Daniel malas
"wah wah wah, apa pengaruh mantanmu itu bisa membunuh nalurimu" canda Rio asal
"sialan Lo, buruan minum, kita pulang aja"
"masih sore bro"
"kamu masih disini atau mau pulang" tanya Daniel serius
"ok ayo" ucap Rio sambil mengikuti Daniel dan asistennya akhirnya.
"jadi rugi gua bayar tuh cewek, kalau aja gua tahu Lo dah mati rasa, kan ga gua pesan, cewek itu masih idola disini" cerocos Rio sambil berjalan keparkiran.
"buat Lo aja besok"
"ga jelas lho" ucap Rio
"Lo tuh yang ngga jelas" ucap Daniel sudah masuk dalam mobil Rio.
Mereka segera meninggalkan club itu. Padahal bayangan Rio mereka akan menghabiskan waktu di club ini.
Besok paginya Rio dan Dodo sudah berada dirumah almarhum ibunya Daniel.
tok tok tok
"permisi"
"iya, cari siapa ya pak"
"begini pak, kami adalah utusan dari pak Daniel yang punya rumah ini" ucapnya santun
"ohhh ayo duduk dulu pak"
"terimakasih"
"begini ya pak, bukannya kami punya maksud lain, tapi rumah ini akan direnovasi oleh pak Daniel. Dan dengan segala kerendahan hati kami minta maaf karena ini agak tiba-tiba. Tapi pak Daniel akan pindah ke kota J. Jadi dia ingin menempati rumah ini"
"wah ini memang terlalu tiba-tiba pak"
"begini pak, kebetulan saya juga orang sini, maksudnya tinggal dan besar dikota ini, kami akan membantu bapak dan ibu untuk cari rumah baru" ucap Rio
"maaf pak, kami ngga mau merepotkan"
"ngga kok pak, ngga repot" ucap Rio.
"Sebenarnya kami juga ingin pulang kampung sih pak, karena dua anak kami sudah sekolah dikampung. Tapi saya pikir nanti aja saya pulang setelah menerima THR" ucapnya polos.
"ohhh mengenai itu bapa jangan khawatir,kalau bapak ingin pulang kampung, kami akan mengganti uang THR bapa dua kali lipat " ucap Dodo dan diangguki oleh Rio.
"ya sudah pak dalam Minggu ini akan kami kosongkan" ucapnya
"ini nomor telepon saya pak, siapa tahu bapa butuh, langsung aja telepon saya" ucap Rio karena memang dia yang stand bye di kota J.
"baik pak, terimakasih"
Setelah urusan rumah Daniel selesai, mereka langsung kehotel menjemput sang bos Daniel yang tadi pagi masih ngorok.
"Hari ini kita ke pabrik yang dikota T" ucap Daniel saat mereka sampai dikamar hotel daniel
"apa kita pindah hotel pak" tanya Dodo
"ngga, kita tetap nginap disini aja, kalau tidak ada masalah nanti, besok kita langsung balik" ucap Daniel
"baik pak"
Lalu mereka bertiga berangkat menuju kota T, tempat pabrik milik Daniel berada.
Sepanjang jalan Rio terus menggoda Daniel.
"Masa Lo kesini ngga mencoba cewek -cewek ok" cerocos Rio
"kamu tuh ya, wanita Mulu. mending kamu cari aja satu yang benar, biar kamu bisa gas tiap hari pagi siang sore" ucap Daniel asal
"ahhh gua ga mau terikat bro, ntar dulu. Mending gua nikmatin kebebasan gua" balas Rio asal. sementara Dodo hanya jadi pendengar yang baik sambil senyum-senyum.
Saat mereka sudah masuk jalan menuju pabrik terlihat dua anak kecil berseragam sekolah, dengan tas yang sama dipunggung mereka, yang berjalan sambil bercerita kayaknya, soalnya mereka ketawa-ketawa dan pecicilan.
"busyet tuh bocah lucu benar ya" ucap Rio melihat kedua anak itu.
"makanya kamu nikah yang benar, terus punya anak, pasti lucu" ucap Daniel fokus ke handphonya tanpa melihat anak yang dibilang oleh Rio.
"tapi mereka benar-benar lucu Nil, lihat deh" paksa Rio sehingga Daniel benar-benar melihat.
Benar saja, anak itu memang lucu-lucu. Dan entah kenapa Leon dan Loan sangat menarik perhatian Daniel.
"iya bro, benar-benar lucu" ucap Daniel lalu membuka kaca mobil.
"hai adik kecil, baru pulang sekolah ya" tanya Daniel iseng. Loan dan Leon pun melihat kearah mobil itu dan melihat Daniel yang senyum dan melambaikan tangan.
Mereka berdua diam sejenak, lalu saling pandang, yang mereka artikan sebagai pandangan dangerous( bahaya), lalu mereka berdua pegangan tangan mengambil ancang-ancang.
"lari ada penculik" ucap mereka serempak
"hahhh" Daniel dan kawan-kawannya malah bingung. Tapi mereka akhirnya sadar setelah diingatkan oleh Dodo.
"pasti mereka mengingat nasehat orang tuannya pak" ucap Dodo
"maksudmu"
"Setiap anak pasti dinasehati orang tuannya untuk tidak banyak berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal, karena bisa jadi mereka penculik" tutur Dodo yang membuat Rio dan Daniel saling pandang lalu tertawa ngakak.
"hahaha emank tampang saya tampang penculik anak" tanya Daniel disela tawanya.
"tampang tidak jaminan pak" ucap Dodo lagi
"iya juga sih" ucapnya dengan sisa ketawannya.
Saking asyik bercerita dan pengalaman menyapa dua bocah tadi membuat perjalanan mereka jadi tidak terasa, tahu-tahu sudah sampe pabrik aja.
Karena kedatangan mereka yang tiba-tiba jelas aja nggada yang nyambut. Dan pabrik juga sedang beroperasi. Saat mereka sedang lewat gudang Daniel dan rombongan sedang diberi penjelasan oleh kepala gudang. Sedangkan Yasinta yang sedang mengejar target barang keluar tetap berada ditempatnya dengan surat jalan yang siap diperiksa dipojok gudang.
Hari itu mereka tidak lama dipabrik, mereka langsung pulang ke hotel dikota J.
Sepulang dari pabrik mereka meninjau lokasi yang akan dibangun kantor pusat, lalu mereka langsung menuju hotel untuk mandi.
"oh ya Rio, malam ini kita makan di cafemu aja biar gratis" canda daniel
"oklah, siapa takut"
"oh ya, kamu jangan pesan cewek-cewek lagi, saya lagi ngga mood sama makhluk bernama cewek" ucap Daniel tenang
"ya elah, terakhir kamu jajan kapan, takutnya jamuran lho trus karatan, kalau karatnya parah ngga bisa bangun lagi ntar" canda Rio makin menjadi.
"susah ngomong sama Lo sekarang" ucap Daniel
"hahahaha susah juga ya mati rasa, ngga mau bangun" ucap Rio makin ngakak. Dodo hanya senyum melihat Rio karena dia tidak mungkin menertawakan bosnya.
"kurang ajar nie anak lama-lama ya" ucap Daniel kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rain Hard
kita mulai perjalanan di kota ini
2024-04-19
0
Rain Neo
mulai lah tuh ketemu
2023-08-30
0
Syakhira Dwi Rahmania
kamu sudah punya anak kembar daniel
2023-04-02
0