Setelah selesai makan siang Ida dan Sinta kembali ke pabrik sambil becanda.
"Hai sin, habis makan siang ya" tanya Aldo kepala bagian produksi. Aldo sudah lama suka sama Sinta, karena kecantikan dan keanggunannya, hanya saja Sinta sepertinya susah tersentuh, setiap laki-laki yang menunjukkan sinyal suka padanya pasti dia langsung atur jarak.
"iya mas" jawab Sinta pendek
"nah tuh, pangerannya datang" bisik Ida.
"sialan Lo, masa gua cari brondong" canda Sinta" buat kamu aja" lanjutnya.
"dia ngga naksir gua, dia naksir kamu"
"aku sudah paket, dia itu single, carinya ya single"
"kata siapa, dia mau kok sepaket" ucapnya sambil berlari masuk
"awas kamu ya da"
Mereka berdua kembali asyik mengerjakan pekerjaan di gudang.
**
Sementara disekolah Leon dan Loan akan masuk pelajaran kedua setelah tadi selesai istirahat.
"loan, belajar matematika lagi ya" ucap Leon
"iya nih bosan tahu, paling juga nanya-nanya itu lagi, tambahan dan pengurangan, gada tantangan" ucap Loan
"tapi kita gada pilihan, harus ikut pelajaran juga. biarin ajalah, nanti langsung kita kerjain kita langsung pulang" ucap Leon lagi
"iya sudah, ayo masuk"
"selamat siang anak-anak" sapa ibu guru
"selamat siang Bu"
"sekarang kita akan mulai pelajaran ya, sebelum belajar kita berdoa dulu" tutur Bu guru
"baik Bu" jawab mereka serempak
"siapa yang memimpin doa kita" Semua murid diam. Akhirnya Leon yang mengacungkan tangan.
"Saya aja Bu" ucap Leon
"baik, besok-besok harus gantian ya, jangan Leon terus. yang lain juga harus berani" ucap Bu guru
Setelah selesai berdoa anak-anak mulai membuka buku pelajaran yang disuruh Bu guru.
Loan dan Leon saling pandang, karena mereka sudah sangat paham dengan pelajaran ini.
"nah anak-anak dengarkan ibu ya. BLA BLA BLA BLA" ibu guru menjelaskan pelajaran itu. Leon dan Loan hanya diam memperhatikan saja, karena mereka sudah paham.
"Sekarang ibu mau tanya kalau BLA BLA BLA , gimana, ada yang tahu"
"saya Bu jadi BLA BLA BLA" ucap Loan yang diangguki juga oleh Leon.
"Bagus Loan kalian sangat pintar" ucap Bu guru
Setelah belajar beberapa lama hampir tiba waktunya pulang
"baik anak-anak, ibu sudah menjelaskan semuanya. Sekarang perhatikan soal yang dipapan tulis, siapa yang sudah benar menjawab boleh langsung pulang." ucap Bu guru sambil duduk.
Loan dan Leon ga butuh waktu lama menulis jawaban dibukunya.
"Saya dan Leon sudah selesai Bu" ucap Loan
"coba bawa kemari biar ibu lihat"
Lalu Leon membawa buku tulis mereka yang sudah mereka kerjakan.
'anak-anak ini sangat hebat dan genius' batin ibu guru
"baik, Leon dan Loan bisa pulang duluan" ucap Bu guru
"baik Bu" ucap Loan sambil membawa tasnya dipunggung lalu mereka berdua keluar dari kelas.
"Leon kita jajan dulu Yo" ucap Loan
"ngga usahlah biar kita tabung aja, biar nanti kita bisa beli handphone tanpa minta duit mama" ucap loan
"tapi handphone sangat mahal, berjuta-juta" ucap Leon lagi
"makanya kita harus menabung tiap hari"
"nabung berapa"
"ya uang jajan kitalah semua. kan mama selalu bekalin kita sepuluh ribu per orang, nah gimana kalau kita tabung tuh. sehari tabungan kita berarti dua puluh ribu. kalau dua hari sudah empat puluh ribu. kalau sepuluh hari sudah berapa"? tanya Loan sambil berhitung ditangannya
"berarti kalau sepuluh hari dua ratus ribu donk"
"nah itu kamu pintar"
"yeeee aku memang pintar"
"berarti kalau dua puluh hari jadi berapa duit donk"
"nanti aja kita hitung dirumah, saya lagi males ngitung, atau tanya kakek" ucap Loan lagi.
"sambil jalan aja hitung ditanganmu"
"aku lagi malas ah"
"ayo hitung" kekeh Leon. Akhirnya Loan berlari meninggalkan Loan yang masih menghitung ditangannya.
"kakek" teriak Leon begitu sampe halaman rumah
"kakek" teriak Loan juga
"ehhh kalian sudah pulang, gimana tadi belajarnya"
"membosankan kek, Bu guru kasih pertanyaan tambahan lagi, nggada tantangannya. Aku sama Loan langsung bisa jawablah, terus pulang deh" ucap Leon sambil meletakkan tasnya dimeja belajar dipojok ruangan itu setelah menyalami kakeknya bergantian.
Lalu mereka berdua membuka sepatu dan meletakkanya di rak sepatu dekat pintu.
"kalau sudah ganti baju langsung makan siang ya" ucap kakek sambil hendak berlalu dengan tongkatnya.
"kakek" ucap Loan tiba-tiba
"kenapa"
"kakek, kalau kami menabung dua puluh ribu satu hari, setelah dua puluh hari duit kami jadi berapa kek"
"emangnya kalian mau menabung"
"iya kek, kita mau nabung uang jajan kita buat beli handphone"
"beli handphone"
"iya kek, biar kita bisa main game mobile legend seperti teman-teman kita"
"memangnya permainan itu kalian sudah bisa"
"bisa kek"
"ohhh oklah"
"berarti nabung berapa lama kek"
"kalau dua puluh hari duit kalian berarti menjadi empat ratus ribu"
"wahhhh jadi banyak Loan" ucap Leon
"tapi kalian mau beli handphone apa dulu, merk-nya apa, typenya seperti apa"
"merk itu apa kek" tanya leon
"merk itu nama yang ada dihandphonenya, iya kan kek" ucap Loan
"seperti ini" ucap pak Yusuf sangat sabar.
"ini handphone kakek merk-nya ..., typenya harus lihat dihandphonenya lagi, begini..." ucap pak Yusuf dengan sabar menjelaskan kepada cucu-cucunya.
"tapi handphone kakek tidak bisa main game" ucap Leon spontan
"iya aku ngga mau seperti handphone kakek" ucap Loan juga
"ya sudah kalian nabung dulu, nanti kalau kurang sedikit ditambahin sama mama" ucapnya menyemangati cucu-cucunya.
"tapi nanti kalau sudah bisa beli handphone harus utamakan belajar ya, jangan mengutamakan game" nasehat kakek Yusuf
"asiaappp kakek" jawab Leon cepat
" kalau nanti nilainya menurun maka handphonenya akan kakek sita"
"ok kakek tenang aja"
"terus kita nabungnya dimana kek" ucap Leon
"oh ya itu ada toples kalian masukkan kesitu aja, terus taruh dilemari kakek, ok"
"ok kakek"
"kek aku mau telepon mama donk"
" mau ngapain" tanya pak Yusuf
"mau bilang mama supaya hati-hati"
"ya sudah ini" ucap pak Yusuf menyerahkan handphonenya kepada kedua cucunya.
ddrrrt ddrrrt
"halo pi"
"mama ini Leon sama Loan"
"kenapa nak"
"mama masih kerja ya"
"iya sayang"
"nanti pulangnya bawa ayam Krispy ya ma" ucap Leon
"itu nunggu mama gajian Leon" tukas Loan
"siapa tahu mama punya duit" ucap Leon enteng. Sementara pak Yusuf hanya terdiam memperhatikan tingkah cucu-cucunya.
'maafkan kakek nak telah membuat kalian menderita, mamamu juga begitu menderita, semua itu karena ulah kakek. kalian memaafkan kakek kan'? batinya sedih
"sudah sudah jangan berantem, nanti mama belikan, tadi pintar ngga disekolah"
"pintar ma, kita langsung disuruh pulang sama Bu guru setelah selesai mengerjakan soalnya"
"bagus kalau begitu, iya sudah mama kerja dulu ya, nanti bos mama marah. bobo siang terus jaga kakek ya apalagi kalau mau mandi takut jatuh dikamar mandi"
"ok mama"
"bye bye" sambungan telepon itu terputus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rain Hard
lucu - lucu gaya bocahnya
2024-04-19
0
Rain Neo
anaknya kembar ya thor
2023-08-30
0
Syakhira Dwi Rahmania
anak bijak dan pintar
2023-04-02
0