Hai readersku, ini tulisanku lagi ya setelah pewaris kecil. Dukung terus ya dengan memberikan like dan comment. I love you all.
🙏🤗
Dalam perjalanan dipesawat Daniel sedikit gelisah. Entah kenapa hatinya masih bergetar kalau mengingat kota J, walaupun kota ini pernah memberi kenangan pahit tapi banyak juga kenangan manisnya.
Dodo sang asisten sepertinya bisa melihat kegelisahan bosnya yang tidak biasa.
"apa ada masalah pak, apa tempat duduknya ngga nyaman" tanya Dodo
"ngga ngga ngga, aku ngga apa-apa. hanya saja aku agak nervous kembali ke kota J, banyak kenangan saya dikota ini"
"ohhh maaf pak, kalau saya jadi mengungkit ingatan masa lalu bapa" ucap dodo
"ngga apa-apa do, semua sudah berlalu. Sekarang aku sudah sukses. Tidak ada orang yang boleh meremehkan aku" ucapnya pelan tapi terlihat penuh dendam.
"iya pak, sekarang bapak sudah sukses, pasti tidak ada yang pantas menghina bapa. tapi kalau boleh saya kasih saran sebaiknya jangan menyimpan dendam pak karena itu akan menggerogoti hati kita" nasehat dodo walaupun dia ragu Daniel mau dengar atau tidak. Apalagi dodo tidak tahu separah apa dulu sakit hatinya Daniel sama Sinta dan orang tuanya.
"tidak segampang itu do" ucap Daniel lemah.
"iya, saya juga yakin tidak gampang, karena saya juga tidak tahu seberapa besar sakit hati bapa sama masa lalu, tapi sulit bukan berarti tidak bisa kan pak"
"entahlah" ucap Daniel lalu memejamkan matanya.
Saat mereka tiba di kota J, sudah dijemput oleh Rio, teman Daniel waktu kuliah diluar negri. Dan daniel juga yang membantu Rio untuk mengembangkan bisnis cafe dan restorannya.
"Hai bro, selamat datang" sambil mengadukan kepalan tangan mereka.
"hai bro, pa kabar Lo, makin keren aja, dah punya cewek belum" tanya Daniel becanda
"sudah banyak, kan ikuti gaya hidup Lo" jawab balik Rio
"sialan Lo, emang kamu pikir itu bagus"
"hahaha kan mengikuti senior, makanya seniornya bagus donk. apa sekarang sudah ada yang pasti nih"
" jangan ikutin saya, saya sudah ngga percaya yang namanya cinta dan kesetiaan" jawabnya tersenyum sinis sambil mereka berjalan menuju mobil Rio.
"belum move on Lo, sudah tujuh tahun lebih bro, sampai kapan" tanya Rio saat mereka sudah didalam mobil Rio. Memang kemarin Daniel sudah menghubungi Rio untuk menemani mereka selama di kota J.
"bukan masalah move on bro, tapi malas lagi untuk memulai"
"ngga semua wanita begitu bro"
"hahaha apa jaminannya" ucapnya ketawa hambar.
'apa kurang terlihat baik dulu Sinta, tapi mana dia pergi juga kan, ngga tahan hidup miskin' batin daniel.
"ah susah memang ngomong sama orang yang sudah tertutup hatinya. sudahlah, sekarang aku antar tuan kemana dulu nih, hotel atau kemana"? tanya Rio mengalah.
"aku ingin ke pemakaman ibuku dulu"
"ok bro, siap"
"kira-kira berapa lama di kota J bro" tanya Rio sambil fokus nyetir.
"belum tahu, soalnya seperti saya bilang ada kemungkinan kantor gua dipindah kesini pusatnya, soalnya buka di kota B lagi rencanannya bro. jadi disinilah centralnya, iya ga"?
"yang dikota T gimana bro perkembangannya" tanya Rio lagi
"justru sedang berkembang pesat, makanya saya ingin buka dikota B lagi." jawab Daniel
"waduh do bosmu makin sukses aja nih, tapi cari istri ngga mau, terus duitmu mau kasih kesiapa bro, cewek-cewek malam mu itu", ucap Rio lagi sambil cengengesan.
"Sialan Lo" jawab Daniel sementara Dodo hanya senyum-senyum, karena dia memang tahu bosnya pak Daniel belum punya cewek yang benar sampai sekarang. Bahkan cewek cantik anak dari kolega grup arganta bernama Cyntia selalu dia abaikan, hanya menghargai saja.
"sebelum nyampe pemakaman nyari toko bunga dulu ya"
"ok bos, saya kan driver nih" canda Rio lagi
"terserah Lo lah" ucap Daniel pasrah.
Tidak berapa lama mereka melewati toko bunga, lalu Dodo dengan cekatan turun untuk membeli bunga setelah bertanya sama Daniel bunga apa.
Mereka melanjutkan perjalanan lagi ke pemakaman setelah membeli bunga itu.
'Bu, aku datang Bu, maafkan aku ya Bu, yang lalai tidak sering mengunjungi ibu. Aku kadang berat Bu melangkah ke kota ini lagi. Ibu tahu kan gimana dulu cintaku sama Sinta, jadi aku suka belum siap mengingat itu semua bu' ucap Daniel pelan di depan pusara ibunya.
'Tapi sekarang aku sudah bisa melupakan semuannya Bu. aku harus membuka lembaran baru. aku tidak boleh memikirkan dia terus sementara dia tidak memikirkan aku sama sekali. Aku akan bangkit Bu. aku akan pindah ke Kota J, kita akan berdekatan terus. doain Daniel juga ya bu'
Tapi entah kenapa walaupun Yasinta dulu menghianatinya dalam hati kecil Daniel dia tetap ingin melihat dan bertemu dengan Yasinta secara langsung.
'Daniel pamit ya Bu, Daniel akan sering kesini kalau Daniel sudah di kota J.' ucapnya lalu mereka bangkit berdiri dan berlalu dari tempat itu.
"Sekarang langsung ke hotel atau bagaimana bro" tanya Rio ragu setelah mereka duduk dalam mobil,melihat betapa sedihnya tadi wajah sahabatnya itu saat dikuburan mamanya.
" Sepertinya aku ingin melihat dia untuk terakhir kalinya, kita kerumahnya atau depan rumahnya aja deh" ucap Daniel dengan maksud kerumah Yasinta.
"kalau membuatmu sakit untuk apa bro" ucap Rio menatap Daniel serius
"saya ingin memulai yang baru dikota ini, jadi saya ingin memastikan untuk melepaskan semua kenangan lamaku" ucap Daniel
"ya ok bro, kalau kamu siap kita kesana,"
"ya kita kejalan melati no 5"
"let's go" ucap Rio menyemangati sahabatnya sementara Dodo hanya jadi pendengar sejati.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Yasinta Daniel lebih banyak diam. Dodo dan Rio pun bisa membaca kegalauan hatinya sehingga mereka juga memberi waktu untuk Daniel flashback sedikit masa lalunya.
"melati nomor 5, berarti itu bro, busyet bagus benar ya rumahnya" ucap Rio memuji bangunan yang menjulang tinggi itu dengan alamat melati no 5.
"iya, sekarang berarti mereka tambah kaya, Yaaa setahu saya pilihan papanya itu memang laki-laki super kaya biarpun sudah punya istri" ucap Daniel tersenyum miris. Daniel sama sekali ngga tahu kalau rumah itu bukan milik pak Yusuf regata atau ayahnya Yasinta lagi.
"maksudmu dia jadi istri kedua" tanya Rio penasaran
"ngga tahu deh, yang aku tahu waktu itu dia sudah beristri"
"terus gimana bro, kita masuk nih" tanya Rio
"ngga usahlah, buat apa, buat melihat betapa bahagianya dia. Sekarang saya sudah akan move on bro, memulai yang baru dengan meninggalkan semua yang lama." ucap Daniel berusaha mantap.
"kalau begitu, kita gimana sekarang"?
"kita langsung ke hotel dulu, baru nanti malam kamu bawa saya berkelana dikota J, ok"
"asiaaaappp bro" ucap Rio
Lalu mobil Rio keluar dari komplek itu dan bergabung dengan mobil lain di jalan raya.
Sementara Daniel diam dan memejamkan matanya supaya asisten dan sahabatnya tidak banyak bertanya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rain Hard
sepertinya banyak kenangan pahit
2024-04-19
0
Rain Neo
kota penuh kenanganlah ya
2023-08-30
0
Syakhira Dwi Rahmania
daniel hanya lihat luarnya doank sih
2023-04-02
0