BEFORE WE DONE
Nanda Alifia Darmawan, anak satu-satunya Aryo Darmawan, ibu nya meninggal sewaktu melahirkan Nanda, dan Aryo sangat memanjakan Nanda, hidupnya terfokus hanya untuk Nanda dan perusahaanya.
Ayla Putri, anak yatim piatu yang berasal dari panti asuhan, sejak Nanda kecil, Aryo membawa Nanda untuk menyantuni anak-anak panti, dari situ Nanda bertemu dan berteman baik dengan Ayla, hal itu membuat Aryo menjadi orang tua asuh untuk Ayla dan menyekolahkannya satu sekolah dengan Nanda sejak dari SD, SMP hingga saat ini dibangku SMA.
Regan Aditya, sahabat Nanda dan Ayla, mereka berteman baik sejak dari SMP, Regan yang sedari SMP slalu bermasalah disekolah, karna sedari kecil sering melihat pertengkaran kedua orang tuanya dan akhirnya Regan ditinggal pergi oleh ibu kandungnya yang berselingkuh dengan pacar gelapnya dan hal itu membawa dampak buruk pada pergaulan Regan. Regan menjadi lebih baik saat berteman dengan dengan Nanda dan Ayla, sikapnya tetap sleyengan tetapi Regan juga menjadi pelindung Nanda dan Ayla saat di SMA.
Namun saat ini, Haris Ayahnya Regan akan menikah kembali dengan wanita bernama Rini dan membawa dua anak dari pernikahan sebelumnya bernama Raja dan Olivia.
Raja pria cerdas dan pintar, mendapatkan bea siswa karna kepintarannya, namun sikapnya dingin dan penuh ambisi, entah apa yang ada dalam pikirannya, penuh misteri dan tidak mudah ditebak, raja sangat tertutup dan tidak mudah dimengerti.
Sarah, pacar Raja dikota B, namun mereka harus menjalankan LDR ketika Rini, ibunya Raja menikah dengan Haris dan ikut tinggal bersama dikota J. Sarah wanita satu-satunya yang bisa membuat Raja terbuka dan sangat memahami karakter Raja.
***
"Ay.. Sepertinya aku datang bulan, apa kamu bawa pembalut?" Tanya Nanda pada Ayla sahabat baiknya.
Ayla berdecak, "Ck kamu ini Nan, slalu aja begitu, tapi aku lagi gak bawa pembalut."
"Yahh terus gimana dong?" Nanda terlihat tidak bersemangat, "Aku takut tembus Ay."
Ayla tampak berfikir. "Sebentar lagi Kelas Regan kan lagi kelas olahraga, dia aja kamu suruh beli pembalut di mini market depan sekolah." Ide dari Ayla.
Nanda tersenyum, "Ohh Ayla, kamu ini slalu bisa cari solusi untuk masalahku, I love U Ay.." Nanda memeluk Ayla dari samping.
"Dihh, kamu masih waras kan? gak lessbii kan Nan?" Ayla mengernyitkan dahinya.
Nanda tertawa, "Ahahaha aku masih normal Ay."
"Sudahlah Nan, lebih baik sekarang aku cari dulu Regan, kamu disini aja, takutnya nanti banyak gerak malah tembus."
Ayla bergegas keluar kelas sebelum guru mata pelajaran selanjutnya datang, ia mencari Regan kekelasnya.
"Regan..." Panggil Ayla percis didepan kelas Regan.
Regan menoleh kesumber suara dan menghampiri Ayla.
"Hai Ay, ada apa?"
"Nanda datang bulan, dan dia lupa bawa pembalut, aku juga gak bawa, dan sebentar lagi kelas dimulai, kamu bisa beliin ke mini market sebrang?"
"Beli pembalut? gila Ay, engga ah.." Tolak Regan.
"Tega kamu Re, Nanti kalo Nanda tembus terus nangis gimana?" Ancam Ayla, karna Ayla begitu tau kelemahan Regan yaitu sikap Nanda yang gampang merajuk dan cengeng.
"Haishh, baiklah, kirim gambarnya ke aku yang kayak gimana." Regan berlari menuju gerbang sekolah.
***
Jadi Ayah akan menikah lagi Re?" Tanya Nanda dan Ayla bersamaan.
Regan mengangguk, "Ayah juga butuh istri yang akan merawat dia Nan, Ay."
"Calon istrinya Ayah baik Re? Kamu kenal?" Tanya Nanda penuh kelembutan.
"Udah dua kali aku ketemu, baik sih, calon ibu tiriku punya satu anak lelaki umur dua tahun diatasku, dan satu anak perempuan masih SMP kelas dua kayaknya. Tapi nanti kakak tiriku belum ikut pindah kesini, Karna nanggung, katanya sih sekarang kelas tiga, dan akan ikut nyusul kesini setelah lulus dan meneruskan kuliah disini."
Nanda dan Ayla saling pandang, dan hal itu dilihat oleh Regan.
"Gak usah mikir aneh-aneh deh.. Aku gak apa-apa, malah aku seneng akhirnya Ayah ada yang ngurusin." Regan menghela nafas, "Kalian akan dampingin aku pas nikahan Ayah minggu depan kan?"
Ayla mengangguk, sementara Nanda, "Maaf Re, minggu depan kan jadwal aku nemenin Papa kemakam Mama. Tapi kalo pulang lebih cepet, nanti aku mampir ya." Ucap Nanda.
Regan memasang wajah sendu, "Iya gak apa-apa Nan."
Ayla memandang wajah Regan yang penuh harap pada Nanda.
Ayla sangat tau, Regan begitu perduli dan rela berkorban pada Nanda, dan hal itu sedikit membuat hati Ayla bersedih, ya Ayla menyimpan hati pada Regan, hanya saja ia menyimpan rapih perasaanya itu, karna tidak ingin persahabatan bersama Regan dan Nanda hancur negitu saja.
Begitupula Regan, dalam diam, ia menyukai Nanda, namun Regan memilih untuk menyukai Nanda dalam Diam, menjaganya dan slalu berkata tidak pada setiap permintaan Nanda.
***
Pulang sekolah, Nanda sudah dijemput oleh supir pribadinya, sedangkan Ayla, meski Nanda sering mengajak Ayla untuk tinggal bersama namun Ayla slalu menolak dengan alasan tidak ingin meninggalkan panti karna masih berharap orang tua yang dulu menitipkannya dipanti akan menjemputnya kembali.
Regan mengantar Ayla pulang dengan motornya, karna arah ke panti dan rumahnya masih satu arah, berbeda dengan Nanda yang tidak searah dengan rumah Regan dan panti tempat Ayla tinggal.
"Kamu menyukai Nanda?" Tanya Ayla tiba-tiba.
"Apa sih Ay." Regan mencoba ngeles.
"Ck, kelihatan banget kalo kamu menyukai Nanda tau Re.."
"Lihat dari mana? kamu udah kayak cenayang aja Ay."
"Gak coba bilang sama Nanda Re? nanti keburu direbut orang lho." Goda Ayla pada pada Regan.
"Jangan mikir macem-macem Ay, aku gak mau nanti Nanda mikir macem-macem dan jadi jauh sama aku, jaga jarak sama aku."
Ayla tertawa, "Muka kamu lucu kalo lagi panik Re."
"Stop Ay, jangan ledekin aku terus."
"Duhh calon dokter ngambekk." Ledek Ayla.
"Disebut dokter? Aamiin deh Aamiin.." Regan melirik ke spion motor melihat Ayla dari kaca spionnya. "Dan sekarang stop ledekin aku Ay, atau aku turunin kamu di pinggir jalan."
"Ish.. Emangnya Tega Re turunin aku dijalan?" Ayla mencibir Regan.
"Ya mana tega Ay, kamu sahabat aku, makanya stop ledekin aku terus."
"Sahabat.. Hatiku lebih dari sahabat Re, kamu spesial dihati aku." Batin Ayla.
Hening sejenak..
"Ay.. Ay.. tidur ya? Koq diam aja?"
Regan menepikan motornya dikedai es kelapa muda.
"Neduh dulu yuk Ay.." Ajak Regan.
"Ditraktir nih?" Tanya Ayla yang kemudian turun dari boncengan motor dan melepas helmnya.
"Biasa juga aku traktir Ay." Regan menaruh helmnya di stang motor.
Ayla nyengir dan merapihkan rambutnya.
Mereka duduk di satu meja dan berhadapan.
"Nanda ngambek nih kalo gak diajak." Ucap Ayla sambil menyesap air kelapa digelasnya.
"Eh foto yuk Ay, kita buat Nanda ngambek." Ajak Regan.
"Yakin Re? nanti kalo Nanda ngambek gimana?"
"Sengaja." Regan mengeluarkan ponselnya dan mulai selfie bersama Ayla sambil menunjukan gelas berisikan minuman kelapanya.
"Jangan iseng Re." Ucap Ayla.
Regan tersenyum ala Devil, sementara Ayla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Regan mengirim foto dirinya bersama Ayla kepada Nanda, namun pesan itu hanya terbaca tanpa dibalas oleh Nanda. Padahal biasamya Nanda bukan type yang lama membalas pesan apa lagi sampai tidak membalas pesan walaupun hanya sebatas membalas 'Oke'.
"Tuh kan Nanda pasti ngambek Re, Nanda gak bales chat kamu."
"Gak mungkin Ay, sengambek-ngambeknya Nanda gak pernah dia diam dan mengabaikan pesan masuk." Regan tampak berfikir, "Nanda kenapa ya Ay?" Tanya Regan mulai khawatir dan menatap layar ponselnya.
Drtt.. Drttt
Ponsel Ayla bergetar, Nanda menelpon Ayla.
"Nanda Re..." Ucap Ayla sambil memperlihatkan layar ponselnya pada Regan.
"Angkat Ay.."
(Halo Nan...)
(Hiks.. Hikss..) Terdengar suara isak tangisan.
(Nan, kamu kenapa?) Wajah Ayla mulai serius,
Regan mengambil paksa ponsel Ayla,
(Halo Nan, ini Aku, Regan)
(Re...Hiks..)
(Kamu kenapa Nan...?)
(Re.. Aku harus gimana?)
(Nan, tenang ya, tarik nafas dan hembuskan perlahan, cerita pelan-pelan, kamu kenapa? hem?)
Tut.. Tuttt..
Panggilan terputus..
"Sh*it" Umpat Regan sambil berdiri dari duduknya dan mencoba menghubungi balik ponsel Nanda, namu tidak aktif.
"Ada apa Re?" Tanya Ayla yang sedari tadi ikut panik.
"Sambungan terputus dan Ponsel Nanda mati." Regan menatap mata Ayla.
"Kita kerumahnya Nanda aja Re.." Ajak Ayla.
"Ayo." Regan membayar dua gelas yang tadi dipesan kemudian naik kemotornya dan berbalik arah untuk menemui Nanda.
.
.
.
Hai hai Readers..
Selamat datang dikarya terbaruku "BEFORE WE DONE"
Seperti biasa, bantu dukungan untuk karya recehku dengan Like, comment, Hadiah dan Vote ya.
Yang sudah mampir coba say hai dikoment dong. Masih pada inget sama othor gak ya.
Tinggalin jejak yuk biar othornya bahagian 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Syabariah BidolS
Ternyata aku bacanya kebolak balik nggak berurutan othor, soalnya baru nemu karyanya othor yg berjudul terluka karena perpisahan. Tapi nggak apa2 kok. Aku nggak terlalu bingung soalnya alur karya othor mudah di pahami dan ringan. Tetap semangat berkarya yah othor. Cayoo ✊✊❤️❤️🌻🌻
2024-04-29
4
Feronika Wela
keren Thor.. tapi saya aq baca nya gak berurutan jadinya bngung sendiri.. hehehe.. ternyata ini kisah mama nya ocean ya Thor. hehe
2024-04-29
1
Anonymous
keren
2024-04-22
2