Pendekar Seribu Kekuatan
Sudah puluhan tahun keluarga Yudhistira tinggal di dalam hutan, mereka menggantungkan sisa hidupnya dengan alam.
Hingga suatu hari lahirlah seorang bayi dari dalam kandungan Dewi Nur, istri Yudhistira.
Bayi itu bernama SANTANG, calon pendekar hebat yang di pilih langsung oleh para dewa sejak ia dilahirkan.
Tak hanya kekuatan yang di berikan oleh para dewa, melainkan juga mengirim seekor harimau besar untuk menjaga calon pendekar Pilihan mereka.
Harimau itu sudah cukup akrab dengan keluarga Abisatya, semua memberinya nama GARAGA!
Mereka semuanya hidup tenang di dalam rumah yang terbuat dari batang kayu itu selama bertahun tahun hingga Santang tumbuh menjadi pemuda yang memiliki banyak kekuatan, pemberian dari para dewa untuknya.
Saat ini Santang sudah berumur 25 tahun, umur yang sudah sangat matang untuk menunjukkan jati dirinya sebagai pendekar pilihan dewa.
Saat itu Santang tidak mempunyai saudara sama sekali, dia hanya anak satu satunya dari pasangan Yudhistira dan juga Dewi Nur.
Semuanya sudah berumur hampir 50 tahun, kecuali kakek Byakta yang sudah menginjak usia 125 tahun, dia sosok orang tua yang selalu membantu keluarga Yudhistira.
Bisa terbilang usia yang sangat tua, tapi tubuhnya masih kokoh dan kuat untuk melakukan aktivitas sehari hari.
Sedangkan Garaga masih sama seperti 25 tahun lalu, badannya tak mengalami perubahan apapun, wajahnya juga tak menua sama sekali, masih terlihat kekar dan kuat.
Selama dua puluh lima tahun itu, Adiwilaga tak pernah menyangka kalau dirinya adalah pendekar yang di pilih langsung oleh para dewa di atas.
Orang orang di rumahnya tak ada yang memberitahukan hal penting ini padanya, mereka semua akan membicarakan hal ini pada saat Yudhistira sudah tumbuh menjadi besar dan di rasa sudah cukup siap untuk menanggung semuanya.
Dan di umur 25 tahun ini adalah waktu yang di rasa sangat tepat untuk membicarakan hal ini pada Santang.
Hari itu telah tiba....
Mereka semua mulai berkumpul di depan rumah untuk membicarakan hal penting itu pada Santang yang sudah terlihat siap.
Kakek Byakta memulai pembicaraan dengan sedikit memberikan senyuman pada Santang.
"Saat ini kita semua berkumpul untuk membicarakan tentang Santang yang usianya sudah menginjak 25 tahun, sungguh pemuda yang sangat tampan," ucap kakek Byakta.
Santang yang mendengarnya sedikit kaget karena topik pembicaraan kali ini adalah tentang dirinya, ia tak tahu apa yang akan di bicarakan oleh kakek Byakta nanti, Santang hanya bisa menunggu dan segera mendengarkan apa yang di bicarakan kakek Byakta tentang dirinya.
Kakek Byakta mulai melanjutkan pembicaraannya,
"Santang.....," Sembari menepuk pundak Santang yang ada di depannya.
"Kamu sekarang sudah besar, kakek rasa kamu sudah cukup siap dengan semua ini, kakek dan semuanya sebenarnya sudah lama tahu tentang hal ini, tapi saat ini giliran kamu yang akan mengetahui hal penting ini," ucap kakek Byakta.
Santang semakin penasaran dengan apa yang akan di bicarakan kakek, Santang memutuskan untuk segera bertanya pada Kakek Byakta agar lebih cepat mengetahui nya.
"Maaf kek... Sebenarnya apa yang akan Kakek beritahu kepadaku dan kenapa harus memberitahu ku sekarang?" Tanya Santang yang semakin penasaran.
Kakek Byakta mulai mendengarkan pertanyaan dari Santang tadi dan segera menjawab semua pertanyaan nya.
"Begini nak, sebenarnya kamu adalah seorang pendekar pilihan para dewa, kamu sudah di pilih dari sejak kamu masih di kandungan ibumu... Sekarang kamu juga sudah memiliki beberapa kekuatan, kamu bisa gunakan kekuatan mu itu untuk melawan para pendekar pendekar jahat di luar sana, kamu sekarang juga sudah bisa melindungi siapapun orang yang sedang tertindas," jelas kakek Byakta.
Santang terdiam, sedikit kaget, sangat tidak percaya, bahkan ingin pingsan setelah mendengar semua itu.
Semuanya dirasa mustahil bagi Santang.
Santang tak percaya jika dirinya mempunyai beberapa macam kekuatan di dalam tubuhnya.
Tapi kakek Byakta segera melukai tangannya hingga berdarah dan segera menyuruh Santang untuk menyembuhkan luka yang di buatnya tadi.
"Sekarang coba kamu sembuhkan luka Kakek ini, pegang di bagian luka Kakek ini," suruh kakek Byakta.
Awalnya Santang masih sangat tak percaya dengan semuanya, tapi karena paksaan kakek Byakta, akhirnya Santang mencoba untuk sekedar menyentuh luka di tangan kakek Byakta tadi.
Perlahan luka Kakek Byakta mulai mengering dan sembuh setelah di sentuh oleh tangan Santang.
Melihat itu, Santang semakin tak percaya dengan apa yang sudah di lihatnya. Santang benar benar tak menyangka bisa memiliki kekuatan seperti itu.
"Sekarang bagaimana? Kamu masih tak percaya dengan ucapan kakek tadi?" Tanya Kakek Byakta yang mencoba meyakinkan Santang.
perlahan Santang pun mulai percaya..
Tapi Santang masih bingung dengan apa yang terjadi, dirinya tak tahu harus melakukan hal apa saat itu.
Tapi tiba tiba Garaga mulai mendekatinya dan segera mengajaknya berbicara.
"Santang....," Sapa Garaga.
Santang sangat kaget! Baru pertama kali dirinya mendengar dan melihat harimau bisa berbicara pada manusia.
Santang segera menanyakan hal itu pada Kakek Byakta.
"Kek... Bagaimana bisa harimau ini berbicara padaku, apa dari dulu dia bisa berbicara pada manusia?" Tanya Santang yang semakin kebingungan.
Kakek Byakta mulai menjelaskan lagi pada Santang tentang Garaga.
"Begini nak... Sebenarnya Garaga ini sudah bicara pada manusia sejak dahulu, tapi hanya ayahmu saja yang bisa di mengerti bahasanya, kakek dan yang lainnya sama sekali tak mengerti apa yang di ucapkan oleh Garaga... Nah sekarang kamu juga sudah bisa mulai berbicara dengan Garaga, jadi Garaga ini adalah hewan penjaga yang di utus oleh para dewa untuk menjagamu dan termasuk kita semua yang ada disini," jelas kakek Byakta pada Santang.
Yudhistira pun tersenyum kearah anaknya Santang, menandakan apa yang di bicarakan kakek Byakta itu benar.
Santang sungguh sangat kebingungan pada saat itu, dirinya tak tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini.
Santang terdiam... Terlihat sangat kebingungan..
Garaga yang menyadari akan hal itu segera mencoba menjelaskan kembali pada Santang.
"Tuan muda... Kamu adalah orang yang di pilih langsung oleh para dewa untuk menjadi seorang pendekar yang sangat kuat dan tak terkalahkan, tugas tuan muda sekarang adalah melawan seluruh pendekar jahat yang ada di muka bumi ini dan segera membebaskan semua rakyat kecil yang sedang di tindas oleh mereka, dan aku di sini di tugaskan oleh para dewa untuk menjaga tuan muda selama melawan para pendekar jahat nanti," jelas Garaga.
Santang mulai merasa percaya diri pada saat itu, tiba tiba semangatnya muncul membara, Taka terlihat sedikit pun kebingungan di muka Santang.
Santang segera berdiri dan mendekati Garaga, ia mulai mengelus kepala Garaga dan sedikit membisikkan sesuatu pada Garaga.
"Sekarang kerajaan mana yang harus aku taklukkan?" Tanya Adiwilaga dengan sangat percaya diri.
Santang sudah sangat siap karena dari dirinya masih kecil sudah di ajarkan oleh kakek Byakta tentang beberapa ilmu bela diri, jadi sekarang sudah sangat lengkap mempunyai ilmu bela diri dan juga mempunyai beberapa kekuatan yang di berikan oleh para dewa.
"Besok saja kita mulai melakukan tugas ini, masih banyak yang harus kamu ketahui tentang strategi penyerangan agar tak membahayakan dirimu sendiri, nanti akan aku beri tahu strategi peperangan yang cocok kita gunakan walaupun hanya kita berdua saja yang turun," jawab Garaga.
Santang pun pasrah dan segera mendengarkan beberapa strategi yang di berikan oleh Garaga padanya.
Sedangkan Kakek Byakta dan yang lainnya hanya bisa melihat mereka berdua sedang asyik bicara, Taka ada yang mengerti bahasa Garaga selain Yudhistira, sehingga mereka semua hanya mendengar Garaga sedang mengaum ngaum di depan Santang.
Sedangkan Yudhistira sudah sangat biasa akan hal itu, dirinya juga memahami dengan semua yang di bicarakan Garaga pada anaknya.
Strategi yang di jelaskan oleh Garaga memang begitu bagus bagi Santang, sehingga membuat Santang semakin yakin dan percaya diri untuk menghadapi seluruh pendekar jahat di luar sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
CHEESE CAKE.
Mampir sekaligus promosi. Isekai» [klik profil].
2022-02-20
0
HIDAYAT WAKHID
maaf itu typo
2022-01-24
0
Senopati Pajang
ini yang anak dan akan menjadi pendekar siapa? si ayah Yudhistira atau si anak "santang'?
2022-01-23
1