Kemenangan

Para penjaga tadi mulai memasuki ruangan raja dan segera memberitahukan pada raja tentang kedatangan Santang dan Garaga di depan.

"Permisi raja... Maaf mengganggu waktumu sebentar... Ada satu orang dengan seekor harimau datang ke markas kita sekarang, di bilang ingin bertemu dengan raja sekarang juga," ucap penjaga itu.

Raja itu bernama Sira, para anggota biasanya memanggil dirinya raja Sira.

Seorang raja yang mempunyai kemampuan bela diri kapak yang cukup handal, sehingga dia pantas untuk menjadi raja di kelompok pendekar itu.

Raja Sira terkejut bukan main saat mendengar ucapan dari para penjaganya itu.

Baru pertama kali markasnya itu di datangi oleh orang, bahkan sekarang hanya satu orang dengan hanya membawa seekor harimau.

Raja Sira benar benar keheranan akan hal itu, bahkan tangannya sudah merasa gatal ingin menghabisi Santang dan Garaga itu.

Raja Sira mulai mengambil senjata kapaknya yang selalu ia gunakan untuk membunuh seseorang dengan sangat keji dan membabi buta.

"Sliiiiiiing...." Suara kapak raja Sira yang baru saja di ambilnya.

Segera ia berjalan keluar ruangan berniat akan segera menghabisi Santang dan Garaga di sana.

Para penjaga juga mengikuti raja Sira dari belakang, rasa ketakutan tiba tiba hilang saat raja Sira sudah membawa senjata kapak miliknya itu.

Para penjaga sangat yakin jika raja Sira akan dengan mudah mengalahkan seseorang yang datang dengan tangan kosong tadi dan hanya datang bersama seekor harimau.

Wajah para penjaga itu sudah sangat yakin jika raja Sira bisa dengan mudah mengalahkan mereka berdua.

Sedangkan Santang dan Garaga juga tetap berjalan santai menuju ruangan raja Sira itu.

Akhirnya mereka bertemu di tengah tengah markasnya.

Semua orang berkumpul untuk menyaksikan pertarungan dari Adiwilaga dan raja Sira.

Sebelum itu raja Sira sedikit bicara pada Santang dan Garaga.

"Owh jadi kamu anak muda yang ingin bertemu denganku? Apa ada masalah dengan ku saat ini? Apa yang kamu mau dariku?" Tanya raja Sira di depan Santang.

Santang mulai memandang matanya dan segera menjawab pertanyaan itu dengan sangat lugas dan percaya diri.

"Aku kesini ingin mengajakmu bertarung, jika kamu kalah kamu harus membubarkan kelompok jahatmu ini dan berubah lah menjadi orang yang lebih baik!" Jawaban Santang dengan sangat lantang.

Raja Sira tertawa, merasa yang di lakukan Santang adalah tindakan yang bodoh dan bisa mengancam nyawanya. Lalu raja Sira kembali bertanya pada Santang.

"Lalu... Jika aku menang?" Tanya raja Sira.

Santang tanpa pikir panjang langsung menjawabnya dengan spontan.

"Kamu bisa membunuhku atau apapun yang kamu inginkan," jawab Santang yang cukup terbilang sangat nekat.

Garaga yang mendengarnya juga sangat terkejut setelah Santang bertaruh nyawa demi kemenangan.

Sedangkan raja Sira dengan sangat senang menerima taruhan itu, dirinya sangat yakin akan dengan mudah mengalahkan orang seperti Santang ini yang terlihat tak cukup mempunyai kemampuan apapun.

Tapi Garaga sedikit membisikkan sesuatu pada Santang sebelum dirinya bertarung dengan raja Sira.

"Adi dengarkan aku.... Raja ini mempunyai kelemahan di tangan kirinya, jadi usahakan kamu bergerak kearah kiri saja agar pergerakan dari kapak miliknya menjadi sangat susah, Percayalah kekuatan mu akan datang dengan sendirinya nanti, sekarang ayo kamu berusaha dengan tenaga mu sendiri," bisik Garaga.

Garaga mulai mundur meninggalkan Santang yang akan bertarung dengan raja Sira, harga melihatnya dari kejauhan agar bisa tetap memantau kondisi Santang nantinya.

Santang mulai menyiapkan kuda kudanya tanpa memegang senjata apapun, dia hanya menggunakan tangan kosong saat melawan raja Sira.

Raja Sira kembali tertawa karena merasa dirinya sudah di atas angin setelah melihat Santang tak menggunakan senjata apapun di tangannya.

"Hahaha... Kamu yakin ingin melawanku dengan tangan kosong? Yang benar saja?! Hahaha," ledek raja Sira yang begitu sombong.

Santang tetap diam dan semakin percaya diri saat itu.

Tangannya mulai menggenggam keras, tanda dirinya sudah sangat siap dengan pertarungan itu.

Raja Sira pun emosi melihat Santang yang tak menjawab apapun dari ucapannya tersebut.

Raja Sira mulai berjalan mendekati Santang dan segera mengambil sikap pasang juga.

Tiba tiba kapak mulai di layangkan tepat di wajah Santang, tapi untungnya Adiwilaga sangat sigap dan segera menghindar i serangan tiba tiba tersebut.

"Anak ini ternyata pandai bela diri," gumam raja Sira di dalam hatinya.

Raja Sira pun beberapa kali melayang kan kapak nya kearah Santang, tapi lagi lagi semua itu berhasil di hindari oleh Santang.

Sampai pada akhirnya kapak milik raja Sira itu berhasil sedikit menggores tangan Santang, darah mulai mengalir dari luka tangan Santang itu.

Raja Sira yang melihatnya pun kembali meledek Santang dengan kesombongannya.

"Apakah sakit setelah terkena kapak milikku ini anak muda?! Pasti sakit hahahaha," ledek raja Sira yang semakin menjadi jadi.

Tapi Santang mengambil kesempatan itu untuk menyerang raja Sira dengan kemampuan nya.

Tapi sebelum melakukan pukulan ke arah dada raja Sira, Santang tiba tiba merasakan ada hal yang aneh di tangan kanannya, seperti mengeras dan kuat.

Ternyata itu adalah kemampuan baru yang dimilikinya, tangannya menjadi sekeras besi baja dan akan terasa sakit jika di pukulkan ke arah tubuh seseorang.

Santang tak pikir panjang segera meninju raja Sira itu tepat di bagian dadanya.

"Brughhh...."

Meskipun pukulannya tidak begitu kencang dan cepat, tapi yang di rasakan raja Sira begitu sangat kesakitan.

sekali pukulan Santang itu berhasil Membuat raja Sira jatuh tersungkur dan merasa sangat kesakitan di bagian dadanya, seperti nya beberapa tulang rusuknya patah setelah menerima pukulan Santang tadi.

Semua para anggotanya panik dengan tersungkur nya rajanya itu, mereka semua was was takut akan di habisi juga oleh Santang seperti raja Argani itu.

Para penjaga yang tadinya sudah sangat percaya diri seketika langsung terdiam dan merasa kembali ketakutan setelah melihat raja Sira jatuh tersungkur seperti itu.

Raja Sira tak mau menyerah begitu saja dengan Santang, dirinya kembali memaksakan diri untuk bangun dan berniat segera membalas pukulan Santang tadi.

Melihat rajanya kembali bangkit dan berdiri, itu membuat seluruh anggota nya merasa senang terutama dengan para penjaganya.

Dengan menahan rasa sakit di dadanya, raja Sira kembali melayang kan beberapa sabitan kapak pada Santang, tapi lagi lagi tak ada satupun sabitan yang berhasil mengenai Santang.

Malah raja Sira kembali menerima pukulan dari Santang.

"Bruukkkkkkhhhh," raja Sira jatuh tersungkur dan kehilangan kesadarannya.

Santang segera menghampiri raja Sira itu berniat akan melihat kondisinya.

Ternyata raja Sira sudah tak bernyawa setelah menerima pukulan maut yang kedua kalinya dari Santang tadi.

"Raja kalian sudah tak bernyawa!" Teriak Santang mengumumkan pada seluruh anggota kelompok pendekar itu.

Semua yang melihat dan mendengar nya pun menjadi panik dan semakin ketakutan setelah mendengar jika raja mereka sudah tak bernyawa lagi.

"Sekarang kalian semua bebas! Kalian semua bisa kembali ke desa dan ke rumah kalian masing masing! Jangan sampai kalian kembali bergabung dengan para pendekar jahat lainnya di luar sana! Jika aku melihat kalian lagi, aku akan menghabisi kalian seperti apa yang aku lakukan pada rajamu ini!" Teriak Santang dengan dangat lantang.

Garaga yang melihat itupun sangat begitu bangga pada Santang, Garaga merasa kalau para dewa tak salah memilih Santang sebagai pendekar.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir ng👍like.sja.

2022-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!