Menggenggam Janji

Menggenggam Janji

Bab 1. Kenan Hermawan & Eliana Hermawan

Kenan duduk termenung di ruangannya sambil menatap pemandangan menakjubkan dari lantai tertinggi gedung perusahaan. Ia menarik nafas yang terasa begitu berat, lalu kembali menghembuskan nya perlahan sambil menutup matanya.

Kata ikhlas, sudah sering kali ia ucapkan. Namun, entah mengapa hati yang masih saja menyimpan rasa cinta, tidak mampu melakukan hal yang sama seperti yang di ucapkan oleh bibirnya.

Tiga hari lagi ia benar-benar harus mengubur semua impiannya untuk menikahi gadis yang memang tidak seharusnya ia cintai. Tiga hari lagi ia harus melupakan janji yang pernah terucap dari bibir sang Ayah.

Cahaya kekuningan mulai terlihat di ujung sana. Kini ia menyadari jika semua punya batas waktu yang tepat. Untuk rasa yang masih saja bersemayam di relung hati terdalamnya, pasti akan ada waktunya untuk pergi dan berlalu. Cinta yang tidak seharusnya, tapi sama sekali tidak bisa ia kendalikan yang di titipkan Tuhan padanya saat ini, pasti akan terhapus seiring berjalannya waktu.

Setelah berhasil membuat hatinya kembali biasa-biasa saja, Kenan melangkah keluar dari ruangan mewahnya menuju lift. Tidak ada yang mudah, namun tidak ada yang tidak mungkin., begitulah yang ada di dalam pikirannya saat ini.

Ia memantapkan langkah keluar dari dalam perusahaan menuju mobil mewah milik nya. Sapaan hormat dari para karyawannya, ia balas dengan anggukan kepala. Tatapan memuja dari para karyawan wanita, tidak akan mampu membuat hatinya berhenti berdebar untuk seseorang yang tidak akan mungkin bisa ia miliki.

Mobil hitam dengan salah satu merek termahal mulai melaju di jalanan Jakarta. Kenan masih berusaha untuk menetralkan hatinya yang semakin bergemuruh. Kediaman yang hampir tiga puluh tahun ia tempati, semakin terlihat menjulang di ujung sana. Mobil yang ia harap belum terparkir di pelataran, sudah terlihat saat mobil mewahnya mulai melewati gerbang, dan itu berarti si pemilik mobil sesudah berada di rumah. Dadanya terus berdetak, degupan jantungnya semakin menggila.

Saat sudah memasuki rumah, langkah kaki Kenan terhenti. Tatapannya tertuju pada gadis yang sedang berkonsentrasi dengan lembaran demi lembaran buku yang ada di atas meja. Si pecinta buku yang masih saja membuat dadanya berdebar menoleh saat ia mengucapkan salam dan kembali melanjutkan langkahnya memasuki rumah.

"Assalamualaikum." Ucapnya.

"Waalaikumsalam Bang."

Seperti bisanya, gadis yang selalu berusaha ia abaikan akan segera melangkah menuju kearahnya. Bergelayut manja sambil meminta ini dan itu padanya. Berceloteh riang, tanpa tahu jika sifat manja itu semakin membuat hatinya meronta ingin sekali memiliki.

"Abang mau minum apa ? aku buatin." Ucap Eliana masih memeluk lengan kokoh Kenan.

"Ngga usah El, Abang mau istirahat." Tolak Kenan.

"Abang, ga seru ah." Rajuk Eliana.

Kenan berhenti melangkah, namun tatapannya tetap saja datar. Suara merengek dari Eliana, selalu saja mampu menahan segala egonya.

"Abang mau

"Jus alpukat kan ? " Tanya Eliana cepat.

Kenan mengangguk lalu melangkah dan duduk di sofa yang tadi di duduki Eliana.

Sedangkan Eliana sudah melangkah menuju dapur untuk membuat sogokan agar Kenan bisa membantu toko bukunya yang baru di buka di sebuah mall di Jakarta.

Hingga beberapa saat setelah Eliana menghilang di pintu pembatas ruangan, suara yang tidak lagi asing segera membuat Kenan tersadar.

"Ken.."

"Ayah."

Kenan gegas beranjak dari sofa, lalu menyalami punggung tangan ayahnya.

"Sudah lama ?" Tanya Alard pada putranya.

"Belum, baru sampai."

"Gimana perusahaan ?" Tanya Alard.

"Semua baik dan berjalan lancar." Jawab Kenan.

"Ken, maaf Ayah tidak bisa menepati janji." Ucap Alard pelan.

"Jangan terlalu di pikirkan Yah, Ken baik-baik saja kok. Yang paling penting El bahagia." Jawab Kenan.

"Tapi Ayah lebih suka..

"Eh ada Ayah juga."

Suara Eliana menahan kalimat sang Ayah. Gadis itu terkejut saat mendapati Ayahnya sudah duduk di sofa yang sama dengan sang Abang.

"Mau El buatkan minum juga ?" Tanya Eliana pada ayahnya.

"Tidak usah, Ayah mau balik ke kamar." Jawab Alard, lalu lelaki paruh baya itu beranjak dari sofa menuju kamar di mana istrinya berada, meninggalkan kedua anaknya di ruang tamu rumahnya.

Eliana masih menatap punggung sang Ayah yang menghilang di ujung ruangan. Ia melihat dengan jelas mata tua itu menyimpan kesediahan, dan Eliana tahu apa yang membuat lelaki paruh baya itu sedih.

"Bang." Panggil Eliana. Gadis itu tertunduk dalam.

"Apa Ardi begitu buruk ya, sampai-sampai Ayah terlihat sedih padahal tiga hari lagi aku akan menikah." Ucap Eliana.

Kenan kembali meletakkan gelas yang berisi jus alpukat ke atas meja. Ia menatap adiknya yang kini tertunduk dalam

"Mungkin Ayah sedih karena sebentar lagi kamu akan memulai hidup yang baru. Jangan terlalu di pikirkan. Yang paling penting kamu bahagia, itu sudah cukup." Ujar Kenan.

Tanyanya yang ingin menyentuh punggung Eliana, terhenti di udara. Ia menarik kembali tangan itu dengan jemari yang terkepal.

Rasa yang tidak seharusnya ia miliki, semakin membuatnya tersiksa karena tidak bisa memperlakukan Eliana seperti Kean memperlakukan adik mereka ini.

"Jadi apa yang ingin kamu ajukan ?" Tanya Kenan berusaha mengalihkan suasana.

"Aku mau buka toko buku di mall Bang, dan Abang tahulah seperti biasa." Jawab Eliana.

"Nanti Abang suruh orang untuk memeriksa, jangan terlalu khawatir itu hal yang kecil." Ujar Kenan. Ia lalu beranjak dari sofa tempat mereka duduk, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar yang ada di lantai atas.

Kenan menapaki satu per satu anak tangga menuju kamar tidurnya. Sebelum mencapai kamar tidur milik ya, ia melihat dua pintu kamar yang tidak lain adalah milik Kean dan Eliana.

Masa kecil yang bahagia, sebelum perasaan aneh ini hinggap di hatinya. Mereka akan menghabiskan banyak waktu bersama di dalam kamar Eliana. Gadis kecil kesayangannya dan juga Kean. Tapi itu dulu, sebelum rasa yang tidak seharusnya bersemayam di dalam hatinya untuk Eliana.

Kenan menarik nafasnya, bukan menyesal namun, ia kesal karena perasaan aneh ini ia menjadi tidak leluasa menunjukkan kasih sayang terhadap Eliana seperti yang di lakukan Kean sampai saat ini.

Di dalam ruang tamu mewah yang baru saja di tinggalkan Kenan, Eliana kembali melanjutkan acara membacanya. Lembaran demi lembaran yang berisi banyak ilmu mulai ia buka perlahan. Kaca mata baca sudah bertengger indah di hidung mancungnya.

Sesekali ia melirik ponselnya, menanti seseorang untuk memberinya kabar tali tak kunjung datang. Sungguh sebulan ini, ia mulai kesal dengan sikap calon suaminya yang terkesan acuh. Tidak sama seperti dulu sebelum mereka merencanakan pernikahan ini.

"Terserahlah Ardi." Gumamnya kesal.

Bahakan sudah waktunya pulang kerja pun, lelaki itu tidak bisa menyempatkan diri untuk memberinya kabar.

***

*Note Author

Ini kisah yang ada di novel aku yang nerjudul Promise, plotnya masih sama, hanya ada tambahan kisah si kembar Rianti dan Riana juga Kean.

Selamat membaca semuanya, semoga suka. Jangan lupa berikan dukungannya, biar lebih semangat otak dan jariku bekerja.

Terpopuler

Comments

Arya Neww

Arya Neww

aqu mampir KK👍👍

2023-05-10

0

moemoe

moemoe

Bukanny dlu s ardi ni baek bgt ya???

2022-06-22

0

Dhiro Muna

Dhiro Muna

aku dah baca karyamu thoor ..Anissa❤dimas,zia❤alard,, zidan ❤farah,, dan skrg Eliana❤kenan... pokok suka bgt aku thoorr 😘 ..tetap smngt bwt karya2 terbarumu thorr 💪💪💪🤗

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kenan Hermawan & Eliana Hermawan
2 Bab 2. Kean Hermawan Dan Si Kembar
3 Bab 3. Mulai Berubah
4 Bab 4. Kecurigaan Eliana
5 Bab 5. Kenyataan Pahit
6 Bab 6. Tertipu
7 Bab 7. Keputusan Kenan
8 Bab 8. Hari Pernikahan
9 Bab 9. Kesediaan Eliana
10 Bab 10. Keputusan Eliana
11 Bab 11. Pantai
12 Bab 12. Pertemuan
13 Bab 13. Kewajiban
14 Bab 14. Kekesalan Eliana
15 Bab 15. Riana Sakit
16 Bab 16. Kontraksi
17 Bab 17. Baju Laknat
18 Bab 18. Rencana Keana
19 Bab 19. Perjuangan Dan Do'a
20 Bab 20. Selamat Jalan Riana
21 Bab 21. Hadiah Berbalut Duka
22 Bab 22. Tetap Bersamaku
23 Bab 23. Pengganggu Kecil
24 Bab 24. Rencana Bulan Madu
25 Bab 25. Keputusan Rianti
26 Bab 26. Tidak Berjalan Baik
27 Bab 27. Kisah Pulau Jeju
28 Bab 28. Menjalani Hidup
29 Bab 29. Takdir
30 Bab 30. Waktu Berlalu
31 Bab 31. Kunjungan Eliana
32 Bab 32. Positif Hamil ?
33 Bab 33. Baby Kembar
34 Bab 34 Rencana Keluarga Hermawan
35 Bab 35 Kembali Dari Syurga
36 Bab 36. Adik Baru dan Ibu Baru
37 Bab 37. Pengakuan Riska
38 Bab 38. Lamaran
39 Bab 39. Ikut Bahagia
40 Bab 40 Nikahi Aku Besok !
41 Bab 41. Sah !!!
42 Bab 42. Malam Pengantin
43 Bab 43. Cobaan Pernikahan
44 Bab 44. Kemarahan Kean
45 Bab 45 Kekhawatiran Kean
46 Bab 46. Pagi Yang Indah
47 Bab 47. Pagi Yang Indah, Lagi
48 Bab 48 Pulang Ke Jakarta
49 Bab 49 Berpamitan
50 Bab 50 Perjuangan Yang Mudah
51 Bab 51. Akhir Kisah
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Kenan Hermawan & Eliana Hermawan
2
Bab 2. Kean Hermawan Dan Si Kembar
3
Bab 3. Mulai Berubah
4
Bab 4. Kecurigaan Eliana
5
Bab 5. Kenyataan Pahit
6
Bab 6. Tertipu
7
Bab 7. Keputusan Kenan
8
Bab 8. Hari Pernikahan
9
Bab 9. Kesediaan Eliana
10
Bab 10. Keputusan Eliana
11
Bab 11. Pantai
12
Bab 12. Pertemuan
13
Bab 13. Kewajiban
14
Bab 14. Kekesalan Eliana
15
Bab 15. Riana Sakit
16
Bab 16. Kontraksi
17
Bab 17. Baju Laknat
18
Bab 18. Rencana Keana
19
Bab 19. Perjuangan Dan Do'a
20
Bab 20. Selamat Jalan Riana
21
Bab 21. Hadiah Berbalut Duka
22
Bab 22. Tetap Bersamaku
23
Bab 23. Pengganggu Kecil
24
Bab 24. Rencana Bulan Madu
25
Bab 25. Keputusan Rianti
26
Bab 26. Tidak Berjalan Baik
27
Bab 27. Kisah Pulau Jeju
28
Bab 28. Menjalani Hidup
29
Bab 29. Takdir
30
Bab 30. Waktu Berlalu
31
Bab 31. Kunjungan Eliana
32
Bab 32. Positif Hamil ?
33
Bab 33. Baby Kembar
34
Bab 34 Rencana Keluarga Hermawan
35
Bab 35 Kembali Dari Syurga
36
Bab 36. Adik Baru dan Ibu Baru
37
Bab 37. Pengakuan Riska
38
Bab 38. Lamaran
39
Bab 39. Ikut Bahagia
40
Bab 40 Nikahi Aku Besok !
41
Bab 41. Sah !!!
42
Bab 42. Malam Pengantin
43
Bab 43. Cobaan Pernikahan
44
Bab 44. Kemarahan Kean
45
Bab 45 Kekhawatiran Kean
46
Bab 46. Pagi Yang Indah
47
Bab 47. Pagi Yang Indah, Lagi
48
Bab 48 Pulang Ke Jakarta
49
Bab 49 Berpamitan
50
Bab 50 Perjuangan Yang Mudah
51
Bab 51. Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!