Pura-pura sakit

...❤️❤️❤️❤️❤️...

"Vivi..."

Tiba-tiba saja suara seorang pria terdengar di telinga Vivi saat ia baru hendak memakan makanan yang ia pesan disana.

Vivi terkejut ketika ia menoleh dan melihat sosok pria tengah berada di dekatnya, pria itu bahkan tersenyum ke arahnya.

"Marsel?" ucap Vivi pelan.

Pria bernama Marsel itu langsung menghampiri Vivi kemudian berbicara padanya.

"Iya, apa kabar Vivi? Sudah lama sekali kita tidak bertemu, sejak terakhir kamu masih tinggal di Surabaya. Gimana sekolah kamu sekarang dan kabar keluarga kamu?" ucap Marsel menanyakan tentang kehidupan Vivi saat ini.

Jessi yang juga ada disana hanya bisa terdiam memandangi wajah Marsel seraya berkata, "Ganteng banget!" dengan perlahan lalu tersenyum.

Sementara Vivi masih tampak syok karena ia bisa bertemu dengan teman prianya disana.

"Alhamdulillah, semuanya baik-baik aja kok! Soal sekolah kebetulan aku udah lulus, sekarang lagi lanjut kuliah dan baru memasuki semester awal sih. Terus mama sama papa aku juga mereka semua baik, gak ada masalah apa-apa sih sejak kita pindah ke Semarang!" jawab Vivi.

"Ya Alhamdulillah deh! Aku gak nyangka loh bisa ketemu sama kamu disini, apa boleh aku gabung disini sama kalian?" ucap Marsel.

"Hah? Ya boleh-boleh aja sih, tapi tergantung temen aku yang ini dia—"

"Boleh kok boleh! Boleh banget malah, ayo duduk aja sini duduk kita makan bareng-bareng supaya lebih seru dan rame! Gausah malu, gue orangnya gak gigit kok santai aja!" potong Jessi.

Vivi melongok saja melihat reaksi Jessi.

"Bagus deh. Oh ya, kenalin gue Marsel dan gue temennya Vivi waktu dia masih tinggal di Surabaya beberapa tahun lalu!" ucap Marsel mengenalkan dirinya pada Jessi sembari menyodorkan tangan.

"Ah iya, salam kenal Marsel. Kalo gue Jessica atau bisa dipanggil Jessi," ucap Jessi.

Mereka pun bersalaman disana sambil tersenyum.

Setelahnya, Vivi mempersilahkan Marsel untuk duduk di kursi yang kosong lalu menawarkan pada pria itu untuk memesan makanan.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Vivi.

"Eee nanti aja kali ya, soalnya aku masih pengen banyak ngobrol sama kamu." jawab Marsel.

"Ya terserah kamu sih, tapi kalo pesan makan dulu kan juga lebih gampang. Oh ya, ini daftar menunya! Kamu pilih aja yang mana yang kamu suka, terus kamu panggil deh pelayan disana!" ucap Vivi.

"Tenang aja! Aku udah sering kok kesini, bukan baru pertama kali. Jadi, aku tau kalau cuma soal prosedur memesan makanan di tempat ini. Ya tapi bedanya kemarin-kemarin aku kesini gak ketemu sama kamu, lebih sering sendirian sih!" ucap Marsel.

"Ahaha, oh sorry sorry aku kira kamu baru sekarang ini datang kesini. Terus sejak kapan kamu tinggal di Semarang?" ucap Vivi bertanya pada Marsel.

"Aku gak tinggal disini kok, cuma singgah aja soalnya mau tanding lawan salah satu club di kota ini. Baru empat hari yang lalu juga aku datang ke Semarang. Kebetulan tempat makan ini yang paling dekat dari penginapan, jadi aku lebih suka makan disini dibanding makanan hotel." ucap Marsel.

"Oh gitu, kapan tandingnya?" tanya Vivi.

"Lusa sih, emang kenapa? Kamu mau nonton aku tanding?" ucap Marsel.

"Umm, ya kebetulan aku juga suka bola dan belakangan ini emang sering ngikutin liga-liga di Indonesia. Jadi, pasti aku bakal datang ke stadion nanti pas waktunya tanding." ucap Vivi.

"Bagus deh, nanti aku bisa lihat bidadari di tribun deh!" ujar Marsel sambil tertawa kecil.

Jessi merasa tidak dianggap oleh kedua orang itu, karena sedari tadi ia hanya dicuekin dan tidak ada yang mengajaknya bicara.

"Sue emang si Vivi!" gumamnya dalam hati.

...•••...

Disisi lain, Egy mengantarkan Shannon pulang ke rumahnya setelah ia merasa kalau gadis itu sedang tidak enak badan. Egy juga khawatir jika memaksa untuk terus mengajak Shannon bepergian di malam yang dingin ini, apalagi sedari tadi Shannon lebih banyak diam mungkin karena kondisi tubuhnya yang kurang fit itu dan perlu istirahat.

Egy membantu Shannon turun dari mobilnya, lalu memapah tubuh gadis itu menuju pintu depan rumahnya. Egy langsung mengetuk pintu lalu memanggil orang-orang di dalam rumah Shannon untuk meminta bantuan sekaligus memberitahu pada mereka jika Shannon butuh istirahat dengan segera di malam hari ini.

Ya walau Egy sebenarnya merasa kesal karena gagal untuk berduaan dengan Shannon lebih lama lagi, padahal momen seperti ini sangat sulit untuk mereka lakukan di tengah hubungan LDR mereka.

Ceklek...

Tak lama, akhirnya pintu terbuka dan seorang wanita yang tak lain adalah Sharon alias adik Shannon muncul dari balik pintu. Sharon langsung terkejut saat melihat kondisi tubuh kakaknya itu sangat lemas dalam rangkulan Egy.

"Ya ampun, kak Shannon! Kamu kenapa kak?" ujar Sharon panik.

"Kamu tenang aja! Shannon gapapa kok, dia cuma butuh istirahat! Sekarang kamu tolong bantu aku buat bawa kakak kamu ke dalam, Shannon ini kurang istirahat!" ucap Egy.

"I-i-iya, kak Egy..." ucap Sharon.

Sharon pun melebarkan pintu kemudian membantu Egy untuk membawa Shannon ke kamarnya.

"Eee sampe sini aja deh, jangan ke kamarku! Gak enak lah, masa ada cowok yang masuk kamar aku gitu aja! Apalagi kita kan belum menikah, kurang pantas aja gitu!" ucap Shannon.

"Iya juga sih, yaudah aku antar sampai sini aja. Tapi, kamu yakin bisa sendiri ke kamarnya?" ucap Egy menghentikan langkahnya dan berniat melepaskan rangkulannya dari Shannon.

"Tenang aja kak! Kan ada aku yang bisa bantuan kak Shannon buat ke kamar," ucap Sharon.

"Oke deh, hati-hati ya kalian! Jangan lupa istirahat yang cukup dan jangan begadang terus!" ucap Egy melepas rangkulannya dari Shannon.

"Iya..." ucap Shannon singkat.

"Yaudah, aku pamit ya? Jaga kakak kamu, Sharon!" ucap Egy pamit pulang kepada Shannon dan juga Sharon walau masih sedikit merasa khawatir kepada kondisi kekasihnya itu.

"Iya kak, pasti aku jagain kok!" ucap Sharon.

"Hati-hati, Egy! Makasih udah anterin aku pulang, maaf juga karena aku gak bisa temenin kamu lama-lama di luar!" ucap Shannon.

"Gapapa, yang penting kamu sehat!" ucap Egy mengusap wajah gadisnya.

Setelah itu, Egy pun langsung pergi dari rumah gadisnya dan kembali pulang ke rumahnya. Egy masih tampak kecewa karena gagal jalan-jalan dengan Shannon malam ini, walau begitu ia tetap profesional dan tidak menyalahkan Shannon.

Sementara Shannon tampak sedikit menyesal karena sudah membohongi Egy dan berpura-pura sakit di depannya.

"Maaf ya, Egy! Gak tau kenapa, aku sekarang udah malas jalan atau berduaan sama kamu. Sepertinya aku juga udah gak ada rasa lagi sama kamu, maaf banget ya!" batin Shannon.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Tyara Lantobelo Simal

Tyara Lantobelo Simal

Ku kirim Dokter Reno buat yang sakit....
Semangatnya sukses buat Thor nya ..

2022-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!