Dewa Pemikat

Dewa Pemikat

Prolog

Bola masih dikuasai oleh Witan, masih witan melewati beberapa pemain lawan dan kini menusuk ke dalam kotak penalti... apakah dia akan melakukan shooting? Oh tidak pemirsa, ternyata Witan memberikan bola pada seorang Dewangga yang berdiri bebas di dalam kotak penalti! Apakah yang terjadi pemirsa? Oh gooolllll.....!!!

Sebuah gol yang sangat cantik dari seorang Dewangga, berhasil memanfaatkan umpan manis yang aduhai dari seorang Witan yang menari-nari sebelumnya melewati beberapa pemain lawan. Sujud syukur dilakukan Dewa sebagai bentuk rasa syukurnya karena telah berhasil mencetak gol, 1-0 timnas Indonesia unggul sementara berkat gol yang dicetak oleh Aleyandra Dewangga!

Prriiitttt... Prriiitttt... Prriiitttt...

Oh peluit panjang telah dibunyikan oleh wasit Abdul Qodir dari Qatar, dengan ini maka Alhamdulillah wakanda berhasil menjuarai turnamen aepaep cup 2020 yang diselenggarakan di Singapore! Alhamdulillah pemirsa kita patut bersyukur dan mengapresiasi kerja keras para pemain timnas kita, kita lihat saja bahkan seorang Dewangga sampai menangis tersedu-sedu di tengah lapangan mengekspresikan kegembiraan atas kemenangan yang diraih dan tentu berkat gol darinya.

Tentunya ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Dewangga karena bisa mempersembahkan gelar juara pertama Indonesia di ajang ini berkat satu gol yang ia cetak, namun tentunya kita juga tidak bisa melupakan jasa para pemain timnas lainnya yang telah berjuang pada hari ini.

...|||...

2 tahun kemudian...

Aleyandra Dewangga, seorang pemain timnas junior Indonesia yang sekarang juga membela club kota Semarang di liga Indonesia kini tengah menjalani kesehariannya sebagai seorang mahasiswa di universitas ternama di kotanya yakni universitas Semarang.

Ya selain sebagai pemain sepakbola, Dewa juga harus menyelesaikan pendidikannya yang tinggal menyisakan 2 semester lagi sebelum ia akan diwisuda dan tentunya resmi menjadi sarjana.

"Hai, Dewangga!"

"Aduh makin ganteng aja deh!"

"Eh gue kangen loh lihat lu main di timnas, kapan lu main lagi Dewa?"

Seperti biasa, kharisma seorang Dewa memang menjadi daya tarik bagi para wanita di kampus itu. Tak jarang ia langsung dikerubungi banyak wanita yang mengidolakan dirinya serta mengagumi ketampanan wajahnya, namun itu semua justru membuat ia merasa risih.

"Duh sorry guys, gue harus buru-buru! Ada kelas soalnya, nanti aja ya kita ngobrol-ngobrol bahas bolanya! Permisi...." ucap Dewa menolak bicara dengan para gadis tersebut.

Tampak raut kekecewaan muncul di wajah para mahasiswi pengidola Dewa itu, mereka harus terima kenyataan karena Dewa memang harus kuliah.

Dewa bergegas menuju kelasnya dengan terburu-buru, ia melirik jam di tangannya karena khawatir akan terlambat masuk kesana.

"Duh mampus nih gue kalo sampe telat, bisa-bisa kena amuk sama pak Marcel nih!" gumam Dewa merasa cemas sambil terus berlari.

Brukkk...

Saking paniknya ia takut telat, Dewa sampai tak melihat jalan dan akhirnya menabrak tubuh seorang perempuan yang juga tengah berjalan dari arah berlawanan.

"Duhhh...." rintih wanita itu kesakitan, tubuhnya terpental dan buku-buku yang ia bawa juga berhamburan di lantai akibat membentur badan kekar atletis milik Dewa.

Dewa yang kepalang panik langsung berlari begitu saja meninggalkan wanita tersebut tanpa membantunya, ia lebih takut telat dan dimarahi dosennya daripada menolong wanita itu.

"Heh, kurang ajar lu main pergi aja! Bukannya ditolongin dulu kek, emang ngeselin banget tuh cowok!" teriak wanita itu memegangi sikunya.

Dewa terus berlari dan berlari mengejar mimpi yang sebentar lagi akan ia capai, muncul di dalam bayangannya kalau ia sudah berhasil menjadi sarjana hukum dan membahagiakan kedua orang tuanya.

Tak terasa akhirnya Dewa sampai di kelasnya, ia beruntung karena dosennya belum datang dan tentu saja Dewa langsung membuka pintu masuk ke dalam ruangannya. Namun, tiba-tiba ada seseorang menahan dirinya yang hendak melangkahkan kakinya ke dalam kelas tersebut.

"Tunggu!" ucap orang itu sembari mencengkeram lengan Dewa pelan.

Sontak Dewa terkejut lalu menoleh, rupanya itu adalah teman kuliahnya yang bernama Ibrahim si wibu berkacamata yang pendiam.

"Lu mau ngapain, Wa?" tanya Ibrahim heran.

"Lah, gimana sih? Gue mau masuk ke dalam, kan ada kelasnya pak Marcel sekarang! Ah kebanyakan ngemil bawang sih lu, jadwal kelas sendiri aja lupa!" jawab Dewa melepas paksa lengannya.

Ceklek...

Dewa membuka pintu itu, namun yang ia lihat hanya sebuah ruang kosong tanpa penghuni dan hanya terisi kursi serta meja dan beberapa perlengkapan lainnya di dalam sana.

"Gimana? Siapa sekarang yang keseringan ngemil bawang, ha? Gue tuh mau bilangin sama lu, pak Marcel gak bisa dateng gara-gara istrinya sakit jatuh dari tangga!" ucap Ibrahim.

"Hehehe, kok gue gak tau ya?' ujar Dewa nyengir sembari garuk-garuk kepala.

"Yeh makanya buka tuh hp!" ujar Ibrahim menunjuk ke arah kantung baju Dewa yang terdapat ponsel di dalam sana.

Tanpa berkata-kata lagi, Ibrahim langsung pergi meninggalkan Dewa dengan earphone tersumpal di kedua telinganya.

Sementara Dewa masih terpaku disana kebingungan harus apa sekarang, ia pun mengecek ponselnya untuk memastikan yang dikatakan Ibrahim tadi itu benar kalau pak Marcel sudah mengabari muridnya melalui chat.

"Wah iya, ini pak Marcel kirim chat sejam yang lalu! Buset dah tau gini gue gak perlu buru-buru, mana gue sampe nabrak si Vivi tadi..." gumam Dewa sembari mengepalkan tangannya.

Dewa pun duduk disana karena merasa lelah setelah berlari dari arah parkiran ke dalam kampus, ia mengipas-ngipaskan tubuhnya dengan telapak tangan karena gerah dan kepanasan.

"Haish capek banget gue! Nanti-nanti aja deh gue temuin si Vivi, lagian dia juga gak kenapa-napa kok tadi!" ujar Dewa merasa sangat letih.

Akhirnya ia menguap karena rasa lelah dan letih yang hinggap di tubuhnya, ia pun membaringkan tubuhnya di kursi yang kosong karena memang disana cukup sepi tak begitu banyak orang. Dewa menggunakan tasnya sebagai bantalan agar kepalanya tidak sakit, ia mulai memejamkan mata hingga akhirnya tertidur pulas disana sambil mendengkur pelan akibat capek.

Tak lama kemudian Dewa sudah sampai di dunia mimpinya yang terang dan penuh kebahagiaan, ya saat ini ia bermimpi sudah memakai seragam Real Madrid dan tengah tampil dalam laga perdananya disana melawan FC Barcelona.

"Wah cakep bener nih stadion, kalo gue ajak temen-temen di PSIS bisa pada kegirangan kali ya? Ahaha sayang sekali skill mereka gak ada yang bisa melebihi gue, buktinya dari sekian banyak pemain yang ikut seleksi cuma gue yang dipilih!" gumam Dewa sembari melirik ke sekeliling stadion.

Prriiitttt... Prriiitttt...

"Woi, oper gua, oper gua! Fix gol nih, fix gol!" teriak Dewa meminta bola pada temannya disana.

"Dewa, ambil nih!"

Sebuah bola melayang di udara menuju ke arah kepalanya, dengan sekuat tenaga Dewa meloncat dan berhasil melebihi tinggi para bek Barca.

Ssssiiiiuuuttttt....

Gooolllll....

Dewa langsung berlari ke pinggir lapangan merayakan golnya dengan berselebrasi layaknya seorang Christiano Ronaldo.

Ciprat... ciprat...

"Woi, bangun woi!"

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

...||...

...**HALO GUYS!...

...KALI INI AUTHOR MEMBUAT CERITA DENGAN TEMA YANG BERBEDA LAGI, YUP SEKARANG AUTHOR MENGAMBIL TEMA SEPAKBOLA!...

...KENAPA BEGITU? YA KARENA AUTHOR SEKARANG LAGI TERGILA-GILA BOLA, SEMOGA KALIAN BISA TERHIBUR YA SAMA CERITA AUTHOR INI!...

...😇😇😇...

...YUK DIKLIK TOMBOL FAVORIT NYA**!...

Terpopuler

Comments

Watilaras

Watilaras

i comeing

2022-04-23

1

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

hadir y thor

2022-04-19

1

pensi

pensi

semangat pagi Thor 👍🏻

2022-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!